Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem informasi merupakan suatu proses yang terstruktur yang mengumpulkan,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi untuk meningkatkan kinerja aktivitas
organisasi atau perusahaan. Jadi sistem Informasi mengolah data mentah menjadi
informasi yang bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan melalui 3 tahapan: Input,
Pengolahan, dan Output. Dengan adanya sistem informasi yang terstruktur akan mampu
mengolah informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
Sistem informasi saat ini tidak hanya untuk mengolah informasi, namun sistem
informasi juga dapat ditransformasikan menjadi sarana yang dapat mendukung kinerja
perusahaan. Contohnya mengembangkan teknologi informasi dan penyebaran Business
Intelligence (BI) yang semula hanya digunakan sebagai komunikasi dan media
pengumpulan informasi namun juga dapat berkontribusi besar dalam aktivitas bisnis
perusahaan. Sarana teknologi mampu meningkatkan pelayanan dan operasional
perusahaan dengan efektif dan efisien, yang dimana pelayanan terbaik terhadap
konsumen atau mitra adalah tujuan utama dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dan juga
Kecerdasan Bisnis atau Business Intelligence (BI) dapat membantu perusahaan
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat secara efektif sehingga dapat mendorong
kinerja operasional perusahaan dan tidak menghambatnya.
Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan berinvestasi besar-besaran dalam
mengembangkan teknologi informasi dan Business Intelligence (BI) untuk mendukung
kinerja dan mampu bersaing secara global. Seperti beberapa contoh kasus perusahaan
dunia: United Parcel Service (UPS), Hillman Group, Avnet, dan Quaker Chemical yang
telah sukses menerapkan perkembangan teknologi dan transformasi proses Business
Intelligence (BI) dalam operasional perusahaan mereka sehingga mampu bersaing
secara global.
Harapan yang ingin dicapai dari hasil analisa studi kasus diatas, dengan harapan
mampu memberikan langkah-langkah bagaimana mereka melakukan proses
2

perkembangan dan transformasi dengan lebih kompleks untuk perusahaan mereka


sehingga dari hasil analisis tersebut mampu diterapkan oleh perusahaan lainnya agar
lebih meningkatkan kinerja dan persaingan mereka lebih efektif dan efisien dengan
teknologi informasi dan penyebaran Business Intelligence (BI).

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses perkembangan sistem informasi berbasis komputer pada
perusahaan yang dicontohkan?
b. Apa yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut setelah menggunakan sistem
informasi berbasis komputer?

1.3 Tujuan dan Manfaat


a. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari perkembangan sistem informasi
berbasis komputer.
b. Untuk mengetahui kesimpulan manfaat yang diperoleh dari perkembangan
tersebut sehingga dapat dicontoh dan diterapkan oleh perusahaan lainnya.
3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Contoh Kasus
Dalam setiap perusahaan tentunya memiliki sejarah perkembangannya tersendiri
sebelum meraih kesuksesan, karena seiring berjalannya waktu pasti terdapat proses
yang cukup panjang dan jalan yang penuh rintangan untuk dilalui. Proses-proses itulah
yang akan menjadi pedoman setiap perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, setiap sejarah perkembangan perusahaan
dapat dipelajari dan dipetik hikmah nya yang mungkin dapat membantu menumbuhkan
motivasi dan sebagai bahan percontohan untuk perusahaan yang lain untuk terus
berkembang dan dapat menangani kemungkinan masalah yang akan terjadi dimasa
mendatang. Dan contoh kasus yang akan diambil yakni sejarah perkembangan dari
perusahaan besar dan mendunia seperti Hillman Group, Avnet, dan United Parcel
Service (UPS). Adapun proses perkembangannya dibawah ini:

1. Hillman Group
Jim Honerkamp, CIO dari Hillman Group, bangga dengan sistem
kecerdasan bisnis (BI) miliknya. Kenapa tidak? Sistem itu lebih baik
dibandingkan apa yang ada sebelumnya. Di masa lalu, eksekutif yang mencari
tahu tentang informasi penjualan, misalnya, harus menanyakan kepada salah
satu pembuat program Honerkamp untuk membuat sebuah pertanyaan basis data
manual untuk menarik angka dari sistem turunan perusahaan. Waktu jeda
membuat grafik "menjadi kedaluwarsa ketika keluar," ujar Honerkamp. yang
perusahaannya merupakan sebuah perusahaan manufaktur dan distributor yang
bernilai $380 juta dari teknologi dan perangkat keras untuk pengukiran seperti
kunci dan tanda.
Dengan sistem BI Hillman Group yang baru, eksekutif bisnis yang
penasaran bisa mempertanyakan sistem itu sendiri dan mendapatkan jawaban
langsung tentang pertanyaan penting seperti jumlah pesanan pelanggan yang
belum terdata, yang dilacak dengan sistem secara real-time. Hanya ada satu
4

permasalahan: Sistem yang baru belum bisa membuat bisnis menjadi lebih baik
hanya lebih baik dalam memperoleh informasi.
Secara umum itulah permasalahan dengan BI, istilah umum yang
merujuk pada beragam aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk
menganalisis sebuah data mentah organisasi (misalnya transaksi penjualan) dan
mengambil informasi yang bermanfaat darinya Kebanyakan CIO masih berpikir
hal tersebut hanyalah alat untuk melaporkan dan mendukung keputusan.
Walaupun alat tersebut belum berubah baru-baru ini, terdapat revolusi kecil
dalam cara alat BI digunakan oleh beberapa CIO. Jika dilakukan dengan benar,
proyek BI bisa mengubah proses bisnis-dan bisnis yang bergantung pada proses
tersebut menjadi ramping, berkaitan dengan mesin.
Tidak mudah untuk membawa BI ke tingkat yang selanjutnya,
diperlukan sebuah perubahan dalam berpikir tentang nilai informasi di dalam
organisasi dari CEO ke level di bawahnya. Informasi adalah kekuatan, dan
beberapa orang tidak suka untuk berbagi informasi. Namun, berbagi adalah hal
yang penting dalam visi baru BI ini karena semua orang yang terlibat dalam
proses harus memiliki akses penuh terhadap informasi untuk bisa mengubah cara
mereka bekerja.
Kesulitan utama lainnya dalam menggunakan BI untuk mengubah proses
bisnis adalah bahwa kebanyakan perusahaan tidak memahami proses bisnis
mereka dengan cukup baik untuk kemudian bisa menentukan bagaimana untuk
meningkatkannya. Perusahaan juga perlu berhati-hati berkaitan dengan proses
yang mereka pilih. Jika proses tersebut tidak memiliki sebuah dampak langsung
pada pendapatan, atau bisnis tidak berada di belakang standarisasi proses dalam
perusahaan, keseluruhan usaha BI bisa hancur. Perusahaan butuh untuk
memahami seluruh aktivitas untuk membuat suatu proses bisnis tertentu,
bagaimana arus informasi dan data di antara berbagai proses, bagaimana data
disampaikan di antara pengguna bisnis, dan bagaimana orang menggunakannya
untuk melaksanakan bagian khusus mereka dari proses tersebut. Mereka perlu
untuk memahami semua ini sebelum mereka memulai sebuah proyek BI-jika
mereka berharap untuk meningkatkan cara bekerja-orang-orang.
5

Ruang lingkup yang baru dan lebih luas dari proyek BI ini memberikan
CIO sebuah pembenaran yang kuat untuk bekerja dalam bisnis untuk
mempelajari proses dan menentukan bagaimana alat ini dan wawasan yang
mereka berikan bisa membantu dan meningkatkan kinerja mereka. Perusahaan
yang menggunakan BI untuk mengungkap proses bisnis yang tidak sempurna
berada pada posisi yang jauh lebih baik untuk berhasil dalam persaingan
dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan BI hanya untuk
mengawasi apa yang terjadi. Bahkan, CIO yang tidak menggunakan BI untuk
mengubah kegiatan operasi bisnis membuat perusahaan mereka merugi. Untuk
CIO yang telah menjalankan strategi sulit ini dengan sukses, tidak perlu melihat
ke belakang lagi.

2. Avnet
Avnet, sebuah perusahaan manufaktur sistem komputer, komponen, dan
subsistem yang ditanamkan, menggunakan strategi BI yang baru yang
berorientasi pada proses secara langsung dalam proses yang paling penting:
menjual dan melayani pelanggan. Perusahaan telah menggunakan sebuah sistem
dari tiga perusahaan penjual BI Informatica, Business Objects, dan InfoBurst-
untuk menghasilkan laporan pesanan, jadwal pengiriman, dan tanggal ketika
Avnet tidak perlu lagi memproduksi produk-produk tertentu. Namun, laporan
adalah sebuah permulaan. Untuk mengubah proses penjualan dan layanan
pelanggan, CIO Steve Philips menyerahkan sistem tersebut kepada 2.000 tenaga
penjual sehingga mereka bisa secara aktif menggabungkan informasi tersebut ke
dalam arus kerja mereka setiap hari dan interaksi mereka dengan pelanggan.
Karyawan menggunakan informasi tersebut untuk memodifikasi praktik
kerja individu dan tim mereka, yang menyebabkan meningkatnya kinerja di
antara tim bagian penjualan Ketika eksekutif penjualan melihat perbedaan yang
besar dalam kinerja dari satu tim dengan tim yang lainnya, mereka berusaha
untuk membawa tim yang terbawah naik ke yang sama dengan tim teratas.
"Dengan menggunakan alat pelaporan kita mencoba untuk mengidentifikasi di
mana praktik Terbaik dalam tim kerja kita dan kemudian memperluas praktik
6

tersebutdi seluruh perusahaan," ujar Philips. Salah satu praktik terbaik adalah
memperingatkan pelanggan jika sebuah produk yang telah mereka beli di masa
lalu akan dihentikan produksinya. Tenaga penjualan bisa memastikan bahwa
pelanggan telah memesan cukup untuk kebutuhan mereka di masa depan atau
mengidentifikasi sebuah komponen baru untuk menggantikan produk yang akan
dihentikan tersebut. Bentuk percakapan itu mendorong penjualan dan
meyakinkan pelanggan bahwa tenaga penjualan Avnet selalu memperhatikan
kebutuhan dan minat mereka.
Bentuk percakapan itu mencerminkan bahwa tim penjualan Avnet
fleksibel dan berkeinginan untuk beradaptasi dengan informasi. "Karena tim
penjualan kami sangat fleksibel, mereka akan mengambil informasi ini dari
laporan RI dan mengubah proses ketika mereka melihat manfaat dari sistem
tersebut," ujar Philips. Terkadang mereka bahkan tidak menyadari mereka
mengubah cara mereka bekerja sebuah rekayasa ulang organik. Dengan
demikian, tenaga penjualan memperoleh manfaat secara langsung dari informasi
yang lebih baik dan memiliki dampak yang sangat besar pada pendapatan
sehingga mereka bisa menjadi pendukung terbaik untuk BI transformatif dalam
perusahaan
Akan tetapi, hubungan antara informasi dan proses tidak terjadi secara
tiba-tiba. Philips mengatakan perusahaannya telah mampu untuk menggunakan
BI secara efektif karena pengguna TI dan bisnis telah bekerja dengan sangat
dekat dan mantap "Kami perlu mengetahui bagaimana sesuatu bisa terjadi setiap
harinya, selain proses yang didokumentasikan sehingga kami bisa
mengantisipasi beberapa kebutuhan informasi bisnis ketika kami membangun
gudang kami ujar Philips
Sekarang ketika sistem Bl sudah sesuai dengan bagaimana perusahaan
menjalankan bisnisnya, meningkatkan proses tersebut dan menginformasikan
peningkatan menjadi lebih mudah. Ini bukan hanya tentang melaporkan, ujar
Philips Ini tentang bagaimana menggunakan Bl untuk membuat kami lebih
pintar.
7

3. United Parcel Service (UPS)


United Parcel Service (UPS) memulai bisnisnya pada 1907 di sebuah
kantor ruang bawah tanah seukuran ruang toilet. Jim Cassey dan Claude Ryan
dua remaja asal seattle berbekal dua “sepeda dan satu telepon menjanjikan
“pelayanan terbaik dengan harga termurah”. UPS telah menerapkan formula
kesuksesan ini selama lebih dari 1 abad sebagai perusahaan pengiriman barang
darat dan udara terbesar di dunia. UPS adalah sebuah perusahaan yang berskala
global dengan lebih dari 400.000 karyawan dan 93.000 kendaraan, serta armada
penerbangan terbesar kesembilan di dunia.
UPS mengirim 15,6 juta paket dan dokumen setiap harinya di seluruh
Amerika Serikat dan 220 lebih negara lainnya. UPS terbukti mampu menjadi
pemimpin di sektor layanan pengiriman barang berukuran kecil, meskipun
berkompetisi secara ketat melawan FedEX dan Airborne Express dengan cara
berinvestasi dalam jumlah besar di bidang teknologi informasi terkini. UPS
menghabiskan $1 miliar tiap tahunnya dalam rangka meningkatkan pelayanan
sambil tetap mengelola biaya rendah dan mengorganisasikan kembali operasi
keseluruhannya.
Semuanya bermula dari stiker barcode (bisa discan) yang ditempelkan
pada setiap barang kiriman, berisi informasi detail mengenai pengiriman, tujuan,
serta kapan seharusnya barang tersebut sampai. Pelanggan UPS dapat
mengunduh dan mencetak label mereka sendiri menggunakan perangkat lunak
khusus milik UPS yang dapat diakses di situs web UPS. Sebelum barang
kiriman tersebut dijemput, informasi dari label “pintar” tersebut sudah
ditransmisikan ke salah satu pusat komputer UPS di Mahwah, New Jersey, atau
Alpharetta,Georgia, kemudian dikirim lagi ke pusat pendistribusian terdekat dari
tujuan pengiriman barang.
Di sini petugas pengatur keberangkatan mengunduh label data tersebut
dan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menentukan jalur pengiriman
paling efisien bagi sopir pembawa barang, di samping kondisi cuaca, dan lokasi
lokasi pemberhentian. UPS memperhitungkan struktur pengiriman mereka
mempersingkat jarak 28 juta mil dan menghemat 3 juta galon bahan bakar setiap
8

tahunnya berkat pengguna teknologi ini. Untuk lebih meningkatkan efisiensi


biaya dan keamanan, sopir pembawa barang dilatih menggunakan "340 metode"
yang dikembangkan oleh insinyur perindustrian untuk mengoptimalkan kinerja
setiap pekerjaan mulai dari pengangkatan dan pemuatan barang sampai memilih
barang kiriman di dalam truk.
Hal pertama yang dibawa oleh sopir pembawa barang UPS adalah
sebuah komputer genggam yang disebut delivery information acquisition Device
(DIAD) yang dapat mengakses jaringan telepon seluler nirkabel. Setelah
perangkat tersebut dinyalakan, rute mereka pada hari itu akan diunduh ke dalam
perangkat tersebut. DIAD juga secara otomatis merekam tanda tangan pengguna
jasa UPS berikut dengan informasi penjemputan dan pengiriman barang.
Informasi lengkap mengenai barang kiriman kemudian
ditransmisikan/dipindahkan ke jaringan komputer UPS untuk disimpan dan
diproses. Dari sana, informasi dapat diakses oleh seluruh dunia untuk
menyediakan bukti pengiriman barang kepada pelanggan, atau untuk merespons
permasalahan pelanggan. Biasanya hanya butuh waktu kurang dari 60 detik
sejak sopir pembawa barang menekan tombol "complete" sampai tersedianya
informasi baru mengenai barang yang dikirim di web UPS.
Melalui sistem penelusuran paket otomatisnya, UPS dapat mengawasi
bahkan mengatur ulang rute pengiriman barang di sepanjang proses pengiriman
barang. Pada berbagai titik di sepanjang rute pengiriman barang, perangkat
barcode mengirim informasi yang terdapat pada label barang yang akan dikirim
dan memberi masukan data mengenai kondisi terkini barang yang dikirim ke
dalam sebuah pusat komputer. Bagian layanan pelanggan dapat memeriksa
seluruh status barang yang dikirim melalui komputer desktop yang terhubung
dengan komputer pusat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan secepat
mungkin. Pelanggan UPS juga dapat mengakses informasi dari situs web
perusahaan menggunakan komputer pribadi atau telepon genggam mereka.
Sekarang, UPS telah memiliki situs dan aplikasi untuk pengguna perangkat
mobile, seperti iPhone, BlackBerry, dan Android.
9

Setiap pelanggan yang barangnya sedang dikirim, dapat mengakses situs


web UPS untuk penelusuran barang yang dikirim, rute/jalur pengiriman,
menghitung harga pengiriman, menentukan waktu sampai barang, mencetak
label, serta menjadwalkan penjemputan barang yang akan dikirim. Data yang
terkumpul pada situs web UPS, akan ditransmisikan ke komputer pusat,
kemudian dikirim kembali ke pelanggan setelah diproses. UPS juga
menyediakan alat bantu bagi pelanggan, seperti sistem Cisco untuk mengadopsi
fungsi-fungsi yang melekat pada UPS, seperti menghitung dan merinci biaya, ke
dalam situs web mereka sendiri, tanpa perlu mengunjungi situs UPS (biasanya
untuk menghindari overload traffic pada jalur internet situs UPS).
Sistem berbasis web Post Sales Order mengelola melayani jasa pesanan
dan persediaan secara global, untuk penyediaan suku cadang yang penting.
Sistem tersebut memungkinkan perusahaan pabrikan elektronik berteknologi
tinggi, industri penerbangan, industri peralatan kesehatan, dan perusahaan
lainnya yang sedang melakukan pengiriman suku cadang dapat secara cepat
mengakses persediaan suku cadang tersebut, menentukan strategi terbaik dalam
menjawab kebutuhan pelanggan, melakukan pemesanan secara online, juga
mengawasi suku cadang yang dikirim dari gudang ke penerima. Sistem otomatis
surel atau faks, menjamin pelanggan menerima informasi kejadian-kejadian
penting dalam pengiriman, dan menyediakan notifikasi apabila terjadi perubahan
dalam jadwal penerbangan bagi perusahaan penerbangan komersial yang sedang
membawa suku cadang tersebut.
Saat ini, ops telah memiliki pendayagunaan dari kemampuan mengelola
jaringan pengiriman global yang mengelola logistik dan manajemen rantai
pasokan atas perusahaan lainnya. Dengan membentuk divisi solusi rantai
pasokan (UPS Supply Chain Solutions) yang memberikan perusahaan dalam
rantai tersebut paket lengkap standar pelayanan berikut dengan besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk membangun sistem dan infrastruktur mereka sendiri.
Pelayanan ini meliputi perancangan dan pengelola rantai pasokan, biaya
pengiriman, biaya Bea cukai, jasa surat-menyurat, multi transportasi, dan jasa
keuangan, dan tambahannya adalah jasa logistik.
10

Pada 2006, UPS mulai menerapkan rantai pasokan untuk perusahaan


obat-obatan dan peralatan medis. Sebagai contoh, di kantor UPS yang berlokasi
di Louisville, Kentucky, setiap hari ada apoteker yang bertugas mengisi 4000
pesanan pompa insulin dan persediaan lainnya dari pelanggan milik Medtronic
Inc., perusahaan alat-alat kesehatan yang berbasis di Minneapolis. Apoteker
UPS di Louisville masuk dalam sistem komputer Medtronic Inc., memenuhi
pesanan dengan peralatan yang tersedia di lokasi, kemudian mengatur
pengiriman ke pasien melalui ups. Layanan ups juga mengizinkan metronic
untuk menutup gudang distribusinya sendiri dan secara signifikan mengurangi
biaya pemrosesan tiap pesanan. UPS dan perusahaan pengiriman barang lainnya
melakukan investasi di sektor pergudangan yang melayani beberapa perusahaan
obat-obatan dalam satu waktu dilengkapi dengan mesin pembeku untuk obat-
obatan, ruangan khusus pengendalian bahan-bahan kimia dengan tingkat
keamanan yang tinggi.
Ups bekerja sama dengan Pratt & Whitney, pemimpin pangsa pasar
industri perancangan, pembuatan dan pelayanan mesin pesawat terbang, sistem
tenaga penggerak pesawat antariksa dan industri gas turbin, untuk mengelola
Kantor Pusat Distribusi di Georgia yang memproses 98% suku cadang yang
biasa digunakan oleh Pratt & Whitney dalam membongkar mesin jet, untuk
dikirim ke seluruh dunia. UPS bersama dengan Pratt & Whitney mengelola
25.000 jenis suku cadang dan melayani 1400 pesanan yang rumit setiap harinya.
Pada bagian penerimaan barang, petugas UPS yang bertugas memeriksa kualitas
barang memeriksa tiap suku cadang yang baru tiba berdasarkan blueprint
(contoh barang).

2.2 Hasil Diskusi dan Pembahasan


Setelah membaca dan memahami kasus-kasus diatas terdapat poin-poin penting
yang dapat disimpulkan;
1) Penerapan Business Intelligence sangat efektif dan efisien.
Dapat dilihat dari kasus-kasus diatas, BI dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengumpulkan semua informasi dalam satu sistem yang saling terintegrasi dan
11

dapat mengaksesnya secara real-time dan tidak perlu lagi menanyakan satu
persatu setiap bagian programmer yang bersangkutan. Sebab setiap perusahaan
tentunya terdapat beragam aplikasi namun dengan adanya BI ini dapat
mengumpulkan semuanya dalam satu sistem sehingga proses pengolahan
informasi mentah nya sangat efektif dan efisien.

2) Business Intelligence dapat meningkatkan aktivitas pelayanan perusahaan.


Seperti yang telah dicontohkan oleh perusahaan Avnet dan UPS. Dengan
menggunakan sarana BI, sistem informasi mereka mampu meningkatkan kinerja
mereka semaksimal mungkin karena dapat dengan cepat mengakses informasi
pesanan. Seperti untuk perusahaan Avnet sendiri, dengan menggunakan sarana
BI mampu; 1) Menyajikan data piutang pelanggan yang belum tertagih dengan
lengkap dan jelas, dan 2) Menyajikan permintaan pelanggan seperti jadwal
pesanan hingga produksi, detail pengiriman, dan juga pelanggan dapat
mengakses informasi tersebut. Lalu untuk UPS, yang dimana merupakan
perusahaan jasa pengiriman paket juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan menggunakan sarana BI. Contohnya UPS memberikan; 1) pelayanan
pelanggan bebas mengakses semua informasi detial pengiriman kurir yang
tersinkronisasi dalam satu aplikasi, dan 2) Meningkatkan keamanan paket
pelanggan dengan scan barcode yang berbeda setiap paket yang dikirim
sehingga tidak terjadi kesalahan alamat rumah pelanggan.

3) Business Intelligence sebagai sistem pengendalian manajemen berbasis


komputer
Dalam perusahaan yang sangat besar dan telah mendunia tentunya terdapat
ribuan karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Seperti yang telah dicontohkan
oleh ketiga kasus diatas yang dapat menyimpan semua data karyawan dan
dikirim ke komputer pusat di mana pun mereka berada.

4) Business Intelligence mampu menyajikan laporan keuangan dengan efektif dan


efisien
12

Dari ketiga hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sarana BI dalam
proses input-pengolahan-output sangat cepat, mudah, dan lengkap. Jadi tidak
heran BI dapat menyimpan semua laporan siklus Pendapatan, Siklus
Pengeluaran, Siklus Pengendalian, hingga Siklus Produksi dalam satu aplikasi.
Maka dari itu BI juga dapat menyiapkan data dan analisa laporan keuangan
perusahaan secara real-time dan mengakses nya sangat efektif dan efisien karena
disimpan dalam satu komputer pusat.

5) Business Intelligence sebagai menentukan keputusan


Dengan bantuan teknologi informasi, pengolahan data mentah menjadi sangat
cepat dan menghemat waktu hingga menjadi informasi berguna. Dengan
teknologi informasi seperti BI dapat digunakan sebagai alat untuk membantu
membuat keputusan yang tepat dan akurat untuk ke depannya.

Dari semua hasil pembahasan diatas sangat bisa dapat dicontohkan ke


perusahaan yang lainnya. Namun tentunya harus memiliki skill teknologi informasi
untuk dapat menjalankan program Business Intelligence. Dan mungkin karena itu juga,
dengan seiring berkembangnya zaman dan teknologi minat dan bakat dalam teknologi
informasi snagat dibutuhkan untuk kecerdasan bisnis saat ini. Telah terbukti dengan
teknologi informasi dapat meningkatkan semua aktivitas bisnis dan target sebuah
perusahaan. Oleh karena itu, seorang pengusaha selain memiliki pengetahuan ekonomi
juga harus diimbangi dengan pengetahuan teknologi informasi agar dapat bertahan dan
terus meningkat masa demi masa.
Jadi penggunaan teknologi informasi sangat berperan penting untuk
menjalankan bisnis khususnya teknologi Business Intelligence yang mampu mendorong
dan meningkatkan kinerja dalam suatu perusahaan. Dan tinggal bagaimana para pelaku
bisnis tersebut menggunakan teknologi dengan cara mereka sendiri untuk meningkatkan
kinerjanya.
13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, bahwa saat ini dunia sudah
memasuki zaman modern, semua aktivitas kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dari
teknologi. Termasuk juga aktivitas bisnis perusahaan sudah sewajarnya menggunakan
sistem informasi berbasis komputer untuk mengolah data mentah menjadi informasi
yang berguna untuk pihak internal dan eksternal. Dengan satu komputer dapat memuat
satu data perusahaan dengan sarana Business Intelligence. Dengan sarana BI dapat
mengolah semua siklus transaksi dan pengembangan manajemen dapat dilakukan
dengan efektif dan efisien.

3.2 Saran
Dalam menggunakaan teknologi harus juga memiliki etika dalam menggunakan
nya karena mudahnya mengolah dan mengakses informasi maka mudah juga informasi
yang tidak aktual dan tidak relevan atau informasi hoax yang tersebar luas. Untuk itu
kita harus mempunyai etika dan kesadaran penuh untuk tidak membuat dan tidak
menyebabkan informasi-informasi hoax yang berdampak negatif dan merugikan orang
lain.
14

DAFTAR PUSTAKA

O'Brien James A, dan George M. Marakas. 2014. Management Information Systems.


Jak-
arta selatan: McGraw-Hill Education(Asia) and Salemba Empat.
Laudon Kanneth C, dan Jane P. Laudon. 2015. Management Information Systems
Mana-
ging Digital Firm. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Pdfcoffee.Com. Kasus SIM Hal 132.Kasus Hal 132 1. 2. 3. Pertanyaan studi kasus
Apa-
kah beberapa manfaat bisnis utama yang disadari oleh organisasi. Diakses pada
10 Juni 2022. Melalui https://pdfcoffee.com/kasus-sim-hal-132-pdf-free.html.
Indonesia Dokumen. Com. Jawaban Studi Kasus UPS, Mata Kuliah Sistem Informasi
Ma-
najemen. Diakses pada 10 Juni 2022. Melalui https://dokumen.tips/amp/docu-
ments/jawaban-studi-kasus-ups.html

Anda mungkin juga menyukai