BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana halnya dengan manusia, perusahaan juga menghadapi
situasi ketidakpuasan dalam melangsungkan kehidupannya. Sudah tentu hal ini
menimbulkan berbagai masalah dan hambatan. Informasi diperlukan oleh
manajemen perusahaan untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
perusahaan, sehingga diharapkan dapat mencegah timbulnya hal- hal yang
tidak diharapkan seperti kebangkrutan, pencurian, penyelewengan dan lain –
lain.
Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada
masa sekarang ini menuntut kemampuan pemimpin perusahaan dalam
mengalokasikan sumber saya perusahaannya secara efektif dan efisien. Untuk
dapat mencapai hal tersebut informasi yang tepat dan akurat memegang
peranan yang sangat penting. Salah satu informasi yang dibutuhkan yaitu
mengenai informasi akuntansi perusahaan yang dapat menunjang kelangsungan
hidup perusahaan. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah
perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan sehingga mampu bersaing
dengan perusahaan lain.
Menurut Mardi (2014:4) sistem informasi akuntansi adalah sumber
daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertangung jawab untuk (1)
persiapan informasi keuangan, (2) informasi yang diperoleh dari
mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi.
Dalam menghadapi persaingan, perusahaan harus memperhatikan
penerapan sistem akuntansi yaitu keseuaian antara sistem itu sendiri dengan
kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional perusahaan yang sangat
penting adalah penjualan dan penerimaan kas. Penjualan merupakan hal yang
utama dalam sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan, hal
ini terjadi karena adanya penjualan merupakan sumber terjadinya pendapatan.
Melalui penjualan perusahaan akan memperoleh pendapatan secara langsung
(tunai) atau tidak langsung (piutang). Sistem informasi akuntansi penjualan dan
2
penerimaan kas merupakan salah satu sub sistem informasi akuntansi yang
menjelaskan bagaimana seharusnya prosedur dalam melakukan kegiatan
penjualan dan penerimaan kas. Seperti yang diketahui, tujuan suatu perusahaan
pada umumnya memperoleh keuntungan sebanyak – banyaknya. Untuk itu
diperlukan suatu sistem informasi yang efektif sesuai dengan kondisi
perusahaan untuk dapat melindungi penjualan dan penerimaan kas dari
tindakan manipulasi yang mungkin terjadi.
Sistem Informasi Akuntansi penjualan merupakan bagian dari
pengendalian internal yang ditetapkan oleh perusahaan (Mulyadi, 2008).
Pengendalian intern yang memadai juga diperlukan untuk mengkoordinasi dan
mengawasi jalannya aktivitas perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan
seperti penyelewengan, kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari
pihak dalam maupun pihak luar perusahaan dalam menilai perusahaan
sehingga pengambilan tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan
perusahaan dapat terkendali dengan baik.
Penjualan dan penerimaan kas merupakan dua hal yang saling berkaitan
karena setelah terjadi transaksi penjualan secara tunai, pada akhirnya akan
menimbulkan penerimaan kas. Sehingga apabila terdapat kelemahan
pengendalian intern pada penjualan, maka akan memberikan pengaruh pada
proses penerimaan kas untuk itu diperlukan adanya pengendalian intern yang
baik dan mendukung untuk keduanya yang bertujuan untuk meminimalkan
risiko terjadinya penyalagunaan dana pada perusahaan.
Begitu juga halnya dengan sistem pengendalian internalnya juga
memerlukan seperangkat sistem pengendalian yang mampu menjaga sistem
tersebut dari kegiatan manipulasi, baik berupa data maupun manipulasi
persediaan. Menurut Mardi (2014 : 59) “ pengendalian internal merupakan
suatu sistem yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme dan
ukuran ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta kekayaan
organisasi dari berbagai arah”. Sistem pengendalian ini akan menjadi lebih
rumit apabila perusahaan tersebut telah menggunakan sistem yang
terkomputerisasi.
3
barang akan menumpuk di gudang, jika dalam jangka waktu lama akan
mengurangi kualitas perusahaan PT. Armada Pagora Jaya Kediri tersebut dapat
memperburuk citra perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti dengan
judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan
Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Pada PT. Armada
Pagora Jaya Kediri).”
B. Fokus Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang telah dipaparkan pada Latar
Belakang di atas maka penulis membatasi pembahasan dengan hanya
membahas masalah penjualan tunai pada PT. Armada Pagora Jaya Kediri yang
tentunya akan mempengaruhi penerimaan pada perusahan itu sendiri. Dengan
pembahasan penjualan dan penerimaan kas tersebut kemudian akan
dikorelasikan dengan pengendalian intern perusahaan dengan cara
menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada
perusahaan. Dengan menganalisis kualitas masalah yang dihadapi pada
perusahaan, maka dapat dibuat suatu fokus penelitian agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pembahasan masalah. Adapun fokus penelitiannya
adalah Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan
Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Intern di PT. Armada
Pagora Jaya Kediri.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Fokus Penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Pengendalian Intern di
pada PT. Armada Pagora Jaya Kediri.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan praktis dan teoritis dalam
memajukan teknologi Sistem Informasi Akuntansi.
5
1. Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi perusahaan yang bersangkutan khususnya pada PT.
Armada Pagora Jaya Kediri, terutama fungsi yang terlihat dalam prosedur
sistem informasi. Selain itu, dapat membantu pihak perusahaan dalam
mengevaluasi atas sistem dan prosedur pengendalian secara berkala dengan
harapan pihak perusahaan dapat segera menetapkan kebijakan agar tidak
terjadi adanya penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan dalam
penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas dalam
meningkatkan pengendalian intern.
2. Kegunaan Teoritis
a. Bagi Penulis
Dapat lebih memahami permasalahan dalam dunia perusahaan serta
cara untuk mengantisipasi atau mengatasinya.
b. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan pertimbangan untuk perbaikan dan peningkatan
sistem informasi akuntansi yang sudah ada di dalam perusahaan.
c. Bagi Pembaca
Sebagai referensi serta dapat di implementasikan ke bidang yang
lain. Sehingga muncul hasil penelitian yang berbeda dari sudut pandang
yang berbeda.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2016:2) “Sistem adalah sekelompok unsur yang
erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama
sama untuk mencapai tujuan tertentu” .
Menurut Romney dan Steinbart (2011:2) “Sistem adalah rangkaian
dari satu atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang
berienteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Mardi
(2014:3) “Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan
bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi satu
samalain”.
Menurut Mardi (2014 : 3), “ Sistem berasal dari bahasa Latin
(systema) dan bahasa Yunani (sustema), artinya suatu kesatuan
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi ”.
Pada dasarnya rangkaian unsur dalam suatu sistem meliputi :
c. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis, secara klasik akuntansi
merupakan proses pencatatan, pengelompokan, perangkuman dan
pelaporan dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan dari kegitan akhir
akuntansi dalah pelaporan keuangan yang sebenarnya merupakan suatu
sistem informasi.
Setiawati (2011:14) menjelaskan bahwa
Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur,
mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi
dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan sistem informasi bisnis tersebut
(pengguna informasi).
1) Tujuan
Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih
tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.
2) Input
Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam
sistem, sebagian besar input berupa transaksi.
3) Output
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem tersebut output. Output
dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali kedalam sistem sebagai
input disebut dengan umpan balik (feedback).
4) Penyimpanan Data
Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa mendatang. Data yang
tersimpan ini harus diperbaharui (updated) untuk menjaga keterkinian
data.
5) Pemroses
Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan
menggunakan komponen pemrosesan.
6) Intruksi dan Prosedur Pemrosesan
Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan
informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak
komputer dibuat untuk mengintruksikankomputer melakukan
pengolahan data. Intruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer
biasanya dirangkum dala sebuah buku yang disebut buku pedoman
prosedur.
7) Pemakai
Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi
yang dihasilkan oleh sistem tersebut disebut dengan pemakai. Dalam
perusahaan, pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah
karyawan yang melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan
yang mengelola dan mengendalikan sistem.
8) Pengamanan dan Pengawasan
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat,
bebas dari kesalahan dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk
mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan
dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.
1) Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai
macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan
setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu,
dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis
produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk
tersebut.
2) Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari
penjualan tunai.
3) Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini
digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
4) Kartu Persediaan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu
persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini
diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan
persediaan barang yang disimpan di gudang.
5) Kartu Gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya
berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Catatan
ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Dalam transaksi
penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatata
berkurangnya kuntitas produk yang dijual.
5) Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat dan mengirimkan
faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur
bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi
akuntansi.
6) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang timbul dari
transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan
pernyataan kepada debitur, serta membuat laporan penjualan.
Disamping itu juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok
penjualan yan dijual kedalam kartu persediaan.
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposit) dan setara kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, yang
dengan cepat dapat dikonversikan menjadi kas dalam jumlah
yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang
tidak signifikan.
wesel, cek, dan surat berharga lainnya yang tersedia bagi perusahaan
dan penggunaannya tidak dibatasi oleh perjanjian lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi
5. Pengendalian Internal
a. Pengertian Pengendalian Internal
Definisi pengendalian internal Mardi (2014: 59),
Pengendalian internalal merupakan suatu sistem yang meliputi
struktur organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran –
ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta
kekayaan organisasi dari berbagai arah.
6. Flowchart
a. Pengertian Flowchart
Menurut Kadir (2010:12), bahwa pengertian flowchart sebagai
berikut :
Flowchart atau diagram alir adalah suatu gambar yang
menjelaskan urutan pembaca data, pemrosesan data,
pengambilan keputusan akhir dan penyajian pemrosotan data.
Bagan alir (Flowchart) merupakan bagan – bagan yang
memiliki arus dan merupakan sebuah gambaran dari langkah –
langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart ini juga bisa di
definisikan sebagai penjabaran dari algoritma dalam pembuatan
32
Mulai
Menerima
order dari
pelanggan
Membuat
FPKK
5
4
3
2
1
1 2
N
Bagian Gudang
4
FPKK 3
Menyiapkan
barang
FPKK 3
Bersama
dengan
….
penyerahan
barang
Kartu
3
Gudang
Bagian Pengiriman
1 3
2
FPKK 4
FPKK 1
Memban-
dingkan
1 Bersama
dengan
penyerahan
barang
Ke pelanggan
4
Bagian Piutang
FPKK 1
Kartu
Gudang
6
5
Mulai
Menerima
order dari
pembeli
Mengisi FPT
3
2
N
1
…. ….
1 2
Bagian Kas
1
Menyetorkan Setiap
uang ke bank hari
…
FPT 1
3
Menerima uang dan
mengoperasikan
register kas
Bukti Setor
Membutuhkan
cap “lunas”
pada FPT
5
Pita Register
kas
FPT 1
Diserahkan kepada
pembeli untuk ….
pengambilan barang
Bagian Pembungkusan
3
2
Pita Register
FPT 1 FPT 1 kas
Membubuhkan cap
Membungkus
sudah diambil
barang “ Pada FPT lb. 2”
Menyerahkan
barang kepada
pembeli
Membandingkan
FPT lb. 1 dan lb. 2
Pita Register
1 Kas
FPT 2
4
Kepada Pembeli
Bagian Akuntansi
4 5
Membandingk
Mencatat an bukti setor
FPT N dengan jumlah
rupiah FPT
T
Jurnal Jurnal
Penjuala penerimaan
n kas
Selesai
Mulai
Menerima
order dari
pembeli
Mengisi
fatur
penjualan
tunai
3
2
Via
Pembeli
N
1
Bagian Kas
Mengisi
1
bukti setor
bank
FPT 1
1
2
Bukti Setor 1
Menerima Bank
uang dari
pembeli
Menyetor
kas ke bank
Mengopera-
sikan
register kas 1
2
Bukti Setor 1
PRK
Bank
FPT 1
Bersama
Uang
Diserahkan
3 Ke bank
5
PRK = Pita register kas
N
Gambar 2.11 Sistem Penerimaan Kas
Bagian Gudang
FPT 2
Kartu
Gudang
Menyerahkan
barang
FPT 2
Bersama
barang
Bagian Pengiriman
3 4
PRK
FPT 2
FPT 1
Membanding
-kan FPT
lb 1 dan lb
2
Menyerahkan
barang kepada
pembeli
2
FPT 1
PRK
Bersama barang
sebagai slip
pembungkus
6
Untuk Pembeli
Tabel 2.1
SIMBOL KETERANGAN
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
semua jenis dokumen, yang merupakan fomulir yang
digunakan untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah simbol.
Contoh dokumen yang digambarkan dengan simbol ini
adalah: faktur penjualan, surat order pembelian, cek,
bukti memorial, bukti kas keluar (voucher), surat
permintaan dan pengeluaran barang gudang, faktur dari
pemasok, dan bukti kas masuk. Bagan alir harus
menunjukan dengan jelas dari mana suatu dokumen
masuk ke dalam dan ke mana (sistem lain) dokumen
keluar dari sistem.
Dokumen dan tembusannya. Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
Nomor lembar dokumen dicantumkan di sudut kanan
atas.
TIDAK
Garis alir (flowline). Simbol ini menggambarkan
keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan
data. Anak pannah tidak digambarkan jika arus dokumen
mengarah ke bawah dan ke kanan. Jika arus dokumen
mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu
dicantumkan
Persimpangan garis alir. Jika dua garis alir
bersimpangan, untuk menunjukan arah masingmasing
garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat
pada persimpangan ke dua garis tersebut.
Pertemuan garis alir. Simbol ini digunakan jika dua
garis alir bertemu dan salah satu garis megikuti arus garis
lainnya
Mulai / berakhir (terminal). Simbol ini untuk
menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.
Dari Pemasok Masuk ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem
tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka
diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke
sistem yang digambarkan dalam bagan alir.
Ke Sistem Penjualan Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem
tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka
diperluka simbol untuk menggambarkan keluar sistem
lain.
Tabel 2.2
50
Peneliti Terdahulu
Tangungjawab masing –
masing. Dokumen yang
digunakan dalam sistem
informasi akuntansi
penerimaan kas baik secara
tunai melalui kasir maupun
PDL ( Petugas Dinas
Lapangan ) belum lengkap
dan memadai terlihat pada
dokumen yang berupa slip
setoran yang belum rangkap,
belum bernomor urut
tercetak, dan belum
dibuatkan persetujuan
pertanggungjawaban pada
petugas yang terkait. Catatan
akuntansi yang digunakan
sudah sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan
dalam penerimaan kas secara
tunai melalui kasir PDL
( Petugas Dinas Lapangan ),
yaitu daftar penerimaan kas,
kartu angsuran atau kartu
pinjaman, buku daftar
piutang, buku daftar
transaksi, buku besar dan
neraca.
2. Analisis Sistem Deskriptif Kualitatif Penerapan sistem informasi
Informasi akuntansi Penerapan sistem
Akuntansi informasi akuntansi dalam
Penjualan Dan penjualan tunai dan
Penerimaan Kas penerimaan kas di PT Putra
Dalam Indo Cahaya Batam masih
Meningkatkan kurang baik terlihat dari
Pengendalian adanya fungsi ganda, yaitu
Internal Pada PT fungsi pengiriman yang
Putra Indo ganda sebagai fungsi gudang
Cahaya Batam dan kurangnya data dan
(Hendry jaya , kelengkapan dokumen yang
2018). digunakan dalam penjualan
tunai dan penerimaan kas.
Analisis
52
C. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2010:89) “Kerangka berpikir merupakan sintesa
tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan”.
Pengendalian internal merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
pencapaian suatu tujuan usaha. Pengendalian internal yang baik akan
berdampak pada perkembangan usaha yang baik pula, maka dari itu sangat
penting sekali sistem informasi akuntansi khusunya penjualan dan penerimaan
kas untuk menunjang pengendalian internal suatu usaha. Sistem penjualan dan
penerimaan kas yang baik pada suatu usaha akan mengurangi kecurangan –
kecurangan yang ada.
D. Kerangka Konsep
55
Keterangan :
Gambar 2.14
Kerangka Konsep
56
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif karena bermaksud menjelaskan Analisis Sistem Informasi
57
B. Kehadiran Peneliti
Dengan masuknya penelitian di dalam perusahaan ini diharapkan sistem
informasi akuntansi bisa digunakan secara tepat agar proses penjualan dan
penerimaan kas pada PT. Armada Pagora Jaya Kediri ini bisa berjalan dengan
lancar dan segala resiko bisa terhindarkan.
Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif dapat menjadi
suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian
sekaligus pengumpul data. Keuntungan yang didapat dari kehadiran peneliti
sebagai instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti
dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang
berhubungan dengan penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah,
demikian juga dengan informasi dapat diperoleh melalui sikap dan cara
informan dalam memberikan informasi.
58
C. Tahapan Penelitian
Didalam sebuah penelitian pasti akan terdapat serangkaian tahapan yang
disusun secara sistematis yang menjurus dan terfokus pada temuan dan
penelitian yang disertai dengan pembahasannya secara ilmiah. Tahapan
penelitian akan mempermudah peneliti untuk pelaksanaan penelitian,
membahas dan mengulas penelitian secara jelas, runtut dan sistematis.
Penelitian ini akan dilakukan dengan tiga tahapan kegiatan. Tahapan
penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah pemilihan judul,
konsultasi judul, studi pustaka dan perencanaan penelitian. Pemilihan judul
dilakukan dengan mencari masalah untuk diteliti yaitu Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Meningkatkan
Pengendalian Intern pada PT. Armada Pagora Jaya Kediri .
Peneliti menyusun perencanaan penelitian. Adapun yang perlu
direncanakan sebelum melakukan penelitian adalah membuat proposal
penelitian yang isinya mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dari penelitian, landasan teori dari masalah yang diajukan, metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini. Kemudian proposal penelitian di
59
E. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2013: 137) “Data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Data primer dari penelitian pada PT. Armada Pagora Jaya Kediri ini
yaitu dengan cara melakukan wawancara tentang sistem informasi akuntansi
penjualan dan penerimaan kas untuk meningkatkan pengendalian intern
perusahaan. Selain itu data primer yang dibutuhkan dari PT. Armada Pagora
Jaya Kediri adalah berupa dokumen tentang profil dan penjelasan singkat,
struktur organisasi, serta laporan tim bagian penjualan dan penerimaan kas.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2013: 137) “Data sekunder adalah sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Data sekunder yang dibutuhkan dalam PT. Armada Pagora Jaya
Kediri adalah data-data dari pengamatan peneliti sendiri tanpa melibatkan
informasi-informasi langsung dari pihak perusahaan.
61
2. Library Research
Dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan
mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan
untuk memperoleh dasar teoritis.
2. Member Check
Merupakan pengecekan ulang pada yang diperoleh peneliti kepada
sumber data. Menurut Sugiyono (2013: 309) member check adalah sebagai
berikut : “Member check bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data
yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data”.
Data yang telah dianalisis dan telah menjadi kesimpulan sementara
dikonfirmasikan kembali dengan sumber data sehingga kemungkinan
kesalahan persepsi lebih kecil dan data penelitian tersebut akan lebih
dipercaya.
64