PENGHASILAN
PASAL 21
Penghasilan
• Apa itu Penghasilan?
• Siapa yang bisa memperoleh penghasilan?
Pengertian
Pajak penghasilan pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa
gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.
Bentuk Penghasilan
Gaji, upah, honorarium,
tunjangan dsb dengan nama dan
bentuk apapun
SUBJEK PAJAK PPH 21
Subjek Pajak PPh pasal 21 adalah setiap penerima penghasilan yang dipotong
PPh Pasal 21 terdiri dari pegawai tetap, pegawai lepas, penerima pensiun,
penerima honorarium dan penerima upah serta orang pribadi lainnya yang
menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan
kegiatan dari pemotong pajak
SUBJEK PAJAK PPH 21
(PER-32/PJ/2015 Pasal 3)
1 Pegawai
Penerima uang pesangon, pensiun, atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
2 atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya juga merupakan wajib pajak PPh 21
Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan
3 dengan pemberian jasa
Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas tidak merangkap sebagai
4 Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama
Mantan pegawai
5
Wajib pajak PPh Pasal 21 kategori peserta kegiatan yang menerima atau
6 memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu
kegiatan
Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan
Pembayaran lain dengan nama/bentuk
apapun
1. Pekerjaan;
2. Jabatan
3. Jasa;
4. Kegiatan
yang dilakukan orang pribadi
SPDN SPLN
pegawai tetap, penerima Pensiun berkala yang dibayarkan secara bulanan dan
pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas yang dibayarkan secara bulanan
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga
Kerja Lepas berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan
uang saku harian,
• jumlah penghasilan bruto sehari yang melebihi Rp 450.000,00 atau
• jumlah penghasilan bruto dikurangi PTKP yang sebenarnya, dalam hal jumlah
penghasilan kumulatif dalam satu bulan kalender telah melebihi Rp 10.200.000
TARIF PPH 21 – Penghasilan Harian
TARIF PPH 21
Tarif 50% X 5%
• tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter,
konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris;
• pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan,
sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat pelukis, dan
seniman lainnya;
• olahragawan;
• penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;
• pengarang, peneliti, dan penerjemah;
TARIF PPH 21
Tarif 50% X 5%
• pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi,
elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;
• agen iklan;
• pengawas atau pengelola proyek;
• pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara;
• petugas penjaja barang dagangan;
• petugas dinas luar asuransi;
• distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya;
PPh Pasal 21:
Bukan Pegawai
Berkesinambungan Berkesinambungan
Dari 1 Sumber Dari >1 Sumber Tidak berkesinambungan
(50 % x Ph Bruto)
- (50 % x Ph Bruto)
PTKP sebulan, (50 % x Ph Bruto)
Dihitung secara Dihitung secara
kumulatif kumulatif
Dalam hal Dokter Yang Praktik di RS/Klinik Jumlah Penghasilan Bruto adalah
Sebesar Jasa Dokter Yang Dibayarkan Pasien melalui RS/Klinik sebelum
Dipotong Biaya-Biaya atau Bagi Hasil RS/Klinik
PPh Pasal 21:
Lainnya