KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Good dan Brophy dalam
melainkan yang utama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam
terhadap situasi yang disebabkan oleh pengalamannya tidak dapat dijelaskan atas
sebagainya).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan diatas
dapat kita pahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Dari itu dapat disimpulkan bahwa
10
Muhammad Thobroni dan Anif Musthofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogyakarta:
Ruzz Media. 2011), hlm17
9
10
psikomotor.11
atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan
demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik
jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara
baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh
2. Pengertian Pembelajaran
perubahan menuju arah yang positif pada peserta didik. Pembelajaran pada
lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan
11
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta. 2008), hlm 12-13
12
Ainurrahman,(2013), Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, , hlm. 36.
11
sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam
melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak dari
Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang
mampu menerima materi pelajaran ada pula peserta didik yang lambah dalam
mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap
peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”, maka
pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakar
dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan belajar secara pedagogis pada diri peserta
evaluasi.
dapat belajar dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut maka akan
13
Bahri djamarah,(2013),Strategi Belajar,Jakarta,Rineka Cipta, hlm 27
14
Repulik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, hlm.6
12
diharapkan.15
Pola pembelajaran yang terjadi saat ini seringkali masih bersifat transmisif,
yaitu siswa secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang diberikan guru atau
yang ada pada buku pelajaran saja. Adapun menurut beberapa ahli, menyatakan
perbedaan yang nyata, Ciri-cirinya adalah: (a) siswa terlibat aktif dalam
belajarnya. Siswa belajar materi secara bermakna dengan bekerja dan berpikir,
dan (b) informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehinya
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran ini dilakukan oleh dua
orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku
siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut tidak terlepas
dapat bealajar dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran ini bermuara pada
tingkah laku melalui kegiatan belajar dan bagaimana orang melakukan tindakan
perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar dan bagaimana orang melakukan
15
Muh.Sain Hanafy, Jurnal Pendidikan: Konsep Belajar dan Pembelajaran,Lentera
Pendidikan, Vol. 17 No. 1 Juni 2014: 66-79, hlm 74
16
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 1
13
3. Komponen-komponen Pembelajaran
melibatkan berbagai komponen yang satu sama lain saling berinteraksi, dimana
b) Tujuan Pembelajaran
pembelajaran. Dengan adanya tujuan, maka guru memiliki pedoman dan sasaraan
yang akan dicapai dalam kegiatan mengajar. Apabila tujuan pembelajaran sudah
jelas dan tegas, maka langkah dan kegiatan pembelajaran akan lebih terarah.
Sehubungan dengan hal itu, maka seluruh kegiatan guru dan peserta didik harus
17
Abudin Nata,(2009) Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran Jakarta: Kencana,
, hlm.315
14
c) Materi Pembelajaran
tidak akan berjalan. Oleh karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan
pelajaran merupakan satu sumber belajar bagi siswa. Materi yang disebut sebagai
sumber belajar ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan
merupakan unsure inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena bahan
pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh siswa. Maka, seorang guru
kebutuhan siswa pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu pula.
d) Metode Pembelajaran
Menurut J.R David dalam Abdul Majid, Teaching Strategies for College
Class Room mengatakan bahwa pengertian metode adalah cara untuk mencapai
menjadi ssalah satu unsure dalam strategi belajar mengajar. Metode pembelajaran
18
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 132.
15
pembelajaran dengan tekhnik adalah dua hal yang berbeda. Metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif. Dengan kata lain, metode
B. Model Pembelajaran
teratur atau sistematis, serta mengandung pikiran yang bersifat uraian atau
19
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), hlm. 7.
16
2. Model-model Pembelajaran
yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung
kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan
orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada control dan fasilitasi,
dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
20
Novi Marliani, (2015), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Melalui Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP), Jurnal Formatif, vol : 14-25
ISSN: 2088-35
17
pelaporan.21
b. Konstruktivisme
diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba.
untuk diambil dan diingat. Tetapi manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu
dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk
anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih
21
Fathurrohman, S.Pd, (2006), Model-Model Pembelajaran, jurnal: Pendidikan,
Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan
22
Indayana Febriani Tanjung, (2018), Strategi Pembelajaran Biologi, Medan, CV Widya
Puspita
18
dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal
tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang
sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian
memecahkan masalah baik yang nyata maupun hipotetis, siswa dilatih untuk
masalah.24
23
Abdullah, (2017), Pendekatan dan Model Pembelajaran Yang Mengaktifkan Siswa,
Jurnal: Institut Agama Islam, Vol:01 No. 01
24
Asrani Assegaf,(2016), Upaya meningkatkan kemampuan berfikir analitis melalui
model problem based learning (PBL), Jawa Barat, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Vol.1 No,1
19
methodology that encourages students to take responsibility for their own learning
and to develop a broad set of generic skills and attributes, along with relevant
masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan
(b) Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan
masalah;
25
Made Budi Arsika,(2016), Buku Pedoman Problem Based Learning (PBL), Denpasar
20
implementasinya, model ini memberikan peluang yang luas kepada siswa untuk
kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap
kelompok haruslah heterogen terdiri laki dan perempuan, berasal dari berbagai
siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah sehingga
26
Rona Taula, (2018), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Upaya Peningkatan Kreativitas Mahasiswa, Universitas Bung Hatta, Varia Pendidikan, Vol.30,
No.1, ISSN 0853-0976
27
Putri Dewi Anggraini, (2021), Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Project
Based Learning Dalam Peningkatan Kreatifitas Siswa, Surabaya, Jurnal Pendidikan, Volume 9,
Nomor 2, ISSN 23389621
21
siswa dari kelompok bawah memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya yang
sama. Dalam proses tutorial ini kemampuan akademik siswa kelompok atas akan
g. Quiz
Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz merupakan “salah satu tipe pembelajaran
Quiz dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang mereka
pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau tidak
pembelajaran, sehingga proses kegiatan belajar dikelas akan terasa lebih hidup,
karna adanya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dengan
hasil belajarnya.29
28
I Ghozali,(2014), Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (Stad) Dengan Umpan Balik Kuis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
Viii Smp Negeri 11 Semarang,Semarang, Unnes Physic Education Journa, Vol. 3 (1)
29
Yayan Kristian,(2018), Pengaruh Metode Active Learning Tipe Team Quiz Terhadap
Hasil Belajar Siswa Smpn 6 Nanga Pinoh, Stkip Persada Khatulistiwa Sintang, ISSN 2541-0938
22
yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pada model ini peserta
didik diajak secara sadar dan terencana untuk mengembangkan interaksi diantara
mereka agar bisa saling asah, saling asih dan saling asuh. Dan model ini memiliki
ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran.31 Gambar sangat penting
mengetahui hal-hal yang belum pernah dilihatnya. Gambar dapat membantu guru
mencapai tujuan instruksional karena selain merupakan media yang murah dan
mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Selain itu
pengetahuan dan pemahaman peserta didik menjadi lebih luas, jelas dan tidak
mudah dilupakan.
i. Debat
Debat adalah sebuah teknik di mana pembicara dari pihak yang pro dan
kontra menyampaikan pendapat mereka, dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau
mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Debat adalah suatu bentuk retorika
30
Imas kurniasih, (2015), Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru,
CV. Solusi Distribusi: Kata Pena, h.44
31
Gusti Ayu Bintang Yuniari, Penerapan Model Picture And Picture Untuk
meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X MIA 6 SMA Negeri 1 Mengwi
Tahun Pelajaran 2016/2017 Vol 7, No.2, 2017
23
modern yang pada umumnya tercirikan oleh adanya dua pihak atau lebih yang
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari debat sendiri adalah adu
argumen pro dan kontra antara dua orang atau lebih dalam kelompok tentang
suatu masalah tertentu untuk memecahkan suatu masalah. Biasanya debat terjadi
C. Pandemi Covid-19
Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu
disease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan,
Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah
dipastikan terdapat lebih dari 220 negara yang telah terjangkit virus ini. (Data
WHO, 15 Mei 2020) dimana di Indonesia terdapat 16.496 kasus positif COVID-
19 dengan 3.803 orang yang dinyatakan sembuh dan 1.076 orang meninggal dunia
Sumatera Selatan terdapat 458 kasus positif COVID-19 dengan 73 orang sembuh
248 kasus positif COVID-19 dengan 51 orang sembuh dan 2 orang meninggal
dunia.
32
Ita Suratiyanti,(2015), Keefektifan Penerapan Metode Debat Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas V Sdn Petinggen Yogyakarta,Yogyakarta,Universitas Negeri Yogyakarta
24
Penyebaran COVID-19 terjadi sangat cepat dan meluas karena dapat menular
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 dan Permenkes No. 9 Tahun 2020.
Hingga saat ini, berita seputar COVID-19 masih menjadi perhatian utama semua
negara di dunia dan di tanah air untuk waspada dan tetap siaga menghadapi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini
(MERS-CoV).
dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang menyebabkan wabah Severe
nama SARS-CoV-2.33
33
Adityo Susilo,dkk, (2020), Coronavirus Disiase 2019, Jurnal: Penyakit dalam
Indonesia, Vol. 7, No. 1
25
kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda,
kucing, dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang
patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar,
tikus bambu, dan musang merupakan host yang biasa ditemukan untuk
syndrome (MERS).34
menghentikan penyebaran virus ini agar tidak semakin meluas. Vaksin sosial
dilakukan oleh negara-negara sebagai respons atas situasi darurat ini. Namun,
vaksin sosial ini masih perlu didukung oleh elemen lain, salah satu yang
hal ini pemerintah) menangani situasi krisis melalui penggunaan data. Karena
melalui data inilah berbagai skenario model, proyeksi dan juga perhitungan
34
Yuliana, (2020), Wellness And Healthy Magazine, Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung, Vol. 2, No. 1, ISSN: 2656-0062
26
Sebagaimana yang mungkin diketahui, bahwa model ‘flattening the curve’ sempat
menjadi viral dalam berbagai saluran informasi dan media lokal dan global juga
media sosial, menjadikan model ini menjadi obsesi hampir semua negara di dunia
daerah (lokal) dan nasional. Dan untuk mendukung pemodelan ini, maka data
adalah kelompok virus terbesar dalam ordo Nidovirales. Semua virus dalam ordo
China. (4) Pengelompokan yang lain memperlihatkan bahwa virus corona grup
35
Anggia Valerasha dan Marshell Adi Putra, (2020), Pandemi Global COVID-19 dan
Problematika Negara-Bangsa: Transparansi Data Sebagai Vaksin Socio-digital , Fakultas Ilmu
sosial
27
(MERS-CoV).36
D. Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti “perantara”
atau “pengantar”. Lebih lanjut, media merupakan sarana penyalur pesan atau
informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran
telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam
Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu
Media sebagai salah satu komponen dalam sistem itu, mempunyai fungsi
berarti media mutlak harus ada atau harus dimanfaatkan di dalam setiap
pembelajaran. Dikatakan demikian sebab jika salah satu komponen itu tidak ada
maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Terkait dengan hal itu, Partisipasi
dan memikirkan.38
36
Mle Parwanto, 2020, Virus Corona (2019-Ncov) Penyebab Covid-19, Jurnal biomedika
dan kesehatan, Vol.3, No. 1
37
Nunu Mahnun, (2012), Media Pembelajaran, UIN suka riau, jurnal pemikiran islam,
Vol. 37, No. 1
38
Supriyono, (2018), Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Dasar, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 2 No.1, ISSN: 2614-4417
28
Dalam hal ini, media pendidikan merupakan salah satu pendukung yang
efektif dalam membantu terjadinya proses belajar. Hal senada juga ditegaskan
penggunaan alat bantu atau media dalam proses pembelajaran di kelas, terutama
dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar
siswa.39
Salah satu yang digalakkan adalah adanya social distancing. Social distancing
kontak fisik. Adanya social distancing tersebut sudah jelas sangat berpengaruh
mulai bulan Maret 2020. Bahkan hingga bulan Mei 2020 saat inipun pembelajaran
“pembatasan sosial berskala besar ini paling sedikit meliputi peliburan sekolah
dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan atau pembatasan kegiatan
yang dilakukan dengan jarak jauh dengan bantuan internet. Dalam pembelajaran
39
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h. 1
29
pembelajaran bahasa. Salah satu media teknologi yang sering digunakan saat ini
yang banyak berinteraksi dengan aplikasi di telepon genggam dapat lebih muah
memahami isi teks bacaan. Studi lain menguji tenang strategi membaca siswa di
sebagian besar Universitas di Swedia. Data diambil dari aktivitas blog bacaan
mahasiswa.41
Salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah
WFH adalah singkatan dari work from home yang berarti bekerja dari rumah.
Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) Nomor 50/2020 tentang Perubahan
Kedua atas Surat Edaran Menteri PAN & RB Nomor 19/2020 tentang
40
Oktafia Ika dan Siti Sri Wulandari, (2020), Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study
From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19, Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran,
Surabaya, Vol. 8 No. 3
41
Nurul Lailatul dan Lukam Hakim, (2019), Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring,
Mataram, Jurnal Tatsqif, Vol. 17 No.1 ISSN: 2503-4510
30
Penggunaa media yang tepat akan meningkatkan perhatian mahasiswa pada materi
yang akan dipelajari, dengan bantuan media minat dan motivasi mahaiswa dapat
media sebagai alat bantu dalam pembelajaran harus dipilih yang sesuai dan benar-
dapat diseragamkan; melalui media, penafsiran yang bergam dapat direduksi dan
atau mendengar uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama akan
42
Mustakim, (2020), Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online
Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika, Sulawesi Selatan, Journal Of
Islamic Education, Vol.2, No.1 , ISSN : 2715-2812
31
menerima informasi yang persis sama seperti yang terima temantemannya. b).
Proses Belajar dan mengajar menjadi lebih menarik; penggunaan media dapat
menghidupkan suasana kelas, tidak monoton dan membosankan. c). Proses belajar
mahasiswa menjadi lebih interaktif ; jika dirancang dan dipillih dengan benar,
media dapat membantu dosen dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah
secara aktif. Tanpa media, dosen mungkin akan cendrung berbicara satu arah
mengatur kelas mereka sehinggi bukan hanya mereka sendiri yang aktif, tetapi
juga mahasiswa.43
43
Abdul istiqlal, (2018), Manfaat Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Dan
Mengajar Mahasiswa Di Perguruan Tinggi, Jurnal Kepemimpinan Dan Pengurusan Sekolah Vol.
3 No. 2
44
Azhar Arsyad, (2010), Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, h. 26-27
32
tidak lagi peraga dari guru, melainkan pembawa informasi atau pesan
Klasifikasi media adalah alat bantu yang dgunakan oleh pendidik yang
dijelaskan sesuai dengan mata pelajarannya dan peserta didik dapat memahami
pelajaran.47
kita mendapatkan formal klasifikais yang meliputi tujuh media penyaji, yaitu: 48
a) Media Grafis
untuk menarik perhatian dan memperjelas sajian ide. Kelebihan didalam media
45
Benni Agus Pribadi, Op.cit, h. 23-25
46
Umar Satin, (2014), Media Pendidikan: Peran Dan Fungsinya Dalam Pembelajaran,
Jurnal Tarbawiyah, Vol.11, No.1
47
Muhson, A. (2010), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.8, No.2
48
Riyana, C. (2012). Media pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Ri.
33
media cetak adalah dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak
Gambar dapat diperoleh secara fotograafer, didalam media gambar pasti ada
pembelajaran kelompok.
bergerak atau memiliki sedikit gerakan. Pada media proyeksi diam dapat
kelemahannya dapat
e) Media Audio
Media yang langsung diterima oleh pendengaran seperti radio dan recorder.
Keunggulan dari media audio adalah memiliki variasi program yang cukup
meningkatkan daya tarik peserta didik dan kekurangannya lambat dan kurang
praktis.
34
g) Media Film
mengabarkan peristiwa masa lalu secara realitas dalam bentuk waktu yang
materi tersebut.49
mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu, media juga
harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan
rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam
teknologi pembelajaran yang memiliki ciri : (a) berorientasi pada sasaran (target
Artinya secara aktivitas fisik bisa saja aktivitas kegiatan guru di kelas dikurangi,
karena ada sebagian tugas guru yang didelegasikan pada media, namun tetap
49
Anshori, D. M. (2013). Efektifitas Media Film Dalam Bimbingan Kelompok Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
50
Maimunah, (2016), Metode Penggunaan Media Pembelajaran, Jurnal Al-Afkar, Vol.5,
No.1
35
mengambil nilai peserta didik dikelas XII IPA-1 dan XII IPA-2
Data tes yang digunakan pada tes awal dan tes akhir berupa
pilihan jawaban. Rata-rata nilai tes awal, tes akhir, gain dan n-gain
terhadadap hasil belajar peserta didik kelas XII IPA-2 SMA Negeri 1
Indralaya Utara.51
2. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Yulia Alisa, dkk. Dengan judul
lingkungan sekitarnya.
dan hasil belajar IPA siswa kelas VII1 SMPN 14 kota bengkulu materi
51
Frisca Noviyanti, dkk,(2016), Penerapan Model Bermain Peran Pada Pembelajaran
Biologi Materi Kode Genetik Dan Sintesis Protein Di Sma Negeri 1, Universitas Sriwijaya,
Indralaya Utara, Jurnal Pembelajaran Biologi, Vol.3 No.2
37
siswa dari siklus I hingga siklus II. Meningkatnya hasil belajar siswa
Kasihan”
Dari data hasil belajar peserta didik didapatkan dari pretest dan
posttest peserta didik. Dari hasil analisis tersebut didapatkan nilai rata-
52
Yulia Alisa, (2017), Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Smp
Menggunakan Model Problem Based Learning, Universitas Bengkulu, Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Biologi, Vol.1 No.1, ISSN: 2598-9669
38
rata pretest, rata-rata posttest, dan gain hasil belajar peserta didik.
diketahui normalized gain untuk kelas kontrol yaitu 0,28 dan untuk
53
Nurul Widyarti Hanifah,(2018), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (Tai) Terhadap Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Peserta
Didik Sma Negeri 1 Kasihan, Universitas Negeri Yogyakarta
39
hasil tes formatif siswa pada siklus II. Diperoleh nilai ratarata prestasi
belajar siswa adalah 8,15 dan ketuntasan belajar mencapai 92% atau
ada 23 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan
54
Husna,(2014), Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Tebak
Kata Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pelajaran Biologi Pada Sma, Banda Aceh, Jurnal
Serambi Ilmu, Vol.17, No.2