Anda di halaman 1dari 7

Fahreza Satia Gani

XI MIPA 2 / 18
Senam Lantai
A. Sejarah Senam Lantai
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari
kata “Gymnastics”, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih
tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan
untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka
upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus. Pada awal permulaaan
abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini
berkat usaha dari Dr. J.F.Williams, Dr. Dublysorgen dan Thomas D.Wood.Frederik Jahn
adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan
pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan
senam,diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan
bak lompat. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda.
Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman Jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian
istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga
sebagai pengganti kata sport.
B. Peralatan Senam Lantai
Terdapat beberapa peralatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang
sejajar, palang bertingkat, kuda-kuda pelana, matras, dan .
1. Palang sejajar

2. Palang horizontal
3. Kuda kuda pelana

4. Matras

5. Peti lompat

6. Palang bertingkat
C. Bentuk Senam Lantai
Terdapat berbagai bentuk macam senam lantai, yaitu :
1. Berguling ke depan (Roll Depan)

Cara melakukannya sebagai berikut :


a) Sikap permulaan jongkok. Kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b) Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu
menyentuh dada.
c) Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua
kaki dilipatrapat padadada.
d) Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan
berusaha bangun.
e) Kembali berusaha bangun.
Kesalahan dalam guling depan(roll depan)
a) Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat(dibuka terlalu lebar atau terlalu
sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat).
b) Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan
badan kurangsempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
c) Bahu tidak diletakkan di atas matrass saat tangan dibengokkan.
d) Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.
2. Guling ke belakang (Back Roll)
Cara melakukannya sebagai berikut :
a) Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b) Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c) Kedua tangan berada di samping telinga dan telapak tangan menghadap ke
atas.
d) Jatuhkan pantat ke belakang badan tetap bulat.
e) Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang
kepala.
f) Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua
telapak tangan menekanmatras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
g) Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
Kesalahan dalam guling ke belakang (Back Roll) :
a) Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak.
b) Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini
disebabkan karena sikap tubuhkurang bulat.
c) Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan
yang digunakan untukmenumpu diatas matras.
d) Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala
menoleh ke s amping
e) Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya
telapak).
3. Berdiri Dengan Tangan (Hands Stand)
Cara melakukannya sebagai berikut :
a) Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
b) Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras,
pandangan sedikit kedepan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan
bengkok sedang tungkai belakang lurus.
c) Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d) Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan,
pandangan diantaratumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e) Perhatikan keseimbangan.
Kesalahan dalam Hands Stand :
a)Pinggang terlalu melenting, kepala kurang menengah.
b)Siku-siku bengkok.
c)Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
d)Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
e)Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang ke depan dan lutut di
bengkokkan).
f) Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur ke belakang dan kepala
kurang menengadah.
g) Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
h) Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa saat,
sehingga cepat roboh.
i) Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk
mengguling ke depan).
4. Kayang
Cara melakukannya sebagai berikut :
Kayang dari sikap tidur
 Sikap awal :
a) Tidur telentang
b) Kedua lutut ditekuk, kedua tumit rapat pada pinggul
c) Kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras/lantai, ibu jari di
samping telinga
 Gerakan :
a) Badan diangkat keatas, kedua tangan dan kaki lurus
b) Masukkan kepala diantara 2 tangan
Kayang dari sikap berdiri
 Sikap awal :
a) Berdiri tegak
b) Kedua tangan disamping kaki
 Gerakan :
a) Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan ke belakang, kepala tengaah dan
badan melenting ke belakang
b) Tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak pada
matras/lantai.
Kesalahan dalam kayang :
a) Jarak kedua tangan dan kaki terlalu jauh
b) Siku-siku bengkok disebabkan kekakuan persendian siku dan bahu
c) Badan kurang melengkung (membusur), disebabkan kurang lemas/lentuknya
bagian punggungdan kekakuan pada otot perut
d) Sikap kepala yang terlalu menengadah
e) Kurang keseimbangan.
5. Sikap Lilin
Cara melakukannya sebagai berikut :
 Sikap awal :
a) Tidur telentang dengan lengan di samping badan dan pandangan ke atas
b) Kedua tangan memegang pinggang merapat lantai atau matras
 Gerakan :
a) Kedua kaki rapat diangkat lurus ke atas, punggung, tungkai, serta jari- jarinya
menuju ke atas, sedang yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dan
dibantu oleh kedua lengan yang mendorong pinggul bagian belakang
b) Siku menempel pada lantai atau matras
Kesalahan dalam sikap lilin :
a) Pinggang hanya ditopang dengan ibu jari
b) Kedua kaki condong kebelakang, sehingga berat untuk ditopang dan tidak
dapat bertahan dalam waktu yang lama
c) Kedua kaki condong kedepan
d) Penempatan siku-siku tangan terlalu keluar dari garis lebar badan
e) Tidak/kurang bertumpu pada pundak

Anda mungkin juga menyukai