STRUKTUR DATA
POKOK PEMBAHASAN:
Materi Sorting
Materi Searching
Materi Tree
NAMA MAHASISWA:
Doni Saputra
NIM:
2104050
DOSEN PENGAMPU:
AGUNG SETIAWAN,S,Kom,, MM., M.Kom
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
dimasa yang akan datang. Semoga Makalah STD ini, dapat bermanfaat
terima kasih.
1. Metode Sorting
Int tmp,TM,FB:
Void main(){
Int Data[15]:{8,1,45,2,5,2,9,6,12,7,8,6,10,11,44};
Cout<<”>>>Sorting dengan Mtode Bubble<<<\n”;
Cout<<----------------------------------------------------\n”:
Cout<Data[i]<<””;
FB++;
tmp=Data[i];
Data[i]=Data[i+1];
Data[i+1]=tmp;
TK--;
cout<<endl<<endl;
getch();
tersebut.
sebagai berikut:
dan seterusnya.
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Bandingkan data ke-1 dengan data sebelumnya, jika lebih kecil data
tersebut bias.
sebagai berikut:
Jika N> 1 maka lakukan reornisasi heap yaitu proses sift down
terhadap root.
1. Defenisi Searching
dalam pengolahan data. Proses ini dilakukan jika user atau pengguna
ingin mencari suatu nilai apakah tersimpan dalam suatu data atau tidak.
mengolah data yang jumlahnya lebih dari juta data, ada yang lebih
efisien dengan jumlah kurang dari jutaan. Serta ada pula yang tidak
lebih lama.
sekumpulan harga yang bertipe sama (tipe dasar atau tipe bentukan).
ada, harga tersebut dapat dihapus atau diubah nilainya. Dengan cara
yang sama untuk penyisipan, jika data sudah ada, dan mempertahankan
tidak ada duplikasi data, maka data tersebut tidak disisipkan, dan jika
a. Sequential Searching
cara melakukan pengecekan satu persatu, yaitu antara data yang dicari
kita tidak perlu mengurutkan data yang ada, bila mencari data pada
kumpulan data yang tidak urut hanya terdapat metode ini yang dapat
dilakukan.
2) ditemukanfalse.
5) jika (ditemukan) maka i adalah indeks dari data yang dicari. Jika
tidak, data tidak ditemukan.
b. Binary Searching
Syarat pencarian: data sudah urut, jika data belum urut pencarian
nilai yang dicari telah ditemukan. Bila lebih kecil/lebih besar maka
akan dibuang setengah data dari yang salah, dan mencari dari
awal+posisi akhir)/2.
1. L0.
2. RN-1.
3. Ditemukanfalse.
5. M(L+R)/2.
9. Jika (ditemukan) maka m adalah indeks dari data yang dicari, jika
tidak data tidak ditemukan.
terakhir.
Sentinel search
yang dicari selalu ada. Yang menentukan data yang sebenarnya ada
pada tabel atau tidak adalah posisi hasil pencarian. Jika data ditemukan
pencarian lebih satu dari jumlah data pada tabel, maka data tidak
Binary search
pada tabel.
BAB III
MATERI TREE
1. Tree
Tree merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang
simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node
lainnya. Tree juga adalah suatu graph yang acyclic, simple, connected
Sebuah binary search tree (bst) adalah sebuah pohon biner yang boleh
semua node subpohon sebelah kiiri adalah selalu lebih kecil dari value
dari root, sedangkan value subpohon di sebelah kanan adalah sama atau
(kiri dan kanan) itu sendiri adalah juga binary search tree.
dalam kasus pencarian dalam sebuah list, jika list sudah dalam keadaan
jika kita ingin melakukan perubahan isi list (insert atau delete),
menggunakan list contigue akan sangat lambat, karena prose insert dan
setiap saat, kecuali hanya satu kali dengan kata lain hanya secara
squential.
2. Binary Tree
Binary Tree merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear
simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node
Binary tree adalah suatu tree dengan syarat bahawa tiap node (simpul)
hanya boleh memiliki maksimal dua subtree dan kedua subtree tersebut
harus terpisah. Tiap node dalam binary treee boleh memiliki paling
banyak dua child (anak simpul), secara khusus anaknya dinamakan kiri
dan kanan.
subtree (dengan disjoint) yaitu subtree kiri dan subtree kanan. Setiap
setiap tingkatan dari susut tidak lebih dari 3. Ini dapat ditunjukkan
bahwa dalam pohon biner manapun, terdapat persis dua atau lebih
simpul dengan tingkat satu daripada yang terdapat dengan tingkat tiga,
tetapi bisa terdapat angka apa saja dari simpul dengan tingkat dua.
satu dari sudutnya dengan tingkat tidak lebih dari dua sebagai akar.
Dengan akar yang dipilih, setiap sudut akan memiliki ayah khusus,
sebuah hutan.
langsung dari sudut yang baru ke akar dai setiap pohon biner.
khas. Jika sebuah simpul mempunyai kurang dari dua anak, beberapa
penunjuk anak diaatur kedalam nilai nol khusus atau kesebuah simpul
sentinel.
Pohon biner dapat juga disimpan sebagai struktur data implisit dalam
array, dan jika pohon tersebut merupakan sebuah pohon biner lengkap,
metode ini tidak boros tempat. Dalam penyusunan yang rapat ini, jika
ke-2i+1 dan 2i+2, meskipun ayahnya (jika ada) ditemukan pada indeks
traversal.
1. Predesesor
Node yang berada diatas node tertentu. (contoh : B predesesor dari E
dan F)
2. Succesor
succesor dari B)
3. Ancestor
Seluruh node yang terletak sebelum node tertentu dan terletak pada
4. Descendant
Seluruh node yang terletak sesudah node tertentu dan terletak pada
5. Parent
dari F)
6. Child
dari B)
7. Sibling
Node yang memiliki parent yang sama dengan satu node. (contoh : E
8. Subtree
9. Size
memiliki size = 8)
10. Height
Banyaknya tingkat/level dalam suatu tree. (contoh : gambar tree diatas
memiliki height = 3)
E,F,C,G,H)
berbeda.
kecuali daun.
5. Sifat Pertama Pohon Berakar
2 (N) - 1
N
∑ 2 ( I – 1)
I=1
6. Kunjungan Pada Pohon Biner
Kunjungan pohon biner terbagi menjadi 3 bentuk binary tree :
1. Prefix
Yaitu notasi yang terbentuk atas operator dengan operand, dimana
Contoh : A + B * C (Infix)
Pemecahannya :
A + B * C
menjadi + A * B C.
Contoh yang lain :
1. A + B – C * D
A + B – *CD —–> 1
+ AB – *CD —–> 2
2. A*B˄C-D
2 1 3 —–> hirarkhi
A * ^BC – D —–> 1
*A^BC – D —–> 2
-*A^BCD —–> 3
3. A+(B-C)*D
3 1 2 —–> hirarkhi
buka/tutup, ( ) )
A + *-BCD —–> 2
+ A *-BCD —–> 3
2. Infix
Yaitu notasi yang terbentuk atas operator dengan operand, dimana
(A+B)*C
A–(B+C)*D^E
3. Postfix
KESIMPULAN
Tree merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang
simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node
lainnya. Tree juga adalah suatu graph yang acyclic, simple, connected