Anda di halaman 1dari 20

ITSBAT NIKAH dalam persfektif

FIKIH dan HUKUM POSITIF


Disampaikan dalam
BAHTSUL MASAIL MUNAKAHAT KEPENGHULUAN
Kanwil KEMENAG Prop. Sumatera Barat
20 Oktober 2020

Ole
h Hakim
Abd. :
Wakil Ketua
PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG
Curiculum Vitae
Nama : Dr. ABD HAKIM, M.HI
NIP : 196108311987031003
Pangkat/Gol.Ru : Pembina Utama (IV/e)
Pendidikan : 1. SD 1 Sitalang tamat ………………………… : 1974
2. PGA 4 th Batukambing tamat ……… : 1977
3. MAAIN Maninjau tamat …………………… : 1979
4. Sarj. Muda IAIN IB Pdg tamat … : 1983
5. Sarj. Lengkap IAIN IB Pdg tamat : 1986
6. (S.2) IAIN IB Pdg tamat …………… : 2004
7. S.3 UIN Bandung tamat …………………… : 2018
Riwayat : 1. Cakim PA. Kls II Makale Sul-Sel ……… : 1987
Pekerjaan 2. Hakim PA Kls II Makale ……………………………… : 1989
3. Hakim PA Kls I.B Bukittinggi …………… : 1997
4. Wakil Ketua PA Kls II Solok ……………… : 2002
5. Ketua PA Kls II Lubuk Basung …………… : 2004
6. Wakil Ketua PA Kls I.A Padang ………… : 2010
7. Wakil Ketua PA Kls I.A Jakarta Pusat : 2012
8. Ketua PA Kls I.A Jakarta Barat ………… : 2013
9. Hakim Tinggi PTA Palembang …………………… : 2015
10. Wakil Ketua PTA Kupang …………………………… : 2018
11. Wakil Ketua PTA Bengkulu ……………………… : 2019
12. Wakil Ketua PTA Padang: 10-8-2020 s/d sekarang
PENJELASA UU no 7/1989
Pasal 49 ayat (2)
Yang dimaksud dengan bidang perkawinan yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan antara
lain adalah :
1. izin beristri lebih dari seorang;
2. ……..
22. pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan
dijalankan menurut peraturan yang lain.
Substansinya  PENCATATAN PERKAWINAN
Contoh Penetapan :
DISPARITAS PERKARA ITSBAT NIKAH
 Penetapan No 205/Pdt.P/2013/PA.Bkt., PA Bukittinggi N.O. itsbat nikah :
Nikah tidak resmi via KUA.  akta satu2nya alat bukti
 Penetapan No 0101/Pdt.P/2015/PA.Bkt., PA Bukittinggi tolak itsbat nikah:
Tidak terpenuhi rukun dan syarat, saksi tidak ingat nama saksi nikah  tdk
terima saksi semacam saksi de auditu
 No 193/Pdt.P/2013/PA.LK, PA Tanjungpati kabulkan itsbat nikah : Nikah
dengan seorang saksi  Terima khilafiyah fikih
 No 134/Pdt.P/2015/PA.LK, PA Tanjungpati kabulkan itsbat nikah : Nikah
dengan wali muhakkam  Terima khilafiyah fikih
 No 105/Pdt.P/2008/PA.LB PA Lb. Basung kabulkan itsbat nikah : Disertai
tajdid al-nikah (nikah ulang) lebih dahulu  Terima
khilafiyah fikih disertai ihtiyad
Realita Nikah

Nikah via KUA dan tercatat

Nikah via KUA tetapi tidak ada catatan

Nikah sah tetapi tidak tercatat

Nikah tidak sah dan tidak tercatat


Kenyataan :
Tingginya tuntutan Itsbat nikah terhadap
Problem perkawinan tidak tercatat yang terjadi pasca
statement UU no 1/1974, berbarengan dengan
disparitas rujukan fikih munakahat dan
penafsiran inplementasi UU, akibatnya sulit
tercapai tujuan hukum
PERTANYAAN

1 2 3
Bagaimanakah
Bagaimanakah
konstruksi normatif Bagaima
konstruksi/ kedudukan/
Itsbat Nikah dalam konstruksi It
posisi Itsbat Nikah
Hukum Perkawinan yang sol
dalam Fikih ?
Nasional ?
Itsbat Nikah dalam Hukum Positif :
Adalah penyelesaian perkawinan tidak tercatat yang terjadi sebelum UU no.
1/1974, dengan merujuk syarat dan rukun nikah untuk dicatatkan pada KUA
(penjelasan psl 49 (2) angka 22 UU no 7/1989)
Fiqkih : Itsbat nikah tidak dikenal, muncul akibaat pelaksanaan UU no 1/1974
karena fikih munakahat dirujuk dalam itsbat nikah

Implikasi : Isbat Nikah terhadap perkawinan pasca UU no


Masalah 1/1974 yang cenderung meningkat jumlahnya
Hukum dan tidak memiliki dasar hukum
Implementasinya
Akibat : tidak ada kepastian hukum sehingga muncul
permasalahan hukum bagi pencari keadilan dan
masyarakat serta bagi pengadilan

Solusi : perlu formulasi Itsbat Nikah dan rujukan hukum materilnya


yang berkeradilan dan memiliki kepastian hukum serta
bermanfaat bagi masyarakat

Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Menurut Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Untuk Mewujudkan Good Governance
Grand
Teori negara hukum
Theory
Penyelenggaraan kekuasaan berdasarkan
hukum sebagai sistem yg berpuncak kepada
konsititusi dan UU

Kerangka Middle
Pikir Theory Teori kredo atau syahadat
Syahadatain: menjadi dasar pemberlakuan
semua turunannya

Apply Tujuan hukum


Theory
-- Keadilan – Kepastian hukum
-- Kemanfaatan

Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Menurut Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Untuk Mewujudkan Good Governance
Data Lima Perkara ITSBAT NIKAH sebagai sample
Perlunya Pemahaman dan langkah bersama

Perlu perhatian :
Perkara Itsbat Nikah
1.Itsbat Nikah harus
1. No 205/ Pdt.P/ 2013/ Menunjukan :
merujuk UU 1/1974
PA.Bkt., 1. Kesadaran dan sebagai dasar hukum;
2. No 0101/ Pdt.P/ kebutuhan masyarakat;
2015/ PA.Bkt.,
2.Harus sesuai standar
2. Tidak menghabiskan minimal hukum Islam;
3. no 193/ Pdt.P/ 2013/ angka nikah tdk
PA.LK., 3.Memberi kelonggaran
tercatat;
4. no 134/ Pdt.P/ 2015/ pada kriteria nikah yg
PA.LK,,
3. Tidak menurunkan dpt disahkan;
keberanian nikah tdk
5. no 105/ Pdt.P/ 2008/ 4.Lebih sulit biroksi dari
tercatat.
PA.LB., nikah biasanya;
5.Melibatkan
pemerintahan Desa/
Lurah, KUA dan PA;
Konstruksi ideal (Itsbat Nikah) ??

Ideal, yaitu :
 Berdasar pada UU
Tujuan hukum : Pekawinan Nasional
rechtsvinding tidak harus hakim
(UU 1/1974);
keluar dari perundangan, tetap 1) keadilan untuk
menggali pada UU no. 1/1974 keseimbangan;  Sesuai hukum
sebagai dasar hukum. Demi agama sebagai
2) kepastian untuk wujud kredo
terujud tujuan hukum menggali ketepatan; (syahadat)
ketentuan lain, dan hukum yang meskipun dlm
3) kemanfaatan
hidup di masyarakat untuk standar minimal;
untuk
memperkuatnya.
kebahagiaan”  Bermanfaat dan
tidak merugikan
pihak lain;
 Memiliki kepastian
hukum;
Dasar Pemikiran konstruksi ideal
Harus Memperhatikan :

Azas UU no. 1/1974


1) Tujuan perkawinan membentuk klg bahagia dan kekal;
2) Sah perkawinan memenurut agama dan harus dicatat;
3) Azas monogami;
4) Matang jasmani dan rohani untuk berumah tangga;
5) Mempersukar terjadi perceraian;
6) Keseimbangan hak dan kedudukan suami-isteri
Standar minimal fiqh :
Pendapaat fiqih yg telah diambil alih menjadi Pendapat Hakim PA :
Bughyatul Mustarsyidin h. 298 :
‫فإذا شهدت لها بينة علي وقف الدعوى ثبتت الزوجية‬
Artinya : “maka jika telah ada saksi-saksi yang menyaksikan perempuan itu atas
pengakuan pernikahanya, maka tetaplah pernikahannya itu”
I’anatuththalibin, juz 2 h. 308 :
‫يقبل اقرار البالغ العقل بنكاح امرأة أن صدقته كعكسه‬
Artinya : Dapat diterima pengakuan seorang laki-laki yang sudah dewasa dan berakal (akil
baligh) atas pernikahan dengan seorang perempuan begitu juga sebaliknya isteri
membenarkan atas pengakuan tersebut ;
Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu, oleh Wahbah Zuhaily :
‫ استمر على ما هو عليه‬،‫ وإن أعاده صحيحا ً قبله‬... …
Artinya: Apabila akad nikah diulang dengan benar (sebelum cerai) maka berkekalanlah
(sah) perkawinan yang semula.
dis Riwayat Daruqutni dari Siti Aisyah

‫ال نكاح اال بوىل و شاهدى عدل‬


Artinya :
" Tidak sah pernikahan (seseorang) keculai dengan adanya wali
dan dua orang saksi yang adil"

Dan pendapat Ulama fiqh yang terdapat dalam kitab Tuhfah juz IV Halaman 133 yang berbunyi :

............. ‫و لو قال الرجل فال نة زوجىت ومل يفصل وصدقته املراة او اجملرب كفى‬
Artinya: Apabila seorang laki-laki berkata “Perempuan ini adalah isteriku” dan dia tidak
memperinci ( tanpa penjelasan lebih jauh) dan dibenarkan oleh perempuan itu atau oleh
wali mujbirnya maka dipandang cukup ( sah wanita tersebut sebagai isterinya);-
‫وفى الدعوى بنكاح على إمرأة ذكر صحته وشروطه من نحو ولي وشاهدين عـدول‬
Artinya : Dan dalam pengakuan seorang laki-laki telah menikah dengan seorang
perempuan, maka ia harus menyebutkan syarat nikahnya, seperti wali, dan dua
orang saksi yang adil” (Kitab I’anatut Tholibin Juz IV hal 254)
‫ولوإدعت إمرأة على رجل ألنكاح سمعت أقترنت بها حق من الحقوق كالصدق والنفقة‬
‫والميراث أو لم يقترن‬
Artinta : Jika seorang perempuan mengaku telah dinikahi oleh seorang laki-laki, maka
pengakuannya harus didengar yang diikuti (diberi) hak-haknya, seperti mahar,
nafkah, hak kewaritsan atau juga tidak dibarengi dengan hak-haknya” (Kitab Al
Anwar Juz II hal 146)
‫وله أي للشحص بال معارض شهادة على نكاح بتسامع أي إستفاضة من جمع يؤمن لكثرتهم‬
Artinya : Dengan tanpa adanya bantahan,seseorang boleh menjadi saksi (yang harus)
didengar keterangannya berdasarkan pendengaran dari orang banyak (saksi
istifadhoh) karena banyaknya orang yang memberitahukan akan aman dari
adanya kebohongan (Kitab I’anatut Tholibin Juz IV hal 2301).
Pendapat Ulama fiqh dalam kitab Tuhfah juz IV Halaman 133 yang berbunyi :

‫ و لو قال الرجل فال نة زوجتى ولم يفصل وصدقته المراة او المجبر كفى‬...
Artinya: Apabila seorang laki-laki berkata “Perempuan ini adalah isteriku” dan
dia tidak memperinci ( tanpa penjelasan lebih jauh) dan dibenarkan
oleh perempuan itu atau oleh wali mujbirnya maka dipandang cukup
( sah wanita tersebut sebagai isterinya);-

‫ﻭﻓﻲ ﺍﻠﺪﻋﻭﻯ ﺒﻧﻛﺎﺡ ﻋﻠﻰ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﺫﻜﺮ ﺻﺤﺘﻪ ﻮ ﺸﺭﻭﻄﻪ ﻤﻦ ﻧﺤﻮ ﻮﻠﻰ‬
‫ﻭﺸﺎﻫﺪﻴﻦ ﻋﺪﻮﻞ‬
Artinya: Pengakuan perkawinan dengan seorang perempuan harus dapat
menyebutkan sah dan syarat perkawinan dahulu dari umpamanya wali
dan dua orang saksi yang adil
Simpulan
1. Konstruksi normatif yuridis Itsbat nikah : penyelesaian
perkawinan yang tidak tercatat dalam akta nikah KUA dan
terjadi sebelum UU Perkawinan no 1 tahun 1974 untuk
dicatatkan pada KUA yang harus tetap berdasarkan kepada UU
Perkawinan.
2. Dalam fikih tidak dikenal itsbat nikah, namun fikih dirujuk
dalam Itsbat Nikah.

Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Menurut Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Untuk Mewujudkan Good Governance
3. Ragam perundang-undangan yang dirujuk Hakim PA, antara lain :
 Pasal 15, 17 dan 36 UU no 23/2006 ttg Adm. Kependudukan yg telah
diubah dengan UU No 24/2013;
 Psl 39, 40, 41, 42, 43, 44 dan Psl 7 Ayat (2), dan (3) huruf (e) KHI;
 Pasal 2 psl 8, 9, 10 dan psl 26 ayat (2) UU no 1/1974 ttg Perkawinan;
 Akibatanya, muncul disparitas penetapan itsbat nikah sebagai berikut :
a. Hanya yang resmi telah dilaksanakan di KUA;
b. Terbatas terhadap peristiwa nikah yang sejak awal memenuhi syarat dan
rukun nikah sesuai KHI tetapi belum tercatat pada KUA;
c. Termasuk juga perisrtiwa nikah “poligami terselubung” tetapi saat
pengajuan itsbat nikah tidak pada status berpoligami lagi;
d. Peristiwa nikah yang terdapat cacat syarat dan atau cacat rukun;

Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Menurut Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Untuk Mewujudkan Good Governance
Saran-saran
Perlunya Pemda dan Kemenag serta PTA/PA :
 Meningkatkan perhatian dan program untuk memberikan
pelayanan itsbat nikah bagi perkawinan tidak tercatat di
wilayah hukumnya;
 Dengan melibatkan berbagai pihak mengadakan penyuluhan
hukum perkawinan secara berkala, khususnya ttg pentingnya
pencatatan nikah agar mendapatkan perlindungan hukum
dari Negara;
 Bersama DPR dan Pemerintah Pusat sudah waktunya
melakukan revisi UU No 1/1974 ttg Perkawinan, khususnya
tentang sanksi pelanggaran UU Perkawinan.

Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Menurut Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Untuk Mewujudkan Good Governance
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.

Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Menurut Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Untuk Mewujudkan Good Governance

Anda mungkin juga menyukai