BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia. Untuk
melangsungkan sebuah pernikahan yang sah menurut hukum syar”I dan hukum per-Undangan
yang berlaku. Pernikahan bukan hanya diutamakan secara syar’Inya saja namun juga yang lebih
penting adalah berkas administrasi pernikahan, untuk memastikan memenuhi syarat atau tidak
untuk dicatatkan pernikahannya, Sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan di
dalam Pasal2, disebutkan bahwa “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku“ Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah pemeriksaan
administrasi pernikahan sebelum dicatatkan pernikahan. Dalam PMA no.20 tahun 2019 tentang
pencatatan pernikahan, bahwa penghulu memiliki kewenangan untuk memeriksa berkas
administrasi pernikahan, baik kepada calon pengantin maupun kepada wali nikah untuk
memastikan ada tidaknya halangan untuk dilangsungkan pernikahan.
B. DASAR HUKUM :
1. Undang- undang No. 1 Tahunn 1974 tentang Perkawinan;
2. Undang-undang No. 16 tahun 2019 tentang Perubahan uu no 1 tahun 1974, tentang
perkawinan
3. Peraturan Pemerintah no 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU No. 1 tahun 1974, tentang
Perkawinan
4. PMA No. 20 Tahun 2019 tentanh Pencatatan Pernikahan
5. Jeputusan Dirjen Bimas Islam No. 473 tahun 2020, tentang Juknis pelaksanaan pencatatan
pernikahan
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kelengkapan persyaratan pendaftaran kehendak nikah;
2. Untuk menetapkan layak tidaknya diproses lebih lanjut pelaksanaan akad nikah dan
pencatatan akad nikah..
D. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah agar setiap permohonan kehendak
nikah betul betul lengkap dan terpenuhi syarat dan rukunnya, sah menurut syar’i dan UU
Perkawinan, serta mendapatkan legalitas hukum .
BAB II
PEMERIKSAAN /ANALISIS BERKAS PERMOHONAN KEHENDAK NIKAH ATAU RUJUK
D. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan pemeriksaan berkas administrasi pernikahan, setelah catin mendaftarkan
pernikahannya, dalam kurung waktu tidak kurang dari 10 hari kerja.
BAB III
PENUTUP
Akad nikah mempunyai beberapa syarat dan rukun yang harus terpenuhi dalam sebuah
perkawinan. Syarat dan rukun menentukan hukum suatu perbuatan, terutama yang menyangkut
dengan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum.. Perbedaan syarat dan rukun adalah
syarat adalah sesuatu yang harus ada dalam satu amalan namun ia bukan bagian dari amalan
tersebut. Sementara rukun itu harus ada dalam satu amalan dan merupakan bagian yang hakiki dari
amalan tersebut. Dengan demikian pada pelaksanaan sebuah perkawinan membutuhkan proses,
mulai syarat syarat yang harus terpenuhi baik syarat menurut hukum syar”I maupun syarat yang
telah di tentukan oleh UU Perkawinan, kemudian rukun perkawinan yang mutlak harus terpenuhi
semua dan terakhir menetapkan legalitas hukum dengan mencatat atau menolak berkas administrasi
pernikahan.
H.Hadenus, S.Ag.MH
NIP. 197012311999031002