NAMA :
RAJIKA DESTA ( NPM 1701110014 )
DELVIA VARDILA ( 1501110140 )
ALFIANTO ( 1501110163 )
LISA PUTRI ( NPM )
PENCATATAN PERKAWINAN
Perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
(Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974).\
Pencatatan perkawinan adalah pendataan administrasi perkawinan yang
ditangani oleh petugas pencatat perkawinan (PPN) dengan tujuan untuk
menciptakan ketertiban hukum
Perkawinan yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Instansi Pelaksana di
tempat terjadinya peristiwa perkawinan paling lambat 60 (enam puluh) hari
sejak tanggal perkawinan. Pencatatan perkawinan pada prinsipnya
merupakan hak dasar dalam keluarga. Selain itu merupakan upaya
perlindungan terhadap isteri maupun anak dalam memperoleh hak-hak
keluarga seperti hak waris dan lain-lain.
Pencatatan perkawinan diatur dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah
Nomor 9 tahun 1975 yang menyatakan bahwa:
Pasal 65
(1)Perkawinan yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
bagi mereka yang beragama selain Islam wajib dilaporkan oleh pemohon di
Dinas bagi Orang Asing dan di Suku Dinas bagi WNI.
(2)Pencatatan perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan selambat-Iambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal
sahnya perkawinan.
(3)Pelaporan peristiwa perkawinan dieatat dalam register akta perkawinan
dan diterbitkan Kutipan Akta Perkawinan.
(4)Sebagai bukti pencatatan perkawinan kepada suami dan istri diberikan
Kutipan Akta Perkawinan.
(5)Penerbitan Kutipan Akta Perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) diselesaikan selambat-Iambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak
tanggal pencatatan perkawinan
Pelaporan Pencatatan Perkawinan di Luar Negeri
Pasal 69
(1)Perkawinan yang dilangsungkan di luar negeri antar WNI atau WNI dengan Orang
Asing adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara tempat
perkawinan itu dilangsungkan dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia.
(2)Perkawinan WNI atau WNI dengan Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan telah memperoleh akta perkawinan dari lembaga yang berwenang di luar
negeri atau dar! Perwakilan Republik Indonesia setempat, serta wajib dilaporkan oleh
yang bersangkutan, keluarga atau kuasa ke Dinas selambat- lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia.
(3)Apabila negara setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
menyelenggarakan pencatatan perkawinan bagi Orang Asing, pencatatan perkawinan
dilakukan pada Perwakilan Republik Indonesia setempat.
(4)Laporan perkawinan di Iuar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3)
direkam dalam database kependudukan, dicatat pada daftar register perkawinan luar
negeri dan diterbitkan Surat Keterangan Pelaporan Perkawinan Luar Negeri.
(5)Penerbitan Surat Pelaporan Perkawinan Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) diselesaikan selambat-Iambatnya 5 (lima) hari sejak tanggal diterimanya
berkas persyaratan secara lengkap.
Ketentuan Pencatatan Perkawinan Beda Agama