Anda di halaman 1dari 14

1

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR


534/PDT.G/2013/PA.PBR.PADA PERKARA CERAI GUGAT OLEH PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU.

YENI FEBRIZA
1009112197
HUKUM PERDATA BISNIS

ABSTRAK

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,


perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai
suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdadasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan juga merupakan ikatan suci
yang terkait dengan keimanan dan keyakinan kepada Allah. Jadi tidak berdasarkan
keinginan seseorang saja, tetapi ada dimensi ibadah dalam sebuah perkawinan. Dengan
demikian perkawinan harus dipelihara dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan
perkawinan dalam islam yakni terwujudnya keluarga yang sejahtera (sakinah,
mawaddah, warahmah)dapat terwujud. Wilayah Kota Pekanbaru yang notabene
memiliki Pegawai Negeri Sipil cukup mumpuni di sektor pemerintahannya secara ironi
menjadi salah satu wilayah yang angka perceraiannya cukup meningkat setiap tahun di
wilayah hukum Pengadilan Agama Pekanbaru. Pengadilan Agama Kelas 1 A Pekanbaru
sebagai tempat dilakukannya riset, sebagai Pengadilan Agama yang berada
dilingkungan kekuasaan peradilan dalam kekuasaan kehakiman yang menaganani
perkara perceraian, termasuk juga perkara cerai gugat, baik cerai gugat dari kalangan
biasa maupun cerai gugat dari kalangan Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan pengaturan
tersebut di atas seharusnya setiap PNS yang ingin mengajukan perceraian itu wajib
mendapat izin dari atasan atau pejabat yang berwenang, namun dalam praktiknya
perkara perceraian PNS ini masih ada yang tidak memperoleh izin dari pejabat yang
berwenang namun tetap diproses sampai pada putusan seperti halnya yang terjadi dalam
perkara Putusan Nomor 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin mengetahui Apakah yang
menjadi alasan cerai gugat oleh penggugat dalam putusan Nomor
534/Pdt.G/2013/PA.Pbr dan Apakah dasar pertimbangan hakim dalam putusan tersebut
sudah memenuhi asas kepastian hukum.
Jenis penelitian ini jika dilihat dari sudut jenisnya, maka penelitian ini dapat
digolongkan kepada penelitian normatif. Penelitian normatif adalah penelitian hukum
kepustakaan yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, sumber data yang
digunakan yaitu data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan studi kepustakaan dan wawancara.
Dari Hasil penelitian dan analisis penulis berdasarkan asas kepastian hukum
diketahui pertama, alasan-alasan dalam perkara Nomor 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


2

memang sudah sesuai dengan dasar hukum dan pengaturan yang ada meskipun ada
beberapa dasar hukum yang belum detail. Kedua, perkara cerai gugat oleh PNS setiap
tahunnya meningkat dan banyak yang belum mendapat izin dari atasan setelah jatuh
tempo namun tetap diproses, dengan pertimbangan para hakim lebih ingin
mendatangkan manfaat dari pada mendatangkan mudharat karena karena
perkawinannya sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan si penggugat bersedia
membuat surat pernyataan akan menerima segala resiko akibat tidak mendapatkan izin
dari atasannya tersebut disertai surat penolakan dari atasannya tersebut dalam hal ini
hakim menimbang ini sudah memenuhi kepastian hukum menggantikan wajibnya ada
izin bagi PNS yang ingin menggugat cerai.

Kata kunci : Analisis - Cerai Gugat – Pegawai Negeri Sipil

ABSTRACT
According to Article 1 of Law No. 1 of 1974 on Marriage, marriage is the
emotional and physical bond between a man and a woman as husband and wife with the
intention of forming a family (household) are happy and eternal berdadasarkan Belief in
God Almighty. Marriage is a sacred bond that is also associated with the faith and belief
in God. So it is not based on one's desire, but there is a dimension of worship in a
marriage. Thus marriage should be maintained properly so what is the purpose of
marriage in Islam that is the realization of a prosperous family (sakinah, mawaddah,
warahmah) can be realized. Pekanbaru City Region which incidentally have enough
qualified civil servants in the government sector is irony to be one area that the divorce
rate sufficient to increase every year in the jurisdiction of religious courts Pekanbaru.
Class 1 A religious court Pekanbaru as a research done, the courts that are within the
judicial power in the judiciary menaganani divorce cases, including contested divorce
cases, both contested divorce or divorce from the usual accountability among civil
servants. Based on the above settings should any civil servant who wants to file a
divorce was required to obtain permission from the supervisor or the competent
authority, but in practice the civil divorce case is still there that did not get permission
from the authorities but still be processed until the verdict as was the case Judgment in
case No. 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr.
Based on the background above, the writer wants to know What are the reasons
for divorce in the decision contested by the plaintiff No. Is 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr and
basic considerations in the decision of the judge that it meets the principle of legal
certainty.
This type of research when viewed from the angle of its kind, this research can
be classified to normative research. Normative research is legal research library that
includes the study of the principles of law, the source of the data used is primary data
and secondary data, data collection techniques in this study with the literature study and
interviews.
From the results of research and analysis by the author of the first known
principle of legal certainty, the reasons in case Number 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr is
already in accordance with the legal and regulatory basis there although there are some

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


3

basic laws that have not been detailed. Second, divorce cases contested by civil servants
annually increased and many are yet to get permission from the boss after the due date
but still be processed, with the consideration of the judges wanted to bring more benefit
than harm because it brings because marriage can no longer be sustained and the
plaintiff is willing to make waiver will accept all the risk of not getting permission from
his superiors rejection is accompanied by a letter from the officer in this case the judge
considers it already meets the mandatory rule of law replaces the existing license for
civil servants who want to sue for divorce.

Keywords : Analysis - Divorce Sues - Civil Servants


***

A. Latar belakang

Menurut Pasal 1 Undang- sangat besar kemungkinan terjadi


Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang diakibatkan salah satunya tidak
Perkawinan “Perkawinan ialah ikatan melaksanakan kewajiban atau alasan-
lahir bathin antara seorang pria dan alasan lain seperti ketidak cocokan yang
seorang wanita sebagai suami isteri menimbulkan pertengkaran,
dengan tujuan membentuk keluarga perselingkuhan dan keadaan ekonomi.
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal keadaan yang demikian adakalanya ada
berdadasarkan Ketuhanan Yang Maha yang dapat diselesaikan, sehingga
Esa”. Perkawinan juga merupakan keutuhan rumah tangga dapat
ikatan suci yang terkait dengan dipertahankan. Apabila perselisihan
keimanan dan keyakinan kepada Allah. tersebut tidak dapat diselesaikan
Jadi tidak berdasarkan keinginan sehingga menimbulkan kebencian,
seseorang saja, tetapi ada dimensi kebengisan, bahkan diakhiri dengan
ibadah dalam sebuah perkawinan. pertengkaran. Kondisi perkawinan yang
Dengan demikian perkawinan harus demikian akan menimbulkan adanya
dipelihara dengan baik sehingga apa perceraian. Ironisnya jika dilihat
yang menjadi tujuan perkawinan dalam kenyataannya dewasa ini banyak
Islam yakni terwujudnya keluarga yang pasangan suami istri yang sudah
sejahtera (sakinah, mawaddah, menikah tidak lagi mengindahkan cita-
1
warahmah)dapat terwujud. Perkawinan cita perkawinan seperti tercantum dalam
merupakan perjanjian (akad), tetapi Undang-undang Nomor 1 tahun 1974
makna perjanjian ini berbeda dengan tentang perkawinan jo. Pasal 3 KHI
perjanjian yang diatur dalam buku Cerai Gugat adalah suatu
ketiga KUHPerdata. gugatan yang diajukan oleh istri
Perselisihan dalam terhadap suami kepada Pengadilan,
melaksanakan kehidupan rumah tangga, dengan alasan-alasan serta meminta
Pengadilan untuk membuka
1
Ahmad Kuzari, Perkawinan Sebagai persidangan itu dan memutuskan
Sebuah Perikatan, Rajawali Pers, Jakarta, perceraian itu.
1995, Hal. 15.

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


4

Cerai gugat dalam hukum Islam Alasan atau dalil penggugat untuk
disebut khulu’ yang artinya melepas menggugat cerai suaminya adalah,
pakaian, karena filosofinya adalah bahwa memang keadaan rumah tangga
perempuan merupakan pakaian laki-laki penggugat dan tergugat semula berjalan
dan laki-laki adalah pelindung wanita. lancar, rukun dan damai.
Para ahli fikih mengartikan cerai gugat Ketidakharmonisan terjadi, sejak sekitar
sebagai perceraian dari pihak tahun 2000. terus-menerus terjadi
perempuan dengan memberikan tebusan perselisihan dan pertengkaran dan tidak
kepada suami.2 Wilayah Kota ada harapan akan hidup rukun dalam
Pekanbaru yang notabene memiliki rumah tangga (syiqaq) dikarenakan
Pegawai Negeri Sipil cukup mumpuni berbagai alasan yang terdapat dalam
di sektor pemerintahannya secara ironi gugatan. Perkara ini, sudah diputus oleh
menjadi salah satu wilayah yang angka Pengadilan Agama Pekanbaru dan
perceraiannya cukup meningkat setiap sudah inkracht, padahal penggugat yang
tahun di wilayah hukum Pengadilan berstatus sebagai PNS belum
Agama Pekanbaru. mendapat izin dari atasan untuk
Pengadilan Agama Kelas 1 A melakukan perceraian. Hal ini tidak
Pekanbaru jumlah perkara cerai gugat sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Peraturan
oleh PNS cenderung meningkat Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
Putusan pada perkara Nomor sebagaimana diubah dengan Peraturan
534/Pdt.G/2013/PA.Pbr. yang telah Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990
diputuskan oleh Pengadilan Agama Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian
Pekanbaru pada tanggal 28 oktober Bagi Pegawai Negeri Sipil yang
2013 bertepatan dengan 23 dzulhijjah berbunyi “Pegawai Negeri Sipil yang
1434 H. Perkara ini terjadi antara Warlis akan melakukan perceraian wajib
sebagai penggugat dan Agustar sebagai memperoleh izin atau surat keterangan
tergugat. Warlis binti H.Jaya berusia 43 lebih dahulu dari pejabat”. Pasal 3 ayat
Tahun, agama Islam, Pekerjaan PNS (2) dalam hal ini menyebutkan
(Guru Di SMPN Siak Hulu), bertempat keharusan memperoleh izin untuk
Tinggal di jalan Tanjung Datuk No.30 perceraian berlaku Pada PNS baik yang
RT.02 RW 07, Kelurahan Pesisir, berkedudukan sebagai penggugat
Kecamatan Limapuluh, Kota ataupun sebagai tergugat.
Pekanbaru. Sedangkan Agustar Bin Berdasarkan pengaturan
H.Zakaria berusia 52 Tahun, agama tersebut di atas seharusnya setiap PNS
Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Bertempat yang ingin mengajukan perceraian itu
tinggal di Jalan H.Agussalim No.41, wajib mendapat izin dari atasan atau
Kelurahan Sukaramai, Kecamatan pejabat yang berwenang, namun dalam
Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. praktiknya perkara perceraian PNS ini
masih ada yang tidak memperoleh izin
2
Wikipedia, Perceraian Menurut dari pejabat yang berwenang namun
Islam, Http//Id.Wikipedia.Org//Wiki/Perceraian tetap diproses sampai pada putusan
Dalam Islam. seperti halnya yang terjadi dalam

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


5

perkara Putusan Nomor sehingga diperlukan pembuktian


534/Pdt.G/2013/PA.Pbr.perkara ini terhadap dalil-dalil penggugat.
merupakan cerai gugat oleh PNS yang Majelis hakim Pengadilan
dapat dikategorikan sebagai perkara Agama Pekanbaru yang memeriksa dan
perceraian atas dasar alasan syiqaq. mengadili perkara tersebut, dalam
Syiqaq adalah perselisihan yang tajam keputusannya menyatakan bahwa:
dan terjadi terus menerus antara suami “Menerima gugatan penggugat dan
istri”. Tata cara pemeriksaan sidang atas memeutuskan perkawinan dengan
alasan syiqaq ini diatur dalam Pasal 76 verstek”. Berdasarkan dari hal-hal di
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 atas maka penulis merasa tertarik untuk
sebagaimana telah diubah dengan melakukan penelitian ini yang berjudul
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 “Analisis Terhadap Putusan Hakim
dan perubahan kedua dengan Undang- Nomor, 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr.Pada
undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perkara Cerai Gugat Oleh Pegawai
Peradilan Agama, Mengenai syiqaq Negeri Sipil di Pengadilan Agama
diatur dalam Pasal 19 huruf (f) Pekanbaru.”
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975, jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi B. Rumusan Masalah
Hukum Islam (untuk selanjutnya Berdasarkan latar belakang di
disebut KHI), Hal yang juga tidak atas maka penulis merumuskan
sesuai dalam putusan tersebut tidak beberapa pokok masalah sebagai berikut
mencantumkan dasar hukum :
berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan 1. Apakah yang menjadi alasan cerai
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. gugat oleh penggugat dalam putusan
Pasal 116 huruf (f) KHI terkait dengan Nomor 534/Pdt.G/2013/PA.Pbr ?
alasan utama gugatan yakni syiqaq 2. Apakah dasar pertimbangan hakim
yaitu “antara suami dan istri terus dalam putusan tersebut sudah
menerus terjadi perselisihan dan memenuhi asas kepastian hukum ?
pertengkaran dan tidak ada harapan
C. Alasan Pengajuan Gugatan Cerai
akan hidup rukun lagi dalam rumah
Oleh Istri Dalam Putusan Nomor
tangga”. Seharusnya Pasal ini
534/Pdt.G/2013/Pa.Pbr
merupakan dasar hukum yang penting
bagi hakim dalam memutus perkara Pengertian alasan-alasan
tersebut. Mengenai hal ini putusan ini hukum perceraian dapat ditelusuri dari
hanya menyebutkan mengenai pengertian “alasan” dan kata “hukum”
pertimbangan, bahwa dalam ketentuan yang merupakan dua kata kincinya, kata
Pasal 39 ayat (2) undang-undang nomor ‘alasan’ berarti dasar atau hakikat
1 tahun 1974 tentang perkawinan tuduhan. Selanjutnya “hukum” berarti
menyebutkan bahwa untuk melakukan merupakan peraturan perundang-
perceraian harus ada cukup alasan undanga yang merupakan sumber
bahwa suami istri itu tidak akan dapat hukum formal perceraian. Selain itu,
hidup rukun lagi sebagai suami-istri kata ‘hukum” dalam konteks ini

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


6

diartikan dalam spektrum yang lebih tanggal 7 Juli 1971 no.294/K/Sip/1971


luas, yaitu hukum islam dan hukum mensyaratkan bahwa gugatan harus
adat.3 diajukan oleh orang yang mempunyai
Dengan memperhatikan arti hubungan hukum.5
kata “alasan” dan “hukum” Bersandar pada pendapat
sebagaimana diuraikan di atas, maka Sudikno Mertokusumo dan
dapat dibangun pengertian “alasan- Yurisprudensi Mahkamah Agung
alasan hukum perceraian”, yaitu alas seperti yang diuraikan di atas, dapat
atau dasar bukti (keterangan) yang dipahami bahwa urgensi atau
digunakan untuk menguatkan tuduhan pentingnya alasan-alasan hukum
dan atau gugatan permohonan dalam perceraian, yaitu pertama alasan-alasan
suatu sengketa atau perkara perceraian hukum adalah kepentingan hukum yang
yang telah ditetapkan dalam hukum merupakan syarat diterimanya tuntutan
nasional, yaitu perauran perundang- perceraian, baik cerai talak maupun
undangan.4 cerai gugat. Kedua, hakim di pengadilan
Dalam ranah hukum perceraian akan mengabulkan tuntutan perceraian
tentu tidak dapat terjadi begitu saja. hanya jika fakta-fakta hukum yang
Artinya , harus ada alasan yang diajukan oleh suami/istri dipersidangan
dibenarkan oleh hukum untuk mempunyai nilai pembuktian menurut
melakukan suatu perceraian. Hal itu hukum. Oleh karena itu, dalam rangka
sangat mendasar, terutama bagi memperoleh dan memeriksa bukti-bukti
pengadilan yang notabene berwenang yang cukup untuk memutus sengketa
memutuskan apakah suatu perceraian atau perkara perceraian, maka hakim
layak atau tidak untuk dilaksanakan. pengadilan harus memberikan
kesempatan yang sama dan adil kepada
Menurut Sudikno
suami/istri untuk memberi
Mertokusumo suatu tuntutan hak harus 6
pendapatnya.
mempunyai kepentingan hukum yang
cukup, merupakan syarat utama untuk Perkara Nomor 534/Pdt.G/
dapat diterimanya tuntutan hak itu oleh 2013/ PA.Pbr, merupakan sampel
pengadilan guna diperiksa. Ini tidak perkara cerai gugat oleh PNS pada
berarti bahwa tuntutan hak yang ada Pengadilan Agama kelas 1 A
kepentingan hukumnya pasti dikabulkan Pekanbaru. Kasus cerai gugat oleh PNS
oleh pengadilan karena masih akibat syiqaq yang dilaksanakan
tergantung pada pembuktian. Baru menurut hukum Islam penulis
kalau tuntutan itu terbukti berdasarkan mengambil sampel perkara Nomor
atas suatu hak, pasti dikabulkan. 534/Pdt.G/2013/Pa.Pbr, yang telah
Mahkamah Agung dalam putusannya diputuskan oleh Pengadilan Agama

3 5
Tim Penyusun Kamus Pusat Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara
Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta,
Op.cit, Hal.23. 2006, Hal.53.
4 6
Muhammad Syaifuddin, Et. Al., Muhammad Syaifuddin, Op.Cit,
Ibid., Hal.175. Hal.180.

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


7

pekanbaru pada tanggal 28 oktober menyebutkan bahwa tergugat telah


2013 bertepatan dengan 23 dzulhijjah melanggar sighat taklik thalaq, yaitu (1)
1434 H. Perkara ini terjadi antara Tergugat telah pergi dari rumah tempat
Warlis sebagai penggugat dan Agustar kediaman bersama lebih kurang 5 tahun
sebagai tergugat. berturut-turut., (2) Tergugat tidak
Adapun yang menjadi alasan memberi nafkah wajib terhadap
atau dalil penggugat untuk menggugat penggugat dari sejak kepergiannya
cerai suaminya adalah, bahwa keadaan sampai sekarang sudah 5 tahun seperti
rumah tangga penggugat dan tergugat penggugat kemukakan di atas dan
memang semula berjalan lancar,rukun (3)Tergugat juga telah membiarkan dan
dan damai. Namun sejak sekitar tahun tidak memperdulikan sama sekali
2000 sudah tidak harmonis lagi, terus- penggugat sejak ia meninggalakan
menerus terjadi perselisihan dan tempat kediaman bersama sekarang
pertengkaran dan tidak ada harapan kurang lebih 5 tahun lamanya.
akan hidup rukun dalam rumah tangga Jadi, dalam hal alasan terus-
(syiqaq), yang antara lain disebabkan, menerus terjadi perselisihan dan
Tergugat sangat temperamental, pertengkaran dan tidak ada harapan
Tergugat suka berkata kasar yang akan hidup rukun dalam rumah tangga
menyakitkan hatiTergugat tidak mau (syiqaq) ini terdapat dalam pasal Pasal
menerima saran dan masukan dari 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah
penggugat selaku istrinya, ia merasa Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal 116
benar sendiri, Tergugat sering keluar huruf (f) KHI yang disebabkan oleh
malam tanpa tujuan yang jelas, watak tergugat yang temperamental,
Tergugat hanya mengandalkan suka berkata kasar, tergugat diduga
penggugat sebagai tulang punggung berselingkuh (zina) seperti diatur dalam
keluarga, ia memberi nafkah Pasal 116 huruf (a) KHI dan tergugat
sekehendak hatinya saja, Tergugat tidak tidak ada perhatian sama sekali terhadap
pernah memberi nafkah secara layak penggugat(krisis moral) dan tidak
kepada penggugat, ia malas/jarang pernah memberi nafkah secara layak
bekerja dan walaupun bekerja kepada penggugat(ekonomi).
penghasilannya diunakan untuk dirinya Mengenai sighat taklik talak
sendiri tanpa memeperhatikan yang memiliki pengertian yaitu
penggugat dan kehidupan rumah perjanjian yang diucapkan calon
tangganya., Tergugat telah mempelai pria setelah akad nikah yang
berselingkuh,,dan, Tergugat tidak ada dicantumkan dalam akta nikah berupa
perhatian sama sekali terhadap janji talak yang digantungkan pada
penggugat dan anak-anaknya suatu keadaan tertentu yang akan terjadi
dimasa yang akan datang biasanya
Selain alasan syiqaq seperti
terdapat pada buku nikah pada bagian
tersebut di atas, penggugat juga
belakang biasanya dibaca setelah ijab
mendalilkan alasan lain mengapa ia
menggugat cerai suaminya yaitu dengan

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


8

kabul.7 Hal ini terdapat dalam Pasal 116 umum. Dalam perkara ini majelis hakim
huruf (g) KHI. yang diketuai Drs.H.Abdul Jabbar,
Alasan lainnya yang mendasari memberikan putusan sebagai berikut
gugatan cerai dalam perkara ini, ini:
Tergugat telah pergi dari rumah tempat a. Menyatakan tergugat telah
kediaman bersama lebih kurang 5 tahun dipanggil secara patut dan resmi
berturut-turut mengenai alasan yang dipersidangan dan tidak hadir
terdapat dalam Pasal 116 huruf (b) KHI, Hal ini berdasarkan menurut
kemudian suami melanggar taklik talak hakim Tergugat sudah dipanggil secara
hal ini terdapat dlam Pasal 116 huruf (g) patut yaitu dengan memerintah panitera
KHI. Jadi, dapat dikatakan alasan membuat relaas panggilan ke alamat
gugatan dalam perkara perceraian ini tergugat sebanyak tiga kali sejak sidang
sudah dapat diterima namun, perlu pertama sampai putusan ternyata
pertimbangan dan pembuktian yang tergugat tidak pernah datang tanpa
lebih mendalam mengenai kebenaran alasan yang jelas dan tidak juga
alasan gugatan perceraian ini. mewakilkan dengan kuasa hukumnya
Dalam hal gugatan perceraian ini dan dianggap sudah diketahui oleh
penggugat tidak mempermasalahkan tergugat tetapi tergugat tidak pernah
pemberian nafkah, perwalian anak hadir maka putusnya perceraian ini
maupun harta gono-gini, karena dengan verstek (tanpa kehadiran
menurut penggugat dirinya dan bekas tergugat) .9
suaminya tidak akan pernah bertemu b. Mengabulkan gugatan
lagi karena suaminya sudah lama pergi penggugat dengan verstek
dan selama ini yang banyak membeli Yaitu mengabulkan permintaan
barang ataupun harta benda adalah atau gugatan penggugat berdasarkan
dirinya karena gaji suaminya ketika pertimbangan tersebut di atas dengan
bersama tidak memadai karena tanpa dihadiri tergugat hal ini terdapat
pekerjaan suaminya yang serabutan dalam Pasal 125 ayat (1) HIR. Dalam
bahkan tergugat mengandalkan hal ini Berdasarkan perkara yang
penggugat sebagai tulang punggung dijadikan penelitian penulis ingin
keluarga, dan kini kedua anak mereka melakukan analisis yang dapat
ikut bersama penggugat.8 memberikan penjelasan yang lebih
D. Dasar Pertimbangan Hakim mendalam tentang persoalan cerai gugat
Dalam Putusan Nomor khususnya cerai gugat dikalangan PNS.
534/Pdt.G/2013/Pa.Pbr Dalam hal ini penggugat dan tergugat
sama-sama beragama Islam.
Kemudian masuklah pada Perkawinan keduanya telah
tahap Putusan dan hakim membacakan
putusan pada sidang terbuka untuk
9
Drs.H.Abd.Jabbar Hmd, SH,
7
Lihat Pasal 1 Huruf E Kompilasi Wawancara, Hakim Pengadilan Agama
Hukum Islam. Pekanbaru, 12 Februari 2014.
8
Warlis Ny, Wawancara Dengan
Penggugat, 11 Februari 2014.

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


9

dilangsungkan di KUA kecamatan ketentuan yang menjadi patokan yang


Pekanbaru Kota. Dalam Pasal 4 KHI menjamin keabsahan suatu putusan
perkawinan adalah sah, apabila demi menjamin kepastian hukum.
dilakukan menuruti slam sesuai dengan Dalam pertimbangan nomor 16
Pasal 2 ayat 1 Undang-undang nomor 1 seharusnya hakim mencantumkan Pasal
tahun1974 tentang Perkawinan. Disini 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah
terlihat terdapat adaya ketaatan atau Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal 116
penundukan terhadap suatu hukum, huruf (f) KHI sebagai dasar hukum
Mengenai suatu perkawinan haruslah yang penting dalam sebuah perkara
dilihat berdasarkan hukum apa mereka perceraian Islam. Karena hal tersebut
tunduk pada saat mereka merupakan alasan utama si penggugat
melangsungkan perkawinan, apabila menggugat cerai suaminya.
perkawinan dilangsungkan berdasarkan Mengenai pertimbangan hakim
hukum Islam dan dilakukan di KUA, untuk melanjutkan mengadili dan
maka segala hal yang terjadi setelah memutus perkara ini menurut penulis
perkawinan itu berlangsung haruslah haruslah ditelaah asal mula perkaranya,
diselesaikan sesuai hukum Islam dan yaitu dari sebuah gugatan. gugatan
hal ini menjadi wewenang Pengadilan tersebut berasal dari seorang PNS, yang
Agama. Karena Pengadilan Agama mempunyai pengaturan atau tatacara
adalah suatu pengadilan yang tersendiri jika ingin melakukan proses
diperuntukkan bagi umat Islam dalam gugatan cerai, yaitu sebagaimana diatur
memecahkan suatu masalah. Begitu dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan
juga jika terjadi perkawinan secara Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
Islam perkawinan dilangsungkan di sebagaimana diubah dengan Peraturan
KUA). Hal ini merupakan kompetensi Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990
absolut pengadilan agama. Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian
Perceraian atau penjatuhan Bagi Pegawai Negeri Sipil yang
talak. Dalam Putusan ini dirasa tepat berbunyi “Pegawai Negeri Sipil yang
daripada rumah tangga lebih banyak akan melakukan perceraian wajib
menghasilkan mudharat. memperoleh izin atau surat keterangan
Dalam hal pertimbangan lebih dahulu dari pejabat”. Pasal 3 ayat
hukum hakim dalam putusannya Nomor (2) dalam hal ini menyebutkan
534/Pdt.G/2013/PA.Pbr memang sudah keharusan memperoleh izin untuk
tepat dimana hakim dalam putusan perceraian berlaku Pada PNS baik yang
menyatakan bahwa antara Warlis berkedudukan sebagai penggugat
sebagai penggugat dan Agustar sebagai ataupun sebagai tergugat. Dalam hal ini
tergugat menyatakan perkawinannya si penggugat tidak mendapat surat izin
putus karena perceraian dengan namun tetap diproses.
pertimbangan bukti-bukti yang ada penggugat menyatakan siap tak
didukung keterangan saksi, Maka hakim siap menerima segala resikonya karena
membuat pertimbangan dalam putusan tujuannya hanyalah ingin bercerai dan
haruslah sesuai pasal-pasal atau ia merasa prosedur izin ini hanyalah

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


10

mempersulit mereka sebagai PNS yang merupakan pakaian suami dan suami
ingin bercerai karena masih banyak adalah pakaian bagi istri. Para ahli fikih
yang mau diurus selain itu, mengartikan cerai gugat sebagai
10
ungkapnya. perceraian dari pihak perempuan
Hakim memutuskan bersedia dengan memberikan tebusan kepada
menangani perkara gugatan perceraian suami.12 cerai gugat dalam Islam
ini karena ketika mengajukan gugatan disebut khulu’ dalam khulu’ si
diberi waktu 6 bulan bagi si penggugat penggugat harus membayar iwadh atau
yang berkedudukan sebagai PNS untuk uang tebusan kepada tergugat untuk
mengurus izinnya dan ternyata mendapatkan talak satu. Disinilah
penggugat tidak mendapatkan izin perbedaan cerai gugat secara umum
tersebut lalu hakim mengingatkan jika bagi agama lain dengan cerai gugat
tidak mendapatkan izin bercerai tersebut dalam islam sesuai Pasal 1 hufuf (i)
akan ada resiko-resiko dikemudian hari KHI dimana dalam hal ini yang
tetapi penggugat bersikeras ingin bertindak sebagai Penggugat adalah istri
bercerai karena perkawinannya sudah yang dikategorikan sebagai cerai gugat
tidak dapat dipertahankan lagi dan si atau dalam hukum Islam disebut khulu’.
penggugat bersedia membuat surat Sementara dalam cerai gugat di
pernyataan akan menerima segala resiko Pengadilan Negeri tidak dikenal dengan
akibat tidak mendapatkan izin dari adanya iwadh ini..
atasannya tersebut disertai surat Berdasarkan salah satu tujuan
penolakan dari atasannya tersebut dalam hukum yaitu teori kepastian hukum,
hal ini hakim menimbang ini sudah Teori kepastian hukum mengandung
memenuhi kepastian hukum dua pengertian yaitu pertama adanya
menggantikan wajibnya ada izin bagi aturan yang bersifat umum membuat
PNS yang ingin menggugat cerai.11 individu mengetahui perbuatan apa
c. Menjatuhkan talak satu khul’i yang boleh dilakukan atau tidak boleh
tergugat terhadap penggugat dilakukan, dan kedua berupa keamanan
dengan iwadh Rp. 10.000.-, hukum bagi individu dari kesewenangan
Pengadilan memutuskan pemerintah karena adanya aturan
penggugat dan tergugat bercerai dengan hukum yang bersifat umum itu individu
talak 1 dengan syarat penggugat harus dapat mengetahui apa saja yang boleh
membayar uang tebusan sebesar Rp. dibebankan atau dilakukan oleh negara
10.000.-. karena dalam Islam cerai terhadap individu. Kepastian hukum
gugat yaitu gugatan cerai oleh istri bukan hanya berupa pasal-pasal dalam
disebut khulu’ yang artinya melepas undang-undang melainkan juga adanya
pakaian, karena filosofinya adalah istri konsistensi dalam putusan hakim antara
putusan hakim yang satu dengan
10
putusan hakim lainnya untuk kasus
Warlis Ny, Wawancara Dengan
Penggugat, 11 Februari 2014. serupa yang telah diputuskan.13
11
Drs.H.Abd.Jabbar Hmd, SH,
12
Wawancara, Hakim Pengadilan Agama Amir Syarifuddin, Op.Cit.
13
Pekanbaru, 12 Februari 2014. Peter Mahmud Marzuki, Op.Cit., Hal.158

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


11

Menurut hasil wawancara diubah dengan Undang-Undang Nomor


penulis dengan hakim ketua yang 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua
bersangkutan, selama alasan dengan Undang-Undang Nomor 50
perceraiannya sudah cukup kuat dan Tahun 2009 tentang Peradilan Agama
rumah tangganya tidak dapat majelis hakim memerintahkan kapada
dipertahankan lagi, bagi PNS yng panitera Pengadilan Agama pekanbaru
menggugat cerai jika terkendala untuk menyampaikan salinan putusan
mendapatkan izin akan diberi waktu 6 ini yang telah berkekuatan hukum tetap,
bulan untuk mengurusnya, jika tidak kepada pegawai pencatat nikah kantor
didapat atau belum didapat maka akan urusan agama yang mewilayahai
diganti dengan surat pernyataan perkawinan penggugat dan tergugat
bersedia menerima resiko apapun yang untuk dicatat dalam daftar yang telah
terjadi dikemudian hari apabila terjadi disediakan untuk itu. Untuk spesifiknya
suatu masalah dikarenakan tidak adanya seharusnya hakim Harus mencantumkan
surat izin perceraian itu. Dalam hal ini bukan hanya Pasalnya saja tetapi juga
hakim hanya membantu rakyat pencari angka (1) dan (2) karena dalam Pasal
keadilan dan tidak ingin memepersulit, tersebut tidak hanya mengatur tentang
tidak ingin mendatangkan lebih banyak kewajiban menyampaikan salinan
mudharat daripada manfaat, dan ketika putusan ini yang telah berkekuatan
sudah diputuskan suatu perkara itu hukum tetap, kepada pegawai pencatat
resiko murni ada pada kedua belah nikah kantor urusan agama tetapi juga
pihak, yang mulia hakim hanya penyerahan kepada para pihak
bertindak sesuai tugasnya yang akan e. Membebankan biaya perkara
dipertanggungjawabkannya baik kepada penggugat
14
didunia maupun diakhirat. Hal ini sudah sesuai dengan
d. Memerintahkan kepada Pasal 89 ayat (1) Undang-undang
panitera Pengadilan Agama nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah
pekanbaru untuk diubah dengan Undang-Undang Nomor
menyampaikan salinan putusan 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua
ini yang telah berkekuatan dengan Undang-Undang Nomor 50
hukum tetap, kepada pegawai Tahun 2009 tentang Peradilan Agama
pencatat nikah kantor urusan yang berbunyi “Biaya perkara dalam
agama yang mewilayahi bidang perkawinan dibebankan kepada
perkawinan penggugat dan penggugat atau pemohon”.
tergugat Secara umum perceraian PNS
Mengenai pemenuhan perceraian di Pengadilan Agama
ketentuan Pasal 84 Undang-undang pekanbaru tidak jauh dari alasan yang
nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah terdapat dalam alasan perceraian pada
putusan ini faktor yang pertama yaitu
14
Drs.H.Abd.Jabbar Hmd, SH, antara suami istri terus menerus terjadi
Wawancara, Hakim Pengadilan Agama perselisihan sehingga tidak ada harapan
Pekanbaru, 12 Februari 2014. untuk hidup rukun kembali , faktor yang

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


12

kedua suami melanggar sighat taklik peraturan perundang-undangan


talak. merupakan salah satu alat untuk
Temuan penelitian ini pertimbangan hukum dalam memutus
menunjukkan bahwa (a) kasus suatu perkara demi menjamin keadilan,
perceraian di Pengadilan Agama kemanfaatan dan kepastian hukum
Pekanbaru meningkat sejak tahun 2010 khususnya.
hingga tahun 2013, (b) perceraian PNS
E. Penutup
di Pengadilan Agama Pekanbaru Berdasarkan pembahasan
dominan disebabkan Syiqaq dan atau terdahulu penulis mendapatkan
suami melanggar taklik talak, (c) dalam beberapa kesimpulan sebagai berikut:
prakteknya surat izin dari atasan yang 1. Alasan utama dari Gugatan
temuat dalam PP No. 10 tahun 1983 jo perceraian Oleh PNS pada perkara
PP No. 45 tahun 1990 dalam kasus Nomor 534/Pdt.G/2013/PA.PBR
perceraian PNS di Pengadilan Agama adalah keadaan rumah tangga
Salatiga bisa diganti dengan surat penggugat dan tergugat memang
keterangan yang dibuat oleh penggugat semula berjalan lancar, rukun dan
PNS. Surat itu berisi tentang damai. Namun sejak sekitar tahun
kesediaanya menangung segala resiko 2000 sudah tidak harmonis lagi,
yang akan ia dapat setelah terjadinya terus-menerus terjadi perselisihan
perceraian dan juga mengenai perkara dan pertengkaran dan tidak ada
ini penulis berpendapat bahwa harapan akan hidup rukun dalam
walaupun surat izin bercerai bagi PNS rumah tangga (syiqaq). Hal ini
dari atasan itu bukanlah merupakan terdapat dalam pasal Pasal 19 huruf
bagian dari hukum acara, tetapi surat itu (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9
merupakan Peraturan Pemerintah yang Tahun 1975, jo. Pasal 116 huruf
merupsksn Peraturan Perundang- (f) KHIyang disebabkan oleh watak
undangan yang ditetapkan oleh presiden tergugat yang temperamental, suka
untuk menjalankan Undang-undang berkata kasar dan tergugat tidak
agar dapat dijalankan sebagaimana ada perhatian sama sekali terhadap
mestinya. Hal tersebut Sebagaimana penggugat(krisis moral) dan tidak
yang termuat dalam Undang-undang pernah memberi nafkah secara
tentang pembentukan peraturan layak kepada penggugat(ekonomi).
perundang-undangan. Penulis Alasan lain nya yang mendasari
berpendapat bahwa yang berkuasa
gugatan cerai dalam perkara ini
menegakkan segala peraturan adalah tergugat diduga
perundang-undangan itu secara berselingkuh (zina) seperti diatur
maksimal adalah seorang hakim dalam dalam Pasal 116 huruf (a) KHI,
persidangan karena profesi hakim kemudian Tergugat telah pergi dari
adalah salah satu bentuk dari profesi rumah tempat kediaman bersama
hukum yang sering diidentikkan sebagai lebih kurang 5 tahun berturut-turut
pemberi keadilan. Selain itu, peraturan
menganai alasan yang terdapat
pemerintah sebagai bagian dari dalam Pasal 116 huruf (b) KHI,

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


13

kemudian suami melanggar taklik yang lainnya dengan kendala yang


talak hal ini terdapat dlam Pasal sama.
116 huruf (g) KHI. Jadi, dapat Berdasarkan hal-hal yang
dikatakan alasan gugatan dalam sudah diuraikan di atas, sebagai catatan
perkara perceraian ini sudah akhir maka penulis menyarankan :
memenuhi asas kepastian hukum 1. Untuk menciptakan tujuan
yaitu aturan yang bersifat umum perkawinan Menurut Pasal 1
membuat individu mengetahui Undang-Undang Nomor 1 Tahun
perbuatan apa yang boleh 1974 tentang Perkawinan yaitu
dilakukan atau tidak boleh membentuk keluarga (rumah
dilakukan. tangga) yang bahagia dan kekal
2. Dasar pertimbangan hakim dalam berdadasarkan Ketuhanan Yang
putusan perkara cerai gugat oleh Maha Esa Jo. Pasal 3 KHI yaitu
PNS ini kurang lengkap perkawinan untuk menciptakan
menyebutkan Pasal yang detail keluarga yang sakinah mawaddah
mengatur tentang pertimbangan dan warahmah, maka perlu ada
alasan gugatan misalnya tidak ada kesadaran pada instansi
dasar pertimbangan hakim pemerintahan yang berkaitan dengan
berdasarkan Pasal 19 huruf (f) pendidikan agar dimasukkan suatu
Peraturan Pemerintah Nomor 9 mata pelajaran tentang kehidupan
Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) perkawinan dan arti perkawinan
KHI terkait dengan alasan utama sesungguhnya agar setiap siswa
gugatan yakni syiqaq. Kepastian dapat mengatahui pandangan
hukum dasar pertimbangan putusan tentang perkawinan dan dapat
hakim pada perkara merujuk menyikapi masalah-masalah dalam
kepada Kepastian hukum bukan kehidupan rumah tangga sejak dini
hanya berupa pasal-pasal dalam agar ketika beranjak dewasa ketika
undang-undang melainkan juga menjalankan kehidupan rumah
adanya konsistensi dalam putusan tangga sudah dapat memahami dan
hakim antara putusan hakim yang menghayati perlunya membina
satu dengan putusan hakim lainnya rumah tangga yang sakinah,
untuk kasus serupa yang telah mawddah dan warahmah sesuai
diputuskan, hal ini tampak pada tujuan perkawinan itu sendiri,
proses penanganan perkara berjalan sehingga dapat meminimalisir agka
lancar meskipun si penggugat yang perceraian karena sudah adanya
berkedudukan sebagai PNS yang pemahaman sejak dini tentang
harusnya memiliki izin perceraian perkawinan hal ini juga
dari atasan karena tidak diharapkanbagi paraorang tua atau
mendapatkannya tetap diproses oarang terdekat seorang individu
bahkan sekarang putusannya sudah untuk sedikit banyaknya
inkracht. Hal ini berlaku pula untuk mengajarkan arti sesungguhnya
perkara gugatan perceraian PNS perkawinan tersebut.

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014


14

2. Kepada Hakim Pengadilan Agama Amir Syarifuddin, 2006, Hukum


seyogyanya lebih memberikan Perkawinan Indonesia, Kencana,
gambaran tentang dampak suatu Jakarta.
perceraian terhadap dirinya sendiri, Muhammad Syaifuddin, Et. Al., 2013
keluarga maupun lingkungan sekitar Hukum Perceraian, Sinar Grafika,
karena sebagai seseorang yang Jakarta.
dimuliakan diharapkan pendapatnya
Peter Mahmud Marzuki,, 2008,
dapat sedikit banyaknya bisa
Pengantar Ilmu Hukum, Kencana
berpengaruh kebaikan dan
Prenada Media Group, Jakarta.
diwajibkan untuk memberikan
nasehat, yaitu melakukan upaya- Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara
upaya perdamaian sebagaimana Perdata Indonesia, Liberty,
dimuat dalam PERMA Nomor 1 Yogyakarta, 2006, Hal.53.
tahun 2008 yang berbunyi “setiap Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
perkara sebelum memasuki pokok Dan Pengembangan Bahasa,
perkara itu harus dimediasi Kamus Besar Bahasa Indonesia,
‘didamaikan’ terlebih dahulu. Balai Pustaka, Jakarta,1997,
Supaya para pasangan suami istri Hal.23.
yang mengakhiri perkawinannya di Warlis Ny, Wawancara Dengan
Pengadilan Agama akan Penggugat, 11 Februari 2014.
memikirkan kembali keputusan
Wikipedia, Perceraian Menurut Islam,
yang akan diambilnya, karena walau
Http//Id.Wikipedia.Org//Wiki/Perce
bagaimanapun pada akhirnya yang
raian Dalam Islam.
menjadi korban perceraian adalah
anak-anak dari pasangan tersebut. Drs.H.Abd.Jabbar Hmd, SH,
Wawancara, Hakim Pengadilan
F. Daftar Pustaka
Agama Pekanbaru, 12 Februari
Ahmad Kuzari, 1995, Perkawinan
2014.
Sebagai Sebuah Perikatan, Rajawali
Pers, Jakarta

JOM Fakultas HukumVolume I Nomor 2 oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai