Anda di halaman 1dari 42

Dampak NARKOBA,

MIRAS dan PORNOGRAFI


terhadap Kesehatan Remaja

Oleh : dr. YENNY SOPHIA, SpTHT-KL


Riwayat Hidup
• SDN 01 Tanjung Selor • Suami : Yunus Harminggus
• SMPN 01 Tanjung Selor • Anak :
• SMA Katholik WR. Soepratman 1. Yakub Theodorus Angit
Samarinda 2. Yoseph Jeconius Adan
• FK UKI Jakarta 3. Yosua Zebe Laing
• FK Univ. Brawijaya
• Hobi : Masak, travelling
Kalau sehat :
1. Bisa belajar
2. Bisa kerja
3. Makan enak
4. Bisa main
5. Bisa tidur nyenyak
6. …………
7. ………….
8. ………..
9. …………
10.Bisa liburan
Mengapa sakit
1. Perubahan
7. Tidak Realistis
dan Tidak
psikoseksual
betanggung Jawab

2. Pengaruh
a j ateman sebaya

Re m
6. Gangguan
atan
perkembanga
n moral
se h
h Ke
sa l a 3. Stres di

Ma masa remaja
7 5. Kegagalan
pembentukan
identitas diri 4. Perilaku
berresiko
tinggi

Sumber : Satgas Remaja IDAI dan berbagai sumber lainnya


1. Perubahan Psikoseksual

Hormon
Testosteron &
Hormon
Estrogen
Membandingkan
Rasn malu atau
dirinya dengan
rendah diri
remaja lain
Mempengaruhi
Sensitif terhadap
fungsi otak, emosi,
pandangan teman
dorongan seks dan
sebaya
perilaku remaja
2. Pengaruh teman sebaya
•• Dapat
Dapat mendorong
mendorong •• Pengaruh
Pengaruh dan
dan interaksi
interaksi
terbentuknya
terbentuknya berbagai
berbagai
keterampilan
keterampilan sosial
sosial
teman
teman sebaya
sebaya dapat
dapat
•• Hubungan
Hubungan yang
yang terpenting
terpenting
memicu
memicu perilaku
perilaku
selain orangtua
selain orangtua adalah
adalah antisosial,, seperti
seperti ::
teman-teman
teman-teman sebaya
sebaya dan
dan mencuri,
mencuri, melanggar
melanggar hakhak
seminatnya.
seminatnya. orang
orang lain,
lain, membolos,
membolos,
•• Remaja
Remaja mencoba
mencoba bersikap
bersikap dan
dan lain2.
lain2.
independent
independent dari
dari keluarganya
keluarganya
akibat
akibat peran
peran teman
teman sebayanya.
sebayanya.
3. Stres di masa remaja

Banyak hal dan kondisi yang dapat


menimbulkan tekanan (stres) dalam masa
remaja antara lain
 Perubahan yang sedang terjadi dalam
dirinya
 Target perkembangan yang harus dicapai
sesuai dengan usianya.
 Tantangan yang berkaitan dengan pubertas,
perubahan peran sosial, dan lingkungan
dalam usaha untuk mencapai kemandirian.
4. Perilaku berisiko tinggi

sebagai bentuk dari Identitas diri


80% remaja 11-15 tahun pernah menunjukkan perilaku berisiko tinggi minimal satu
kali dalam periode tersebut, seperti : berkelakuan buruk di sekolah, penyalahgunaan
zat, serta perilaku antisosial (mencuri, berkelahi, atau bolos)
50% remaja tersebut juga menunjukkan adanya perilaku berisiko tinggi lainnya
seperti mengemudi dalam keadaan mabuk, melakukan hubungan seksual dan perilaku
kriminal.
Penelitian lain : 50% remaja pernah menggunakan obat terlarang, 65% merokok, dan
82% pernah mencoba menggunakan alkohol
4. Perilaku berisiko
tinggi

Dapat berlanjut hingga individu mencapai usia dewasa


5.
5. Kegagalan
Kegagalan Pembentukan
Pembentukan Identitas
Identitas Diri
Diri

J. Piaget, awal masa remaja terjadi transformasi kognitif yang


besar menuju cara berpikir yang lebih abstrak, konseptual, dan
berorientasi ke masa depan (future oriented). Remaja mulai
menunjukkan minat dan kemampuan di bidang tulisan, seni, musik, olah
raga, dan keagamaan.

E. Erikson dalam teori perkembangan psikososialnya


menyatakan bahwa tugas utama di masa remaja adalah membentuk
identitas diri yang mantap yang didefinisikan sebagai kesadaran
akan diri sendiri serta tujuan hidup yang lebih terarah. Mereka mulai
belajar dan menyerap semua masalah yang ada dalam lingkungannya dan
mulai menentukan pilihan yang terbaik untuk mereka seperti teman,
minat, atau pun sekolah.
Memicu perseteruan dengan orangtua atau lingkungan yang tidak mengerti makna
perkembangan di masa remaja dan tetap merasa bahwa mereka belum mampu serta
memperlakukan mereka seperti anak yang lebih kecil. Secara perlahan, remaja mulai
mencampurkan nilai-nilai moral yang beragam yang berasal dari berbagai sumber ke
dalam nilai moral yang mereka anut

Terbentuklah superego. Bila terjadi kegagalan


atau gangguan proses identitas diri ini maka
terbentuk kondisi kebingungan
peran (role confusion)

5. Kegagalan Pembentukan Identitas Diri


6. Gangguan perkembangan moral
6. Gangguan perkembangan moral

 Moralitas adalah suatu konformitas terhadap standar, hak, dan


kewajiban yang diterima secara bersama
 Apabila ada dua standar yang secara sosial diterima bersama
tetapi saling konflik maka umumnya remaja mengambil
keputusan untuk memilih apa yang sesuai berdasarkan hati
nuraninya.
 Dalam pembentukan moralitasnya, remaja mengambil nilai etika
dari orangtua dan agama dalam upaya
mengendalikan perilakunya. Selain itu, mereka juga mengambil
nilai dari masyarakat pada umumnya.
7. Tidak Realistis dan Tidak bertanggung Jawab
 Remaja yang salah penyesuaian dirinya terkadang melakukan
tindakan-tindakan yang tidak realistis, bahkan cenderung
melarikan diri dari tanggung jawabnya.
Perilaku mengalihkan masalah yang dihadapi dengan
mengkonsumsi minuman beralkohol, penyalahgunaan obat
terlarang dan zat adiktif.
 Berkaitan dengan pelepasan tangung jawab : bunuh diri,
perilaku beresiko kecelakaan seperti berkendaraan secara ugal-
ugalan, meningkatnya angka delinkuensi (misalnya keterlibatan
remaja dalam perkelahian antar sesama, kabur dari rumah,
melakukan tindakan kekerasan, dan berbagai pelanggaran
hukum)
Stres di masa
Gangguan
remaja
perkembangan moral

ROKOK
Pengaruh MIRAS KETAGIHAN/
teman sebaya NARKOBA ketergantungan
NGELEM
PORNOGRAFI
SEKS BEBAS
Perubahan Kegagalan pembentukan
psikoseksual identitas diri

Tidak Realistis dan


Tidak bertanggung Perilaku
Jawab berresiko tinggi
Bagaimana
Belajar dari Allah
Belajar dari
Bapa
Semua butuh Allah bekerja
PROSES melalui Proses
Proses Kehamilan
Kenapa harus melalui proses ?
• Membentuk mental dan
karakter
• Membentuk pejuang yang
tangguh dan tidak mudah
menyerah
• Membentuk kepekaan
• Tahu bersyukur
……….Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
(Kejadian 1 : 10)

Proses
Tujuan Allah :

• Baik
• Sempurna
• Indah
• Luar biasa
• Hebat
• Teladan
• Sukses
“Ok saya mau sukses,
langkah pertamanya
bagaimana ?”
1.
5. Bertobat
Bersaksi

2. Akui
kesalahan

4.
Komitmen
3. Terima Tuhan
Yesus sebagai
Juruslamat
Siap +
Terima
Proses
NGELEM
LSD (Lysergic Acid Diethylamid)
• Halusinogen,
• Narkoba sintetik, disarikan dari jamur kering (ergot)
• Efek bisa berbeda pada tiap orang toleransi, umur,
BB), tiap peristiwa dan tiap dosis
• Efek mulai 1 jam, meningkat 2-8 jam (N= 6-12 jam)
dan perlahan menghilang sekitar 12 jam
• Memberikan : Rasa nikmat, tenang, nyaman
Apakah tanda-tanda ngelem :

• Mata merah, berkaca-kaca atau berair.


• Pengucapan kata-kata yang lambat, bergumam kental dan
tidak jelas.
• Terdapat noda cat pada tangan atau sekitar mulut.
• Terlihat seperti orang mabuk.
• Bau bahan kimia di dalam ruangan.
• Bau mulut yang tidak biasa
Efek dari “Ngelem”
Efek jangka pendek :
1) Denyut jantung meningkat
2) Mual-muntah
3) Halusinasi
4) Mati rasa atau hilang kesadaran
5) Susah bicara atau cadel
6) Kehilangan koordinasi gerak tubuh
7) Hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi, pening, rasa panik
dan rasa tak terkalahkan sehingga pengguna dapat menempatkan diri
pd keadaan yang membahayakan fisik
• Efek jangka panjang :
– Kerusakan saraf (otak),
bervariasi, mulai dari cepat pikun,
parkinson dan kesulitan
mempelajari sesuatu
– Otot melemah
– Depresi/ Dapat ketergantungan
kejiwaan, fisik dan psikologia
– Sakit kepala dan mimisan
– Kerusakan saraf yang memicu
hilangnya kemampuan mencium
bau dan mendengar suara.
– Kerusakan jantung, paru dan hati
Meski hanya dihirup sekali, efeknya bisa fatal jika telah melewati
ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Mekanisme sebagai berikut :

1. Sudden Sniffing Death


Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh
sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak
teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2. Asphyxia
atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas
4. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius. Dampak ini bisa membunuh
seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk melakukan bunuh diri dalam
kondisi kejiwaan yang sedang kacau.

Anda mungkin juga menyukai