Kejadian sekitar pukul 15.10 WIB, keluarga pasien datang ke IGD, membawa amplop
surat berisi hasil pemeriksaan swab PCR test (+), jumlah pasien ada 2 orang, sudah di
kordinasikan dengan security (pak bayu) agar yang sakit sementara menunggu di mobil, karena
untuk ruangan isolasi transisi IGD masih terisi pasien dengan komposisi, IGD transisi B&C terisi
pasien dengan kondisi suspect covid (menunggu hasil swab PCR), dan IGD transisi D,E,F terisi
pasien dengan kondisi probable covid (menunggu hasil swab PCR), keluarga sudah di jelaskan
kondisi real IGD, dan kemudian keluarga pasien di arahkan jika memang bisa lebih mudah
dengan membawa hasil ke puskesmas terdekat dari domisili pasien yaitu puskesmas pamulang,
agar bisa di fasilitasi untuk segera mendapat RS rekanan yang mampu merawat dan punya ruang
isolasi covid. Keluarga pasien memutuskan untuk keluar.
Selang waktu 10-15 menit kemudian, ada kerabat pasien memberikan telepon
genggamnya, kepada saya saat sedang di nurse station IGD, dengan nomer tidak dikenal (tanpa
nama), suara di telepon memperkenalkan diri dengan menyebutkan “ saya anggota komisi IX
DPRD” tidak menyebutkan nama maupun daerah DPRD yang suara tersebut mengaku sebagai
anggota, dan langsung melontarkan kalimat yang sifatnya menyudutkan tanpa tahu bahwa
kondisi IGD transisi saat itu, dalam kondisi PENUH, dan ruangan tindakan yang biasa dijadikan
tempat isolasi IGD darurat pun terisi pasien non covid anak dengan trauma kapitis, Vulnus
laceratum region temporal pro hecting, keluarga pasien sudah diberi penjelasan secara mendalam
kondisi IGD saat itu, di bantu oleh pak security dan pak driver ambulance yang saat itu bertugas,
dan sudah diberi pengertian, untuk kondisi IGD isolasi sendiri, keluarga pun maklum, karena
sudah mengetahui ruangan isolasi terisi pasien.
Perihal kronologis kejadian ini, saya buat untuk melengkapi laporan kronologis, atas
perhatian nya saya ucapkan terima kasih
15.25 WIB Dr. Rakun Kerabat pasien, memberikan telepon genggam, dan sudah
tersambung dengan nomer tidak di kenal.
Sudah dijelaskan kondisi saat ini, IGD isoalsi terisi penuh pasien,
dan bisa dipermudah dan difasilitasi untuk bisa mencari rs rekanan
yang mampu merawat covid
15.30 WIB Dr. rakun Saya kembalikan telepon genggam ke tangan kerabat pasien, dan
pak security dibantu pak driver ambulance mengarahkan kerabat
pasien untuk melihat langsung kondisi IGD isolasi yang sudah
terisi pasien, keluarga maklum.