Anda di halaman 1dari 2

Skenario Simulasi Bencana Eksternal Keracunan

Makanan di RS GRHA HUSADA


Pada pukul 15.00 wib, tiba-tiba IGD RS GRHA HUSADA kedatangan banyak
pasien keracunan makanan. Pasien merupakan warga komplek perumahan
petrokimia gresik yang sedang mengadakan acara ramah-tamah.

Terdapat 15 pasien dengan kondisi sebagai berikut :


1. 3 orang dalam kondisi gelisah, kesadaran menurun, keringat dingin,
badan lemas, muntah-muntah, nyeri perut, dan diare.
2. 5 orang dalam kondisi mual – muntah dan nyeri perut dan sulit untuk
berjalan.
3. 7 orang mengeluh pusing, nyeri perut, dan mual namun dapat berjalan
sendiri.
Petugas IGD pada saat itu, dipimpin oleh 1 dokter jaga IGD dan 2 perawat
IGD melakukan triage kepada pasien yang datang agar mendapatkan
penanganan secara tepat dan efektif. Di ruang tunggu IGD dokter jaga segera
membagi pasien kepada 4 golongan dengan diberi label pita hijau, kuning,
merah, dan hitam.

Dokter jaga IGD mengetahui bahwa IGD sedang overload dan segera
menghubungi ketua taktis untuk mengaktifkan K3. Ketua taktis segera
berkoordinasi dengan direktur selaku penanggung jawab. Direktur menyetujui
untuk mengaktifkan K3 dan berkoordinasi dengan tim disaster K3 untuk
menyediakan layanan yang cepat dan tepat. Pasien utamanya yang berlabel
hijau yang tidak dapat ditampung di IGD akan diletakkan di lorong ruang
tunggu poli. Sedangkan bagi pasien berlabel merah akan masuk kedalam
IGD untuk mendapat penanganan selanjutnya. Pasien berlabel kuning juga
akan ditempatkan di dalam IGD dan sebagian akan diletakkan di ruang
tindakan.

koordinator penanganan medis memastikan triage berjalan dan memastikan


petugas menggunakan APD dalam perawatan pasien, serta menelpon rumah
sakit rujukan bila ada pasien yang akan segera dirujuk. Koordinator
penanganan medis meminta bantuan perawat rawat inap dan dokter rawat
inap untuk membantu mengatasi pasien di IGD.
koordinator tim penyelamatan pasien dan evakuasi memastikan ruangan
tersedia bagi pasien yang datang, ruangan rawat inap, APD yang digunakan
oleh karyawan, pendataan pasien dan penyisiran pasien. Koordinator akan
mendata pasien dengan mendatanginya secara langsung.
koordinator tim investigasi mencari penyebab KLB dengan menelusuri
kejadian
koordinator tim penunjang memastikan depo farmasi tersedia obat – obatan
emergency agar supply obat tetap tersedia di IGD. bagian gizi menyediakan
diet yang tepat bagi pasien
koordinator keamanan, sarana dan transportasi memastikan barang bawaan
pasien aman, ruang perawatan aman, ambulans siaga di depan IGD, dan
mengawasi mobilisasi ambulans.
koordinator tim komunikasi dan hubungan keluar membuat papan
pengumuman berisi daftar pasien, menangani keluarga pasien yang datang
berbondong untuk meminta informasi tentang kondisi keluarganya,
menangani wartawan yang datang.

IGD mendapat bantuan dari dokter rawat inap dan perawat rawat inap untuk
membantu menangani pasien
Setelah semua pasien tertangani, seluruh koordinator memberikan laporan
kepada direktur sebagai penanggung jawab dalam bentuk tertulis dan
dokumentasi foto dan melakukan evaluasi dari kejadian KLB keracunan
makanan. Setelah kejadian KLB tersebut, pelayanan RS GRHA HUSADA
kembali berjalan dengan normal.

Anda mungkin juga menyukai