Anda di halaman 1dari 3

KRONOLOGIS KEJADIAN

Pada hari jumat, tanggal 11 september 2015 pukul 10.15 wib, datang pasien yang
diantar oleh keluarga menggunakan mobil pick up, mengatakan pasien korban
kecelakaan lalu lintas motor vs motor laki-laki atas nama BOEN SOEN FO umur 74
tahun .
Pasien langsung disambut oleh perawat dan terima langsung oleh dr jaga igd ( PIUSI
ERLANDA), saat datang kondisi pasien tidak sadarkan diri, terdapat perdarahan aktif
dari mulut, perdarahan aktif dan luka robek pada kaki kiri , serta terdapat luka
robek dan hematom pada kepala kiri bagian belakang, setelah dilakukan
pemeriksaaan
oleh
dokter,
pasien
langsung
dilakukan
resusitasi
kegawatdaruratannya,
tanda- tanda vital pasien, TD 160/100 mmhg, hr : 72x/m
rr: 24x/m GCS E1V1M3 pupil anisokor, terapi O2 10 lpm NRM, neck colar, pasang
mayo, suction aktif, ivfd 2 liter 2 line, bebat tekan dan pasang spalk pada kaki kiri,
injeksi meropenem, ranitidine,ondansentron, dan pasang DC. Setelah pasien stabil,
dr jaga melaporkan kondisi pasien ke konsulen bedah dr Tamsil SpB, kemudian dr
Tamsil SpB memberi perintah untuk pasang intubasi, CT scan kepala tanpa kontras,
dan drip manitol 200 cc.
Jam 11.15 Wib petugas rekam medis mendaftarkan pasien ke IGD ketika mau
menanyakan identitas korban, melihat istri korban syok sehingga petugas RM
menyarankan salah satu keluarga untuk mendaftarkan pasien ke pendaftaran BPJS.
Pada saat di pendaftaran BPJS petugas RM menjelaskan bahwa apabila kecelakaan
ganda harus ada surat keterangan laporan kepolisian dan saat itu keluarga pasien
tidak menunjukan kartu BPJS nya karena ketinggalan di rumah, petugas RM
melampirkan surat pernyataan 1x24 jam bahwa keluarga pasien akan menunjukan
kartu BPJS dan surat keterangan laporan kepolisian, ketika pendaftaran sedang
berlangsung keluarga pasien beramai-ramai turun ke pendaftaran BPJS untuk
menanyakan apakah pasien baru bisa di tangani apabila administrasinya selesai,
petugas RM menjelaskan bahwa pasien sudah di tangani di IGD ,petugas RM
kemudian menghubungi bagian IGD dan bagian IGD mengatakan bahwa pasien
sudah di mobil ambulans untuk berangkat ct scan kemudian petugas RM
menyerahkan semua berkas kepada perawat IGD
Dr jaga meminta perawat adm igd ( ervina) untuk menelpon tim OK dan
meminta uang ke bagian kasir untuk biaya CT scan. dr jaga menjelaskan ke
keluarga untuk meminta persetujuan pemasangan ETT dan dilakukan CT scan di RS
arsani, keluarga setuju, tanda tangan (+). Kurang lebih 5 menit datang tim OK,dan
dilakukan pemasangan ETT, dan saturasi oksigen 100%. Setelah dilakukan
pemasangan ett, ambulans datang, uang ct scan ada dari RS. Medika Stannia,
pasien langsung dibawa ke rs arsani untuk dilakukan CT scan oleh perawat IGD tony
dan perawat OK andre.
Pukul 11.38 wib, pasien tiba di igd rsms, dan dr jaga langsung menghubungi
dr tamsil spB untuk konfirmasi bahwa ct scan sudah selesai dan pasien sudah tiba

di rs. Pukul 11.40 wib dr tamsil spB datang ke IGD, setelah melakukan pemeriksaan
pasien, dr tamsil spB memanggil keluarga pasien untuk menjelaskan kondisi pasien
dan menjelaskan hasil baca CT scan dimana ada perdarahan otak dan diperlukan
tindakan segera di ruang bedah, namun alat yang dibutuhkan tidak tersedia saat itu
sehingga dr Tamsil spB menyarankan keluarga untuk dirujuk ke rsud Sungaliat atau
RSBT, dan dr Tamsil spB menjelaskan bahwa pasien harus masuk ICU, dimana di
RSBT ICU untuk BPJS terbatas ,pihak keluarga memutuskan untuk dirujuk ke RSBT,
dr tamsil spB membuat rujukan ,jam 12.00WIB dr jaga meminta adm igd untuk
menelpon rsbt. Keluarga pasien bersedia di rujuk ke RSBT pangkal pinang. Pihak
RSBT sudah di hubungi dan mengatakan kalau ICU ada, dan perawat ICU RSBT
memnta untuk konfirmasi ke IGD RSBT dan perawat ADM (ervina) langsung
menelpon IGD 3x tidak ada jawaban sampai pukul 12.15 wib. Pukul 12.20wib ervina
operan ke rianita untuk menelpon IGD RSBT, jam 12. 40 wib Perawat IGD
mengkonfirmasi ulang ke IGD RSBT untuk persetujuan pengiriman pasien, ternyata
dari pihak RSBT mengatakan pasien tersebut kemungkinan besar akan di
craniotomy dan setelah di craniotomy harus memerlukan ventilator. Di ICU RSBT
ventilator tidak ada, jadi di usahakan dulu ke RS yang ada ventilator,Pukul 12.40
wib dr Daniel, menjelaskan ke keluarga tentang kondisi pasien dan tentang rsms
menunggu konfirmasi kesiapan untuk menerima rujukan pasien sesuai prosedur
rujukan
Pukul 12.50 WIB perawat IGD menghubungi RSUD pangkal pinang untuk
menanyakan ICU dan ventilator, dari pihak RSUDH menjawab ICU dan ventilator
ada, perawat ICU RSUDH meminta untuk menelpon ke IGD RSUDH, perawat IGD
menjelaskan ke keluarga pasien untuk di alihkan ke RSUDH karena ventilator ada di
sana keluarga sudah setuju. Karena mau di rujuk perawat IGD bertanya ke bagian
rekam medis bagaimana untuk kartu BPJS pasien yang belum bisa di tunjukan,
petugas rekam medis bilang pernyataan 1x24 jam tidak berlaku bila pasien di rujuk
dan karena tidak melengkapi surat kepolisian maka tidak bisa di berlakukan pasien
BPJS , perawat IGD rianita menjelaskan ke keluarga untuk mencari kartu BPJS dan
keluarga kembali ke igd mengatakan bahwa ada bukti pembayaran bpjs bulan
September, dan menginformasikan ke RM,namun RM bilang tidak bisa karena harus
melampirkan kartu BPJS. Petugas rekam medis kemudian menelpon petugas BPJS
(arwanto), arwanto mengatakan karena administrasi pasien belum lengkap (karena
tidak adanya laporan kepolisian dan kartu BPJS). Dan pasien akan di rujuk ke RSUDH
maka pasien di berlakukan sebagai pihak ketiga.Perawat IGD (rianita) melengkapi
kelengkapan surat-surat yang akan di bawa ke RSUDH. Saat melengkapi
kelengkapan surat rujukan tiba-tiba keluarga pasien datang dan bilang kartu
BPJStidak ada yang ada hanya bukti pembayaran bulan September. Perawat IGD
rianita segera menghubungi rekam medis dan dari pihak rekam medis mengatakan
tidak bisa menggunakan slip pembayaran harus melampirkan kartu BPJS. Keluarga
tidak terima dan langsung menyuruh perawat IGD (rianita) untuk berbicara dengan
keluarga lain yang ada di jogja via telpon (ibu Cencen). Jam 13.00 Perawat IGD Tony
menelpon ke IGD RSUDH untuk mengkonfirmasikan mau merujuk pasien 2x tidak
diangkat,dan menelpon kembali pukul 13.05 wib dari pihak RSUDH menyetujui.
Sementara itu Rianita menjelaskan mengenai paraturan dari BPJS ke ibu cencen,
tetapi ibu cencen tidak terima dan bilang kalau pihak RSMS tidak punya

prikemanusian dan bilang jangan sampai ada apa-apa sama paman saya, saya
laporkan ke DINKES ya karena rianita bertugas untuk melengkapi surat rujuan
pasien dan pasien harus segera di rujuk rianita bilang ibu maaf saya masih mau
melengkapi segera kelengkapan pasien untuk segera di rujuk lebih baik ibu
menghubung RM. Kemudian telpon di ambil oleh keluarga dan langsung bilang tidak
usah pakai BPJS ribet ngurus BPJS ini biarlah kami bayar.
Setelah kelengkapan surat rujukan selesai pasien langsung di bawa ke
RSUDH oleh perawat IGD pakai ambulans. Sementara itu keluarga yang lainnya
tetap tinggal di RSMS untuk menyelesaikan administrasi.

Anda mungkin juga menyukai