Anda di halaman 1dari 82

Modul Laporan Insiden Keselamatan Pasien

4 dengan SimMUTU®
Tujuan Instruksional Khusus:
4.1 Peserta mampu melakukan Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien dengan SimMUTU®
4.2 Peserta mampu melakukan Grading dan Regrading Insiden
Keselamatan Pasien dengan SimMUTU®
4.3 Peserta mampu melakukan Investigasi Sederhana (Simple
Investigation) Insiden Keselamatan Pasien dengan
SimMUTU®
4.4 Peserta mampu melakukan Investigasi Komprehensif Insiden
Keselamatan Pasien dengan SimMUTU®
4.5 Peserta mampu melakukan Root Cause Analysis (RCA)
Insiden Keselamatan Pasien dengan SimMUTU®
4.6 Peserta mampu membuat Analisis Data Insiden Keselamatan
Pasien dengan SimMUTU®
4.7 Peserta mampu melakukan monitoring dan evaluasi Insiden
Keselamatan Pasien dengan SimMUTU®
4.8 Peserta mampu melaporkan Insiden Keselamatan Pasien
Kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Kementerian
Kesehatan R.I.
4.9 Peserta mampu mencetak laporan Insiden Keselamatan
Pasien Eksternal.

Dalam modul Laporan Insiden Keselamatan Pasien ini,


melibatkan sumber daya manusia berkaitan dengan peran dan
fungsi masing-masing pegawai/ pejabat meliputi namun tidak
terbatas pada:

1. Peran Kepala Unit Layanan/ Kerja/ Komite/ Tim,


melaporkan insiden keselamatan pasien kepada Komite Mutu
Rumah Sakit (KMRS) melalui Sub Komite Keselamatan Pasien,
melakukan investigasi sederhana dan menindaklanjuti umpan
balik (feedback) dan rekmendasi dari KMRS dan/atau Direktur.
2. Peran Komite Mutu Rumah Sakit (KMRS) dan/ atau Sub
Komite Insiden Keselamatan Pasien, melakukan regrading
insiden, memberikan umpan balik (feedback) dan rekomendasi
atas laporan IKP dari unit, melakukan investigasi komprehensif
dengan tim khusus, melakukan analisis data dan pelaporan
kepada Direktur.
3. Peran Direktur, memberikan umpan balik (feedback) atas
laporan insiden keselamaan pasien dari KMRS.

161
Studi Kasus 1: Investigasi Sederhana

PENAMBAHAN HARI RAWAT

Pasien Tn. Heri usia 65 tahun dengan Penyakit Lambung Kronis


dirujuk oleh dokter SpPD di RS X di Riau ke RS Y di Jakarta untuk
pemeriksaan Endoskopi.
Pada tanggal 8 Juli 20xx jam 08.00 Tn.Heri masuk RS.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa tindakan ini One Day Care
(ODC) dengan pembiusan dan diharuskan puasa sebelum masuk
RS. Tindakan telah direncanakan jam 10.00 WIB.
Pada jam 11.00, setelah melalui persiapan di ruang ODC, dokter
anestesi melakukan pembiusan. Dokter SpPD akan mulai
melakukan Endoskopi, tetapi saat menyalakan monitor TV, ternyata
alat rusak, monitor tidak bisa menampilkan gambar dan sebelumnya
perawat tidak melakukan pengecekan alat.
Hasil investigasi, saat itu adalah hari pertama rotasi perawat
dan yang bertugas saat itu adalah Perawat Poliklinik yang baru hari
pertama bertugas di ruang Endoskopi, (sebelumnya bertugas di
poliklinik) tidak mengetahui prosedur persiapan tindakan. Hasil
review dokumen belum ada prosedur orientasi sebelum bertugas
bagi perawat yang di rotasi.
Petugas Teknik segera dipanggil untuk memeriksa gangguan
tersebut. Hasil telaah, alat tersebut mengalami gangguan pada
switch saluran ke monitor sehingga tayangan gambar tidak muncul
pada layar monitor. Ternyata Pemantauan kondisi peralatan/
maintenance alat hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun oleh
Petugas Teknik sesuai SPO-nya.
Pada jam 12.00, diputuskan untuk menghentikan tindakan dan
membangunkan kembali pasien. Petugas Teknik diminta segera
menghubungi supplier alat tersebut tapi ternyata nomor telpon
supplier tidak diketahui dan dicari-cari tidak ditemukan sehingga
supplier tidak bisa dihubungi. Setelah review dokumen ternyata
manual alat medik RS Y yang berisi informasi data contact person
supplier belum didokumentasi dengan baik. Biasanya supplier
mempunyai cadangan alat yang dapat disewakan kepada rumah
sakit.
Pada tanggal 9 Juli 20xx jam 09.00, petugas Teknik mencari
contact person supplier ke rekanan dan rumah sakit lain yang
menggunakan supplier yang sama. Akhirnya supplier bisa dihubungi
dan menjanjikan akan mengirim alat pada tanggal 10 Juli 20xx.

162
Pada tanggal 10 Juli 20xx jam 09.00 supplier mengirimkan alat
Endoskopi ke RS Y dalam keadaan selamat dan siap beroperasi pada
jam 10.00 dengan harga sewa alat sebesar Rp.1.500.000,- Akhirnya
tindakan dilakukan pada tanggal 10 Juli 20xx jam 10.00 dan selesai
pada jam 10.45, ditemukan beberapa tukak pada lambung dengan
diameter berkisar antara 0,2cm sampai 0,5cm. Pasca tindakan
pasien dalam keadaan baik dan diijinkan pulang untuk selanjutnya
menjalani rawat jalan.
Pasien mempertanyakan tertundanya pelayanan dimana sudah
dilakukan pembiusan tapi ternyata Tindakan tidak dapat
dilaksanakan. Disamping itu tindakan yang seharusnya hanya ODC
(tidak perlu rawat inap), akhirnya harus ditunda sampai 3 hari
menunggu alat yang akan dikirim supplier sehingga mengganggu
jadwal kegiatan pasien.

Studi Kasus 2: Investigasi Komprehensif/ Root Cause Analysis


(RCA)

PASIEN JATUH DI RAWAT INAP

Pada tanggal 9 Juli 20xx jam 19.00, Tn.B usia 70 tahun masuk
ke Bangsal Perawatan Rawat Inap VIP Angsana RS S, diantar
anaknya dengan diagnosa Stroke. Tn.B mengalami kelumpuhan
pada bagian tubuh sebelah kiri, keadaan umum baik dan masih
sadar. Saat itu Tn.B didampingi oleh anaknya Bernama Tn.G.
Jam 23.00 Tn.G komplain karena bel tempat tidur pasien rusak
sehingga harus keluar kamar mencari perawat untuk
memberitahukan cairan infus habis. Dari hasil investigasi ternyata
keluhan “bel yang rusak” sudah berlangsung 1 minggu di beberapa
kamar Bangsal Rawat Inap VIP Angsana dan sudah diinformasikan
ke bagian Teknik tetapi belum ada solusinya. Hasil investigasi ke
Bagian Teknik, permintaan sedang diproses di bagian Pembelian dan
sedang menunggu persetujuan Direksi karena tidak ada stock
penggantian bel yang rusak.
Pada tanggal 10 Juli 20xx, jam 06.00 Tn.G menitipkan Tn.B
pada perawat karena harus masuk kerja dan tidak ada keluarga lain
yang bisa mendampingi Tn.B. Isteri Tn.B sudah meninggal dan Tn.G
adalah anak tunggal.
Saat itu di bangsal Perawatan sedang penuh. Jumlah perawat
yang bertugas seharusnya 5 orang per shift tetapi saat itu perawat
yang bertugas hanya 3 orang karena 1 perawat sedang cuti hamil

163
(belum ada penggantinya) dan 1 orang lagi sedang ijin sakit sehingga
perawat merasa kerepotan.
Jam 07.00, Supervisor Perawat melaporkan kebutuhan tenaga
di bangsalnya kepada Kepala Keperawatan karena banyak pasien
yang “high dependence”. Prosedur mengatakan bahwa Pasien “high
dependence” harus diperhatikan secara khusus dengan
pendampingan 1 perawat secara intensif. Kepala Perawat segera
menindaklanjuti laporan tersebut ke bagian HRD untuk
menindaklanjuti permintaan yang sudah pernah diajukan 1 bulan
sebelumnya mengenai penggantian sementara perawat yang cuti
hamil. Jawaban HRD, sedang diupayakan karena belum ada perawat
yang bisa dikontrak sementara. Sedangkan untuk perawat yang
sakit segera dicarikan pengganti sementara dari bangsal Melati.
Tetapi ternyata perawat dari bangsal Melati baru bisa membantu
pada jam 14.00 karena bangsalnya juga sedang penuh karena
sedang banyak kasus Demam Berdarah. Diperkirakan setelah jam
14.00 sudah ada beberapa pasien yang bisa pulang.
Jam 08.00 perawat melakukan ronde, keliling untuk memeriksa
keadaan pasien, tensi, nadi, respirasi dan suhu dan membagikan
obat termasuk kepada Tn.B. Tanda-tanda vital Tn.B dalam keadaan
stabil dan hanya mengeluh sedikit lelah.
Jam 09.00 petugas Arjuna dating menggantikan sprei dan
bantal. Tn.B sedang menonton televisi dan minta tempat tidur
sedikit dinaikkan dan menurunkan pembatas tempat tidur agar
lebih leluasa. Petugas Arjuna membantu memposisikan tempat tidur
sesuai permintaan Tn.B. Setelah diubah posisinya, petugas Arjuna
menyampaikan kepada Tn.B untuk memanggil perawat jika ingin
menurunkan kembali tempat tidur dengan menekan ”bel”. Petugas
Arjuna dan Tn.B tidak mengetahui kalau bel sedang rusak.
Jam 11.00 petugas Cleaning Service masuk dan ingin
membersihkan kamar, Tn.B sudah merasa kelelahan dengan posisi
setengah duduk dan ingin menurunkan kembali tempat tidur. Tn.B
minta dipanggilkan perawat untuk mengembalikan posisi tempat
tidur ke posisi semula karena Tn.B sudah mencoba sejak tadi
menekan bel untuk memanggil perawat, tetapi tidak ada jawaban
dan tidak ada perawat yang datang (karena bel sedang rusak).
Petugas Cleaning Service segera keluar kamar untuk memanggil
perawat. Saat itu pasien sedang penuh dan semua perawat sedang
sibuk menangani pasien di ruangan lain sehingga tidak ada perawat
di Nurse Station.
Kira-kira 5 menit kemudian Cleaning Service kembali ke kamar
untuk memberitahukan Tn.B bahwa perawat sedang sibuk, tapi

164
ternyata didapati Tn.B sudah terjatuh dari tempat tidur. Petugas
Cleaning Service segera kembali mencari perawat. Segera setelah
mendapatkan laporan, perawat yang baru selesai memeriksa pasien
di kamar sebelah, memeriksa Tn.B dan saat diperiksa Tn.B sudah
tidak sadarkan diri. Perawat segera meminta bantuan “Kode Biru”.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penanganan, Tn.B mengalami
perdarahan pada otak dan akhirnya meninggal keesokan harinya
jam 10 pagi.
Direktur segera menindaklanjuti kejadian yang tidak
diharapkan ini dengan membentuk tim untuk melakukan
knvestigasi komprehensive / Root Cause Analysis (RCA) untuk
mencari akar masalah agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Kejadian pasien jatuh dari tempat tidur sudah pernah terjadi 3
tahun yang lalu.

Studi Kasus 3: Investigasi Komprehensif/ Root Cause Analysis


(RCA)

PASIEN JATUH DI IGD DAN MENINGGGAL

Pada tanggal 11 Mei 20xx Jam 14.20, Ny. A, 62 tahun masuk


IGD RS X dengan keluhan nyeri perut 1 hari SMRS, mual, BAB
mencret, darah (-), sedikit ampas, nyeri dada (-), sesak nafas (-),
nafsu makan turun, intake sulit, ditegakkan dengan diagnose
GEA+Colic Abdomen + Intake sulit. Pasien merupakan pasien BPJS.
Pasien diantar oleh anaknya Tn.G. Pasien tidak dilakukan
pengkajian risiko jatuh saat diperiksa di IGD. Ketika dilakukan
review dokumen ternyata SPO dan form pengkajian risiko jatuh di
IGD belum ada, karena masih dalam proses penyusunan sesuai
standar akreditasi oleh manajemen.
Pada jam 14.25, Ny.A diberikan injeksi obat anti mual dan
analgetik sesuai instruksi dokter. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
dokter memberikan advice kepada pasien untuk dirawat inap.
Pasien dan keluarga menolak untuk dirawat, karena sudah merasa
lebih baik dan berpikir tidak perlu dirawat, hanya menunggu reaksi
obat suntik. Pemberian edukasi/informasi kepada pasien oleh
dokter di IGD belum menjelaskan secara jelas risiko dan akibat yang
mungkin terjadi jika pasien tidak dirawat. Karena RS belum
mempunyai proses pemberian edukasi/ informasi secara tertulis
kepada pasien tentang: indikasi rawat inap, hasil yang diharapkan
dan risiko yang mungkin terjadi. Perawat meminta Tn.G menunggui

165
ibunya Ny.A, karena tempat tidur IGD posisinya terlalu tinggi dan
rem kurang berfungsi (tidak pakem). Kemudian perawat memasang
rail TT untuk menghindari pasien jatuh. Hasil interview kepada
petugas IPSRS, selama ini maintenance alat kesehatan dan sarana
prasarana tidak dilakukan dan terjadwal secara rutin.
Pada jam 16.00, Tn.G menyampaikan kepada dokter IGD,
pasien sudah merasa lebih baik, dan ingin pulang. Dokter kemudian
memeriksa kondisi Ny.A, keluhan nyeri perut berkurang, KU CM,
tanda-tanda vital dalam batas normal. Dokter kembali menyarankan
pasien untuk rawat inap karena intake sulit. Pasien dan keluarga
tetap ingin pulang sehingga diminta tanda tangan pernyataan
menolak dirawat inap.
Pada jam 16.10, Ny.A ingin ke kamar mandi dan meminta Tn.G
untuk mengantarkan ke kamar mandi. Saat itu perawat IGD sedang
ke ruangan admission, untuk proses administrasi pulang Ny.A.
Sedangkan perawat lainnya sedang mendampingi dokter memeriksa
pasien lain. Tn.G tidak kuat menahan berat Ny.A saat turun dari TT
yang terlalu tinggi, karena Ny.A sangat gemuk, sehingga Ny.A jatuh
dari tempat tidur.
Pada jam 16.11, dokter IGD dan perawat segera memindahkan
pasien, ke TT dan memeriksa Ny.A. Hasil pemeriksaan : kesadaran
somnolen, GCS 5, TD 50/pp. Dokter IGD lapor kepada DPJP dan
instruksinya : lakukan penanganan pada pasien segera dan
pemeriksaan CT-Scan cito.
Pada jam 16.45, pasien dilakukan CT-Scan, hasilnya terjadi
perdarahan di subarachnoid.
Pada jam 17.15, pasien meninggal di IGD.

166
4.1 Laporan Insiden Keselamatan Pasien Internal
Modul Laporan Insiden Keselamatan Pasien adalah fasilitas
untuk memasukkan data laporan insiden (input), mengubah/
koreksi (Edit) data, mencetak laporan (Print) dan menghapus (Delete)
data Laporan Insiden Keselamatan Pasien.

1. Memasukkan Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien


Untuk memasukkan data Laporan Insiden Keselamatan Pasien
ini, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Buka web browser kesukaan Anda (Google Chrome, Mozilla
Firefox, dll).
b. Buka aplikasi SimMUTU® dan login dengan hak akses kepala
unit (untuk demo gunakan username: pejabat dan password:
12345), maka akan ditampilkan dashboard SimMUTU® level
Kepala Unit.
c. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden
Keselamatan Pasien | Laporan Insiden Kes. Pasien seperti
tampak dalam Gambar 4.1, selanjutnya akan ditampilkan
form Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien seperti
tampak dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Menu Laporan Insiden Keselamatan Pasien

167
Gambar 4.2 Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien

d. Klik tombol navigasi ( ) kemudian pilih menu


, maka akan ditampilkan form Laporan
Insiden Keselamatan Pasien, seperti Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Form Laporan Insiden Keselamatan Pasien Tab-A

e. Pada tab [A] IDENTITAS PASIEN


1) Pada kolom Cari No.RM:
(a) Jika sistem sudah terintegrasi (bridging) dengan data
pasien di Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS), ketik nomor rekam medis pasien kemudian

168
klik tombol cari ( ) sehingga semua kolom terkait
dengan data identitas pasien terisi secara otomatis,
namun jika belum terintegrasi di kosongkan saja dan
lakukan Langkah poin (b) berikut.
(b) Pada Nama Pasien, nomor RM, tanggal lahir, umur,
sex, kelompok umur, ketik dan/atau pilih data yang
sesuai.
2) Pada kolom Penanggung Biaya Pasien, pilih penanggung
biaya pasien.
3) Pada kolom Tanggal dan jam Masuk, ketik tanggal dan jam
masuk pasien.

f. Klik tab [B] RINCIAN KEJADIAN, sehingga ditampilkan form


seperti tampak dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Form Laporan Insiden Keselamatan Pasien Tab-B

1) Pada kolom-kolom yang tersedia, isikan data dengan


benar sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2) Pada kolom Laporkan ke KPRS sekarang, pilih:
a. Ya Laporkan sekarang, untuk melaporkan ke KPRS
dan data tidak bisa diedit lagi, atau
b. Tidak, Laporkan nanti, jika ingin melakukan
perbaikan data sebelum dilaporkan ke KPRS.

3) Klik tombol untuk menyimpan data sehingga


data tersimpan seperti tampak Dalam Gambar 4.5, atau

169
tombol atau tombol untuk membatalkan dan
kembali ke form Laporan Insiden seperti Gambar 4.2.

Gambar 4.5 Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien

2. Mencetak Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien


a. Dari form Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien seperti
tampak dalam Gambar 4.5, klik tombol , maka akan
ditampilkan form Cetak Laporan Insiden Keselamatan Pasien
seperti Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Form Cetak Laporan Insiden Keselamatan Pasien

b. Klik tombol untuk mencetak formulir laporan insiden


keselamatan pasien seperti tampak dalam Gambar 4.7, atau

170
tombol atau tombol untuk membatalkan dan
kembali ke Form Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien.

Gambar 4.7 Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien

c. Klik tombol untuk mencetak ke printer atau


tombol untuk mendownload file PDF.

3. Mencetak Laporan Insiden Keselamatan Pasien


a. Dari form Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien (Gambar
4.5), klik tombol navigasi ( ) dilanjutkan dengan menu
, maka akan ditampilkan form Cetak
Daftar laporan Insiden Keselamatan Pasien seperti Gambar
4.8.

171
Gambar 4.8 Form Cetak Laporan Insiden Keselamatan Pasien

b. Pada kolom Jenis, pilih jenis insiden untuk mencetak


insiden per jenis insiden atau kosongkan jika ingin
mencetak semua insiden.
c. Klik tombol untuk mencetak daftar insiden
keselamatan pasien seperti tampak dalam Gambar 4.8, atau
tombol atau tombol untuk membatalkan dan
kembali ke Form Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien.

Gambar 4.9 Laporan Insiden Keselamatan Pasien

d. Klik tombol untuk mencetak ke printer atau


tombol untuk mendownload file PDF.

172
4.2 Re-grading Insiden Keselamatan Pasien
Modul Regrading adalah fasilitas untuk melakukan grading dan
analisis atas laporan Insiden Keselamatan Pasien yang dilakukan
oleh Sub Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Untuk melakukan regrading atas laporan insiden keselamatan
pasien ini, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka web browser kesukaan Anda (Google Chrome, Mozilla
Firefox, dll).
2. Buka aplikasi SimMUTU® dan login dengan hak akses sebagai sub
komite keselamatan pasien (untuk demo gunakan username:
kmrs dan password: 12345), maka akan ditampilkan dashboard
SimMUTU® level Kepala Unit.
3. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden Keselamatan
Pasien | Laporan Insiden Kes. Pasien seperti tampak dalam
Gambar 4.1 di atas, selanjutnya akan ditampilkan form Data
Laporan Insiden Keselamatan Pasien seperti tampak dalam
Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Data Laporan insiden Keselamatan Pasien

4. Klik tombol , maka akan ditampilkan form Regrading


Laporan Insiden Keselamatan Pasien seperti Gambar 4.11.

173
Gambar 4.11 Regrading Laporan Insiden Keselamatan Pasien

5. Pada kolom Jenis Insiden, pilih jenis insiden keselamatan pasien.


6. Pada kolom Akibat Insiden Terhadap Pasien, pilih tingkat
dampak/ akibat yang dialami pasien.
7. Pada kolom Probabilitas, pilih tingkat probabilitas (kemungkinan
terjadi) insiden keselamatan pasien.
8. Klik tombol untuk menyimpan data, atau
tombol atau tombol untuk membatalkan dan kembali
ke form Laporan Insiden Keselamatan Pasien.

Hasil Regrading Insiden harus ditindaklanjuti dengan


investigasi. Untuk hasil regrading warna hijau dan biru dilakukan
investigasi sederhana dan untuk hasil regrading kuning dan merah
dengan Investigasi Komprehensif atau Root Cause Analysis (RCA).

4.3 Investigasi Sederhana.


Investigasi sederhana sebaiknya dilakukan oleh Kepala Unit
dimana insiden keselamatan pasien terjadi. Namun demikian, bisa
juga dilakukan oleh Komite Mutu Rumah Sakit.
Untuk melakukan investigasi sederhana atas laporan insiden
keselamatan pasien ini, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka web browser kesukaan Anda (Google Chrome, Mozilla
Firefox, dll).

174
2. Buka aplikasi SimMUTU® dan login dengan hak akses sebagai
kepala unit (untuk demo gunakan username: pejabat dan
password: 12345), maka akan ditampilkan dashboard
SimMUTU® level Kepala Unit.
3. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden Keselamatan
Pasien | Investigasi Sederhana seperti tampak dalam Gambar
4.12 di atas, selanjutnya akan ditampilkan form Data Laporan
Insiden Keselamatan Pasien yang harus ditindaklanjuti dengan
investigasi sederhana seperti tampak dalam Gambar 4.13.

Gambar 4.12 Menu Investigasi Sederhana

Gambar 4.13 Investigasi Sederhana

175
4. Klik tombol investigasi ( ), maka akan ditampilkan form
Investigasi Sederhana Insiden Keselamatan Pasien seperti
Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Form Investigasi Sederhana

5. Pada kolom Tipe Insiden, pilih tipe insiden keselamatan pasien


yang sesuai.
6. Pada kolom Faktor Penyebab, lakukan Langkah-langkah berikut:
a. Pada kolom Faktor, pilih faktor penyebab insiden
keselamatan pasien (boleh lebih dari 1 faktor).
b. Pada kolom Penyebab Langsung, ketik penyebab langsung
sesuai dengan factor yang dipilih.
c. Pada kolom Rekomendasi, ketik rekomendasi sesuai dengan
factor penyebab dan penyebab langsung.
7. Klik tombol untuk menyimpan data sehingga
tampilkan data Investigasi Sederhana seperti tampak pada

176
Gambar 4.15, atau tombol atau tombol untuk
membatalkan dan kembali ke form Investigasi Sederhana Insiden
Keselamatan Pasien.

Gambar 4.15 Data Lengkap Investigasi Sederhana

4.4 Investigasi Komprehensif


Menurut peraturan yang berlaku terkait keselamatan pasien,
investigasi komprehensif dilakukan apabila hasil grading risiko
berwarna kuning atau merah.
Untuk melakukan investigasi komprehensif atas laporan
insiden keselamatan pasien ini, lakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Buka web browser kesukaan Anda (Google Chrome, Mozilla
Firefox, dll).
2. Buka aplikasi SimMUTU® dan login dengan hak akses sebagai
sub komite keselamatan pasien atau komite mutu rumah sakit
(untuk demo gunakan username: kmrs dan password: 12345),
maka akan ditampilkan dashboard SimMUTU® level Komite
Mutu RS.
3. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden Keselamatan
Pasien | Investigasi Komprehensif seperti tampak dalam
Gambar 4.16 di atas, selanjutnya akan ditampilkan form Data
Laporan Insiden Keselamatan Pasien yang harus ditindaklanjuti
dengan investigasi komprehensif seperti tampak dalam Gambar
4.17.

177
Gambar 4.16 Menu Investigasi Komprehensif

Gambar 4.17 Investigasi Komprehensif

4. Klik tombol investigasi ( ), maka akan ditampilkan


form Investigasi Komprehensif Insiden Keselamatan Pasien yang
terdiri dari 5 tabulasi seperti Gambar 4.18.

178
Gambar 4.18 Form Investigasi Komprehensif Tab Identitas Pasien

5. Pada tab Identitas Pasien seperti gambar 4.18 di atas, semua


kolom sudah terisi sesuai laporan, oleh karena itu dibiarkan apa
adanya.
6. Klik tab Rincian Kejadian, sehingga ditampilkan form Rincian
Kejadian seperti Gambar 4.19.

179
Gambar 4.19 Form Investigasi Komprehensif Tab Rincian Kejadian

7. Pada tab Rincian Kejadian seperti gambar 4.19 di atas, semua


kolom sudah terisi sesuai laporan, oleh karena itu dibiarkan apa
adanya.
8. Klik tab Analisis Akar Masalah, sehingga ditampilkan form
Analisis Akar Masalah seperti Gambar 4.20.

180
Gambar 4.20 Investigasi Komprehensif Tab Analisis Akar Masalah

9. Pada tab Analisis Akar Masalah seperti gambar 4.20 di atas,


lakukan Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pada kolom [1] Tipe – Sub Tipe – Sub sub tipe, pilih data tipe
insiden yang sesuai dengan laporan insiden.

181
b. Pada kolom [2] Tipe Harm, pilih tipe harm yang sesuai dengan
laporan insiden dan pada kolom Patofisiologi (Diagnose
Penyakit)/ Cedera (Injury), klik icon globe ( ) yang akan
menuju ke ICD-10 seperti Gambar 4.21 dimana jika tipe
harm adalah patofisiologi akan ditampilkan ICD-10 Chapter
I s.d. Chapter XVIII sedangkan jika tipe harm adalah Injury,
maka akan ditampilkan ICD-10 Chapter XIX.

Gambar 4.21 ICD-10 Chapter XIX Injury, poisoning and


certain other consequences of external causes (S00-T98)

c. Pada kolom Kausa Patofisiologi/ Cedera, pilih penyebab harm


yang sesuai dengan laporan insiden.
d. Pada kolom [3] Masalah, jika masalah asuhan pasien, ketik
uraian/ keterangan pada kolom asuhan pasien (CMP - Care
Management Problem), namun jika masalah berupa fasilitas,
maka ketik uraian/ keterangan pada kolom Masalah
fasilitas/ sarana-prasarana (SDP - Service Delivery Problem).
e. Pada kolom [4] Penyebab Insiden, pilih penyebab insiden
yang sesuai.
f. Pada kolom [5]-[10] pilih data yang sesuai dengan insiden.

182
10. Klik tab Rekomendasi, sehingga ditampilkan form Analisis Akar
Masalah seperti Gambar 4.22.

Gambar 4.22 Investigasi Komprehensif Tab Rekomendasi

11. Pada tab Rekomendasi dan Tindaklanut seperti gambar 4.22 di


atas, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pada kolom [11] Rekomendasi, ketik rekomendasi yang
sesuai dengan analisis akar masalah insiden.
b. Pada kolom [12] Tindaklanjut yang akan dilakukan, ketik
rencana tidaklanjut yang akan dilakukan.
c. Pada kolom [13] Tindakan perbaikan, pilih/ ketik Tindakan
perbaikan yang akan dilakukan terhadap pasien dan fasilitas
kesehatan.
d. Pada kolom [14] Tindakan untuk mengurangi risiko, ketik
Tindakan yang sesuai.
12. Klik tombol untuk menyimpan data sehingga
tampilkan data Investigasi Komprehensif seperti tampak pada
Gambar 4.23, atau tombol atau tombol untuk
membatalkan dan kembali ke form Investigasi Komprehensif
Insiden Keselamatan Pasien.

183
Gambar 4.22 Data Lengkap Investigasi Komprehensif

4.5 Root Cause Analysis (RCA)


Root Cause Analysis (RCA) merupakan sebuah metode analisis
yang digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab suatu
permasalahan atau kejadian yang tidak diinginkan.
Dalam berbagai bidang, seperti industri, teknologi, kesehatan,
dan bisnis, RCA menjadi alat yang efektif untuk memahami faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya masalah.
Dengan menggunakan pendekatan sistematis, RCA membantu
mengungkap sumber sebenarnya dari suatu masalah daripada
hanya menangani gejala atau efek yang tampak. Dengan begitu,
tindakan perbaikan yang tepat dapat diambil.

Tujuan dan Manfaat Root Cause Analysis untuk Perusahaan


Tujuan utama RCA adalah untuk mengidentifikasi dan
menganalisis akar penyebab suatu masalah atau kejadian yang
tidak diinginkan.
RCA juga bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang
berkontribusi pada terjadinya masalah.
Dengan begitu, tindakan perbaikan yang tepat dapat diambil
untuk mencegah terulangnya masalah tersebut di masa depan.
Selain itu, manfaat yang bisa Anda peroleh dari menerapkan
metode ini, di antaranya:

184
1. Menghindari Terulangnya Masalah
Seperti yang sudah disebutkan di atas, RCA membantu
mengungkap akar penyebab masalah sehingga tindakan
perbaikan yang tepat dapat diambil.
Dengan menangani akar penyebab, organisasi atau perusahaan
dapat mencegah terjadinya masalah yang sama di masa depan,
mengurangi risiko, dan meningkatkan keandalan operasional.

2. Perbaikan Berkelanjutan
Root Cause Analysis mendorong perbaikan berkelanjutan
dengan memfokuskan pada faktor yang mendasari terjadinya
masalah.
Dengan mengidentifikasi akar penyebab, perusahaan Anda
dapat merancang solusi yang efektif, menerapkan tindakan
perbaikan, dan memonitor dampaknya.
Hal ini membantu meningkatkan proses, sistem, dan kinerja
perusahaan secara keseluruhan.

3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik


Dengan memahami akar penyebab masalah, RCA memberikan
wawasan yang mendalam tentang faktor-faktor yang
berkontribusi pada kejadian yang tidak diinginkan.
Hal ini membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dan
lebih informatif tentang langkah-langkah yang perlu diambil
untuk mencegah masalah di kemudian hari.

4. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas


Dengan menghilangkan atau mengurangi akar penyebab
masalah, RCA membantu meningkatkan efisiensi operasional
dan produktivitas perusahaan.
Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki hambatan atau
kelemahan yang mendasari masalah, perusahaan dapat
mengoptimalkan proses, meminimalisir waktu, dan
meningkatkan output.

5. Keselamatan dan Kualitas yang Lebih Baik


RCA dapat digunakan untuk menganalisis kejadian-kejadian
yang berpotensi membahayakan karyawan atau mengurangi
kualitas produk atau layanan.

185
Dengan mengidentifikasi akar penyebab, langkah-langkah
pencegahan dan perbaikan dapat diambil untuk meningkatkan
keselamatan kerja dan kualitas produk atau layanan yang
disediakan.

6. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan pada Perusahaan


Dengan menghilangkan atau mengurangi masalah yang sering
muncul, perusahaan menunjukkan komitmen untuk
memberikan produk atau layanan yang berkualitas kepada
pelanggan.
Hal ini tentu akan membantu membangun kepercayaan bahwa
perusahaan peduli terhadap kebutuhan pelanggan dan berupaya
meningkatkan pengalaman mereka.

Kapan Perusahaan Menerapkan Root Cause Analysis?


Perusahaan dapat menerapkan Root Cause Analysis dalam
berbagai situasi dan konteks. Semakin cepat perusahaan
mengidentifikasi masalah, maka akan semakin cepat juga solusi
ditemukan.
Nah, kapan perusahaan menerapkan RCA? Misalnya, ketika
perusahaan dihadapkan dengan situasi seperti kegagalan produk,
kerusakan peralatan, insiden kecelakaan kerja, atau pelanggaran
kebijakan.
Dalam hal ini, perusahaan menggunakan RCA untuk
mengidentifikasi dan menganalisis akar penyebab kejadian tersebut
agar dapat mengambil tindakan yang tepat.
Contoh lainnya adalah saat perusahaan mengalami masalah
yang berulang. Misalnya dalam proses produksi, pengiriman, atau
layanan pelanggan, RCA dapat digunakan untuk menggali lebih
dalam dan mengidentifikasi akar penyebab masalah yang
mendasarinya.
Metode RCA ini juga bisa dilakukan ketika perusahaan ingin
melakukan perbaikan atau perubahan pada proses operasionalnya.
RCA dapat digunakan untuk memahami penyebab masalah yang
ada dan menerapkan perubahan yang tepat.
Dengan melakukan analisis akar penyebab masalahnya,
perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau
ditingkatkan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, atau
kepuasan pelanggan.

Langkah-Langkah Melakukan Root Cause Analysis


Lalu, bagimana cara melakukan RCA dengan benar?

186
Langkah-langkah melakukan Root Cause Analysis dapat melibatkan
beberapa pendekatan yang berbeda.

Secara umum, proses RCA melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Identifikasi Masalah
Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah secara jelas
dan mendefinisikannya dengan baik.
Pastikan pemahaman yang jelas tentang masalah yang ingin
ditangani dalam proses RCA.
Caranya bisa dilakukan dengan mengukur performa bisnis
menggunakan business metrics yang sudah ditentukan.

2. Kumpulkan Data dan Informasi


Kumpulkan data dan informasi terkait masalah yang sedang
dianalisis. Ini bisa termasuk laporan kejadian, data kinerja,
rekaman, atau informasi lain yang relevan.
Pastikan data yang dikumpulkan lengkap, akurat, dan memadai
untuk analisis selanjutnya.
Untuk memudahkan proses ini, Anda dapat menggunakan
berbagai metode analisis bisnis seperti CATWOE Analysis, MOST
Analysis, atau PESTLE Analysis.

3. Analisis Fakta dan Bukti


Analisis data dan informasi yang dikumpulkan untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang masalah.
Identifikasi fakta-fakta yang relevan dan bukti yang ada terkait
masalah yang sedang ditangani.

4. Identifikasi Gejala
Identifikasi gejala-gejala atau tanda-tanda yang terlihat terkait
dengan masalah.
Gejala-gejala ini merupakan efek dari akar penyebab yang
mendasari dan akan membantu dalam analisis lebih lanjut.

5. Gunakan Metrik Analisis


Gunakan berbagai metrik analisis seperti:
a. Fishbone Diagram atau Ishikawa Diagram
Diagram tulang ikan/sebab-akibat yang digunakan untuk
menyusuri sumber-sumber penyebab suatu masalah.
b. Pareto Analysis

187
Dari suatu peristiwa, ada sekitar 80% akibat muncul dari
20% penyebabnya.
c. 5 Whys Technique
Menanyakan “mengapa?” berulang kali sampai menemukan
jawaban yang tepat.
d. Change Analysis/Event Analysis
Menganalisis perubahan yang mengarah ke suatu peristiwa.

6. Identifikasi Akar Penyebab


Melalui analisis yang mendalam, identifikasi akar penyebab yang
mendasari masalah.
Carilah faktor-faktor yang paling mendasar yang menjadi pemicu
terjadinya gejala atau masalah yang diamati.

7. Verifikasi Akar Penyebab


Verifikasi akar penyebab dengan menguji dan memvalidasi
hipotesis tentang faktor penyebab yang ditemukan.
Gunakan data tambahan atau analisis lanjutan jika diperlukan
untuk memastikan kebenaran akar penyebab yang diidentifikasi.

8. Rancang Tindakan Perbaikan


Setelah mengidentifikasi akar penyebab, rancang tindakan
perbaikan yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah di
masa depan.
Pastikan tindakan yang direkomendasikan dapat secara efektif
mengatasi akar penyebab dan menghindari terulangnya
masalah.

9. Implementasikan Tindakan Perbaikan


Implementasikan tindakan perbaikan yang telah dirancang.
Pastikan tindakan tersebut dilakukan dengan tepat waktu dan
oleh pihak yang bertanggung jawab.
Pantau dan tinjau implementasi tindakan perbaikan secara
berkala.

10. Evaluasi dan Tinjau Ulang


Evaluasi efektivitas tindakan perbaikan yang
diimplementasikan. Tinjau kembali hasil yang dicapai dan
pelajari dari proses RCA untuk meningkatkan metode dan proses
RCA di masa depan.

188
Root Cause Analysis (RCA) dilakukan oleh Komite Mutu dan Tim
yang dibentuk khusus dengan melibatkan unit terkait.
Untuk melakukan Root Cause Analysis (RCA) atas laporan
insiden keselamatan pasien ini, lakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Buka web browser kesukaan Anda (Google Chrome, Mozilla
Firefox, dll).
2. Buka aplikasi SimMUTU® dan login dengan hak akses sebagai
kepala unit (untuk demo gunakan username: kmrs dan
password: 12345), maka akan ditampilkan dashboard
SimMUTU® level Komite Mutu RS.
3. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden Keselamatan
Pasien | Root Cause Analysis (RCA) seperti tampak dalam
Gambar 4.23 di atas, selanjutnya akan ditampilkan form Data
Laporan Insiden Keselamatan Pasien yang harus ditindaklanjuti
dengan Root Cause Analysis (RCA) seperti tampak dalam Gambar
4.24.

Gambar 4.23 Menu Root Cause Analysis (RCA)

189
Gambar 4.24 Root Cause Analysis (RCA)

Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA) dengan SimMUTU®


adalah sebagai berikut:

Langkah I – Identifikasi Insiden/ Masalah


Menambahkan Data Root Cause Analysis (RCA) (Input Data)
Data yang ada pada form Root Cause Analysis (RCA) secara otomatis
berasal dari laporan insiden keselamatan pasien dengan risk grading
warna kuning atau merah. Namun apabila tidak ada insiden dengan
risk grading tersebut, dimungkinkan untuk input data
permasalahan secara manual. Untuk menambah data
permasalahan, lakukan Langkah-langkah berikut:

1. Pada tampilan form Root Cause Analysis (RCA), klik navigasi


menu ( ), lalu pilih menu , sehingga ditampilkan
form Tambah Data Root Cause Analysis (RCA) seperti tampak
dalam Gambar 4.25 di bawah ini.

190
Gambar 4.25 Tambah Data Root Cause Analysis (RCA)

2. Dari form Tambah Data Root Cause Analysis (RCA) di atas, isi
masing-masing kolom isian dengan data sbb:
a. Pada kolom Insiden/ Masalah, ketik judul permasalahan yang
akan dilakukan RCA.
b. Pada kolom Waktu Insiden, ketik tanggal dan jam insiden.
c. Pada kolom Lokasi Insiden, pilih lokasi/ unit penyebab
insiden.
d. Pada kolom Area Pelayanan, ketik area pelayanan di unit
penyebab insiden tersebut.
3. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Root Cause Analysis
(RCA) Baru atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke Daftar Root Cause Analysis (RCA).

Mengoreksi Data Root Cause Analysis (RCA) (Koreksi Data)


Dari tampilan form Daftar Root Cause Analysis (RCA) seperti Gambar
4.24 di atas, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Cari atau pilih data Root Cause Analysis (RCA) yang akan
dikoreksi.
2. Klik navigasi menu ( ) pada baris data yang akan dikoreksi
sehingga ditampilkan pop up menu seperti Gambar 4.26.

191
Gambar 4.26 Menu Popup Root Cause Analysis (RCA)

3. Klik tombol Edit Data Masalah, maka ditampilkan form Edit


Root Cause Analysis (RCA) dengan kolom sudah terisi data seperti
Gambar 4.27.

Gambar 4.27 Form Edit Root Cause Analysis (RCA)

4. Lakukan koreksi data yang diperlukan dengan proses sama


dengan proses tambah data baru.
5. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Root Cause Analysis (RCA)
atau klik tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke Daftar Root Cause Analysis (RCA).

Memproses Root Cause Analysis (RCA) (Proses)


1. Dari halaman Root Cause Analysis (RCA) seperti Gambar 4.24,
klik navigasi menu ( ) pada baris data yang akan diproses RCA-

192
nya sehingga ditampilkan pop up menu seperti Gambar 4.26
diatas.

2. Klik menu sehingga ditampilkan form


Proses Root Cause Analysis (RCA) yang berisi langkah-langkah
RCA seperti Gambar 4.27

Gambar 4.27 Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)

Langkah II – Menetapkan Tim Investigator


3. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol [+] pada baris judul Tim
Investigator sehingga ditampilkan form Susunan Tim
Investigator seperti Gambar 4.28

Gambar 4.28 Tim Investigator

193
Input dan Edit Data Ketua, Sekretaris dan Notulen Tim
Investigator
4. Langkah selanjutnya adalah menetapkan Ketua, Sekretaris,
Notulen dan memastikan keterwakilan unit/ area insiden,
lakukan langkah-langkah berikut::
a. Dari halaman Tim Investigator seperti Gambar 4.28, klik
tombol Edit ( ) pada baris Susunan Tim Investigator
sehingga ditampilkan form New/ Edit Data Tim Investigator
seperti Gambar 4.29.

Gambar 4.29 New/ Edit Data Tim Investigator

b. Pada kolom Ketua, Sekretaris dan Notulen, ketik nama ketua,


sekretaris dan notulen dari tim investigator.
c. Pada kolom Tanggal dimulai, klik dan pilih tanggal dimulai
RCA.
d. Pada kolom Perwakilan Area dan Tingkat Pengetahuan, pilih
jawaban yang sesuai.
e. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form New/ Edit Data Tim
Investigator atau klik tombol untuk membatalkan
dan tampilan akan kembali ke form Langkah-langkah Root
Cause Analysis (RCA).

194
Input Data Anggota Tim Investigator
5. Langkah selanjutnya adalah menetapkan Anggota Tim, lakukan
langkah-langkah berikut::
a. Dari halaman Tim Investigator seperti Gambar 4.28, klik
tombol Tambah ( ) pada baris table Anggota sehingga
ditampilkan form Tambah Anggota Tim Investigator seperti
Gambar 4.30.

Gambar 4.30 Tambah Anggota Tim Investigator

b. Pada kolom Nama Anggota, ketik nama anggota tim


investigator.
c. Pada kolom Area/ Unit, pilih nama unit.
d. Pada kolom Profesi, ketik nama profesi yang sesuai.
e. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Anggota Tim
Investigator atau klik tombol untuk membatalkan
dan tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause
Analysis (RCA).
f. Ulangi langkah 5.a sampai dengan 5.e untuk memasukkan
data angota tim yang lain.

Mengoreksi Data Anggota Tim Investigator


6. Untuk mengoreksi data Anggota Tim, lakukan langkah-langkah
berikut::
a. Dari halaman Tim Investigator seperti Gambar 4.28, klik
tombol Edit ( ) pada baris nama anggota yang akan

195
dikoreksi sehingga ditampilkan form Edit Data Anggota Tim
Investigator seperti Gambar 4.31.

Gambar 4.31 Edit Anggota Tim Investigator

b. Lakukan koreksi data yang ada (jika diperlukan) dengan cara


seperti memasukkan data baru.
c. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Data Anggota Tim
Investigator atau klik tombol untuk membatalkan
dan tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause
Analysis (RCA).
d. Ulangi langkah 6.a sampai dengan 6.c untuk mengoreksi
data angota tim yang lain.

Menghapus Data Anggota Tim Investigator


7. Untuk menghapus data anggota tim, lakukan langkah-langkah
berikut::
a. Dari halaman Tim Investigator seperti Gambar 4.28, klik
tombol Hapus ( ) pada baris nama anggota yang akan
dihapus sehingga ditampilkan form konfirmasi hapus data
seperti Gambar 4.32.

196
Gambar 4.32 Hapus Data

b. Tekan tombol untuk menghapus data atau klik


tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

Mencetak Surat Penugasan (Cetak Data)


1. Pada tampilan form Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)

seperti Gambar 4.27, klik link menu


sehingga ditampilkan form Cetak Surat Tugas Tim Investigator
seperti tampak dalam Gambar 4.33 di bawah ini.

Gambar 4.33 Dialog Cetak Surat Tugas Tim Investigator

a. Klik tombol untuk mencetak Surat Tugas Tim


Investigator seperti Gambar 4.34 atau tombol untuk
membatalkan dan tampilan akan kembali ke Proses Root
Cause Analysis (RCA).

197
Gambar 4.34 Cetak Surat Penugasan

Langkah III – Mengkaji Data dan Informasi


Untuk memperoleh data dan informasi secara objektif terkait, maka
harus dilakukan dengan cara wawancara kepada petugas terkait,
telaah dokumen rekam medis terkait dan melakukan observasi pada
lokasi/ tempat insiden serta didokumentasikan kedalam sistem.

1. Melakukan Wawancara
Input Data Hasil Wawancara
Langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan
petugas terkait, lakukan langkah-langkah berikut::
a. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol Tambah ( ) pada baris
table Data dan Informasi sehingga ditampilkan form Data
dan Informasi seperti Gambar 4.35.

198
Gambar 4.35 Form Data dan Informasi bagian Wawancara

b. Pada kolom baris Hasil Wawancara, klik tombol tambah ( )


sehingga ditampilkan form Tambah Data Telaah Wawancara
seperti Gambar 4.36.

Gambar 4.36 Form Tambah Data Telaah Wawancara

c. Pada kolom jabatan/ profesi person, ketik nama jabatan/


profesi/ person.
d. Pada kolom Hasil Wawancara, ketik hasil wawancara yang
detail dan sesuai.
e. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Telaah
Wawancara atau klik tombol untuk membatalkan
dan tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause
Analysis (RCA).

199
f. Ulangi langkah a sampai dengan e di atas untuk
memasukkan data hasil wawancara dengan profesi/ person
yang lain.

Mengoreksi Data Telaah Wawancara


Untuk mengoreksi data telaah wawancara, lakukan langkah-
langkah berikut::
1. Dari halaman Data dan Informasi bagian Telaah Dokumen
seperti Gambar 4.35, klik tombol Edit ( ) pada baris telaah
wawancara yang akan dikoreksi sehingga ditampilkan form
Edit Data Telaah Wawancara seperti Gambar 4.37.

Gambar 4.37 Edit Data Telaah Wawancara

2. Lakukan koreksi data yang ada (jika diperlukan) dengan cara


seperti memasukkan data baru.
3. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Data Telaah Insiden atau
klik tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).
4. Ulangi langkah a sampai dengan c di atas untuk mengoreksi
data hasil wawancara yang lain.

Menghapus Data Hasil Telaah Wawancara


Untuk menghapus data telaah wawancara, lakukan langkah-
langkah berikut::

200
1. Dari halaman Data dan Informasi seperti Gambar 4.35, klik
tombol tombol Hapus ( ) pada baris telaah wawancara yang
akan dihapus sehingga ditampilkan form konfirmasi hapus
data seperti Gambar 4.38.

Gambar 4.38 Hapus Data

2. Tekan tombol untuk menghapus data atau klik


tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

2. Telaah Dokumen
Input Data Hasil Telaah Dokumen
Setelah melakukan wawancara kepada petugas, langkah
selanjutnya adalah melakukan dokumen terkait, lakukan
langkah-langkah berikut::
a. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol Tambah ( ) pada baris
table Data dan Informasi sehingga ditampilkan form Data
dan Informasi bagian Telaah dokumen seperti Gambar 4.39.

201
Gambar 4.39 Form Data dan Informasi
bagian Telaah Dokumen

b. Pada kolom baris Hasil Telaah Dokumen, klik tombol tambah


( ) sehingga ditampilkan form Tambah Data Telaah
Dokumen seperti Gambar 4.40.

Gambar 4.40 Form Tambah Data Telaah Dokumen

c. Pada kolom Dokumen Yang Direview, ketik nama/ judul


dokumen.
d. Pada kolom Hasil Review Dokumen, ketik hasil hasil review
yang sesuai.
e. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Telaah
Dokumen atau klik tombol untuk membatalkan dan

202
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA).
f. Ulangi langkah a sampai dengan e di atas untuk
memasukkan data hasil telaah dokumen.

Mengoreksi Data Telaah Dokumen


Untuk mengoreksi data telaah wawancara, lakukan langkah-
langkah berikut::
a. Dari halaman Data dan Informasi bagian telaah Dokumen
seperti Gambar 4.39, klik tombol Edit ( ) pada baris telaah
dokumen yang akan dikoreksi sehingga ditampilkan form
Edit Data Telaah Dokumen seperti Gambar 4.41.

Gambar 4.41 Edit Data Telaah Dokumen

b. Lakukan koreksi data yang ada (jika diperlukan) dengan cara


seperti memasukkan data baru.
c. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Data Telaah Insiden atau
klik tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).
d. Ulangi langkah a sampai dengan c di atas untuk mengoreksi
data hasil telaah dokumen yang lain.

Menghapus Data Hasil Telaah Dokumen


Untuk menghapus data telaah dokumen, lakukan langkah-
langkah berikut::

203
a. Dari halaman Data dan Informasi bagian Telaah Dokumen
seperti Gambar 4.39, klik tombol tombol Hapus ( ) pada
baris telaah dokumen yang akan dihapus sehingga
ditampilkan form konfirmasi hapus data seperti Gambar
4.42.

Gambar 4.42 Hapus Data

b. Tekan tombol untuk menghapus data atau klik


tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

3. Observasi
Input Data Hasil Observasi
Langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan
petugas terkait, lakukan langkah-langkah berikut::
a. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol Tambah ( ) pada baris
table Data dan Informasi sehingga ditampilkan form Data
dan Informasi bagian Observasi seperti Gambar 4.43.

Gambar 4.43 Form Data dan Informasi bagian Observasi

b. Pada kolom baris Hasil Observasi, klik tombol tambah ( )


sehingga ditampilkan form Tambah Telaah Observasi seperti
Gambar 4.44.

204
Gambar 4.44 Form Tambah Data Telaah Observasi

c. Pada kolom Lokasi Observasi, ketik nama lokasi/ tempat/


area observasi.
d. Pada kolom Hasil Observasi, ketik hasil observasi yang detail
dan sesuai.
e. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Telaah
Observasi atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA).
f. Ulangi langkah a sampai dengan e di atas untuk
memasukkan data hasil observasi yang lain.

Mengoreksi Data Telaah Observasi


Untuk mengoreksi data telaah observasi, lakukan langkah-
langkah berikut::
a. Dari halaman Data dan Informasi bagian Observasi seperti
Gambar 4.35, klik tombol Edit ( ) pada baris telaah
observasi yang akan dikoreksi sehingga ditampilkan form
Edit Data Telaah Insiden seperti Gambar 4.45.

205
Gambar 4.45 Edit Data Telaah Observasi

b. Lakukan koreksi data yang ada (jika diperlukan) dengan cara


seperti memasukkan data baru.
c. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Data Telaah Insiden atau
klik tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).
d. Ulangi langkah a sampai dengan c di atas untuk mengoreksi
data hasil observasi yang lain.

Menghapus Data Hasil Telaah Observasi


Untuk menghapus data telaah observasi, lakukan langkah-
langkah berikut::
a. Dari halaman Data dan Informasi bagian telaah Observasi
seperti Gambar 4.43, klik tombol tombol Hapus ( ) pada
baris telaah observasi yang akan dihapus sehingga
ditampilkan form konfirmasi hapus data seperti Gambar
4.46.

206
Gambar 4.46 Hapus Data

b. Tekan tombol untuk menghapus data atau klik


tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

Langkah IV – Menulis Kronologi Kejadian kedalam Tabular


Timeline
Untuk mempermudah analisis masalah, maka perlu dibuat
kronologi kejadian secara terperinci setiap prosesnya kedalam table
yang dikenal dengan tabular timeline. Semakin detail proses yang
dituangkan didalam kronologis ini, maka semakin mudah untuk
melakukan analisis masalah dan rencana solusinya.

Input Data Kronologi Kejadian (Imput Data)


Langkah selanjutnya adalah melakukan input data kronologi
kejadian, lakukan langkah-langkah berikut::
1. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol Tambah ( ) pada baris table
Kronologi Kejadian (Tabular Timeline) sehingga ditampilkan form
Kronologi Kejadian seperti Gambar 4.47.

207
Gambar 4.47 Form Kronologi Kejadian (Tabular Timeline)

2. Pada kolom baris Kronologi Kejadian, klik tombol tambah ( )


sehingga ditampilkan form Tambah Data Telaah Kronologi
Insiden seperti Gambar 4.48.

Gambar 4.48 Form Tambah Data Kronologi Insiden

208
3. Dari form Tambah Data Kronologi Insiden, lakukan langkah-
langkah berikut:
a. Pada kolom Waktu, ketik tanggal dan jam (dimulai dari
pasien masuk RS sampai terjadi insiden).
b. Pada kolom Kejadian/Aktivitas, ketik kejadian saat
tanggal dan jam tersebut.
c. Pada kolom Informasi Tambahan, ketik data aktivitas
selain aktivitas utama yang mendukung informasi
kejadian.
d. Pada kolom Good Practice, ketik good practice apa yang
dilakukan petugas.
e. Pada kolom Masalah Asuhan (CMP), ketik uraian apakah
ada masalah berkaitan dengan asuhan pasien.
f. Pada kolom Masalah Fasilitas (SDP), ketik uraian apakah
ada masalah berkaitan dengan alat/ fasilitas/ sarana
prasarana.
g. Pada kolom Tools/ Instrumen, pilih instrumen analisis
(dalam hal ini 5 Why’s).

4. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda


masukkan dan menutup form Tambah Data kronologi
Kejadian atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA).
5. Ulangi langkah 3.a sampai dengan 3.g di atas untuk
memasukkan data kronologi kejadian selanjutnya.

Mengoreksi Data Kronologi Kejadian (Edit Data)


Untuk mengoreksi data kronologi kejadian, lakukan lagkah-
langkah berikut:
1. Dari halaman Kronologi Kejadian (Tabular Timeline) seperti
Gambar 4.47, klik tombol Edit ( ) pada baris data kronologi
kejadian yang akan dikoreksi sehingga ditampilkan form Edit
Data kronologi Kejadian seperti Gambar 4.48.

209
Gambar 4.48 Edit Data Kronologi Kejadian

2. Lakukan koreksi data yang ada (jika diperlukan) dengan cara


seperti memasukkan data baru.
3. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Data kronologi Kejadian
atau klik tombol untuk membatalkan dan tampilan
akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).
4. Ulangi langkah ke-1 sampai dengan 3 di atas untuk
mengoreksi data kronologi kejadian yang lain.

Menghapus Data Kronologi Kejadian (Delete Data)


Untuk menghapus data kronologi kejadian, lakukan lagkah-
langkah berikut:

210
1. Dari halaman Kronologi Kejadian (Tabular Timeline) seperti
Gambar 4.47, klik tombol tombol Hapus ( ) pada baris
kronologi kejadian yang akan dihapus sehingga ditampilkan
form konfirmasi hapus data seperti Gambar 4.49.

Gambar 4.49 Hapus Data

2. Tekan tombol untuk menghapus data atau klik


tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

Langkah V – Melakukan Identifikasi Masalah Asuhan (CMP -


Care Management Problem)/ Masalah Fasilitas (SDP - Service
Delivery Problem)
Setelah dibuat kronologi kejadian secara terperinci, maka secara
otomatis masalah dikelompokkan menjadi 2 yaitu masalah asuhan
kepada pasien dan masalah fasilitas/ sarana-prasarana.

Selanjutnya, lakukan langkah-langkah berikut:


1. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol Tambah ( ) pada baris table
Identifikasi Masalah CMP-SDP sehingga ditampilkan form
Identifikasi Masalah CMP-SDP seperti Gambar 4.50.

211
Gambar 4.50 Form Identifikasi Masalah CMP-SDP

2. Dari halaman Identifikasi Masalah CMP-SDP seperti Gambar


4.50, klik tombol checkbox ( ) Tetapkan Prioritas Masalah yaitu
Langkah untuk menetapkan sebagai prioritas masalah sehingga
ditampilkan form Tambah Data Analisis Masalah RCA seperti
Gambar 4.51.

Gambar 4.51 Form Tambah Data Analisis Masalah RCA

3. Dari form Tambah Data Analisis Masalah RCA, lakukan koreksi


jika diperlukan. Khusus untuk kolom Tools/ Instrumen, saat ini
tools yang digunakan adalah 5 Why’s.
4. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Analisis Masalah
RCA atau klik tombol untuk membatalkan dan tampilan
akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

212
5. Ulangi langkah 2 sampai dengan 4 di atas untuk memasukkan
data selanjutnya sampai semua data masalah sudah ditetapkan
sebagai prioritas masalah yang ditandai dengan check box
tercentang seperti Gambar 4.52.

Gambar 4.52 Form Penetapan Prioritas Masalah RCA

Langkah VI – Analisis Masalah dan Informasi


Setelah proses penetapan prioritas masalah seperti Gambar 4.52 di
atas, maka secara otomatis akan masuk ke dalam form Analisis
Masalah dan Informasi yang dikelompokkan kedalam metode
Analisis Masalah sesuai pilihan metode analisis sebelumnya.

Untuk melakukan analisis masalah, lakukan langkah-langkah


berikut:
1. Dari halaman Langkah-langkah Root Cause Analysis (RCA)
seperti Gambar 4.27, klik tombol Tambah ( ) pada baris table
Analisis Masalah dan Informasi sehingga ditampilkan form
Analisi Masalah dan Informasi seperti Gambar 4.53.

Gambar 4.53 Form Analisis Masalah dan Informasi

213
2. Dari halaman Analisis Masalah dan Informasi seperti Gambar
4.53, lakukan langkah-langkah 5 Why berikut:

Memasukkan Data Masalah dan Informasi (Input Data)


a. Pada baris data Masalah, klik tombol tambah data ( )
sehingga ditampilkan form Tambah Data Analisis Masalah
seperti Gambar 4.54.

Gambar 4.54 Form Tambah Data Analisis Masalah

b. Pada kolom Penyebab, ketik penyebab masalah.


c. Pada kolom Rekomendasi, ketik rekomendasi yang sesuai
untuk ditindaklanjuti.
d. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Analisis Masalah
RCA atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA) dan tampilan berubah menjadi seperti Gambar 4.55.

214
Gambar 4.55 Form Analisis Masalah dan Informasi dengan Why

Mengoreksi Data Masalah dan Informasi (Edit Data)


Untuk melakukan koreksi data masalah dan informasi seperti
Gambar 4.55, lakukan Langkah-langkah berikut:
a. Pada baris data Mengapa 1, klik tombol edit ( ), sehingga
ditampilkan form Edit Data seperti Gambar 4.56.

Gambar 4.56 Form Edit Data Analisis Masalah

b. Lakukan koreksi data pada masing-masing kolom jika


diperlukan.
e. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Edit Data Analisis Masalah
atau klik tombol untuk membatalkan dan tampilan
akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis (RCA).

215
Analisis Why ke-1:
a. Dari form Analisis Masalah seperti Gambar 4.55 di atas, klik
tombol tambah ( ) pada baris data Mengapa1, sehingga
ditampilkan form Tambah data Analisis Masalah seperti
Gambar 4.57.

Gambar 4.57 Form Tambah Data Analisis Masalah – Why 1

b. Pada kolom Penyebab, ketik penyebab masalah.


c. Pada kolom Rekomendasi, ketik rekomendasi yang sesuai
untuk ditindaklanjuti.
d. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Analisis Masalah
RCA atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA) dan tampilan berubah menjadi seperti Gambar 4.58.

216
Gambar 4.58 Form Analisis Masalah dan Informasi dengan Why-1

Analisis Why ke-2:


a. Dari form Analisis Masalah dan Informasi dengan Why-1
seperti Gambar 4.58 di atas, klik tombol tambah ( ) pada
baris data Mengapa2, sehingga ditampilkan form Tambah
data Analisis Masalah seperti Gambar 4.59.

Gambar 4.59 Form Tambah Data Analisis Masalah – Why 2

b. Pada kolom Penyebab, ketik penyebab masalah.


c. Pada kolom Rekomendasi, ketik rekomendasi yang sesuai
untuk ditindaklanjuti.
d. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Analisis Masalah
RCA atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA) dan tampilan berubah menjadi seperti Gambar 4.60.

217
Gambar 4.60 Form Analisis Masalah dan Informasi dengan Why-2

Analisis Why ke-3:


a. Dari form Analisis Masalah dan Informasi dengan Why-2
seperti Gambar 4.60 di atas, klik tombol tambah ( ) pada
baris data Mengapa3, sehingga ditampilkan form Tambah
data Analisis Masalah seperti Gambar 4.61.

Gambar 4.61 Form Tambah Data Analisis Masalah – Why 3

b. Pada kolom Penyebab, ketik penyebab masalah.


c. Pada kolom Rekomendasi, ketik rekomendasi yang sesuai
untuk ditindaklanjuti.
d. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah Data Analisis Masalah
RCA atau klik tombol untuk membatalkan dan

218
tampilan akan kembali ke form Proses Root Cause Analysis
(RCA) dan tampilan berubah menjadi seperti Gambar 4.62.

Gambar 4.62 Form Analisis Masalah dan Informasi dengan Why-3

3. Lakukan Langkah-langkah analisis yang sama dengan langkah


di atas untuk masalah 2 dan masalah 3 sehingga hasil akhir
secara lengkap menjadi seperti Gambar 4.63.

Gambar 4.62 Form Analisis Masalah dan Informasi Lengkap

4. Tetapkan akar masalah untuk masing-masing masalah (minimal


pada analisis masalah mengapa 3) dengan cara meng-klik
checkbox ( ) sehingga hasilnya seperti Gambar 4.63.

219
Gambar 4.63 Form Penetapan Akar Masalah

Langkah VII – Menyusun Rekomendasi dan Rencana Perbaikan


Setelah proses penetapan akar masalah seperti Gambar 4.63 di atas,
maka secara otomatis data akan masuk ke dalam form Rekomendasi
dan Rencana Perbaikan seperti Gambar 4.64.

220
Gambar 4.64 Form Rekomendasi dan Rencana Perbaikan

Menambah Data Rencana Perbaikan (Tambah Data)


Untuk menambah data rencana perbaikan, lakukan langkah-
langkah berikut:
1. Dari halaman Rekomendasi dan Rencana Perbaikan seperti
Gambar 4.64, klik tombol Edit Data ( ) sehingga ditampilkan
form Rencana Tindaklanjut seperti Gambar 4.65.

221
Gambar 4.65 Form Rencana Tindaklanjut

2. Dari halaman Rencana Tindaklanjut seperti Gambar 4.65,


lakukan langkah-langkah berikut:
a. Pada kolom Rekomendasi, otomatis terisi dengan data
rekomendasi yang sudah diberikan sebelumnya.
b. Pada kolom Rencana Tindaklanjut, ketik rencana
tindaklanjut.
c. Pada kolom Penanggungjawab, pilih unit penanggungjawab.

222
d. Pada kolom Waktu-Durasi, ketik bulan, tahun dan durasi
penanganan masalah.
e. Pada kolom Tempat, ketik tempat/ lokasi implementasi.
f. Pada kolom Anggaran, ketik nominal anggaran yang
diperlukan (jika ada).
g. Pada kolom target/ ukuran keberhasilan, ketik target atau
ukuran keberhasilan yang ingin dicapai.
h. Pada kolom Rencana Monitoring dan Evaluasi, ketik rencana
monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan.
i. Pada kolom Unit Monitoring, pilih unit pelaksana/
penanggungjawab monitoring.
j. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Rencana Tindaklanjut atau
klik tombol untuk membatalkan dan tampilan akan
kembali ke form Rekomendasi dan Rencana.
3. Ulangi Langkah nomor 2 di atas untuk Menyusun rencana
tindaklanjut yang lain sehingga hasil akhir seperti Gambar 4.66.

Gambar 4.66 Hasil Penyusunan Rencana Tindaklanjut

Mencetak Dokumen Root Cause Analysis (RCA)


1. Scroll ke atas pada tampilan form Proses Root Cause Analysis
(RCA) yang berisi langkah-langkah RCA seperti Gambar 4.27, klik
tombol cetak ( ), sehingga ditampilkan form Cetak Root Cause
Analysis (RCA) seperti tampak dalam Gambar 4.67.

223
Gambar 4.67 Dialog Cetak Dokumen RCA

2. Klik tombol untuk mencetak Dokumen RCA seperti


Gambar 4.68 atau tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke Proses Root Cause Analysis.

Gambar 4.68 Cetak Dokumen Root Cause Analysis

224
Upload Dokumen Root Cause Analysis (RCA)
Upload dokumen Root Cause Analysis (RCA) diperlukan untuk
menyiman file PDF ke dalam sistem agar apabila diperlukan
sewaktu-waktu mudah ditemukan kembali.

1. Kembali ke tampilan form Root Cause Analysis (RCA) seperti


Gambar 4.24, klik navigasi menu ( ) pada baris data yang akan
diupload dokumen RCA-nya sehingga ditampilkan pop up menu.
2. Klik menu sehingga ditampilkan form Upload
Dokumen Root Cause Analysis (RCA) seperti Gambar 4.67

Gambar 4.67 Upload Dokumen Root Cause Analysis (RCA)

3. Pada kolom Upload File (PDF), klik tombol Choose File, sehingga
ditampilkan dialog Open File seperti Gambar 4.68.

Gambar 4.68 Open File

225
4. Cari file yang akan diupload, kemudian klk tombol Open.
5. Pada kolom Status, Pilih Sudah Selesai jika RCA sudah selesai
atau Pilih Belum Selesai, jika RCA belum selesai.
6. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Upload Dokumen Root Cause
Analysis (RCA) atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Root Cause Analysis (RCA).
7. Ulangi langkah nomor 1 s.d. 6 di atas untuk meng-upload
dokumen RCA yang lain.

4.6 Monitoring dan Evaluasi Insiden Keselamatan Pasien


Monitoring dan Evaluasi adalah Monitoring dan Evaluasi
(Monev) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka
pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan
kegiatan, Monitoring dan Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu
sama lain.
Kegiatan monitoring lebih berfokus pada kegiatan yang sedang
dilaksanakan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi
secara reguler berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud
mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai
dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Sementara
Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil
atau capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil Evaluasi
bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu
dan tempat lainnya.

4.6.1 Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Unit


Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala unit adalah
monitoring dan evaluasi dari tindaklanjut terhadap insiden
keselamatan di unit masing-masing setalah dilakukan investigasi
sederhana selama periode tertentu.

Menambah/ Edit Data Monitoring dan Evaluasi


Untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi atas tindaklanjut
laporan insiden keselamatan pasien oleh Kepala Unit, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden Keselamatan
Pasien | Mon. dan Evaluasi IKP seperti tampak dalam Gambar
4.69, selanjutnya akan ditampilkan form Hasil Monitoring dan
Evaluasi Laporan Insiden Keselamatan Pasien yang telah

226
ditindaklanjuti oleh Kepala Unit seperti tampak dalam Gambar
4.70.

Gambar 4.69 Menu Monitoring dan Evaluasi IKP

Gambar 4.70 Hasil Monitoring dan Evaluasi IKP

2. Dari Form Hasil Monitoring dan Evaluasi seperti Gambar 4.70 di


atas, klik tombol edit ( ) pada baris data yang akan dilakukan
monitoring dan evaluasi sehingga ditampilkan form Tambah/
Edit Data Monitoring dan Evaluasi seperti Gambar 4.71.

227
Gambar 4.70 Tambah/ Edit Hasil Monitoring dan Evaluasi

3. Pada kolom Hasil Monitoring, ketik hasil monitoring sesuai


rekomendasi laporan insiden.
4. Pada kolom Hasil Evaluasi, ketik hasil evaluasi berdasarkan
pengamatan dan data laporan insiden.
5. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah/ Edit Hasil Monitoring
dan Evaluasi atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Hasil Monitoring dan Evaluasi
IKP.

Mencetak Data Monitoring dan Evaluasi


Untuk mencetak Data Monitoring dan Evaluasi, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari tampilan Hasil Monitoring dan Evaluasi Gambar 4.70, klik

navigasi menu ( ) kemudian klik menu


sehingga ditampilkan form cetak seperti tampak dalam Gambar
4.71

228
Gambar 4.71 Cetak Hasil Monitoring dan Evaluasi IKP

2. Klik tombol untuk mencetak Daftar Hasil Monitoring dan


Evaluasi seperti Gambar 4.72 atau tombol untuk
membatalkan dan tampilan akan kembali ke form Hasil
Monitoring dan Evaluasi.

Gambar 4.72 Cetak Daftar Hasil Monitoring dan Evaluasi

4.6.2 Monitoring dan Evaluasi oleh Komite Mutu Rumah Sakit atau
Sub Komite Keselamatan Pasien
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Komite Mutu Rumah
Sakit atau Sub Komite Keselamatan Pasien adalah monitoring dan
evaluasi dari tindaklanjut semua insiden keselamatan pasien baik

229
investigasi sederhana maupun melalui analisis akar masalah/ Root
Cause Analysis (RCA).

Menambah/ Edit Data Monitoring dan Evaluasi


Untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi atas tindaklanjut
laporan insiden keselamatan pasien oleh Komite Mutu Rumah Sakit
atau Sub Komite Keselamatan Pasien, lakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Klik menu MANAJEMEN KES. PASIEN | Insiden Keselamatan
Pasien | Mon. dan Evaluasi IKP seperti tampak dalam Gambar
4.73, selanjutnya akan ditampilkan form Hasil Monitoring dan
Evaluasi Laporan Insiden Keselamatan Pasien yang telah
ditindaklanjuti seperti tampak dalam Gambar 4.74.

Gambar 4.73 Menu Monitoring dan Evaluasi IKP

230
Gambar 4.74 Hasil Monitoring dan Evaluasi IKP

2. Dari Form Hasil Monitoring dan Evaluasi seperti Gambar 4.74 di


atas, klik tombol edit ( ) pada baris data yang akan dilakukan
monitoring dan evaluasi sehingga ditampilkan form Tambah/
Edit Data Monitoring dan Evaluasi seperti Gambar 4.75.

Gambar 4.75 Tambah/ Edit Hasil Monitoring dan Evaluasi

231
3. Pada kolom Hasil Monitoring, ketik hasil monitoring sesuai
rekomendasi laporan insiden.
4. Pada kolom Hasil Evaluasi, ketik hasil evaluasi berdasarkan
pengamatan dan data laporan insiden.
5. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Tambah/ Edit Hasil Monitoring
dan Evaluasi atau klik tombol untuk membatalkan dan
tampilan akan kembali ke form Hasil Monitoring dan Evaluasi
IKP.

Mencetak Data Monitoring dan Evaluasi


Untuk mencetak Data Monitoring dan Evaluasi, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari tampilan Hasil Monitoring dan Evaluasi Gambar 4.74, klik

navigasi menu ( ) kemudian klik menu


sehingga ditampilkan form cetak seperti tampak dalam Gambar
4.75

Gambar 4.75 Cetak Hasil Monitoring dan Evaluasi IKP

2. Pada kolom Nama Unit, pilih unit untuk mencetak Daftar Hasil
Monitoring dan Evaluasi per-unit, atau kosongkan untuk
mencetak semua data.

232
3. Pada kolom Grading Insiden, pilih nama grading insiden untuk
mencetak Daftar Hasil Monitoring dan Evaluasi per-grading, atau
kosongkan untuk mencetak semua data.

4. Klik tombol untuk mencetak Daftar Hasil Monitoring dan


Evaluasi seperti Gambar 4.76 atau tombol untuk
membatalkan dan tampilan akan kembali ke form Hasil
Monitoring dan Evaluasi.

Gambar 4.76 Cetak Daftar Hasil Monitoring dan Evaluasi

4.7 Laporan Insiden Keselamatan Pasien kepada Kementerian


Kesehatan R.I
Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut
pasien. Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya
diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.
Modul ini berfungsi untuk menampilkan data insiden
keselamatan pasien yang perlu dilaporkan kepada Kementerian
Kesehatan R.I dalam hal ini insiden dengan kategori kejadian tidak
diharapkan dan/ atau sentinel atau insiden yang dipilih/ ditetapkan
rumah sakit untuk dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan
melalui URL https://mutufasyankes.kemkes.go.id.

Menampilkan Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien


Untuk menampilkan laporan insiden keselamatan pasien yang
harus dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan oleh Komite Mutu
Rumah Sakit atau Sub Komite Keselamatan Pasien, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik menu LAPORAN PMKP | Laporan IKP Ke Menkes seperti
tampak dalam Gambar 4.77, selanjutnya akan ditampilkan
Daftar Laporan Insiden Keselamatan Pasien Kepada Kementerian
Kesehatan R.I seperti tampak dalam Gambar 4.78.

233
Gambar 4.77 Menu Laporan IKP ke Kemkes

Gambar 4.78 Laporan Insiden Keselamatan Pasien

2. Dari Form laporan Insiden Keselamatan Pasien Kepada


Kementerian Kesehatan seperti Gambar 4.78 di atas, klik nomor
insiden ( ) pada baris data insiden yang akan
dilaporkan sehingga ditampilkan form View Laporan Insiden
Keselamatan Pasien Tab1 seperti Gambar 4.79a dan Tab2 seperti
Gambar 4.79b.

234
Gambar 4.79a View Laporan Insiden Keselamatan Pasien Tab1

Gambar 4.79b View Laporan Insiden Keselamatan Pasien Tab2

235
3. Buka aplikasi Mutu Fasyankes melalui menu menu APLIKASI
KEMENKES | Laporan IKP Ke Menkes seperti tampak dalam
Gambar 4.80, selanjutnya akan ditampilkan form Login seperti
tampak dalam Gambar 4.81.

Gambar 4.80 Menu Laporan IKP ke Kemkes

Gambar 4.81 Laporan Insiden Keselamatan Pasien

4. Dari Gambar 4.81, lakukan Langkah-langkah berikut:


a. Pada kolom Username, ketik username RS Anda (sesuai kode
SIRS).
b. Pada kolom Password, ketik password RS Anda (standar
sebelum diganti adalah 1234).
c. Pada kolom Captcha, ketik kode/ nomor yang keluar.
d. Klik tombol Login.

236
5. Jika langkah 4a s.d 4d, maka akan ditampilkan dasboard Mutu
Fasyankes seperti Gambar 4.82.

Gambar 4.82 Dashboard Mutu Fasyankes

6. Klik menu MASUK IKP, maka akan ditampilkan form Password


dan masukkan Password RS Anda dan klik tombol Masuk IKP.
Jika langkah Anda berhasil maka akan ditampilkan form
Laporan Insiden Keselamatan Pasien seperti Gambar 4.83a dan
Gambar 4.83b.

Gambar 4.83a Form Laporan Insiden Keselamatan Pasien A

237
Gambar 4.83b Form Laporan Insiden Keselamatan Pasien B

7. Atur posisi form Laporan dari aplikasi SimMUTU dan form dari
aplikasi Mutu Fasyankes serperti Gambar 84.

Gambar 4.84 Form Laporan IKP dari SimMUTU ke Mutu Fasyankes

8. Salin/ pilih data pada form laporan dari SimMUTU ke aplikasi


Mutu Fasyankes.
9. Setelah data lengkap, tekan tombol pada form Mutu
Fasyankes.
10. Langkah selanjutnya lakukan analisis/ investigasi sesuai dengan
melakukan petunjuk manual pengoperasian mutu fasyankes
yang telah disediakan.

238
Mendokumentasikan tanggal laporan IKP kepada Kementerian
Kesehatan pada SimMUTU
Untuk mencatat tanggal pengiriman laporan IKP kepada
Kementerian Kesehatan, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari tampilan Hasil Laporan IKP seperti Gambar 4.78, klik tombol
edit ( ) pada baris data yang akan ditetapkan tanggal laporannya
sehingga ditampilkan form Proses Laporan IKP kepada
Kementerian Kesehatan seperti tampak dalam Gambar 4.85

Gambar 4.85 Proses Laporan IKP kepada Kemkes

2. Pada kolom Tanggal, pilih tanggal pengiriman laporan, atau


kosongkan jika memilih tanggal hari ini.
3. Tekan tombol untuk menyimpan data yang Anda
masukkan dan menutup form Proses Laporan IKP Kepada
Kementerian Kesehatan atau klik tombol untuk
membatalkan dan tampilan akan kembali ke form Daftar Laporan
IKP kepada Kementerian Kesehatan.

Mencetak Form Laporan IKP kepada Kementerian Kesehatan


Untuk mencetak laporan IKP kepada Kementerian Kesehatan,
lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari tampilan Hasil Laporan IKP seperti Gambar 4.78, klik tombol
cetak ( ) pada baris data yang akan dicetak laporannya sehingga
ditampilkan form cetak seperti tampak dalam Gambar 4.86

239
Gambar 4.86 Cetak Laporan IKP ke Kemkes

2. Klik tombol untuk mencetak Laporan seperti Gambar


4.87 atau tombol untuk membatalkan.

Gambar 4.87 Cetak Formulir Laporan IKP kepada Kemkes

240
Mencetak Daftar Laporan IKP kepada Kementerian Kesehatan
Untuk mencetak Daftar Laporan IKP kepada Kementerian
Kesehatan, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari tampilan Hasil Laporan IKP seperti Gambar 4.78, klik

navigasi menu ( ) dan pilih menu sehingga


ditampilkan form cetak seperti tampak dalam Gambar 4.88

Gambar 4.86 Cetak Laporan IKP ke Kemkes

2. Tetapkan bulan awal, bulan akhir dan tahun.

3. Klik tombol untuk mencetak Laporan seperti Gambar


4.89 atau tombol untuk membatalkan.

241
Gambar 4.89 Cetak Daftar Laporan IKP kepada Kemkes

242

Anda mungkin juga menyukai