Anda di halaman 1dari 26

BAB VI

PERKEMBANGAN DEWASA AWAL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan perkembangan periode dewasa awal.

POKOK – POKOK MATERI


a) Perkembangan fisik dan kognitif
1. Transisi dari masa remaja menuju masa dewasa
2. Perkembangan fisik
3. Seksualitas
4. Tahap -tahap kognitif
5. Kreativitas
6. Karier dan pekerjaan
b) Perkembangan sosioemosional
1. Stabilitas dan perubahan yang berlangsung dari masa kanak-kanak hingga
dewasa
2. Ketertarikan, cinta,dan relasi yang akrab.
3. Gaya hidup orang dewasa
4. Pernikahan dan keluarga
5. Gender , relasi, dan perkembangan diri
6. Gender dan komunikasi
7. Perkembangan wanita dewasa awal
8. Perkembangan pria dewasa awal

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 61


DEWASA AWAL

A. Perkembangan fisik dan kognitif


1. Transisi dari masa remaja menuju masa dewasa
Periode dewasa awal disebut sebagai periode transisi, yang sering juga
dikenal dengan sebutan “emerging adult” yang terjadi di sekitar usia 18 hingga
25 tahun. Karakteristik utama fase ini adalah eksperimen dan eksplorasi.
Menurut Arnett (2006), ada lima ciri utama emerging adult :
• Identity exploration
Eksplorasi jati diri terutama dalam aspek cinta dan pekerjaan.
• Instability
Ketidakstabilan tempat tinggal atau sering berpindah-pindah, termasuk juga
dalam aspek cinta, pekerjaan, dan pendidikan.
• Self-focused
Pada fase ini, dewasa awal lebih fokus dengan diri sendiri yang
memungkinkan untuk merasa tidak ada kewajiban untuk interaksi sosial,
memiliki komitmen terhadap orang lain, dan perasaan otonomi untuk
mampu mengatur diri sendiri.
• Feeling in-between
banyakan dewasa awal tidak lagi memandang diri mereka sebagai remaja
dan belum menjadi orang dewasa sepenuhnya.
• The age of possibilities
Fase ini adalah saatnya bagi seorang individu untuk melakukan transformasi
dalam hidupnya. Pada fase ini, individu dewasa awal merasa optimis dengan
masa depan mereka dan jika mereka tumbuh mengalami masa-masa sulit,
fase ini adalah saat di mana mereka dapat mengubah arah kehidupan mereka
menjadi lebih positif.

Fase dewasa awal pada umumnya juga ditandai dengan transisi dari sekolah
menengah atas ke perguruan tinggi yang dapat berpotensi menimbulkan stress.
Bagi beberapa individu, memasuki perguruan tinggi menimbulkan perubahan

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 62


misalnya pada budaya perguruan tinggi, bertemu dengan teman sebaya yang
berasal dari etnis dan latar belakang geografis yang lebih beragam, dan
meningkatnya fokus terhadap pencapaian dan penilaian pencapaian tersebut.

Perkembangan Dewasa Awal


Istilah adult / dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yaitu telah
tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
Schaie & Willis (1991) menyatakan bahwa tidaklah mudah untuk mendefiniskan
bahwa seseorang sudah menjadi dewasa, karena tidak ada kondisi yang sama
persis yang dapat diterapkan pada semua orang. Vaillant (dalam Papalia, dkk,
1998) membagi fase dewasa menjadi 3 :
1) masa pembentukan (20-30 tahun)
Tugas perkembangan mulai memisahkan diri dari orang tua, membentuk
keluarga dengan pernikahan, dan mengmbangkan persahabatan).
2) masa konsolidasi (30-40 tahun)
Merupakan masa konsolidasi karier dan memperkuat ikatan perkawinan,
3) Masa transisi (>usia 40 tahun)
Merupakan masa meninggalkan kesibukan pekerjaan dan melakukan evaluasi
terhadap hal yang telah diperoleh.

2. Perkembangan Fisik Dewasa Awal


1) Dewasa Muda sebagai Masa Transisi
a. Transisi Fisik
Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa
muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki
masa tua.
b. Transisi Intelektual
Piaget (dalam Grain, 1992; Miller, 1993; Santrock, 1999; Papalia, Olds,
& Feldman, 1998), kapasitas kognitif dewasa muda tergolong masa
operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai masa post-operasi
formal (Turner & Helms, 1995). Taraf ini menyebabkan, dewasa muda

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 63


mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir
abstrak, logis, dan rasional.
c. Transisi Peran Sosial
Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan pacarnya
(dating), untuk segera menikah agar dapat membentuk dan memelihara
kehidupan rumah tangga yang baru, yakni terpisah dari kedua orang
tuanya.

2) Aspek-aspek Perkembangan Fisik


a. Kekuatan dan Energi
Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha
menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembang-kan diri melalui
jalur karier.
b. Ketekunan
Ketekunan merupakan salah satu kunci dari kesuksesan dalam meraih
suatu karier pekerjaan. Karier yang cemerlang akan mempengaruhi
kehidupan ekonomi keluarga yang baik pula; sebaliknya bila karier yang
suram (gagal), kehidupan ekonomi seseorang pun suram.
c. Motivasi
Motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari kesadaran diri sendiri
untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Dengan kata
lain, motivasi yang dimaksudkan → motivasi internal.

3) Kesehatan Dewasa Muda


a. Pengertian Kesehatan
Menurut WHO yang dimaksud dengan sehat (healthy) adalah kondisi
sehat sejahtera baik secara fisik, mental maupirn sosial yang ditandai
dengan u’dak adanya gangguan-gangguan atau simtom-simtom penyakit,
seperti keluh-an sakit fisik, keluhan emosional (Papalia, Olds, dan
Feldman, 1998; Sarafino, 1994).
Kondlsi kesehatan seseorang berhubungan erat dengan beberapa
kebiasaan perilaku individu yang bersangkutan. Untuk mencapai

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 64


kehidupan yang sehat, diperlukan kebiasaan-kebiasaan perilaku yang
sehat pula. Ada beberapa perilaku sehat yang dapat menopang kesehatan
seseorang.
b. Perilaku dan Status Kesehatan
Status kesehatan seseorang sangat berkaitan dengan seberapa jauh pola
kebiasaan perilaku orang tersebut. Kasl & Cobb (dalam Sarafino, 1994)
→ tiga jenis upaya individu untuk mengatasi suatu penyakit dan
mempertahankan taraf kesehatan :
• health behavior; aktivitas-aktivitas yang dilakukan individu yang
diyakini akan dapat membangun kesehatannya dengan cara
mencegah suatu penyakit atau menanggulangi ganggu-an
penyakitnya.
• illness behavior; aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang
sakit, guna memperoleh informasi, nasihat atau cara
penyembuhannya agar dirinya sehat kembali.
• sick-role behavio; aktivitas yang dilakukan individu untuk proses
penyembuhan dari rasa sakitnya.
c. Masalah-masalah Kebiasaan dan Kesehatan
a) Nutrisi dan perilaku makan
• Obesitas, biasa kita kenal sebagai kegemukan
• Diet , merupakan hal yang masih dilakukan sebagian besar
individu pada masa dewasa awal
• Olahraga, merupakan alternatif yang lebih baik untuk
mengurangi berat badan daripada menggunakan obat karena tidak
hanya membakar kalori tetapi juga meningkatkan metabolisme.
b) Ketergantungan pada obat-obatan
Penggunaan obat-obatan proaktif (misal alkohol, narkoba, rokok)
dapat mempengaruhi sistem saraf sehingga mengubah kondisi
kesadaran, persepsi dan suasana hati.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 65


3. Seksualitas Pada Dewasa Awal
1) Sikap dan Perilaku Seksual
Mengumpulkan informasi tetang sikap dan perilaku seks ≠ tugas yang
mudah.
• Ketika survei masalah seksual dilakukan, sebagian besar orang yang
merespon adalah orang yang memiliki sikap seks yang liberal yang
terlibat dalam perilaku seks yang liberal, sebagiannya lagi individu
merasa enggan untuk menjawab
• Mereka → bahwa membicarakan seks dengan orang asing seharusnya
tidak dilakukan.(Allen & Santrok, 1993).
2) Sikap dan Perilaku Heteroseksual
Ulasan terhadap perilaku dan sikap seksual pelajar dari tahun 1900 sampai
1980 menunjukkan dua kecenderungan penting (Darling, Kallon, & Van
Duesen, 1984).
a. Persentase dari kaum muda yang melakukan hubungan seksual
meningkat tajam.
b. Proposi perempuan yang melaporkan berhubungan seksual meningkat
lebih cepat dari kasus laki-laki, meskipun laki-laki lebih sering
berhubungan seksual. Sejak 1970 jumlah dari laki-laki dan perempuan
menjadi seimbang yang menyatakan berhubungan seksual. Perubahan
ini menunjukkan telah terjadinya pergeseran besar dalam standar yang
mengatur perilaku seksual yaitu, perubahan terhadap standar ganda
(Robinson dkk, 1991).
Dua aspek dari sikap dan perilaku heteroseksual yang penting untuk
dipertimbangakan :
a. Standar ganda
Standar ganda menyatakan bahwa lebih tepat bagi laki-laki dari pd
perempuan untuk melakukan hubungan seksual. Manifestasi lain dari
standar ganda adalah kepercayaan yang salah yang menyatakan bahwa
adalah salah bagi perempuan untuk merencanakan hubungan seksual

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 66


(dengan menggunakan alat kotrasepsi). Standar ganda juga terjadi
dalam hubungan diluar pernikahan.
b. Hakekat seks diluar nikah
Dalam survei yang dilakukan Hunt (1970) mayoritas laki-laki dan
perempuan masih tidak menyetujui seks diluar pernikahan.

3) Sikap dan Perilaku Homoseksual


Sebagian besar individu berpikir bahwa heteroseksual dan homoseksual
merupakan dua pola perilaku berbeda yang mudah didefinisikan.
Kenyataannya, kecenderungan memilih pasangan seksual dari jenis kelamin
yang sama atau berbeda tidak selalu merupakan sebuah keputusan yang
tetap. Contoh beberapa orang terlibat dalam perilaku heteroseksual selama
masa remaja, kemudian berubah ke perilaku homoseksual pada saat dewasa.
• Mengapa sebagian orang menjadi homoseksual dan sebagian lainnya
menjadi heteroseksual? Spekulasi tentang pertanyaan ini menjadi
sangat luas, tetapi tidak ada jawaban yang pasti tentang hal ini
(Rowlett, Patel & Greydaus, 1992). Penelitian menemukan tidak ada
perbedaan antara homoseksual dan hetroseksual pada banyak sikap,
perilaku, dan penyesuaian diri (Bell, Weinberg, & Mammersmith,
1981). American Psychiatric Assosiation mengakui bahwa
homoseksualitas bukan sebuah bentuk penyakit mental dan
menghilangkan klasifikasi yang memasukkan homoseksualitas
sebagai sebuah penyimpangan, kecuali dalam kasus dimana individu
sendiri yang menganggap orientasi seksualnya adalah abnormal.
Orientasi seksual individu heteroseksual maupun homoseksual ;
ditentukan oleh kombinasi antara faktor genetik, hormonal, kognitif,
dan lingkungan (McWhirter, Reinisch, & Sanders, 1989).
• Bagaimana seorang gay atau lesbian menyesuaikan diri dengan dunia
dimana mereka adalah suatu minoritas? Ahli psikologi Laura Brown
(1989); gay dan lesbian sebagai suatu minoritas mengalami hidup
dalam sebuah kebudayaan yang dominan dan mayoritas. Bagi
perempuan lesbian dan laki-laki gay, membangun identitas

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 67


bikultural. Brown percaya bahwa kaum gay dan lesbian paling baik
menyesuaikan diri ketika mereka tidak mendefinisikan diri mereka
dalam polaritas, seperti mencoba hidup dalam dunia gay atau lesbian
secara tertutup.

4) AIDS
• AIDS merupakan suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
virus human immunodeficiency virus (HIV), yang menghancurkan
sistem pertahanan tubuh.
• Penderita AIDS terutama tinggi pada kelompok minoritas etnis di
Amerika Serikat (Jemmot & Jones, 1993; Mays, 1991; Osmod dkk,
1993)
• Para ahli menyatakan bahwa AIDS hanya dapat ditularkan melalui
hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama, atau transfusi
darah.
Tahapan →proses terjadinya AIDS ;
• HIV+ dan asimptomatik-
• HIV+ dan simtomatik
• AIDS.

5) Pengetahuan Seksual
Berdasarkan survei nasional yang dilakukan ditemukan bahwa orang
Amerika tidak terlalu mengetahui tentang masalah seks. Banyak orang
dewasa dari remaja Amerika memiliki konsep yang salah tentang seks.

6) Siklus Mensturasi dan Hormon


• Mulai dari masa remaja awal sampai pada masa tertentu di masa
dewasa, tubuh perempuan ditandai oleh perubahan tingkat hormon
yang berhubungan dengan siklus mensturasi.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 68


• Perempuan menunjukkan tingkat harga diri dan percaya diri yang lebih
selama masa ovulasi dibandingkan dengan fase siklus mensturasi yang
lain (Bardwick, 1971)
• Bukti yang kuat menunjukkan bahwa perubahan suasana hati dipastikan
berkaitan dengan fase tengah dari siklus mensturasi.

7) Perilaku Seks yang Memaksa


• Perkosaan atau rape adalah hubungan seksual yang dipaksakan dengan
seseorang yang tidak menyetujuinya.
• Mengapa perkosaan sangat meluas dalam kebudayaan Amerika? Penulis-
penulis feminis mempercayai bahwa laki-laki telah dibiasakan secara
sosial untuk menjadi agresif secara seksual, menganggap perempuan
sebagai mahluk inferior, dan memandang kesenangan mereka sendiri
sebagai tujuan yang paling penting

8) Isu-Isu Seksual dan Reproduksi


Aktivitas seksual dan reproduksi dapat memunculkan rasa senang dan
terkadang parenthood. Fungsi alamiah ini juga dapat menyebabkan masalah
fisik. Tiga masalah tersebut adalah premenstrual syndrome (PS), penyakit
menular seksual (PMS), dan kemandulan.
a. Premenstrual syndrome (P-MS)
P-MS adalah gangguan yang menghasilkan ketidaknyamanan
fisik dan ketegangan emosional selama satu atau dua minggu sebelum
masa menstruasi. Simtonya dapat berupa kelelahan, kecanduan makan,
sakit kepala, payudara membesar, dan menjadi lebih sensitif,
berkeringat di kaki atau tangan, pembengkakan abdominal, mual,
sembelit, pertambahan berat badan, kecemasan, depresi, lekas marah,
perubahan suasana hati, mudah sedih, dan kesulitan berkonsentrasi atau
mengingat (“P-MS: It’s Real”, 1994; Reid & Yen, 1981).
Bagaimana menangani P-MS merupakan sesuatu yang
controversial. Dalam sebuah studi besar acak terkontrol, penanganan

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 69


yang digunakan secara luas-pengaturan progesterone dalam bentuk pil
atau suppository- terbukti tidak lebih bermanfaat daripada placebo.
Dalam sebuah studi lanjutan, pil anti-cemas terbukti lebih efektif
(Freeman et al, 1995).
b. Kemandulan
Diperkirakan 7 persen di AS, mengalami kemandulan, dimana
kemandulan merupakan ketidakmampuan mangandung bayi setelah
dua belas bulan mencoba (CDC, 2001a). Kasus kemandulan paling
umum pada pria. Kemandulan mengganggu perkawinan secara
emosional. Pasangan menjadi frustrasi dan marah terhadap diri mereka
sendiri dan kepada yang lain serta dapat merasa hampa, tidak bernilai,
dan tertekan (Abbey, Andrews, & Halman, 1992; H. W. Jones & Toner,
1993). Pengobatan dengan hormon dapat meningkatkan jumlah sperma
pria dan ovulasi wanita.
c. Reproduksi yang Dibantu
Reproduksi yang dibantu dimulai pada 1978 dengan kelahiran Louise
Brown, di inggris, sebagai anak pertama yang dilahirkan dengan cara
in vitro fertilization (IVF), pembuahan yang dilakukan di luar tubuh
sang ibu.
Prosedur paling umum pada IVF adalah diberiakan obat penambah
kesuburan untuk meningkatkan produksi ova. Inseminasi artfisial
merupakan menyuntikkan sperma ke dalam vagina, mulut rahim, atau
uterus. Dua teknik baru dengan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi
adalah gamete intrafallopian transfer (GIFT) dan zygote intrafallopian
transfer (ZIFT), dimana sperma atau telur yang sudah dibuahi
dimasukkan ke dalam tuba falopi (CDC, 2002; Society et al, 2002;
Society for Assisted Reproduktive Technology, 1993, 2002).

4. Perkembangan Kognitif
1) Beberapa Perspektif Terhadap Kognisi Orang Dewasa
Para teoritikus dan periset perkembangan telah mempelajari kognisi
orang dewasa dari berbagai perspektif.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 70


• Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir
dengan cara yang sama, Namun beberapa ahli perkembangan percaya
bahwa baru pada saat masa dewasalah individu mengatur pemikiran
operasional formal mereka.
• Gisela Labouvie – Vief (1982, 1986), → integrasi baru dari pikiran
terjadi pada masa dewasa awal
• William Perry (1970) bahwa remaja sering memandang dunia dalam
dualisme pola polaritas mendasar. Memasuki tahun – tahun masa
dewasa, mereka mulai menyadari perbedaan pendapat dan berbagai
perspektif yang dipegang orang lain, yang mengguncang pandangan
dualistik mereka.

2) Schaie : Model Rentang Kehidupan Perkembangan kognitif


Model Schaie melihat perkembangan penggunaan intelek dalam konteks
social, ada Tujuh tahapannya :
a. Tahap pencarian (Acquisitive stage) [masa kanak-kanak dan
remaja]
Anak-anak dan remaja menguasai informasi untuk kepentingan
mereka sendiri atau sebagai persiapan berpartisipasi di masyarakat.
b. Fase Mencapai Prestasi (achieving satge)
Merupakan fase dimasa dewasa awal yang melibatkan penerapan
intelektualitas pada situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam
mencapai tujuan jangka panjang seperti pencapaian karir dan
pengetahuan.
c. Fase Tanggung Jawab (responsibility stage)
Fase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan perhatian diberikan
pada keperluan – keperluan pasangan dan keturunan.
d. Fase Eksekutif (the executive stage)
Di mana seseorang bertanggunga jawab kepada sistem
kemasyarakatan dan organisasi sosial (pemerintahan atau
perusahaan).

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 71


e. Tahap reorganisasi (reorganizational stage)
Orang-orang yang memasuki masa pensiun mereorganisir hidup
dan energi intelektual mereka seputar aktivitas bermakna yang
menggantikan pekerjaan mereka.
f. Fase Integratif (integrative stage)
Yang terjadi pada dewasa akhir adalah fase dimana orang dewasa
yang lebih tua memilih untuk memfokuskan tenaga mereka pada
tugas dan kegiatan yang bermakna bagi mereka.
g. Tahap penciptaan warisan (legacy-creating stage)
Mendekati akhir hidup, ketika reintegrasi telah selesai (atau ketika
sedang berlangsung), orang yang lebih tua mungkin meenciptakan
instruksi pewarisan kepemilikan berharga, membuat pengaturan
pemakaman, memberikan cerita lisan, atau menulis cerita hidup
mereka sebagai warisan kepada orang yang mereka cintai.
Tidak semua orang melalui tahapan-tahapan ini dalam kerangka
waktu yang dipaparkan

3) Dibalik Piaget : Pergeseran ke Pemikiran Post-Formal (by: wira


Jan Sinnot (1984, 1998), salah seorang periset terkemuka, mengemukakan
beberapa kriteria pemikiran post formal. Diantaranya :
a. Fleksibel (shifting gears)
Kemampuan untuk maju dan mundur antara pemikiran abstrak dan
pertimbangan praktis dan nyata.
b. Multikausalitas, multisolusi
Kesadaran bahwa sebagian besar masalah memiliki lebih dari satu
penyebab dan lebih dari satu solusi, dan sebagian solusi
berkecendrungan lebih besar untuk berhasil dibandingkan yang lain.
c. Pragmatisme
Kemampuan untuk memilih yang terbaik dari beberapa kemungkinan
solusi dan menyadari criteria pemilihan tersebut.
d. Kesadaran akan paradoks
Menyadari bahwa masalah atau solusi mengandung konflik inheren.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 72


4) Stenberg : Wawasan dan Know-How
Studi yang ada menyatakan bahwa produksi kreatif dan kemampuan
memecahkan masalah praktik terus tumbuh sampai paling tidak usia paruh
baya, pada saat kemampuan memecahkan masalah akademis umumnya
menurun. Kecerdasan praktis muncul dari pengalaman pribadi, demikian
pula informasi yang perlu untuk memecahkan masalah itu.
Aspek penting kecerdasan praktis adalah tacit knowledge (pengetahuan
implisit) : “pengetahuan dalam”, “know- how”, “kecerdasan “ yang tidak
dipikirkan secara formal atau diekspresikan secara terbuka. Pengetahuan
implisit, yang biasanya diperoleh dari usaha orang itu sendiri, adalah
pengetahuai “umum” (common- sense)

5) Kecerdasan Emosional
§ Pada 1990, Peter Salovey dan John Mayer, menciptakan istilah
emotional intelligence (EI). Istilah tersebut merujuk kepada
kemampuan untuk mengenali dan menghadapi perasaan sendiri dan
perasaan orang lain
§ Daniel Goleman meluaskan istilah ini hingga mencakup kualitas-
kualitas seperti optimisme, cermat, motivasi, empati, dan kompetensi
sosial.
§ Kecerdasan emosional bisa jadi memainkan peran dalam kemampuan
mendapatkan dan menggunakan pengetahuan implisit. Menurut
Goleman, kecerdasan emosional bukan lawan dari kecerdasan
kognitif.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 73


B. Perkembangan Moral Dewasa Awal
1. Teori Perkembangan Moral Kohlberg
Kohlberg mengklasifikasikan perkembangan moral atas tiga tingkatan (level)
yang kemudian dibagi lagi menjadi enam tahap (stage).
1) Tingkat Satu: Penalaran Prakonvensional
• tahap 1 Orientasi hukuman dan ketaatan (punishment and obedience
orientation) ialah tahap pertama dalam teori perkembangan moral
Kohlberg.
• tahap 2 penalaran moral didasarkan atas imbalan (hadiah) dan
kepentingan sendiri.
2) Tingkat Dua: Penalaran Konvensional
• tahap 3 Norma-norma interpersonal (interpersonal norms)
• tahap 4 Moralitas sistem sosial (social system morality) pertimbangan-
pertimbangan didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum,
keadilan, dan kewajiban.
3) Tingkat Tiga: Penalaran Pascakonvensional
• Tahap 5 Hak-hak masyarakat versus hak-hak individual (community
rights versus individual rights)
• Tahap 6 Prinsip-prinsip etis universal (universal ethical principles)
Hal penting lain dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah orientasinya
untuk mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang dibedakan
dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata. →Semakin tinggi tahap
perkembangna moral seseorang, akan semakin terlihat moralitas yang lebih
mantap dan bertanggung jawab dari perbuatan-perbuatannya.

2. Perubahan Konsep Moral


Ada 2 kondisi yang membuat penggantian konsep moral khusus kedalam konsep
yang berlaku umum tentang benar dan salah yang lebih sulit daripada yang
seharusnya.
1) Kurangnya bimbingan dalam mempelajari bagaimana membuat konsep
khusus berlaku umum.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 74


2) Berhubungan dengan jenis disiplin yang diterapkan di rumah dan di sekolah.

C. Tugas Perkembangan Dewasa Awal


1. Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa
muda berkisar antara 21-40 tahun.
2. mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri
secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua.
3. lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan
mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat
mencapai kebahagiaan hidup.
4. Tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:
• Pekerjaan
• Pengakuan Sosial
• Keluarga

D. Permasalahan Pada Masa Dewasa Awal


1. Nutrisi dan perilaku makan
• Obesitas
• Diet
• Olahraga
2. Ketergantungan pada obat-obatan

E. Perkembangan Psikososial
1. Perkembangan Kepribadian: Empat Pandangan
1) Model Tahapan Normatif
Menyatakan bahwa semua orang mengikuti rangkaian dasar perubahan
terkait usia dan emosional yang sama. Bersifat normatif. Tahap keenam
psikososial Erikson: INTIMASI vs ISOLASI à isu utama dewasa dini
• Intimasi ini menuntut pengorbanan dan kompromi seseorang terhadap
suatu hubungan
• Dituntut untuk berkomitmen dan bertanggung jawab

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 75


• Terjadi “kebijaksanaan” cinta (virtue of love),
• Valliant (pewaris Erikson) mengidentifikasi empat mekanisme adaptif:
a. Mature : menggunakan humor atau membantu orang lain
b. Immature : mengembangkan rasa sakit tanpa ada penyakit
c. Psychotic: penyimpangan atau penyangkalan terhadap realitas
d. Neurotic : , menahan kekhawatiran atau mengembangkan ketakutan
yang irasional

2) Model Timing of Event


• Ahli: Bernice Neugarten dan koleganya
• Bahwa rangkaian perkembangan tergantung kapan peristiwa tertentu
terjadi
• Krisis dan stres mungkin saja terjadi
• Perbedaan kepribadian mempengaruhi cara orang merespon peristiwa
dalam kehidupan

3) Model Trait: Five Factor Costa & McCrae


Model ini memperhatikan stabilitas atau perubahan dalam sifat kepribadian.
Mengembangkan lima kelompok sifat yang saling berhubungan (dikenal
dengan “Lima Besar”), yakni:
a. Neuroticism (N): kumpulan enam sifat negatif yang mengindikasikan
ketidakstabilan emosional: kepanikan, sikap bermusuhan, depresi,
kesadaran diri, impulsif, dan rapuh
b. Extraversion (E) : hangat, bersahabat, asertif, aktif, pencari
kegembiraan, dan emosi positif.
c. Open to experience (O) : terbuka terhadap pengalaman, ingin mencoba
hal-hal yang baru dan penuh berisi ide-ide baru, memiliki imajinasi yang
jernih dan perasaan yang kuat.
d. Conscientious (C) : mereka yang berprestasi: kompeten, teratur, patuh,
tenang, dan berdisiplin

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 76


e. Agreeableness (A) mereka yang dapat dipercaya, terus terang, mengalah,
rendah hati, mudah dipengaruhi.
4) Model Tipologis
Memandang kepribadian sebagai pelaksanaan fungsi yang mempengaruhi
dan merefleksikan sikap, nilai, perilaku, dan interaksi sosial.
Mengidentifikasikan beberapa tipe kepribadian dasar, yakni:
a. Ego-resilient : kemampuan beradaptasi di bawah stress, atau ego-
control (kontrol diri). Orang ini dapat menyesuaikan diri dengan baik,
percaya diri, independen, pandai bicara, etentif, membantu, kooperatif,
dan berfokus kepada tugas.
b. Overcontrolled : cenderung pemalu, diam, penuh rasa khawatir, dan
bergantung kepada orang lain, menarik diri dari konflik, menyimpan
pikiran sendiri, dan merekalah subjek terbesar depresi.
c. Undercontrolled : , lebih aktif, energik, impulsive, gigih, dan mudah
tertarik.

2. Mobilitas Sosial pada Masa Dewasa Awal


• Mobilitas sosial: berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial
yang lain.
• Posisi dalam dunia sosial menuntut dewasa awal untuk berperan didalamnya
• Dewasa awal pada umumnya punya cita-cita yang membawa mereka pada
proses mobilitas sosial

3. Bahaya Sosial pada Masa Dewasa Awal


• Perlindungan yang Berlebihan
• Pengaruh Kelompok Teman Sebaya yang Berkepanjangan
• Hambatan keagamaan
• Bahaya Sosial
• Bahaya Peran Seks

4. Dasar-Dasar Hubungan yang Intim

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 77


• Dewasa awal mencari keintiman emosional dan fisik kepada teman sebaya
atau pasangan romantis.
• Erikson à intimasi à tugas penting dewasa dini
• Intimasi : kontak seksual, tidak seksual
• Elemen intimasi: self-disclosure (pengungkapan diri), sense of
belonging (rasa saling memiliki).
• Dasar-dasar hubungan intim pada dewasa awal:
a. Pertemanan
Hubungan dekat yang melibatkan penerimaan, kepercayaan, respek,
saling tolong menolong, dan spontan. Pertemanan wanita lebih intim
ketimbang pria.
b. Cinta
Triangular theory of love (Stenberg) à 3 komponen cinta :
a. Intimasi : berhubungan dgn emosi, kelembutan, kehangatan
b. Passion : komponen seksual sbgmn romantika
c. Komitmen : komponen kognitif dlm memelihara cinta
Tabel 6.1. Kategori cinta

Tipe Deskripsi

Tidak adanya ketiga komponen cinta.


Tidak cinta Hal ini mendeskripsikan sebagian besar hubungan
interpersonal yang hanya interaksi kausal saja.
Satu-satunya elemen yang ada adalah intimasi.
Ada kedekatan, pemahaman, dukungan emosional,
Suka
afeksi, keterikatan, dan kehangatan. Tidak ada
hasrat atau komitmen.
Hasrat adalah satu-satunya elemen yang ada.
Inilah ada “cinta pada pandangan pertama”,
Tergila-gila ketertarikan fisik yang kuat dan gairah seksual,
tanpa intimasi atau komitmen. Kegilaan seperti ini
dapat bergelora secara tiba-tiba dan padam sama

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 78


cepatnya – atau, dengan beberapa syarat, akan
berlangsung dalam waktu yang panjang.
Elemen yang tersedia hanya komitmen.
Cinta kosong kerap ditemukan dalam hubungan
Cinta kosong
jangka panjang yang telah kehilangan intimasi dan
hasrat, atau dalam perkawinan yang dijodohkan.
Ada intimasi dan hasrat.
Para pencinta romantic saling tertarik secara fisik
Cinta romantis
dan terikat secara emosional. Akan tetapi, mereka
tidak terkomitmen kepada yang lain.
Elemen intimasi dan komitmen ada.
Ini adalah hubungan pertemanan jangka panjang
berkomitmen, seringkali terjadi dalam hubungan
Companionate
perkawinan dimana ketertarikan fisik sudah padam
love
tapi pasangan tersebut merasa dekat satu dengan
yang lain dan membuat keputusan untuk tetap
bersama.
Hanya ada hasrat dan komitmen.
Cinta jenis ini yang mengarah kepada lingkaran
percumbuan, dimana pasangan membuat komitmen
Cinta semu
berdasarkan hasrat tanpa memberikan waktu kepada
(Fatuous love)
diri mereka untuk mengembangkan intimasi. Jenis
cinta ini biasanya tidak berlangsung lama, terlepas
dari niat awal ketika melakukan komitmen.
Ketiga komponen ada dalam cinta “sempurna” ini,
yang diperjuangkan banyak orang, terutama dalam
Cinta sempurna hubungan romantic. Lebih mudah mencapainya
(Consummate ketimbang mempertahankannya. Salah satu dari
love) kedua pasangan tersebut dapat berubah dalam apa
yang diinginkannya dari hubungan tersebut.
Apabila pasangannya juga berubah, hubungan

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 79


tersebut bisa jadi terus berlangsung dalam bentuk
yang berbeda. Akan tetapi jika pasangannya tidak
berubah, hubungan tersebut bisa putus.

5. Seksualitas : Berbagai Isu dan Sikap


• Sikap terhadap hubungan seks pranikah telah makin liberal
• Ketidaksetujuan terhadap homoseksual mulai menurun tapi masih tetap kuat
• Penolakan terhadap perselingkuhan seksual justru semakin besar

6. Loneliness
Merasa tidak ada orang yang memahami dia, adanya perasaan terisolasi. Ciri-
ciri Individu:
1) memiliki harga diri yang rendah
2) cenderung menyalahkan diri sendiri atas kekurangannya
3) tidak memiliki keterampilan social (social skills)
4) tidak mampu mengembangkan intimacy
5) Untuk menghilangkan kesepian:
• mengubah hubungan sosial yang sekarang,
• mengubah/meningkatkan kebutuhan dan keinginan melakukan kontak
sosial

7. Pemilihan Pasangan
• Mencari pasangan , membangun emosi dan belajar komitmen pd hub.
dengan org lain melalui beberapa kesamaan al: Ltr blk, umur, etnis, SES,
agama, kesamaan sikap, penddk, daya tarik.
• Pria àlbh pd daya tarik fisik
• Wanita à kecerdasan, ambisi, keamanan finansial, moral

8. Pernikahan

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 80


Pernikahan adalah sesuatu yang universal dan memenuhi kebutuhan dasar
ekonomis, emosional, seksual, sosial, dan pengasuhan anak. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan pernikahan:
a. kekuatan komitmen
b. Interaksi
c. kelenturan dalam menghadapi kesulitan ekonomi
d. dukungan emosional
e. perbedaan harapan antara pria dan wanita

1) Penyesuaian Perkawinan
Bertambahnya model keluarga à proses penyesuaian hidup sebagai suami
isteri menjadi sulit. Gaya hidup atau pola keluarga yg berbeda sebelum
menikah mempengaruhi pola dalam membentuk keluarga baru. Pola
keluarga dapat berupa :
• Keluarga besar
• Keluarga dengan anak tunggal
• Keluarga tanpa anak
• Keluarga dengan ibu bekerja
• Keluarga dengan orangtua janda/duda
• Keluarga dengan anak angkat
• Keluarga dengan beda agama dan suku

2) Kondisi Yang Menghambat Penyesuaian Perkawinan


a. Persiapan yg terbatas utk perkawinan
Persiapan (pengetahuan) masih terbatas utk hidup berkeluarga
b. Peran dalam perkawinan
Konsep yg berbeda ttg peran ini spt. Kelas sosial dan kelompok religius
à penyesuaian perkawinan lebih sulit
c. Kawin muda
Bila secara ekonomis masih tergantung à penyesuaian sulit
d. Konsep yg tidak realistik ttg perkawinan

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 81


Kurang pengalaman kerja sehingga mempengaruhi konsep dlm
pembelanjaan uang, pola perkawinan.
e. Perkawinan campur
Antar agama, budaya, bangsa
f. Pacaran yg dipersingkat
Kurang waktu untuk saling menyesuaikan atau mempersiapkan diri
pada masing-masing pasangan
g. Konsep perkawinan yg romantic
Harapan yg berlebihan ttg tujuan & hasil perkawinan yg terbawa dari
masa remaja
h. Kurangnya identitas
Perasaan lebih direndahkan kelompok sosial hanya sebagai ibu rumah
tangga meski juga sebagai wanita karier

3) Kriteria Keberhasilan Penyesuaian Perkawinan


• Kebahagiaan suami-isteri
• Hubungan yg baik antara anak dg orangtua
• Penyesuaian yg baik dari anak-anak
• Kemampuan utk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat
• Kebersamaan
• Penyesuaian yg baik dlm masalah keuangan
• Penyesuaian yg baik dari pihak keluarga pasangan

4) Alasan Orang Dewasa Awal Tidak Mau Menikah


• Penampilan yg tdk menarik
• Cacat fisik/penyakit menahun
• Sering gagal mencari pasangan
• Tdk mau memikul tg jawab dlm perkawinan & sbg ortu
• Ingin berkarier tanpa batas
• Tdk seimbang jlh wanita & pria di masyarakat
• Jarang mempunyai kesempatan utk menjalin hub. Dg lawan jenis

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 82


• Ada tg jawab keuangan & waktu utk ortu & saaudara-saudara
• Kecewa akibat kehidupan klgnya yg tdk bahagia/ pengalaman
pernikahan teman yg tdk bahagia
• Mudahnya fasilitas melakukan hub. Seks tanpa nikah
• Gaya hidup yg menggairahkan
• Kesempatan besar utk meningkatkan karier
• Kebebasan utk mengubah & mencoba pekerjaan & gaya hidup
• Mobilitas sosial lbh mudah bila tdk menikah
• Persahabatan dg anggota klp sejenis yg kuat

5) Hubungan Gay dan Lesbian


Perlu adanya pengungkapan (comming out). Pengungkapan biasa terjadi
dalam empat tahapan :
a. Menyadari bahwa dirinya homoseksual
b. Mengenal homoseksual lainnya dan membentuk hubungan seksual dan
romantic
c. Memberi tahu keluarga dan teman
d. Keterbukaan sempurna

6) Hidup Bersama tanpa Ikatan Pernikahan


• Alias Cohabiation alias KUMPUL KEBO
• Menjadi “percobaan” pernikahan atau pengganti pernikahan
• NYATANYA pernikahan lebih rapuh
• Menjadi semakin jamak dan normal di banyak negara

7) Kondisi yang Mempengaruhi Stabilitas Perkawinan


• Jumlah anak
• Kelas sosial
• Kemiripan latar belakang
• Saat menikah
• Alasan untuk menikah

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 83


• Saat pasangan menjadi orangtua
• Status ekonomi
• Model pasangan sebagai orangtua
• Posisi umum masa kecil keluarga
• Mempertahankan identitas

8) Parenthood
Bagaimana parenthood mempengaruhi kepuasan pernikahan
• Kepuasan perkawinan bisa menurun sepanjang tahun-tahun
membesarkan anak
• Pria yang kurang terlibat dengan bayi mereka cenderung memiliki
tingkat ketidakpuasan lebih tinggi
• Ibu yang paling tidak puas dengan pernikahan mereka adalah mereka
yang melihat diri mereka tidak terorganisir dan tidak mampu menghadapi
tuntutan sebagai ibu

9) Keluarga dengan Kedua Orang Tua yang bekerja


Segi positif:
• pemasukan keduanya meningkat
• wanita lebih independent
• menurunkan tekanan atas pria sebagai pencari nafkah utama
Segi negatif:
• menghadapi tuntutan ekstra dalam waktu dan energi
• konflik antara pekerjaan dan keluarga
• adanya kemungkinan rivalitas antar pasangan

10) Ketika Pernikahan Berakhir


Perceraian
Efek traumatik dari perceraian biasanya lebih besar dari efek kematian.
Dapat menimbulkan perasaan gagal, bersalah, permusuhan, dan mencaci

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 84


diri sendiri. Hosman dan Froiland mengatakan ada 5 tahap penyesuaian
ketika bercerai:
a. menyangkal bahwa ada perceraian
b. timbul kemarahan
c. dengan alasan pertimbangan anak mereka berusaha untuk tidak bercerai
d. mereka mengalami depresi mental
e. akhirnya mereka setuju untuk bercerai.
Menikah Kembali dan Orang Tua Tiri
Pasangan yang menikah kembali memiliki tingkat kemiripan minat dan nilai
yang lebih rendah dibandingkan pasangan pertama. Pengalaman pernah
bercerai membuat pasangan memandang perceraian sebagai solusi

9. Kondisi yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja


• Kesempatan untuk memilih pekerjaan
• Pekerjaan yg sesuai dg kebutuhan & minat
• Harapan kerja
• Pekerjaan yg menarik & tidak menarik
• Tingkat orientasi karier
• Keamanan pekerjaan
• Tingkat pendidikan
• Kesempatan utk peningkatan
• Stereotipe utk kerja yg ideal
• Stres karena kerja
• Kondisi kerja
• Perilaku orang penting (Keluarga bangga)

RANGKUMAN
Dewasa awal merupakan masa transisi antara remaja dan dewasa. Pada masa ini banyak
terjadi perubahan hidup pada diri individu. Menurut Erik Erikson, tahapan dewasa awal
merupakan tahapan intimacy vs isolation, dimana para individu dalam kelompok usia ini
mulai menjalani hubungan yang serius dengan pasanganya.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 85


LATIHAN/KASUS/TUGAS
Silahkan mencari 1 kakak/abang/sodara anda yang berada pada kategori usia dewasa awal
untuk diidentifikasi mengenai gambaran perkembangannya yang terdiri dari perkembangan
fisik, kognitif, sosioemosional dan moralnya.

MODUL PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 86

Anda mungkin juga menyukai