Anda di halaman 1dari 5

15 Ciri – Ciri Masa Dewasa Dini yang Umum Terjadi

written by Devita Retno

Masa dewasa dini adalah sebuah fase kehidupan antara remaja dan dewasa penuh yang meliputi
remaja akhir dan dewasa awal, dikemukakan oleh Jeffrey Arnet pada artikel di American
Psychologist. Utamanya menggambarkan orang – orang yang hidup di negara berkembang tetapi
juga dialami oleh orang muda dalam keluarga urban kaya di Selatan Global. Istilahnya
menggambarkan dewasa muda yang tidak memiliki anak, tidak hidup di rumah sendiri, atau tidak
memiliki pemasukan yang mencukupi untuk mandiri sepenuhnya.

Arnett mengemukakan usia dewasa dini pada rentang waktu antara 18 hingga 25 tahun ketika para
remaja menjadi lebih mandiri dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan dalam kehidupan. Ia
berpendapat bahwa periode perkembangan ini bisa dipisahkan dari fase remaja dan dewasa muda.
Masa dewasa dini adalah suatu demografis baru yang terus berubah dan beberapa percaya bahwa
usia 20 an tahun akan selalu bergulat dengan eksplorasi identitas, ketidak stabilan, fokus pada diri
sendiri dan perasan diantaranya. Arnett menyebut periode ini sebagai peraturan tanpa peraturan
karena dewasa dini melakukan berbagai aktivitas, tetapi tidak dibatasi dengan peraturan apapun.

Karakteristik Dewasa Dini

Perkembangan yang terjadi pada masa dewasa dini atau dewasa awal adalah merupakan puncak
dari perkembangan sosial di masa dewasa, dimana beralihnya pandangan yang egosentris menjadi
lebih empatis. Begitu juga dengan perkembangan fisik yang mencapai puncaknya, dan setelah itu
akan mengalami penurunan sedikit demi sedikit sesuai pertambahan usia. Ciri – ciri masa dewasa
dini antara lain:

1. Masa Pengaturan

Fase ini adalah masa ketika seseorang mulai dapat menentukan jati diri dan karakternya mengenai
tanggung jawab. Orang yang sudah memasuki masa dewasa dini dianggap telah melewati masa –
masa kebebasannya dan telah tiba waktunya untuk bertanggung jawab sebagai orang dewasa.
Seseorang di masa dewasa dini harus telah dapat menentukan kemantapan pilihan untuk
memutuskan. Sebab itulah orang yang berada di fase ini akan terus mencoba berbagai pola dalam
kehidupan. Ketika ia sudah menemukan pola tersebut, ia akan mengembangkan pola – pola perilaku
dan menetapkan sikap serta nilai – nilai yang dianutnya.

2. Usia Reproduksi

Selain perkembangan psikologi pada masa dewasa dini, ciri – ciri masa dewasa dini juga dianggap
sebagai masa usia produktif yang ditandai dengan pembentukan rumah tangga, yang bisa ditunda
dengan beberapa alasan. Beberapa orang dewasa dalam fase ini belum membentuk keluarga hingga
mereka dapat menyelesaikan dan memulai karir mereka sendiri dalam bidang tertentu.

3. Masa Bermasalah

Fase dewasa dini merupakan tahap yang penuh dengan masalah sehingga jika ada orang yang
kesulitan ketika memasuki tahap ini maka dia akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tahap
perkembangannya dan akan sulit mematangkan pribadi serta karakternya. Masalah yang dihadapi
berupa masalah dalam pekerjaan atau jabatan, pemilihan teman hidup, keuangan, semuanya
memerlukan penyesuaian tersendiri dan akan menjadi cara mendewasakan diri dalam menghadapi
masalah dan cara menyelesaikan masalah menurut psikologi.

4. Ketegangan Emosional

Banyak ciri – ciri masa dewasa dini yang mengalami kegagalan emosi sehubungan dengan berbagai
persoalan yang dihadapi seperti masalah pekerjaan, perkawinan, keuangan dan lainnya dan
mempengaruhi perkembangan emosi usia dewasa. Seringkali ketegangan emosional ini tampak
dalam ketakutan atau kekhawatiran, yang bersumber dari penyesuaian terhadap persoalan yang
dihadapi pada saat tertentu atau sejauh mana kesuksesan dan kegagalan yang dialami dalam
mengatasi berbagai persoalan yang timbul. Pada masa ini bisa terjadi gangguan psikologis pada
dewasa awal.

5. Keterasingan Sosial

Berakhirnya pendidikan formal pada masa ini mengharuskan seseorang terjun ke dalam kehidupan
orang dewasa. Pola tersebut adalah karir serta perkawinan, yang merenggangkan keompok teman –
teman sebaya. Di masa ini salah satu ciri – ciri masa dewasa dini adalah bahwa keterlibatan dalam
kegiatan kelompok yang bertempat di luar rumah terus berkurang. Sebagai akibatnya seseorang bisa
saja mengalami keterasingan sosial atau keterpencilan sosial.

6. Masa Komitmen

Bardwick dalam Hurlock menyatakan bahwa tidak mungkin orang akan berkomitmen untuk
selamanya karena tanggung jawabnya terlalu berat untuk dipikul. Akan tetapi masih banyak
komitmen yang bersifat demikian sehingga banyak orang yang saling membantu untuk membangun
komitmen lagi. Sebagai seorang dewasa dini yang perannya berubah dari seorang pelajar dan
tergantung menjadi orang dewasa yang mandiri, mereka akan membangun pola baru dari
kehidupan, tanggung jawab baru dan mengambil komitmen baru untuk diri mereka sendiri dan
pasangannya.
7. Masa Ketergantungan

Ciri – ciri masa dewasa dini ini adalah ketika ketergantungan di masa dewasa terus berlanjut. Bisa
berupa ketergantungan kepada orang tua, lembaga tertentu seperti lembaga pendidikan, dan lain
sebagainya. Ketergantungan ini akan terjadi jika pada masa remaja mereka tidak dilatih untuk
berperan serta, mandiri dan bertanggung jawab.

8. Masa Perubahan Nilai

Ciri – ciri masa dewasa dini berupa perubahan nilai adalah ketika terjadi penyesuaian dan perubahan
dari nilai yang dianut ketika masa kanak – kanak dan nilai pada masa remaja. Dengan terjadinya
perubahan nilai ini, seseorang pada masa dewasa dini akan memandang nilai – nilai tersebut secara
berbeda dari pandangan orang dewasa. Perubahan pandangan akan nilai – nilai kehidupan terjadi
karena pengalaman dan hubungan sosial yang semakin meluas seiring dengan pertambahan usia.

9. Masa Penyesuaian Diri

Fase dewasa dini adalah tahap kedewasaan yang paling banyak mengalami perubahan termasuk
dalam gaya hidup dan perkembangan kognitif pada dewasa awal. Yang paling menonjol adalah pada
peran orang tua dan perkawinan, yang dimasuki tanpa persiapan sebelumnya. Sangat jarang orang
menyiapkan diri untuk peran dan tahap baru dalam hidupnya baik itu dari rumah ataupun persiapan
dalam bidang pendidikan, sehingga banyak yang melalui perubahan ini dengan kurang lancar.

10. Masa Kreatif

Kreatifitas akan tergantung kepada minat dan kemampuan masing – masing individu yang disalurkan
lewat hobi atau pekerjaan. Namun tidak semua bisa menyalurkan kreatifitasnya pada tahap ini,
karena banyak terhalang oleh pekerjaan rumah tangga, pekerjaan sehari – hari, dan kesibukan
lainnya.

11. Masa Eksplorasi Identitas

Eksplorasi pada identitas diri dimulai bahkan sebagai anak – anak dengan berusaha membuat
keputusan mereka sendiri, dan menjadi semakin jelas selama masa remaja. Walaupun demikian,
perkembangan otak yang muncul selama masa remaja memungkinkan para dewasa dini untuk
mengeksplorasi kehidupan mereka lebih dalam daripada sebelumnya. Para dewasa dini harus
menemukan siapa sebenarnya mereka dalam ideologi, pekerjaan, juga nilai spiritual dan budayanya.

12. Masa Ketidakstabilan

Kehidupan dari seorang dewasa dini ditandai oleh ketidakstabilan dan perubahan dalam
persahabatan, hubungan, pengaturan hidup, tujuan pendidikan, juga pengaturan pekerjaan yang
membuat fase ini penuh dengan transisi yang akan membuat mereka sulit membuat rencana atau
berkomitmen. Kehidupan masa dewasa dini ditandai oleh perubahan, memerlukan fleksibilitas yang
luar biasa untuk mereka yang memilih bekerja bersama para dewasa dini. Ketidakstabilan ini juga
sering mencegah para dewasa dini dari membuat komitmen jangka panjang pada lembaga atau
masyarakat. Seseorang pada tahap ini akan dapat mengetahui cara menghilangkan sifat labil jika
berhasil melaluinya dengan baik.

13. Masa Fokus Kepada Diri Sendiri

Ciri – ciri masa dewasa dini juga ditandai oleh fokus yang kuat kepada diri sendiri. Ini adalah waktu
untuk hidup dengan sedikit kewajiban sehari – hari dan komitmen kepada orang lain. Selama masa
sekolah menengah, kebanyakan remaha memiliki tanggung jawab kepada orang tua dan saudaranya.
Kedewasaan biasanya termasuk tanggung jawab pada pasangan atau anak, tetapi pada masa dewasa
dini banyak orang yang bebas dari tanggung jawab tersebut.

14. Berada Antara Dua Dunia

Para dewasa dini selalu akan mempertanyakan apakah mereka akan diperlakukan sebagai orang
dewasa atau sebagai anak – anak, karena alasan usia 17 tahun dianggap dewasa. Biasanya mereka
tidak yakin mengenai apa yang diharapkan dari mereka oleh orang lain di sekelilingnya. Dalam labirin
yang berisi berbagai sinyal kontradiktif, sangat sulit untuk memiliki perasaan yang jelas akan apa
yang diharapkan pada diri sendiri atau pada orang lain sebagai orang dewasa dan masih mengira –
ngira bagaimana cara menjadi pribadi yang dewasa.

15. Masa Pilihan Tidak Terbatas

Ciri – ciri masa dewasa dini memiliki berbagai kemungkinan yang tidak terhingga. Menghadapi
perluasan kesempatan ini bisa membawa seseorang menjadi penuh harapan atau justru putus asa.
Tidak seperti membuat keputusan di bawah pengawasan orang tua, para dewasa dini mengalami
kesempatan yang relatif tidak terbeban akan kebebasan sesungguhnya. Hubungan mereka dengan
keluarga dan teman tidak terancam oleh keputusan mereka yang seringkali disembunyikan.
Para dewasa dini dengan tingkat pendidikan tinggi, dukungan kesehatan yang baik dan bimbingan
dari pasangan serta anggota keluarga, memiliki ambisi tinggi dan tujuan yang realistis, mampu
menerima kesuksesan atau kegagalan dengan baik, mampu dan mau berkomunikasi dengan yang
lain, hormat kepada yang lain dan berpartisipasi aktif dalam komunitas prestisius akan dengan
mudah mencapai tangga kesuksesan ekonomi dan status sosial. Buruknya kondisi kesehatan atau
kondisi fisik pada ciri – ciri masa dewasa dini bisa berbahaya bagi penyesuaian sosial dan pribadi,
akan tetapi kendala ini bisa diatasi dengan dukungan yang didapat dari keluarga dan teman. Banyak
penyesuaian yang harus dibuat oleh para dewasa dini, yang terpenting adalah penyesuaian terhadap
perkawinan, menjadi orang tua dan pada lingkaran keluarga yang meluas.

Anda mungkin juga menyukai