Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap orang akan menjalani tugas-tugas perkembangannya mulai dari anak-anak,
remaja, orang dewasa sampai ke lansia. Ada beberapa tugas perkembangan yang
harus dilalui agar kehidupan menjadi bahagia dan tidak mengalami permasalahan
yang berarti, khususnya bagi orang dewasa awal, karena masa dewasa awal ini masa
puncaknya perkembangan bagi setiap orang. Istilah adult atau dewasa berasal dari
kata kerja latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa
adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukannya di masyarakat bersama orang dewasa lainnya (Hurlock, 1996). Masa
dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira 40 tahun. Saat perubahan-
perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif
(Hurlock, 1996). Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa awal
diharapkan memainkan peran baru, seperti suami/istri, orang tua , dan pencari nafkah,
dan keinginan-keinginan baru.

2.1. Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui tahap-tahap perkembangan dan tugas dari masing-
masing tahap perkembangan kehidupan, khususnya pada tahap perkembangan dewasa
muda.

2.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami definisi masa dewasa awal.
2. Mahasiswa mampu memahami ciri-ciri masa dewasa awal.
3. Mahasiswa mampu memahami tugas perkembangan dewasa awal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2..1 Definisi Dewasa Awal


Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Hurlock (1986)
mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira usia
40 tahun. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa awal ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi,
baik secara fisik, transisi secara intelektual serta transisi peran sosial.
Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial
masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya pandangan egosentris
menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang
peranan penting. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang
mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisya. Hurlock (1986)
mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya
dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan
cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.

2.2. Ciri-ciri Umum Masa Dewasa Awal


Hurlock (2011) menguraikan secara ringkas ciri-ciri dewasa yang menonjol
dalam masa-masa dewasa awal sebagai berikut:
1. Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan
Masa dewasa awal merupakan masa pengaturan. Pada masa ini individu
menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Yang berarti seorang
pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang ditangani sebagai karirnya,
dan wanita diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu dan
pengurus rumah tangga.
2. Masa dewasa dini sebagai usia produktif
Orang tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup
orang dewasa . orang yang kawin berperan sebagai orang tua waktu saat ia
berusia dua puluh atau tiga puluh tahun.
3. Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah
Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus
dihadapi seseorang. Masalah-masalah baru ini dari segi utamanya berbeda
dengan dari masalah yang sudah dialami sebelumnya.
4. Masalah dewasa dini sebagai masalah ketegangan emosional
Pada masa ini banyak individu sudah mampu memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi secara baik sehingga lebih stabil dan lebih
tenang.
5. Masa dewasa sebagai masa terasingan sosial
Keterasingan diintensikan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat
kuat untuk maju dalam karir, sehingga keramah tamahan masa remaja
diganti dengan persaingan dalam masyarakat dewasa.
6. Masa dewasa dini sebagai masa komitmen
Setelah menjadi orang dewasa, individu akan mengalami perubahan,
dimana mereka akan memiliki tanggung jawab sendiri dan komitmen-
komitmen sendiri.
7. Masa dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan
Meskipun telah mencapai status dewasa, banyak individu yang masih
tergantung pada orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang berbeda-
beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang yang membiayai
pendidikan.
8. Masa dewasa dini sebagai masa perubahan nilai
Perubahan nilai ini disebabkan karena beberapa alasan yaitu, individu ingin
diterima oleh anggota kelompok orang dewasa, individu menyadari bahwa
kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal
keyakinan dan perilaku.
9. Masa dewasa dini masa penyesuain diri dengan cara hidup baru.
Masa individu banyak mengalami perubahan dimana gaya hidup baru
paling menonjol dibidang perkawinan dan peran orang tua.
10. Masa dewasa dini sebagai masa kreatif.
Orang yang dewasa tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan oang tua
maupaun guru–gurunya sehingga terbebas dari belenggu ini bebas untuk
berbuat apa yang mereka inginkan bentuk kreatifitas ini tergantung dengan
minat dan kemampuan individual.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri - ciri usia dewasa awal yaitu:
dewasa dini sebagai masa pengaturan, dewasa dini sebagai usia produktif, dewasa
dini sebagai masa bermasalah, dewasa dini sebagai masalah ketegangan sosial,
dewasa dini sebagai masa terasingan sosial, dewasa dini sebagai masa komitmen,
dewasa dini sebagai sering merupakan masa ketergantungan, dewasa dini sebagai
masa perubahan nilai, dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri dengan cara
hidup baru, dewasa dini sebagai masa kreatif.
2.3. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Optimalisasi perkembangan orang dewasa awal mengacu pada tugas-tugas
perkembangan dewasa awal menurut R.J. Havighurst, 1953 (dalam Hurlock,
1986), mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan masa dewasa awal
sebagai berikut :
1. Memilih teman bergaul ( sebagai calon suami istri)
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin
memiliki kematangan fisiologis (seksual), sehingga mereka siap
melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan
seksual dengan lawan jenisnya.
2. Belajar hidup bersama suami istri
Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami
pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling
membantu membangun rumah tangga.
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
Masa dewasa yang memiliki waktu sekitar 20 tahun (20-40) dianggap
sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau
pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda berusia di atas
25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikan minimal setingkat
SLTA/SMU, Akademik, universitas. Selain itu, sebagian besar dari
mereka yang telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier
tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri
bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak
tergantung lagi pada orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap
positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk
memasuki kehidupan rumah tangga baru. Dan belajar mengasuh anak-
anak.
4. Mengelola rumah tangga
Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola rumah
tangganya. Dia akan berusahaa membentuk, membina dan mencapai
kebahagian hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan
bekerjasama dangan pasaangan hidup.
5. Mulai bekerja dalaam suatu jabatan
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau
universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna
menerapkan ilmu dan keahlianya.
6. Mulai bertanggungjawab sebagai wargaa negara secara layak
Warganegara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin
hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat.
Warganegara yang baik adalah warganegara yang taat dan patuh pada
tata aturan perundangundangan yang berlaku.
7. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai
pahamanya.
Masa dewasa awal ditandai juga dengan membentuk kelompok-
kelompok sesui dengan nilai-nilai yang dianutnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas – tugas


perkembangan pada usia dewasa awal yaitu memilih teman bergaul
( sebagai calon suami istri), belajar hidup bersama suami istri, mulai
hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga, mengelola rumah tangga,
mulai bekerja dalam suatu jabatan, mulai bertanggungjawab sebagai
warga negara secara layak, memperoleh kelompok sosial yang seirama
dengan nilai-nilai pahamnya.
Setiap individu memliki tugas-tugas perkembangan pada setiap fase
kehidupannya, termasuk orang dewasa awal, dan setiap tugas
perkembangan tersebut akan semakin sulit sesuai tahap perkembangan
indivudu tersebut, oleh karena itu individu harus bisa
menyelesaiakannya dengan sebaik mungkin. Tugas perkembangan
yang disebutkan oleh para ahli diatas harus bisa dilaksanakan oleh
orang dewasa awal , keberhasilan dalam menjalani tugas-tugas
perkembangan tersebut akan membawa dan menimbulkan kebahagiaan
dan mengarahkan kepada keberhasilan dalam melaksankan tugas-tugas
perkebangan pada fase-fase selanjutnya, sebaliknya jika individu
tersebut gagal dalam melaksakan tugas perkembangannya maka akan
mengantarkannya pada ketidakbahagiaan dan akan mengacaukan tugas
perkembangan yang akan dijalani selanjutnya.
BAB III
KESIMPULAN

Masa dewasa awal merupakan masa puncak dari perkembangan seseorang


individu, masa dewasa awal merupakan masa transisi dari masa remaja yang
masih dalam kedaan bersenang-senang dengan kehidupan. Pada masa dewasa awal
ini individu akan banyak menemui permasalahan dalam hidup dan permasalahan
tersebut harus bisa diselesaikan dengan baik. Adapun tugas perkembangan masa
dewasa awal adalah: memilih pasangan hidup, mencapai peran sosial, bertanggung
jawab, mencapai kemandirian emosional, belajar membangun kehidupan rumah
tangga dengan pasangan hidup, mengasuh anak, dan menjadi warga negara yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, Agoes. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta:


Gramedia Pustaka. Hurlock, E. B. (1996).
Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Mappiare, Andi. (1983).
Psikologi Orang Dewasa.
Surabaya: Usaha Nasional. Monks, F. J, Knoers, A. M. P & Haditono, S. R.
(2001). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prayitno & Erman, Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock, J, W, (2011). Life-Span Development (Perkembangan Masa
Hidup) Jakarta:Erlangga.
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
(Berbasis Integrasi) jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai