Anda di halaman 1dari 4

B.

Tugas-tugas perkembangan remaja

Masa kini adalah masa peralihan yang dapat di arahkan pada perkembangan dewasa
yang sehat. Identitas merupakan pengorganisasiankeinginan, kemampuan, keyakinana, dan
pengalaman individu menjadi citra diri yang koheren(konsisten).

Proses perkembangan normal selama pubertas berlangsung sekitar 11 tahun, mulai


usia 12-21 untuk wanita dan 13-22 untuk pria. Periode masa perkembangan pubertas yang
berkepanjangan ini di kenal sebagai masa-masa yang penuh masalah, tidak hanya untuk
pemuda itu sendiri dan untuk rakyat orang tua, guru dan masyarakat sekitar dan tidak jarang
apparat penegak hukum juga di buat resah dengan RUU tersebut, perilaku yang di anggap
menyimpang.

Menurut Havighusrt Tugas perkembangan adalah tugas yang terjadi pada periode
tertentu dari siklus hidup individu, yang jika berhasil di selesaikan, membawa kebahagiaan
dan kesuksesan pada tugas berikutnya, sedangkan kegagalan membawa ketidak bahagiaan
pada individu yang bersangkutan, meneybabkan pengucilam sosial dan kesulitan dalam
menyelesaikan tugas berikutnya. Menurut Havighurts bahwa tugas perkembangan remaja
adalah sebagai beerikut:

1. pembinaan aspek biologis

2. penerimaan peran orang dewasa karena pengaruh adat masyarakat sendiri.

3. memperoleh kebebasan mental dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

4. mendapatkan perspektif sendiri tentang hidup kita.1

Adapun tugas perkembangan menurut havigrusth sebagai berikut:2

1) Mendapatkan relasi lebih luas bersama teman sebaya, inti dari tugas ini adalah belajarlah
untuk melihat realitas perempuan sebagai anak perempuan dan laki-laki berkembang seperti
anak laki-laki matang di antara orang dewasa lain, belajar bekerja dengan orang lain
mencapai tujuan Bersama dan belajar mempimpin orang lain tanpa mendominasi orang lain.

2) Mendapatkan karakter social sebagai laki-laki atau perempuan.

1
Miftahul Jannah, “remaja dan tugas- tugas perkembangannya dalam Islam,” jurnal psikoislamedia, no 1(April
2016):253.
2
Kayyis fithri ajhuri, psikologi perkembangan pendekatan sepanjang rentang kehidupan(Yogyakarta:penebar
media Pustaka, 2019), 70-72.
3) rangkullah ruang fisik dan gunakan secara efektif. Tujuan dari tugas tersebut adalah
membuat remajaj merasa bangga atau toleran terhadap struktur tubuhnya, menggunakan dan
memelihara struktur fisiknya secara efektif dan merasa puas dengan tubuhnya.

4) Memperoleh kemandirian emosional dari orang tua, orang dewasa lainnya. Tugas ini
mempunyai tujuan yaitu singkirkan sikap dan perilaku ke kanak-kanakan atau ketergantungan
pada orang tua, kembangkan cinta kasih pada orang tua, tidak bergantung kepada mereka dan
memperluas sikap menhgargai orang lain tanpa bergantung padanya.

5) mendapatkan kemandirian ekonomi, bertujuan supaya remaja bisa membangun suatu


kehidupan.

6) menentukan dan mempersiapkankarir atau pekerjaan. Tujuannya untuk menentukan suatu


pekerjaan yang sinkron menggunakan kemampuannya serta mempersiapkan diri mempunyai
pengetahuan serta keterampilan buat memasuki pekerjaannya.

7) merencanakan pernikahan serta hidup berkeluarga, tujuan dari tugas ini yaitu buat
menyebarkan perilaku positif terhadap pernikahan, hidup keluarga serta memiliki anak serta
memperoleh pengetahuan yang sempurna tentang pengelolaan keluarga dan pemeliharaan
anak.

8) pencapaian perilaku serta bertanggung jawab, bereaksi secara sosial. Tugas ini bertujuan
untuk ikut serta sebagai orang dewasa tanggung jawab sebagai masyarakat dan
mempertimbangkan nilai-nilai sosial dalam perilaku sendiri.

C. Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan remaja

Sebuah konsep yang biasanya bersifat deduktif, serta menunjukkan adanya


korelasi(hubungan) yang setabil dan dapat di prediksi antara variabel-variabel yang empiric,
biasanya hal seperti itu di sebut sebagai aturan pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat
beberapa hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:

1) hukum cephalocaudal

Metode ini cocok untuk pertumbuhan fisik yang menunjukkan awal perkembangan fisik dari
kepala sampai kaki. Bagian kepala tumbuh lebih awal dari pada bagian yang lainnya. Hal
seperti ini sudah terlihat pada pertumbuhan pra-kelahiran yaitu pada janin, dapat juga di lihat
bahwa bayi dapat di gunakan mulut dan mata lebih cepat dari anggota badan yang lain.

2) hukum proximodistal
Ini merupakan hukum yang berlaku untuk peryumbuhan fisik serta berdasarkan hukum ini,
pertumbuhan fisik berpusat di sumbu dan mengarah ke tepi. Alat- alat tubuh yang berada
pada pusat seperti hati, organ pencernaan dan jantung, mulai bekerja dan berperan lebih dulu
dari pda tubuh yang ada di tepi. Sebagai seorang anak, misalnya dapat melanjutkan hidup
mereka jika mereka memiliki penyakit bahkan jumlah kecil ke jantung atau ginjal bisa
berakibat fatal.

3) hukum tempo dan ritme atau irama perkembangan

Tahap perkembangannya bertahap berturut-turut dan dengan kecepatan pengembangan


relative tetap dan dapat di terapkan secara umum. Semakin lambat periode pengembangan di
bandingkan dengan standar yang di terima secara umum, semakin terlihat tanda-tanda
gangguan pada perkembangan. Cepat atau lambat melalui periode perkembangan, sebagai
sifat yang bertahan sepanjang hidup. Ritme perkembangan akan semakin jelas muncul saat
kematangan fungsi(masa peka). Contohnya terdapat anak belajar banyak sekali kata- istilah
melebihi teman se usianya, namun pada minggu berikutnya tidak Nampak adanya tambahan
istilah itu.

4) hukum masa peka

Bekerja sama eksklusif dengan irama serta tempo perkembangan merupakan masa peka yang
di perkenalkan pada global Pendidikan oleh mario Montessori(seseorang pendidik wanita
warga italia). Menurutnya masa peka merupakan masa pertumbuhan waktu suatu fungsi jiwa
praktis sekali di pengaruhi serta di kembangkan.

D. Kebutuhan

a. mengubah sikap dan perilaku ke kanak-kanak an menajdi sikap dewasa tidak bisa di capai
dengan mudah, baik remaja pria maupun wanita. Kegagalan untuk mengatasi ketidak puasan
ini dapat menyebabkan penurunan harga diri, dampak selanjutnya adalah remaja menjadi
keras serta proaktif, begitu pula sebaliknya menjadi tidak percaya diri, pendiam atau kurang
percaya diri.

b. remaja seringkali sulit menerima perubahan pada tubuhnya dan hanya Sebagian kecil yang
senang dengan tub8uhnya, proporsi tubuh yang tidak sesuai sering membuat mereka kesal
karena kesulitan mendapatkan pakaian yang tepat. Itu terjadi dalam Tindakan atau perilaku
yang tidak pantas.

c. perkembangan fungsi seksual pada saat ini dapat menimbulkan kerancuan dalam
pemahaman remaja tentang fungsi seksual, sehingga sering terjadi perilaku yang tidak tepat
dan perilaku yang melanggar norma. Remaja laki-laki berperilaku melanggar norma,
sedangkan remaja perempuan berperilaku terisolasi atau jauh dari teman sebaya sesama jenis.
Konsekuensi yang mereka derita seringkali merupakan bentuk pelarian dari pelanggaran
norma moral dan sosial misalnya homoseksual menjalankan kehidupan hitam atau pelacur
dan lain-lain.

d. setelah memasuki kehidupan sosial remaja yang terlalu mengharapkan kemandirian


berpikir bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan,
Sebagian besar akan menghadapi masalah, terutama masalah pengaturan emosi seperti
perilaku agresif.

e. harapan untuk dapat hidup mandiri secara sosial dan ekonomi akan relevan dengan
berbagai persoalan yang menentukan pilihan jenis pekerjaan dan jenis Pendidikan.
Penyesuaian sosial merupakan salah satu hal yang bisa sangat sulit di hadapi oleh remaja
yaitu keragaman norma untuk hidup Bersama dalam masyarakat, keragaman norma teman
sebaya remaja dan kuatnya pengaruh sosial.

f. berbagai norma dan nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat menjadi persoalan
tersendiri bagi remaja. Remaja, di sisi lain merasa memiliki nilai dan norma untuk hidup.
Ketidak sesuaian antara norma yang biasa berlaku dengan norma yang di anutnya dapat
menimbulkan perilaku yang membuatnya di anggap nakal.

Anda mungkin juga menyukai