Anda di halaman 1dari 8

SOSIOLOGI LEMBAGA EKONOMI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Nazwa A. Qiara Dwi Arianti
2. Putu Sandy Agustine
3. Shallom Manda Aurellia
4. Utami Yolanda
5. Sulestari Putri
6. M. Ilal Ramadhan
7. Risky Sadam

SMA NEGERI 1 LUBUKLINGGAU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak narasumber yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan informasinya serta pengetahuan dalam
membuat makalah “Sosiologi Lembaga Keluarga”
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lubuklinggau, November 2023


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Untuk memahami keluarga, tentu dibutuhkan ilmu dasar tentang
keluarga. Ilmu keluarga, yaitu disiplin ilmu yang terdiri dari beberapa
ilmu serupa dengan ilmu Sosiologi, ilmu Biologi, ilmu Ekonomi, ilmu
Ekologi, dan ilmu Manajemen.

Keluarga adalah bentuk dari kelompok sosial dalam masyarakat.


Kedudukan ayah dan ibu di dalam keluarga menentukan bentuk, arah,
sifat sosial, serta bentuk patrineal dan matrineal pada keluarga yang
berbeda-beda sesuai tipe masyarakat.

Sosiologi keluarga memakai pendekatan norma, nilai, status peran sosial


yang memengaruhi unsur ayah, ibu, dan anak meskipun berbeda-beda,
namun saling melengkapi dan bertujuan untuk menyejahterakan
keluarga.

Keluarga merupakan struktur paling kecil dalam masyarakat yang terdiri


atas individu-individu yang merupakan bagian jaringan sosial yang lebih
besar. Ahli filsafat serta analis sosial melihat bahwa masyarakat
merupakan struktur yang terdiri dari keluarga.

Dengan demikian, sosiologi keluarga adalah salah satu cabang ilmu


sosiologi yang mempelajari tentang kehidupan keluarga sebagai institusi
sosial. Ini melibatkan analisis tentang hubungan antara anggota keluarga,
perubahan dalam pola keluarga, dan dampak yang ditimbulkannya
terhadap individu dan masyarakat sebagai keseluruhan.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup sosiologi keluarga sangat luas dan melibatkan berbagai
aspek kehidupan keluarga. Ini meliputi struktur keluarga, peran dan
hubungan keluarga, pembentukan keluarga, pekerjaan rumah tangga,
komunikasi keluarga, pola pertukaran materi, dan aspek-aspek lain yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari keluarga.
Inilah ruang lingkup sosiologi keluarga, yaitu:

1. Pola Hubungan dalam Keluarga


Masing-masing individu dalam anggota keluarga saling berinteraksi satu
sama lain bersama anggota keluarga atau lingkungan sosialnya.

2. Sistem Keluarga
Sistem keluarga memiliki dua tujuan yang baik, yakni implisit serta
eksplisit, yang berbeda sesuai tahapan siklus hidup keluarga hingga nilai
keluarga.

3. Pola Keluarga
Pola hubungan dalam keluarga dapat dilihat dari besar maupun kecilnya
keluarga, aktivitas, organisasi, dan kajian pada penerapan nilai keluarga.

4. Faktor Eksternal Keluarga


Ruang lingkup sosiologi meliputi kedudukan sosial ekonomi, lingkungan
sosial dengan lingkungan pendidikan, tetangga, tempat kerja, dan tipe
lembaga sosial.

C. Teori Sosiologi Keluarga


Beberapa teori yang digunakan dalam kajian mengenai sosiologi keluarga
adalah:
1. Teori struktural fungsional, yang menekankan pentingnya bagi tiap anggota
keluarga untuk menjalankan fungsi dan perannya masing-masing dalam
keluarga.
2. Teori sosial konflik yang merupakan reaksi dari adanya teori fungsional.
3. Teori ekologi yang memandang bahwa interaksi antara manusia dengan
lingkungan akan membentuk tingkah laku seorang individu
4. Teori pertukaran sosial yang menganggap bahwa interaksi di dalam keluarga
dipengaruhi oleh adanya pemikiran cost and benefit.
5. Teori feminis, teori gender, dan Teori perkembangan atau development yang
menyatakan bahwa sebuah keluarga baru bisa dikatakan sebagai keluarga
sejahtera setelah melewati 8 tahapan.

D. Ciri-ciri Sosiologi Keluarga


Kajian sosiologi keluarga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Mengkaji permasalahan keluarga sebagai unit sosial terkecil yang


menjadi bagian dari masyarakat
Dibentuk berdasarka pengalaman dan juga tindakan manusia
Mengkaji mengenai interaksi dalam keluarga dan dampaknya bagi
perkembanga individu-individu di dalamnya.
Beberapa ciri khas dari sosiologi keluarga termasuk:
1. Memperhatikan keluarga sebagai unit sosial: Sosiologi keluarga
menganalisis keluarga sebagai satu unit sosial yang terdiri dari
anggota keluarga yang saling terkait dan berinteraksi.

2. Memperhatikan perubahan pola keluarga: Fokus sosiologi keluarga


adalah memahami perubahan dalam pola keluarga seiring
berjalannya waktu. Ini mencakup perubahan dalam tatanan keluarga
tradisional, peran gender, dan perubahan demografi.

3. Memahami interaksi antara anggota keluarga: Sosiologi keluarga


mempelajari interaksi sosial di antara anggota keluarga, termasuk
hubungan suami-istri, hubungan orangtua-anak, dan hubungan
antara saudara kandung.

E. Komponen umum dalam sosiologi keluarga meliputi:


1. Struktur keluarga: Ini mencakup hubungan antara anggota keluarga,
seperti hubungan suami-istri, hubungan orangtua-anak, dan
hubungan antara saudara kandung.

2. Peran dan tugas keluarga: Ini merujuk pada peran dan tanggung
jawab yang dijalankan oleh masing-masing anggota keluarga dalam
menjaga dan mengelola keluarga.
3. Interaksi dan komunikasi keluarga: Fokus pada cara berkeluarga
berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam kehidupan
sehari-hari

F. Contoh sosiologi keluarga meliputi:


1. Studi tentang perubahan pola keluarga: Misalnya, menganalisis
perubahan peran gender dalam keluarga dan dampaknya terhadap
dinamika keluarga.

2. Penelitian tentang peran keluarga dalam sosialisasi anak: Ini


melibatkan pemahaman tentang bagaimana keluarga mempengaruhi
perkembangan anak dan transmisi nilai-nilai.

3. Analisis tentang mobilitas sosial di dalam keluarga: Memahami


bagaimana faktor-faktor seperti pendidikan dan pekerjaan orangtua
mempengaruhi mobilitas sosial anak dalam keluarga.

G. Fungsi sosiologi keluarga


1. Membantu kebijakan pembangunan keluarga: Sosiologi keluarga
memberikan wawasan yang diperlukan bagi perumusan kebijakan
pembangunan keluarga yang lebih efektif.

2. Meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan keluarga: Disiplin


ini membantu kita memahami dinamika dan tantangan kehidupan
keluarga dalam masyarakat modern.

3. Memberikan solusi dan saran dalam hubungan keluarga: Sosiologi


keluarga dapat memberikan saran dan solusi dalam menghadapi
masalah dan konflik yang muncul dalam hubungan keluarga.
BAB II
KESIMPULAN

Setelah mempelajari berbagai definisi dari sosiologi lembaga keluarga


yang telah dikemukakan kan masa dapat disimpulkan bahwa sosiologi
keluarga memberi pengaruh timbal balik dari berbagai macam ini
jalan sosial terkait dengan hubungan antar manusia dalam kelompok
atau keluarga koma sistem dari kelembagaan sosial dengan individu
atau sebaliknya. Dengan mempelajari sosiologi keluarga dapat
menjadi bentuk penyelesaian masalah dalam hubungan keluarga.

Manfaat dari mempelajari sosiologi keluarga antara lain:


1. Memahami peran keluarga dalam masyarakat: Sosiologi keluarga
membantu kita memahami peran keluarga dalam membentuk dan
memelihara masyarakat.
2. Memahami perubahan dalam pola keluarga: Mempelajari
sosiologi keluarga memungkinkan kita untuk memahami
perubahan dalam pola keluarga dan dampaknya terhadap individu
dan masyarakat.
3. Memberikan wawasan tentang dinamika keluarga: Sosiologi
keluarga membantu kita untuk memahami dinamika kompleks
dalam kehidupan keluarga, termasuk pembagian peran,
komunikasi, dan manajemen konflik.

Anda mungkin juga menyukai