Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DEFINISI SOSIOLOGI KELUARGA DAN RUANG LINGKUPNYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi keluarga yang dibimbing oleh

dosen pengampu Dr. Warsito, M.Si

DISUSUN OLEH:

1. Mohammad Bagas Bukhori (10010321019)


2. Annisa Alifia Darsinandra (10010321003)

FAKULAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PRODI SOSIOLOGI

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Definisi Sosiologi Keluarga Dan Ruang
Lingkukpnya" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sosiologi Keluarga. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Sosiologi
Keluarga bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Warsito, M.Si selaku dosen pengampu
matakuliah Sosiologi Keluarga. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini, Kami juga mengharap saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL------------------------------------------------------------------------------------i

KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------------ii

DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------------iii

BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------------------4

A.. Latar Belakang ---------------------------------------------------------------------------------4

B...Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------------4

C...Tujuan--------------------------------------------------------------------------------------------5

D.. Manfaat ------------------------------------------------------------------------------------------5

BAB II PEMBAHASAN ------------------------------------------------------------------------------6

A.. Pengertian Keluarga ---------------------------------------------------------------------------6

B...Pengertian Sosiologi Keluarga ---------------------------------------------------------------7

C...Ruang Lingkup Sosiologi Keluarga----------------------------------------------------------9

BAB III PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------------12

Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------12

DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------------13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosiologi Keluarga adalah salah satu cabang dari jurusan Sosiologi. Dalam
keluarga ini memiliki pengaruh besar pada seseorang. Hal ini didasarkan pada
pendidikan, nilai, norma, sosialisasi, interaksi, dll, bahwa seseorang awalnya diterima
melalui keluarga. Tentu saja, untuk memahami sebuah keluarga, kita membutuhkan
pengetahuan dasar tentangnya. Ilmu keluarga sendiri merupakan bidang yang terdiri dari
beberapa ilmu seperti sosiologi, ekonomi, biologi, administrasi bisnis dan ekologi.
Masing-masing ilmu tersebut mewujudkan teori yang membahas berbagai perbedaan dan
pemahaman tentang keluarga.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari orang dan bagaimana mereka


berhubungan satu sama lain, dan dapat juga dikatakan sebagai mempelajari hubungan
antara orang-orang dari perspektif sosial. Dan sederhananya, sosiologi mempelajari
masyarakat. Unit terkecil dari masyarakat adalah keluarga. Memulai sebuah keluarga
dimulai dengan pernikahan. Pernikahan itu sendiri adalah suatu yang lahir dari fitrah
manusia untuk saling mencintai dan hidup sebagai suami istri dalam sebuah rumah
tangga atau keluarga. Keluarga merupakan lembaga sosial yang fungsinya dalam
masyarakat sangat penting. Sebagai salah satu sistem sosial, keluarga merupakan
institusi dasar dalam pembangunan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan materi ini, dan agar tersusun secara sistematis dan efisien
maka timbul beberapa rumusan masalah yang diantaranya:

4
1. Apakah pengertian Keluarga.?

2. Apakah pengertian Sosiologi Keluarga.?

3. Apakah Pengertian Sosiologi Keluarga menurut para ahli.?

4. Apa ruang lingkup dari Sosiologi Keluarga.?

C. Tujuan

Dalam membahas materi ini tujuan yang dapat kita ambil yaitu:

1. Untuk mengetahu tentang pengertian dari Sosiologi Keluarga

2. Untuk mengetahui dalil Al-Quran yang menjelaskan tentang Keluarga

3. Untuk mengetahu tentang pengertian dari Keluarga

4. Untuk mengetahui ruang lingkup dari Sosiologi Keluarga

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat kita dapat dari pembahasan makalah ini:

1. Kita dapat mengetahui Definisi Keluarga dan dalil Al-Quran yang menjelaskan
tentang keluarga

2. Kita dapat mengetahui Definisi Sosiologi Keluarga secara umum dan definisi
menurut para ahli

3. Kita dapat memahami ruang lingkup kajian dari Sosiologi Keluarga

5
BAB II

PEMBAHASAN

I.I Definisi Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang
berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari
sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung
jawab diantara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan “Keluarga” adalah : ibu bapak
dengan anak-anaknya, satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu menerima kekurangan dan
kelebihan orang yang ada di sekitarnya baik buruk nya anggota keluarga, tetap tidak bisa
merubah kodrat yang ada, garis besarnya yang baik diarahkan dan yang buruk diperbaiki
tanpa harus menghakimi.

Adapun Dalil Al-Quran yang menjelaskan tentang keluarga, yakni di surah At-
Tahrim ayat 6:

6
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ُقوا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًرا َو ُقوُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُة َع َلْيَها َم اَل ِئَك ٌة ِغ اَل ٌظ ِش َداٌد اَل َيْع ُصوَن‬
‫َهَّللا َم ا َأَم َر ُهْم َو َيْفَع ُلوَن َم ا ُيْؤ َم ُروَن‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

I.2 Definsi Sosiologi Keluarga

Sebagai unit terkecil dari sistem sosial yang disebut masyarakat, analisis dan
penelitian keluarga tidak dapat dipisahkan dari penelitian sosiologi. Sosiologi,
sebagaimana dipahami secara umum, adalah ilmu yang berhubungan dengan masyarakat
dan membahas bagaimana kehidupan manusia ada di dalamnya. Untuk lebih memahami
kedudukan keluarga dalam penelitian sosiologi, salah satu cabang sosiologi adalah
sosiologi keluarga. Apa itu sosiologi keluarga? Ketika menggambarkan konsep keluarga,
umumnya dipahami bahwa orang-orang yang tinggal didalamnya berkaitan dengan
adanya pernikahan, kekerabatan, atau adopsi dan tinggal di rumah yang sama. 1

Sosiologi keluarga adalah istilah yang menggabungkan dua konsep sosiologi dan
keluarga (Ihromi, 1999), (Goode, 1963). Sosiologi berarti ilmu tentang masyarakat, unit
terkecil dari masyarakat, yang di dalamnya terdapat kepala-kepala dan kelompok-
kelompok orang, yang hidup bersama dalam keadaan yang sama. Sosiologi keluarga
adalah ilmu yang menjelaskan atau membahas tentang realitas sosiologis dari interaksi
keluarga, pola, bentuk, dan perubahan yang mempengaruhi perubahan dalam masyarakat
keluarga yang kemudian mempengaruhi sistem keluarga secara umum.
Adapun pengertian sosiologi keluarga menurut para ahli adalah sebagai berikut
(Sunaryo, 2014:53-54):

1
Awar, A. OctamayaTenri. (2021). Sosiologi Keluarga. Bandung: Media Sains
Indonesia.

7
1. Salvicion G. Balion dan Aracelis Maglaya
Definisi sosiologi keluarga adalah studi pengetahuan yang fokus pada kajian interaksi
keluarga dalam perannya masing-masing, sehingga menimbulkan konsekuensi untuk
mempertahankan kebudayaan melalui lembaga terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga.
2. E.M. Duval
Arti sosiologi keluarga ialah ilmu pengethuan yang mengulas tentang aspek dan steep by
steep dalam kehidupan keluarga, yaitu dari fase pacaran (menjalin hubungan) dan
pemilihan jodoh, pembentukan keluarga (menikah) sampai memberikan fungsi keluarga
secara menyeluruh dalam perubahan sosial di masyarakat.
3. Sigmund Freud
Sosiologi keluarga dalam pandangan Freud adalah ilmu yang mempelajari tentang
terbentuknya keluarga karena adanya perkawinan pria dan wanita yang secara sah di mata
hukum agama serta negara memlakukan peranannya untuk pembentukan generasi dengan
perkawainan.
4. Reisner
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-
masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,
kakek dan nenek.
5. Bentler et al
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan
seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan
orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.
6. National Center for Statistic
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu
rumah.
7. Suprajitno
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

8
I.3Ruang Lingkup Sosiologi Keluarga

Sebagai salah satu lembaga sosial selain lembaga agama keluarga berkembang
dalam masyarakat yang kemudian masuk dalam kategori struktur sosial. Sebagai struktur
sosial lembaga-lembaga lain eksistensinya bergantung pada eksistensi lembaga keluarga.
Keseluruhan perilaku individu akan lebih mudah dilihat dengan menggunakan
pendekatan pada keluarganya. Kegagalan keluarga dalam mengatur perilaku anggotanya
akan berakibat pada tidak tercapainya tujuan masyarakat secara tepat guna. Sosiologi
objek kajiannya adalah masyarakat dengan melihat hubungan manusia yang ada dalam
masyarakat tersebut. Sosiologi keluarga batasan kajiannya adalah mengamati perilaku
anggota keluarga serta hubungan dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku tersebut.
Dengan demikian objek kajian sosiologi keluarga dalam membahas keluarga dapat
dibatasi pada empat aspek sebagai berikut (Puspitawati, 2012), (Sunarto, 2005):

1. Pola hubungan dalam keluarga

Pola secara harfiah dapat dijelaskan sebagai cara kerja, system dan pola kerja.
Sedangkan hubungan dalam hal konsep sosiologi dijelaskan sebagai sebuah interaksi
sosial. Pola hubungan dalam keluarga yang merupakan salah satu objek kajian sosiologi
keluarga adalah bagaimana bentuk atau cara yang digunakan oleh anggota keluarga untuk
berinteraksi satu sama lain. Pola hubungan dalam keluarga mengikuti pola interaksi
individu dalam berinteraksi dimana dalam interaksi tersebut terbagi atas dua yaitu
hubungan yang mengarah kepada terbentuknya kerjasama atau gerak penyatuan

9
(asosiatif) dan hubungan atau interaksi yang mengarah pada terbentuknya perpecahan
atau konflik (disosiatif).

Interaksi anggota keluarga mengarah pada kedua pola tersebut, interaksi yang
mengarah pada penyatuan dalam bentuk kerjasama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
Interaksi sosial yang bergerak pada penyatuan dalam keluarga misalnya: saling
membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah, anak membantu orangtua
membersihkan rumah, orangtua membantu anak mengerjakan tugas sekolahnya. Saling
menyapa di pagi hari, makan bersama saling menceritakan pengalaman yang didapatkan
setelah beraktifitas, berdiskusi mengenai kejadian sehari-hari, jalan-jalan bersama dan
lain sebagainya.

Dalam teori sosiologi kerjasama ada empat bentuk yaitu kerjasama yang sifatnya
spontan, kerjasama langsung, kerja sama kontrak dan kerjasama tradisional. Sedangkan
pola hubungan interaksi sosial yang mengarah pada gerak perpecahan itu ada 3 yaitu
kompetisi, kontravensi dan konflik. Kompetisi adalah interaksi sosial antara individu
karena saling bersaing satu sama lain yang pada dasarnya bisa berdampak positif dan
negative.

Kontravensi adalah usaha untuk menghalangi pihak lain mencapai tujuan atau
merupakan upaya menggagalkan orang lain mencapai apa yang dia inginkan. Kontravensi
dilakukan akibat adanya rasa tidak senang atas keberhasilan yang dicapai oleh pihak lain
yang dirasa merugikan. Sedangkan konflik adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang lawan baik dengan ancaman maupun
dengan kekerasan. Konflik yang terjadi dalam keluarga didominasi karena adanya
perbedaan pada anggota keluarga misalnya perbedaan Pola pikir, perbedaan perilaku,
tingkat emosional yang berbeda, kebiasan dan adat yang berbeda.

Perbedaan ini kemudian akan berpotensi menimbulkan konflik dalam kehidupan


keluarga. Menyatukan dua insan yang berbeda dalam sebuah ikatan hubungan suami istri
bukanlah sebuah hal yang mudah, dan untuk menuju pada persamaan tersebut maka akan
menimbulkan konflik dalam keluarga. Pasangan yang mampu menerima kekurangan

10
pasangan maka ikatan perkawinannya akan langgeng sedangkan mereka yang tidak bisa
saling menyesuaikan diri, rumah tangganya akan berakhir pada perceraian.

2. Sistem keluarga

Keluarga adalah sebuah system terkecil yang ada dalam masyarakat yang
merupakan agen sosialisasi primer untuk mengenalkan nilai, norma aturan dan adat yang
diterapkan dalam keluarga. System keluarga merupakan proses yang dilakukan untuk
membentuk keluarga yaitu sistem pelamaran dan perkawinan, hak suami, istri dan anak,
pendidikan dan pengasuhan anak, perceraian, pengaturan harta warisan. Setiap keluarga
memiliki pola atau cara yang berbeda dalam mengatur sistem tersebut. System keluarga
menjadi hal yang menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan sosiologi.
Kegagalan dalam memahami perbedaan sistem keluarga antara satu sama membuka
peluang untuk terjadinya konflik antara kedua belah pihak yang akan menyatu dalam
ikatan perkawinan.

3. Pola-Pola keluarga

Pola keluarga dalam yang menjadi objek kajian sosiologi dalam upaya memahami
kehidupan keluarga kaitan dengan besar kecilnya keluarga; organisasi keluarga, aktivitas
keluarga, dan nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga. Semakin besar jumlah anggota
keluarga maka akan semakin besar dinamika interaksi yang terjadi didalamnya. Keluarga
merupakan lembaga sosial terkecil yang merupakan sebuah miniatur masyarakat. Dalam
keluarga akan berlangsung sosialisasi nilai yang dianut, baik buruknya keluarga akan
sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. Keluarga merupakan kerangka
acuan anak dalam bertindak. Setiap keluarga berbeda dalam keanggotaanya, organisasi,
aktivitas yang ada didalamnya serta nilai-nilai yang dianutnya. Menjelaskan perbedaan
tersebut dalam pendekatan sosiologi akan memberikan pemahaman dan pengalaman
dalam membina keluarga yang bahagia.

4. Faktor eksternal

11
keluarga Faktor eksternal dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berada diluar
keluarga. Faktor eksternal menjadi objek kajian dalam sosiologi keluarga karena
memiliki hubungan atau pengaruh timbal balik antara satu dengan yang lain. Faktor
eksternal yang mempengaruhi kehidupan keluarga ada banyak misalnya; kedudukan
sosial, kematangan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, lingkungan tetangga, lembaga sosial,
latar belakang kebudayaan, suasana rumah dan lain sebagainya.2

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Keluarga memegang peran penting dalam menjalanakan fungsi sosilaisasi pada


anak. Dalam perspektif sosiologi, peran orang tua sebagai pengendali keluarga
merupakan kewajiban sebagai peran sosial orang tua. Terutama dikaitkan dengan
upaya membentuk keperibadian anak yang diterima dan tidak sampai menjadikan
anak tidak bersikap dan berperilaku yang tidak diterima lingkungan sosialnya.

Fungsi-fungsi keluarga yang dilakukan dengan baik akan memberikan hal yang
positif bagi perkembangan individu di dalamnya dan pada gilirannya memberikan
kontribusi bagi kehidupan lingkungan sosialnya. Keluarga yang mempunyai
fungsifungsi pokok yakni fungsi yang sulit dirubah dan digantikan oleh orang lain,
sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi sosial, relatif lebih mudah berubah atau
mengalami perubahan.

2
Clara, E., & Wardani, A. A. D. (2020). Sosiologi Keluarga. UNJ PRESS..

12
Daftar Pustaka

Awar, A. OctamayaTenri. (2021). Sosiologi Keluarga. Bandung: Media Sains Indonesia.

Clara, E., & Wardani, A. A. D. (2020). Sosiologi Keluarga. UNJ PRESS..

Goode, J.William, Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Ihromi,T.O., Bunga Rampai Sosiologi Keluarga, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,


1999.

13

Anda mungkin juga menyukai