Anda di halaman 1dari 5

a.

Jelaskan bentuk sosialisasi yang Anda alami di dalam keluarga dan bagaimana proses sosialisasi
tersebut terjadi

Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seorang individu akan memperoleh pembentukan sikap
untuk berperilaku sesuai dengan perilaku yang berlaku dalam kelompok atau masyarakat. Proses
sosialisasi mempunyai makna dasar sebagai suatu dasar sebagai suatu proses belajar seorang individu
yang akan mengubah dari seorang yang tidak tahu menjadi lebih tahu dan memahami.

Sosialisasi dalam keluarga adalah cara dalam memberikan nilai kepada anak. Orang tua mengajarkakn
nilai dan memberikan nilai moral, agama, dan sosial kepada anaknya. Peran keluarga terutama orang tua
sangat penting dalam membentuk kepribadian, kebiasaan dan cara anak bersosialisasi dengan
masyarakat.

Proses sosialisasi yang pertama kali terjadi dikeluarga karena sebelum individu terjun ke masyarakat
maka setiap keluarga dari masing masing individu sudah menyiapkan bekal seperti sikap maupun sifat
yang harus dilakukan setiap individu terhadap lingkunagn masyarakat, hal ini dilakukan agar setiap
individu dapat memahami serta menghargai setiap kebiasaan kebiasaan yang terjadi dimasyarakat.
Contoh proses sosialisasi yang terjadi dalam keluarga:

1. Orang tua mengajarkan anaknya untuk berbahasa yang sopan saat berbicara dengan orang yang
lebih tua ataupun sepantaran
2. Orangtua mengajarkan anaknya dalam mengucap ‘terimakasih’ saat diberikan sesuatu,
mengucap ‘maaf’ ketika berbuat salah, dan kata ‘tolong’ saat ingin meminta bantuan.
3. Orangtua menasihati anaknya ketika berbuat salah
4. Orangtua mengajarkan anaknya untuk menghormati orang lain

b. Berikan analisis Anda mengenai konsep role taking dalam proses sosialisasi yang Anda alami
dalam keluarga!

Konsep role taking dalam proses sosialisasi merujuk pada kemampuan individu untuk memahami dan
berperan dalam peran peran sosial yang ada dalam lingkungan sosialnya. Melalui role taking, individu
mengembangkan pemahaman tentang peran peran yang mereka jalani dikeluarga dan belajar untuk
berperan sesuai dengan ekspektasi yang ada.

Pengalaman role taking yang saya alami dalam keluarga misalnya, sebagai anak saya diminta untuk
menaati peraturan peraturan yang ada dalam keluarga, menghormati orangtua, dan bertanggung jawab
dalam membantu tugas tugas rumah tangga. Dalam proses sosialisasi keluarga, role taking memainkan
peran penting dalam membentuk identitas dan nilai nilai individu. Contohnya ketika orangtua saya
berbicara dengan oranglalin penuh dengan pengertian dan empati, maka saya belajar tentang
pentingnya komunikasi yang efektif dengan mencontoh dari apa yang orangtua saya lakukan.

Namun, proses role taking dalam keluara tidak bersifat statis, seiring pertumbuhan dan perkembangan
individu maka peran peran dan peraturan dalam keluarga juga akan berubah. Role taking yang efektif
memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan perubahan dan berperan secara fleksible sesuai
dengan tuntutan yang ada.
a. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antar kelompok yang terkandung pada
wacana diatas.

Faktor yang mempengaruhi hubungan antar kelompok dalam wacana tersebut :

- Adanya perilaku stereotipe : dalam wacana tersebut ada banyak pertanyaan yang mengandung
bias agama, sikap rasis dan seksisme. Perilaku stereotipe tentang agama, ras dan gender dalam wacana
tersebut dapat membentuk pandangan yang sempit dan membuat seseorang cenderung mengambil
keputusan dan tindakan berdasarkan dengan prasangka yang digiring oleh pelaku stereotipe.

- Adanya diskriminasi : dalam wacana tersebut dipaparkan adanya pelaksanaan tes yang tidak etis
dan mengandung diskriminasi yang menunjukkan adanya perlakuan tidak adil terhadap kelompok
tertentu. Perilaku ini jelas terlihat saat seseorang diberi perlakukan yang berbeda berdasarkan agama
atau gender.

- Faktor kekuasaan : kekuasaan dan struktur sosial juga menjadi pengaruh dalam hubungan antar
kelompok. Dalam kasus yang disebutkan dalam wacana, proses rekrutmen pegawai menunjukkan
adanya ketimpangan kekuasaan antara pihak perekrut dengan pihak subjek tes. Proses ini berlangsung
tidak memenuhi asas kesetaraan dan penuh diskriminasi.

b. Ungkapkan analisis Anda mengenai hubungan antar kelompok yang dipengaruhi oleh faktor
seksisme

Faktor seksisme dalam wacana tersebut berpotensi mempengaruhi hubungan antarkelompok secara
negatif. Analisis saya mengenai hubungan antarkelompok yang dipengaruhi faktor seksisme, yaitu:

1. Akan adanya ketidaksetaraan gender, contohnya pada proses perekrutan dalam wacana diatas.
Pertanyaan pertanyaan yang bersifat seksis dan diskriminatif menunjukan adanya pandangan
yang merendahkan atau memandang rendah terhadap perempuan. Hal ini dapat berpotensi
merugikan dan menyulitkan perempuan dalam mendapatkan kesempatan didunia kerja.
2. Faktor seksisme juga bisa menimbulkan konflik dan perpecahan antar kelompok yang terllibat.
Kelompok yang satu akan merasa kesempatan mereka dalam mendapat pekerjaan yang adil dan
setara telah dikurangi dan menciptakan ketegangan terhadap kelompok yang mendukung
kesetaraan gender dan kelompok yang mempertahankan praktik praktik seksis.
3. Faktor seksisme juga dapat mempengaruhi sebuah organisasi. Jika proses rekrutmen sebuah
organisasi masih mempertahankan praktik praktik seksisme hal ini dapat mempengaruhi dan
menghambat kemampuan organisasi dalam membentuk lingkunagn kerja yang produktif.
a. Jelaskan yang dimaksud dengan struktur sosial dan berikan contohnya di lingkungan Anda.

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) struktur sosial merupakan konsep perumusan asas
hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat yang merupakan pedoman bagi perilaku individu.
Ini mencakup pada kelompok kelompok sosial, status dan peran, norma dan nilai, serta pola interaksi
dan hubungan antar individu.

Contohnya, dilingkungan saya terdapat beberapa struktur sosial misalnya pada lingkungan keluarga,
terdapat struktur sosial yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan adik.

Lalu pada lingkungan pendidikan atau sekolah terdiri dari guru dan siswa, yang dimana terdapat peran
yang berbeda, seperti peran guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pembelajar.

Lalu dilingkungan kerja yang struktur sosialnya terdiri dari manajemen, staff dan karyawan. Terdapat
hiarki yang jelas dalam organisasi antara atasan atau manager dengan karyawan biasa baik dari segi
peran dan tanggung jawab.

b. Berkaitan dengan poin 1, kemukakan analisis Anda lebih lanjut menggunakan


argumen/pendapat Erich Goode tentang struktur sosial, berikan contohnya di lingkungan Anda.

Menurut Erich Goode (1988), Struktur Sosial sebagai jaringan yang saling berhubungan, yang
secara normative mengarahkan hubungan sosial yang ada di masyarakat. Sebagai contoh dilingkungan
kota bekasi kita dapat melihat contoh struktur sosial dalam beberapa konteks

Misalnya dalam konteks lembaga pendidikan di kota BEKASI, misalnya dalam sebuah universitas atau
sekolahan terdapat struktur sosial yang melibatkan dosen, mahasiswa dan staff administrasi. Dosen
memiliki peran sebagai pengajar dan peneliti yang memberikan panduan akademik kepada mahasiswa.
Serta mahasiswa yang berperan sebagai pembelajar dan terlibat dengan sesama mahasiswa dan juga
dosen.

Struktur sosial ini juga mencakup hierarki yang ditentukan oleh jabatan akademik, conothnya professor,
dosen senior, dan asisten dosen.

Lalu contoh berikutnya struktur sosial dalam konteks lingkungan kehidupan masyarakat yang ada di
Bekasi. Di desa yang berada di Bekasi terdapat struktur sosial yang dapat ditandai dengan perbedaan
status dan peranan antar warga. Perbedaan pernanan dan status antar warga yaitu seperti ketua RT
(Rukun Tetangga), atau RW (Rukun Warga), Tokoh agama, tokoh masyarakat yang memiliki peran dan
tanggung jawab dalam menjaga kerukunan, keamanan dan ketertiban masyarakat tempatnya tinggal.

Melalui contoh contoh ini dapat terlihat bagaimana struktur sosial dapat mempengaruhi hubugan peran
dan interaksi antara individu dalam beberapa konteks di daerah bekasi. Struktur sosial ini membentuk
pola-pola yang terorganisir dalam masyarakat dan memainkan peran penting dalam
menciptakan keteraturan, koordinasi, dan pemahaman bersama dalam kehidupan sehari-hari.
a. Jelaskan fenomena perubahan sosial di pedesaan berdasarkan pendapat Gilin & Gilin.

Perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung terus-menerus dan
tidak akan pernah berhenti, karena tidak ada satu masyarakatpun yang berhenti pada suatu titik
tertentu sepanjang masa. Menurut john lewis gillin dan john philip gillin, Perubahan sosial adalah suatu
variasi dari cara hidup yang diterima, akibat adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

Pendapat Gilin & Gilin menyatakan bahwa perubahan sosial di pedesaan dipengaruhi oleh faktor-faktor
geografi, ekonomi, budaya, dan politik. Fenomena perubahan sosial di pedesaan dapat diamati dalam
beberapa aspek, seperti struktur sosial, pembagian pekerjaan, struktur keluarga,
dan perubahan budaya.

Perubahan sosial dipedesaan dapat dilihat dari pergeseran struktur sosialnya, misalnya adanya
peningkatan mobilitas sosial, dimana individu atau keluarga dapat naik atau turun dalam hierarki sosial.
Hal ini bisa terjadi karena faktor ekonomi, pendidikan ataupun kesempatan kerja diluar pedesaan.

Perubahan dalam pembagian pekerjaan antara laki-laki dan perempuan juga


merupakan fenomena perubahan sosial di pedesaan. Tradisionalnya, laki-laki cenderung bekerja di
sektor pertanian atau sebagai buruh migran, sementara perempuan bertanggung jawab atas pekerjaan
rumah tangga dan kegiatan pertanian subsisten. Namun, dengan perubahan ekonomi dan pergeseran
dalam struktur sosial, terjadi perubahan dalam pembagian pekerjaan antara kedua gender ini.

Selain itu perubahan sosial dipedesaan juga dapat dilihat dari perubahan struktur keluarga. Misalnya,
terjadi penurunan dalam ukuran keluarga dan peningkatan dalam keluarga inti yang terdiri dari
pasangan suami-istri dan anak-anak. Hal ini dapat terjadi karena adanya urbanisasi, di mana anggota
keluarga pergi mencari pekerjaan di perkotaan, meninggalkan keluarga yang lebih kecil di pedesaan.

b. Kemukakan analisis Anda mengenai perubahan sosial di pedesaan menggunakan teori Siklik oleh
Arnold Toynbee.

Teori siklik menekankan karakter undimentalin perubahan sosial. Setiap fase siklus muncul dari fase
sebelumnya dan melahirkan fase berikutnya. Teori siklik toynbee terdiri dari 3 fase, yaitu fase keadaan
ekuilibrium sosial, transisi ke fase disekuilibrium, dan disekuilibrium yang mengarah kepada ekuilibrium
yang baru. Teori siklus menyatakan perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Arnold Toynbee
merupakan salah satu tokoh yang mendukung teori tersebut. Peradaban menurut tesis Toynbee, adalah
setiap kebudayaan yang mengalami empat tahapan yaitu kelahiran, pertumbuhan, kemunduran, dan
keruntuhan.

Faktor faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dipedesaan misalnya:

1. Faktor ekonomi
2. Faktor lapangan pekerjaan
3. Faktor budaya
4. Faktor teknologi
5. Faktor struktur sosial
Dampak dari perubahan sosial dipedesaan ini juga memiliki dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya merujuk pada kemajuan dengan terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera, misalnya
munuclnya nilai dan norma baru yang lebih baik, adanya struktur dan hubungan sosial baru, dan
kesadaran politik semakin tinggi. Lalu dampak negatifnya yaitu yang mengarah pada kemunduran yang
ditandai dengan adanya tindak kriminalitas, konflik sosial dan masalah sosial lainnya. Misalnya bduaya
konsumtif yang semakin tinggi, disorientasi nilai dan norma, serta berkembangnya sifat individualisme.

Anda mungkin juga menyukai