Disusun oleh :
Fatimah Azzahra
1905155
2. Keluarga merupakan suatu kelompok yang berhubungan kekerabatan, tempat tinggal, atau
hubungan emosional yang sangat dekat yang memperlihatkan empat hal yaitu;
interdependensi intim, memelihara batas-batas yang terseleksi, mampu untuk beradaptasi
dengan perubahan dan memelihara identitas sepanjang waktu, dan melakukan tugas-tugas
keluarga :
a. Jelaskan pernyataan tersebut dengan disertai contoh
Berdasarkan pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa didalam suatu keluarga pasti
memiliki interaksi yang sangat dekat dan saling berpengaruh satu sama lain maka bisa
dikatakan bahwa suatu keluarga merupakan kekerabatan. Dan didalam suatu keluarga
juga setiap anggotanya saling berkegantungan satu sama lain. Contohnya seperti anak
akan berkegantungan kepada ayah karena sang ayah yang mencari nafkah bagi anak,
begitupun sebaliknya ayah akan memberi nafkahnya kepada anak dan istrinya.
b. Jelaskan perubahan sosial sering terjadi secara cepat dan revolusioner dalam keluarga
Perubahan sosial terjadi secara cepat dalam keluarga karena biasanya banyak sekali
kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi dan menyebabkan terjadinya perubahan
sosial. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat didalam keluarga seperti penyediaan
sarana media komunikasi, penggunaan telepon seluler, penyediaan media tv dan
dengan mudah meangkses berbagai sumber informasi serta sarana transportasi seperti
motor, mobil dsb.
5. Bentuk interaksi berlangsung dalam dunia komunikasi simbolik. Asumsi yang pertama
bahwa manusia hidup dalam dunia simbol dan dengan pikirannya ia akan memanipulasi dan
menginterpretasikan simbol tersebut..
a. Apa yang dimaksud dengan interaksi simbolik dalam keluarga
Interaksi simbolik dalam keluarga adalah suatu proses interaksi yang terjadi dalam
lembaga keluarga yang dimulai dengan adanya proses stimulus kemudian respon atau
tanggapan. Dalam masyarakat dikenal sebagai symbol komunikasi. Symbol
komunikasi merupakan proses dua arah dimana kedua pihak saling memberikan
makna atau arti terhadap symbol symbol itu. Dengan mempelajari symbol tersebut
manusia belajar melakukan tindakan secara bertahap. Dalam lembaga keluarga
dikenal dengan symbol komunikasi, sehingga antar anggota keluarga saling
memahami dan mengerti tindakan anggota keluarga lainya.
b. Simbol-simbol apa yang digunakan dalam melakukan interaksi dilingkungan keluarga
Symbol- symbol yaitu objek fisik (benda kasat mata), katakata (untuk mewakili objek
fisik, perasaan, ide dan nilai), serta tindakan (yang dilakukan orang untuk memberi
arti dalam ber-komunikasi dengan orang lain).
c. Bentuk atau jenis komunikasi apa yang biasa digunakan dalam melakukan intaksi
social
Jenis komunikasi beragam tergantung kondisi dan keadaannya misalnya komunikasi
antar personal, komunikasi antar kelompok, komunikasi persona dan kelompok. Juga
ada jenisnya komunikasi secara langsung atau berinteraksi langsung misalnya seperti
mengobrol atau berbicara, ada pula komunikasi tidak langsung seperti komunikasi di
media sosial.
6. Konflik yang muncul dalam keluarga dipengaruhi oleh pekerjaan dimana seseorang
mendapat tekanan di dalamnya sehingga menghambat peran dalam keluarga. hal ini
membuktikan adanya perubahan dalam struktur sosial dalam masyarakat mempengaruhi
alokasi peran dan fungsi ibu atau istri di dalam keluarga.
a. Apa yang anda fahami mengenai Work-Family Conflict
work-family conflict merupakan bentuk konflik antar peran dimana tekanan dari
peran pekerjaan dan keluarga saling bertentangan. Tuntutan pekerjaan berhubungan
dengan tekanan yang berasal dari beban kerja yang berlebihan dan waktu, seperti ;
pekerjaan yang harus diselesaikan terburu-buru dan deadline. Sedangkan tuntutan
keluarga berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menangani tugas-tugas
rumah tangga dan menjaga anak. Dimensi –dimensi work family conflict yaitu ada
time based conflict atau konflik berdasarkan waktu, strain based conflict atau konflik
berdasarkan tekanan da nada behavior based conflict atau konflik berdasarkan
perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi work family conflict (Suharmono&
Natalia, 2015) yaitu; tekanan waktu, ukuran keluarga dan dukungan keluarga,
kepuasan kerja, kepuasan pernikahan dan size of firm atau banyak pekerja dalam
perusahaan.
b. Jelaskan dengan disertai contoh bahwa manajemen waktu ibu bekerja yang baik tidak
berpengaruh buruk terhadap kecerdasan emosional anak.
manajemen waktu ibu yang baik akan berdampak baik pada kecerdasan emosional
anak, karena meski ibu tersebut bekerja dan memiliki keterbatasan waktu untuk
menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak, ibu tetap
memanfaatkan dengan baik di waktu yang tersedia sehingga waktu tersebut menjadi
waktu yang berkualitas bagi ibu dan anak. Ibu bekerja harus bisa menyeimbangkan
dan memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya, dengan tidak membawa urusan
rumah tangga ke tempat kerja atau sebaliknya membawa urusan pekerjaan ke dalam
rumah tangga. Semakin rendah manajemen waktu ibu bekerja maka semakin rendah
kecerdasan emosional yang dimiliki anak karena anak akan merasa terabaikan namun
sebaliknya semakin tinggi manajemen waktu ibu bekerja maka semakin baik juga
kecerdasan emosional anak. Semakin baik ibu mengatur jadwal kegiatan sesuai
dengan prioritas maka tujuan yang diinginkan akan tercapai. Contohnya ibu yang
bekerja namun masih tetap menyiapkan srapan untuk anak dan membantu anaknya
dalam mengerjakan tugas tugas sekolahnya saat ibu tersebut pulang dari tempat
kerjanya.
c. Apakah anda setuju dengan pernyataan bahwa penambahan peran dalam keluarga
akibat dari perubahan sosial tidak selamanya mempengaruhi fungsi tiap anggota
keluarga.
Saya setuju meski di awal dalam penambahan peran pasti akan berpengaruh terhadap
fungsi tiap anggota keluarga, namun karena seiring berjalannya waktu setiap anggota
keluarga akan beradaptasi dengan peran tersebut dan lama lama tidak akan
mempengaruhi fungsi tiap anggota keluarga lain.
7. Memahami perjalanan sebuah keluarga, selalu ada perubahan dari waktu ke waktu, tidak
pernah stagnan, tidak pernah flat.. Perkembangan ini terjadi melalui beberapa tahapan (stage)
dan kurun waktu tertentu.
a. Sebutkan tahapan perkembangan keluarga menurut Duvall
1. tahap perkawinan (married couple)
2. tahap mempunyai anak (childbearing)
3. tahap anak berumur pra-sekolah (preschool)
4. tahap anak umur SD (school age)
5. tahap anak usia remaja (teenage)
6. tahap anak lepas dari orang tua (launching center)
7. tahap ortu umur menengah (middle age parents)
8. tahap orangtua umur manula (aging parents)
8. Coba anda jelaskan dengan disertai contoh mengenai asumsi dari pemikiran teori
pertukaraha di bawah ini
a. Jika respon pada suatu stimulus mampu mendatangkan keuntungan, respon tersebut
cenderung diulang terhadap stimulus yang sama. Misalnya jika seorang anak melakukan
sesuatu yang baik lalu sang ibu merespon dengan baik kepada anak tersebut maka respon
stimulus sang anak akan bekerja untuk melakukan hal tersebut lagi.
b. Makin sering seseorang memberikan reward terhadap perilaku seseorang, makin sering
pula perilaku tsb untuk diulang. Karena orang yang mendapatkan reward atau pujian akan
merasa senang dan akan berfikir bahwa yang dilakukannya merupakan suatu kebanggaan
bagi dirinya dan orang lain maka dari itu orang tersebut akan mengulang kembali
perilaku-perilaku yang dia lakukan sebelumnya. Contohnya ketika seorang anak
mendapat juara 1 dikelasnya dan diberi reward atau pujian oleh orangtuanya, maka anak
tersebut akan terpacu untuk menjadi juara 1 lagi dikelas yang mendatang.
c. MMakin bernilai suatu keuntungan diperoleh, makin sering pula pengulangan perilaku
tsb. Karena orang yang mendapat suatu keuntungan dari suatu perilaku, maka dia akan
mengulang perilaku tersebut untuk mendapat keuntungan keuntungan lagi
d. Makin sering orang menerima ganjaran, makin berkurang juga nilai dari setiap tindakan
yang dilakukan berikutnya. Karena oranglain yang melihat perilakunya pun pasti akan
menganggap apa yang dilakukannya tidak bernilai baik karena orang tersebut sering
mendapat ganjaran.
e. Makin dirugikan seseorang dalam berhubungan, makin besar orang mengembangkan
emosinya. Yaitu ketika seseorang merasa hubungannya dengan orang lain merugikan
dirinya, maka emosi yang ada dalam diri seseorang tersebut akan terus bertambah.
SUMBER REFERENSI
Dzazifah, Nur. 2012. Modul Pembelajaran Sosiologi. Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta
Soemanto, Prof. Dr. R.B. Modul Sosiologi Keluarga.
APrilia, Adella. 2016. Keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat. Bogor.
UUD 1945 yang sudah diamandemen