Anda di halaman 1dari 16

inisi, fungsi dan bentuk keluarga

Oleh Muchlisin Riadi Pada Rabu, November 21, 2012 Labels: Sosial
Pengertian Keluarga

Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu
kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan
perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang
kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall
dan Logan, 1986).
2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).

Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka
membentuk satu rumah tangga.
3. Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang
memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang lebih luas.

Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
Fungsi Biologis
Untuk meneruskan keturunan
Memelihara dan membesarkan anak
Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
Memberi kesempatan untuk berekreasi
Fungsi Psikologis
Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya
Perlindungan secara psikologis
Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
Meneruskan nilai-nilai budaya
Sosialisasi
Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta
kehidupan keluarga
Fungsi Sosial
Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
Pengaturan ekonomi atau keuangan
Fungsi Pendidikan
Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-
fungsi lain.
Persiapan untuk kehidupan dewasa.
Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan,
pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan Garis Keturunan
1. Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Berdasarkan Jenis Perkawinan
1. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
2. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Berdasarkan Pemukiman
1. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga
sedarah suami.
2. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu
istri
3. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan Kekuasaan
1. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah dipihak ayah.
2. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ibu.
3. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-
keluarga.html#ixzz2Uf7AFFfU
Follow us: @kajianpustaka on Twitter | KajianPustaka on Facebook

Ke l u a r g a I n d o n e s i a u mu mn ya me n g a n u t t i p e k e l u a r g a b e s a r
( e x t e n d e d f a mi l y) k a r e n a masyarakat Indonesi a yang t erdiri dari beberapa
suku hi dup dal am suat u komuni ti denganadat istiadat yang sangat kuat.
Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
1.

Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ayah.2.

Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ibu.3.

Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu.
Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat peri l aku int erpersonal , si fat ,
kegi at anyang berhubungan dengan i ndividu dal am posi si dan si tuasi t ert ent u.
Peranan indivi du dalamkeluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :1.

Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencarinafkah,
pendi di k, peli ndung dan pemberi rasa aman, sebagai kepal a k e l u a r g a , s e b a g a i
a n g g o t a d a r i k e l o mp o k s o s i a l n ya s e r t a s e b a g a i anggot a dari kelompok
sosi al nya sert a sebagai anggot a masyarakat dari lingkungannya.2.

Peranan Ibu : Sebagai ist ri dan i bu dari anak-anaknya, i bu mempunyai peranan
unt uk me n g u r u s r u ma h t a n g g a , s e b a g a i p e n g a s u h d a n p e n d i d i k a n a k -
anaknya, pel i ndung dan sebagai sal ah satu kel ompok dari peranan s o s i a l n ya
s e r t a s e b a g a i a n g g o t a ma s y a r a k a t d a r i l i n g k u n g a n n y a , d i s a m p i n g
i t u j u g a i b u d a p a t b e r p e r a n s e b a g a i p e n c a r i n a f k a h tambahan
dalam keluarganya.3.

P e r a n An a k : An a k - a n a k me l a k s a n a k a n p e r a n a n p s i k o s i a l s e s u a i
d e n g a n t i n g k a t perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :1.

Fungsi Biologis

a.

Untuk meneruskan keturunan b.

Memelihara dan membesarkan anak c.

Memenuhi kebutuhan gizi keluargad.

Memelihara dan merawat anggota keluarga.2.

Fungsi Psikologisa.

Memberikan kasih sayang dan rasa aman b.

Memberikan perhatian diantara anggota keluargac.

Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.d.

Memberikan Identitas anggota keluarga.3.

Fungsi Sosialisasia.

Membina sosialisasi pada anak. b.

Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.c.

Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.4.

Fungsi Ekonomia.

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. b.

Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.c.

Menabung untuk memenuhi kebut uhan kel uarga di masa yang akan dat ang,
mi sal nya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.5.

Fungsi Pendidikana.

Me n y e k o l a h k a n a n a k u n t u k me mb e r i p e n g e t a h u a n , k e t e r a mp i l a n d a n
me mb e n t u k perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya. b.

Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.c.

Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.Ahli lain membagi fungsi keluarga,
sebagai berikut :1.

Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.

2.

Fungsi Sosi ali sasi anak. Tugas keluarga dal am me nj al ankan fungsi i ni adal ah
bagai manakeluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.3.

Fungsi Perli ndungan. Tugas kel uarga dalam hal i ni adal ah mel i ndungi anak dari
t i ndakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa
aman.4.

Fungsi Perasaan. Tugas kel uarga dal am hal i ni adal ah menj aga secara i nst uit i f
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggot a yang l ai n dal am
berkomuni kasi dan beri nt eraksi a n t a r s e s a m a a n g g o t a k e l u a r g a .
S e h i n g g a s a l i n g p e n g e r t i a n s a t u s a m a l a i n d a l a m menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.5.

Fungsi Reli gi us. Tugas kel uarga dal am fungsi i ni adal ah memperkenal kan dan
mengaj ak a n a k d a n a n g g o t a k e l u a r g a y a n g l a i n d a l a m k e h i d u p a n
b e r a g a ma , d a n t u g a s k e p a l a k e l u a r g a u n t u k m e n a n a m k a n
k e y a k i n a n b a h w a a d a k e y a k i n a n l a i n y a n g m e n g a t u r kehidupan
ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.6.

Fungsi Ekonomis. Tugas kepal a keluarga dal am hal i ni adal ah mencari sumber -
sumber kehi dupan dal am memenuhi fungsi -fungsi kel uarga yang l ai n, kepal a
kel uarga bekerj auntuk mencari penghasi lan, mengat ur penghasi l an it u,
sedemi ki an rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.7.

Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempatrekreasi , t et api yang pent i ng bagai mana menci pt akan suasana yang
menyenangkan dal amkel uarga sehingga dapat di l akukan di rumah dengan cara
nont on TV bersama, berceri t atentang pengalaman masing-masing, dsb.8.

F u n g s i Bi o l o g i s . Tu g a s k e l u a r g a y a n g u t a ma d a l a m h a l i n i a d a l a h
u n t u k me n e r u s k a n keturunan sebagai generasi penerus.Dari berbagai fungsi di atas ada 3
fungsi pokol kelurga terhadap keluarga lainnya, yaitu :1.

Asi h adal ah memberikan kasih sayi ng, perhat i an, rasa aman, kehangat an, pada
anggot ak e l u a r g a s e h i n g g a me mu n g k i n k a n me r e k a t u mb u h d a n
b e r k e mb a n g s e s u a i u s i a d a n kebutuhannya.2.

Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya
selaluterpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial,
danspiritual.

3.

Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasayang
mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :1.

Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya2.

Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga3.

Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing4.

Sosialisasi antar anggota keluarga5.

Pengaturan jumlah anggota keluarga6.

Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga7.

Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas8.

Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya


NDI KATOR DAN KRI TERI A KELUARGA
Indikator Keluarga Sejahtera pada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang
terkandung didalam undang-undang no. 10 Tahun 1992 disertai asumsi bahwa
kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang
spesifik dan operasional. Karena indikator yang yang dipilih akan digunakan oleh kader
di desa, yang pada umumnya tingkat pendidikannya relatif rendah, untuk mengukur
derajat kesejahteraan para anggotanya dan sekaligus sebagai pegangan untuk
melakukan melakukan intervensi, maka indikator tersebut selain harus memiliki validitas
yang tinggi, juga dirancang sedemikian rupa, sehingga cukup sederhana dan secara
operasional dapat di pahami dan dilakukan oleh masyarakat di desa.
Atas dasar pemikiran di atas, maka indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang
ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Keluarga Pra Sejahtera

Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan
dasarnya (basic needs) Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan
pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan.
b. Keluarga Sejahtera Tahap I
adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal yaitu
1. Melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing-masing anggota keluarga.
2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih.

3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah,
bekerja/sekolah dan bepergian.
4. Bagian yang terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.
5. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesarana/petugas
kesehatan.
c. Keluarga Sejahtera tahap II
Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga
sejahtera I,
harus pula memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 yaitu :
6.
7. Anggota Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
8.
9. Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai
lauk pauk.
10.
11. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per
tahun.
12.
13. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.
14.
15. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
11. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
mempunyai

penghasilan tetap.
12.
13. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.
14.
1. Seluruh anak berusia 5 - 15 tahun bersekolah pada saat ini.
2.
6. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
d. Keluarga Sejahtera Tahap III

yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula memenuhi syarat
15 sampai 21, syarat pengembangan keluarga yaitu :
15.
16. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.
17.
16. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga
untuk tabungan keluarga.
17.
1. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
2.
3. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
4.
5. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1 kali/6 bulan.
6.
7. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/TV/majalah.
8.
9. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai
dengan kondisi daerah setempat.
e.
f. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus

Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan dapat pula memenuhi
kriteria 22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya yaitu :
22.
23. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan
sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
24.
1. Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus
perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.
e.
f. Keluarga Miskin.

adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena alasan ekonomi
tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
a.
b. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging/ikan/telor.
c.
d. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel
pakaian baru.
e.
f. Luas lantai rumah paling kurang 8 M2 untuk tiap penghuni.
e.
f. Keluarga miskin sekali.

adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena alasan ekonomi
tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
a.
b. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih.
c.
d. Anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk dirumah, bekerja/sekolah dan
bepergian.
e.
f. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah.

KELUARGA SEJAHTERA
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-istri atau suami-istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.Keluarga sejahtera dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil
yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras,
seimbang antara anggota keluarga denganmasyarakat dan lingkungan.
Tahapan keluarga :
1 . K e l u a r g a P r a S e j a h t e r a Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimalsperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan,
kesehatan.2 . K e l u a r g a S e j a h t e r a T a h a p 1 Keluarga dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuhandasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi
belum dapat memenuhi keseluruhankebutuhan social psikologis keluarga seperti pendidkan,
KB, interaksi dalamkeluarga, interaksi dengan lingkungan.3 . K e l u a r g a S e j a h t e r a
T a h a p 2 Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan
psikologistetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (menabung
danmemperoleh informasi).4 . K e l u a r g a S e j a h t e r a T a h a p 3 Keluarga-keluarga
yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan2 namun belum dapat
memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal terhadapmasyarakat dan berperan secara aktif
dalam masyarakat.5 . K e l u a r g a S e j a h t e r a T a h a p 3 P l u s Keluarga-keluarga yang
dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3.
Pelaksanaan pembangunan keluarga sejahtera
:Diatur melalui PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga sejahteradiwujudkan
melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh
masyarakat dan keluarga.Tujuan :Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa
kepada Tuhan YangMaha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun
dirisendiri dan lingkungannya.
Pokok-pokok kegiatan pembangunan keluarga sejahtera :
1 ) P e mb i n a a n k e t a h a n a n f i s i k k e l u a r g a Kegiatan-kegiatan yang bersifat
meningkatkan ketahanan fisik keluarga.Contoh : pembinaan gizi keluarga termasuk gizi ibu
hamil, stimulasi pertumbuhan balita, pembinaan kesehatan lingkungan keluarga, usaha
tanaman obat keluarga,dan lain-lain.2 ) P e mb i n a a n k e t a h a n a n n o n f i s i k
k e l u a r g a


DEFENISI
WHO 1959
Gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai
bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan

American Nursing Association (ANA)
Suatu bagian dari praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk.

Badan Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat.

Community Healt Nursing (CHN)
Layanan keperawatan professional yg ditujukan pd masyarakat dgn penekanan kelompok risiko tinggi
dlm upaya pencapaian derajat kesehatan optimal

TUJUAN
Meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar

Karakteristik konsep keperawatan
Manusia
Kesehatan
Keperawatan
Lingkungan

1. Konsep Manusia
a. Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik
b. Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya
c. Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural,
spiritual dan lingkungan
d. Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan
e. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan
masyarakat.

Individu
defenisi
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social
dan spiritual.

Peran perawat pada individu
Memenuhi kebutuhan dasar kalien: fisiologi, social, psikologi dan spiritual

keluarga
defenisi
Keluarga =>
- sekelompok individu
- berhubungan erat secara terus menerus
- terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,.
Lingkup kebutuhan dasar manusia (keluarga) dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow

Alasan mengapa keluarga menjadi fokus keperawatan
- Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat
- Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan
masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
- Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.

masyarakat
defenisi
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus
menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri masyarakat
- Interaksi antar warga
- Diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
- Identitas yang kuat mengikat semua warga

2. Konsep kesehatan
defenisi
- Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif
- Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan
- Keturunan
- Perilaku
- Pelayanan kesehatan
- Lingkungan


3. KEPERAWATAN
Keperwatan
=> bentuk pelayanan professional sebagai
=> bagian integral pelayanan kesehatan
=> berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif,
=>ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia.

Falsafah keperawatan
Keperawatan menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk
bio-psiko-sosial-spiritual.
kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic
keperawatan bersifat universal
keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan
keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif
4. LINGKUNGAN
Berfokus pada lingkungan masyarakat
Dapat mempengaruhi status kesehatan manusia
Meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual.

RUANG LINGKUP PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
meliputi
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Resosialitatif

1. PROMOTIF

Dilakukan dengan cara:
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks

2. preventif
Dilakukan dengan cara:
a. Imunisasi
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, Iodium
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui

3. Kuratif
Dilakukan melalui
Perawatan orang sakit di rumah
Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
Perawatan payudara
Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Rehabilitatif
Meliputi kegiatan:
Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll
5. resosialitatif
Upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh
masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

SASARAN DAN FOKUS PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
SASARAN
Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Baik yang sehat atau sakit
Yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan serta ketidakmampuan.
Fokus
1. Keluarga yg belum terjangkau pelayanan kesehatan
Ibu hamil yang belum melakukan ANC
Ibu nifas yg persalinannya ditolong oleh dukun
Balita tertentu / gizi buruk
Penyakit kronis
Penyakit endemis
Kecatatan fisik / mental
2. Keluarga dengan resiko tinggi
Ibu hamil dengan masalah gizi.
Ibu hamil dengan resiko tinggi lain (perdarahan, hipertensi dan infeksi
balita dengan BGM
Neonatus dengan BBLR.
Usia lanjut jompo.
Kasus percobaan bunuh diri.
3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
Drop out tertentu
Kasus pasca perawatan
4. Pembinaan kelompok khusus
Terikat dengan institusi
Tidak terikat dengan institusi
5. Pembinaan desa masyarakat bermasalah
- daerah endemis
- perumahan kumuh
- daerah pemukiman baru

KEGIATAN PADA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home care.
Penyuluhan kesehatan
Konsultasi
Bimbingan
Melaksanakan rujukan
Penemuan kasus
Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
Memberikan teladan
Ikut serta dalam penelitian
PRINSIP DASAR DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keluarga adalah unit utama
Sasaran => Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
Penekanan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Dasar utama menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
Kegiatan utama di masyarakat dan bukan di rumah sakit.
Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
Tujuan => meningkatkan fungsi kehidupan => meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
Bekerja secara team.
Kegiatan => meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau
yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
Home visite sangat penting.
Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang
ada.
Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas,
institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai