Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya
makalah ini.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya
ilmu pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar perbankan syariah mengacu kepada ajaran agama Islam yang
bersumber pada al-Qur’an, al-Hadits/ as-Sunnah, dan Ijtihad. Ajaran agama Islam
yang bersumber pada wahyu Ilahi dan sunaturosul mengajarkan kepada umatnya
untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang baik di dunia yang sekaligus
memperoleh kehidupan yang baik di akhirat. Hal ini berarti, bahwa dalam
mengerjakan kehidupan di dunia tidak dapat dilakukan dengan menghalalkan
segala cara, tapi harus dilakukan melalui gerakan amal saleh.
“Bank Syariah adalah bank yang kegiatan usahanya dilakukan berdasarkan
prinsip syariah. Sedangkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam” (UU No. 21/2008 ttg Perbankan Syariah).
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat
diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Antonio dan
Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank
yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang
beroperasi dengan prinsip syariah Islam dan bank yang tata cara beroperasinya
mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadits. Bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam
beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.
Dalam keuangan syariah menekankan pentingnya keselarasan aktivitas
keuangan dengan norma dan tuntunan syariah. Aturan terpenting dalam kegiatan
keuangan syariah adalah pelarangan riba (memperanakan uang dan
mengharapkan hasil tanpa menanggung risiko). Ahli fiqh menilai ini sangat kental
eksistensinya dalam aktivitas keuangan konvensional.1
Untuk itulah pada kesempatan kali ini kelompok kami akan coba mencari
tahu tentang Perbankan Syariah secara lebih rinci yaitu mulai dari pengertian
perbankan syariah, konsep dasar perbankan syariah, fungsi perbankan syariah,
peran perbankan syariah, prinsip dasar perbankan syariah dan perbandingan
perbankan syariah dengan perbankan konvensional.
Kami mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami cantumkan
dalam rumusan masalah dari kutipan-kutipan laman website di google, sumber
bacaan lain berupa artikel, majalah islam dan buku referensi terkait ekonomi islam
Semoga apa yang kami tuangkan dalam makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan pembaca makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
7 http://www.banksyariah.net/2012/12/fungsi-bank-syariah.html
8 Sumber :http://simplenews05.blogspot.co.id/2015/08/peran-dan-fungsi-bank-
syariah.html
pinjaman kebajikan (qardul hasan), zakat, dan dana sosial lainnya yang sesuai
dengan ajaran Islam.9
9 Sumber :http://simplenews05.blogspot.co.id/2015/08/peran-dan-fungsi-bank-
syariah.html
kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisab yang
disepakati dan resiko akan ditanggung sesuai dengan porsi kerjasama.
Jenis-jenis musyarakah ada empat, yaitu:
a. Musyarakah Muwafadhah, yaitu kerjasama dua orang atau lebih pada suatu
obyek dengan syarat tiap-tiap pihak memasukkan modal yang sama jumlahnya
serta melakukan tindakan hukum (kerja) yang sama, sehingga tiap-tiap pihak
dapat melakukan perbuatan hukum atas nama orang-orang yang bekerjasama
itu.
b. Musyarakah Al-Inan, kerjasama dalam modal dalam suatu perdagangan yang
dilakukan dua orang atau lebih dan keuntungan dibagi bersama dengan jumlah
modal yang tidak harus sama porsinya.
c. Musayarakah Al-Wujuh, yaitu kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih
yang tidak punya modal sama sekali dan mereka melakukan suatu pembelian
dengan kredit serta menjualnya dengan harga tunai, sedangkan keuntungan
yang diperoleh dibagi bersama.
d. Musyarakah Al-Abdan, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua pihak untuk
menerima suatu perkerjaan, seperti pandai besi, servis alat-alat elektronik,
laundry, dan tukang jahit. Hasil yang diterima dari pekerjaan itu dibagi
bersama dengan kesepakatan mereka berdua.
10 http://www.banksyariah.net/2012/07/prinsip-bank-syariah.html
sengketa Basyarnas)
- Ada Dewan - Tidak ada DSN
- Struktur oranisasi Syari’at Nasional dan DPS
(DSN) dan dewan - Halal dan haram
Pengawas Syari’ah - Perangkat bunga
- Investasi (DPS) - Profit oriented
- Prinsip organisasi - Halal - Debitur dan
- Tujuan - Bagi hasil, jual kreditur
- Hubungan nasabah beli, sewa
- Profit dan falah
oriented
- Kemitraan
Adapun perbedaan dari segi bunga dan bagi hasil dapat djabarkan sebagai
berikut:
No Bunga Bagi hasil
1. Penentuan bunga dibuatpada waktu akad Penentuan besarnya rasio
2. dan asumsi harus selalu untung. atau nasabah bagi hasil
Besarnya presentase berdasarkan jumlah ibuat pada waktu akad
uang dan modal yang dipinjamkan. dengan berpedoman pada
3. Pembayaran bunga tetap seperti yang kemungkinan untung rugi.
dijalankan tanpa pertimbangan apakah Besarnya rasio bgi hasil
proyek yang dijalankan oleh pihk nasabah berdasarkan pada jumlah
utntung atau rugi. keuntungan yang diperoleh.
3. Jumlah pebayaran bunga tia meningkat
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau Bagi hasil bergantung pada
keadaan ekoomi sedan booming. keuntungan proyek yang
4. Eksistensi baunga diragukan(kalau tidak dijalankan. Bila usaha
dikecam), oleh semua agama termasuk merugi, keuntungan akan
islam. ditanggug oleh kedua belah
pihak.
Jumlah pembagian laba
meningkat sesuai
peingkatan jumlah
pendapatan.
Tidak ada yang meragukan
keabsahan bagi hasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan bab II yaitu :
1. Bank syari’ah terdiri dua kata, yaitu bank dan syari’ah. Kata bank bermakna
suatu lembaga keuangan yag berfungsi sebagai perantara keuangan dari kedua
belah pihak yait pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Kata syari’a dalam versi bank syari’ah adalah atura peranjian berdasarkan
yang dilakukan oleh pihak bank dan pihak lain untuk menyimpan dana dan
atas pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai hukum islam.
Maka bank syari’ah dapat diartikan sebagai suatu lembaga euanga ang
berfungsi menjadi perantara bagi pihak yang berlebihana dan dn pihak yang
membutuhkan dana untuk kegiatan usah atau kegiatan yang lainnya sesuai
hukum islam.
2. Kegiatan dan usaha bank selalu berkaitan dengan komoditas antara lain:
a. Pemindahan uang.
b. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran.
c. Mendiskonsurat wesel, surat order maupun surat-surat berharga lainnya.
d. Membeli dan menjual surat-surat berharga,.
e. Membeli dan menjual cek wesel, surat wesel, kertas dagang.
f. Membeli kredit.
g. Memberi jaminan kredit.
3. Dalam paradigma akuntansi Islam, secara garis besar terdiri atas 4 fungsi
utama, hal ini termuat dalam buku “bank syariah dari teori ke praktik”
karangan Muhamad Syafi’i Antonio, yaitu fungsi bank syariah sebagai
manajemen investasi, fungsi bank syariah sebagai investasi, fungsi bank
syariah sebagai jasa-jasa keuangan, dan fungsi bank syariah sebagai jasa
sosial.
4. Bank syariah adalah bank yang menjalankan fungsi interme diasinya
berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.Peran dan fungsi bank syariah, di
antaranya sebagai berikut,
Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat atau dunia usaha dalam
bentuk tabungan (mudharabah), dan giro (wadiah), serta menyalur kannya
kepada sektor riil yang membutuhkan. Sebagai tempat investasi bagi dunia
usaha (baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan
menggunakan alat-alat investasi yang sesuai dengan syariah. Seperti al-
murabahah (pembiayaan jual beli barang), al-mudharabah pembiayaan bagi
hasil), al-musyarakah (pembiayaan penyertaan modal), dan al-ijarah.
Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah kontrak
perwakilan atau penyewaan seperti garansi, transfer kawat, dan L/C (Letter of
Credit). Memberikan jasa sosial seperti pinjaman kebajikan (qardul hasan),
zakat, dan dana sosial lainnya yang sesuai dengan ajaran Islam.
5. Secara umum adalah melarang melakukan transaksi yang mengandung unsur-
unsur riba, maisir, gharar, dan jual beli barang haram. Prinsip bank syariah ini
diterapkan untuk mencapai tujuan sesuai jalur syariah. Pada artikel
sebelumnya, telah dijelaskan bahwa setidaknya ada 11 macam prinsip bank
syariah, yaitu Mudharabah, Musyarakah, Wadi’ah, Murabahah, Salam,
Istishna’, Ijarah, Qardh, Rahn, Hiwalah/Hawalah.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA