(Proposal)
OLEH
AISYAH JESSICA LOLITA MARA
17110008
i
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras yang penulis lakukan
2020/2021”.
Nya dan bantuan serta bimbingan dari segala pihak hingga penulis proposal ini
dapat terselesaikan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu dengan rasa penuh rendah hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Proposal ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Identifikasi masalah ...................................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................7
1.4 Perumusan Masalah ...................................................................................7
1.5 Tujuan dan kegunaan penelitian ................................................................7
1.5.1 Tujuan Penelitian .............................................................................7
1.5.2 Kegunaan Penelitian ........................................................................8
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................8
1.6.1 Objek Penelitian ..............................................................................8
1.6.2 Subjek Penelitian .............................................................................8
1.6.3 Waktu Penelitian ..............................................................................8
1.6.4 Tempat Penelitian ............................................................................8
iii
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................43
3.3.1 Populasi ...........................................................................................43
3.3.2 Sampel .............................................................................................44
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................45
3.5 Teknik Analisis Data .................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dari bangsa itu. Pendidikan merupakan tindakan sadar dan terencana yang dapat
Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem
sadar dan terencana untuk menghidupkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk memiliki kekuatan
keterampilan yang nantinya akan diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan mempunyai sebuah peran dalam melahirkan sebuah sumber daya
yang memiliki kualitas yang bagus serta memiliki sikap yang baik. Pendidikan
sekolah dasar adalah pendidikan awal dari anak untuk mengembangkan pengetahuan.
(Muhroji & Yusrina, 2018:1). Pembelajaran adalah langkah dalam membantu siswa
ke sebuah proses belajar dan mereka mendapatkan dari tujuan belajar yang sesuai
dengan apa yang diinginkan.Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yaitu proses dimana
guru bersama siswa berinteraksi satu sama lain yang akan ada hubungan timbal balik
1
yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi. Proses kegiatan belajar dapat diartikan
sebagai sebuah interaksi antar individu dengan lingkungan, lingkungan dalam artian
pengalaman yang pernah didapatkan atau ditemui dapat menyebabkan perhatian bagi
Menurut Fathoni & Suyahman, (2018:175) menjelaskan belajar adalah sebuah proses
didik untuk proses 3 belajar sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berpusat kepada
siswa atau student centered. Memasuki abad 21 ini peserta didik dituntut agar mampu
Thinking and problem solving dan Creative and Innovative (Rozi & Hanum, 2019:7).
Maka dari itu perlu adanya pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman baru
yang bersifat menyenangkan serta lebih bermakna yang akan membuat peserta didik
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diterapkan. Di tahun 2020 ini seluruh
dunia mengalami wabah yaitu pandemi covid-19. Menurut Vergoulis et al., (2020:1)
Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang, dan salah satunya di bidang
pendidikan. Banyak Negara yang sementara sudah menutup sekolah, perguruan tinggi
2
selama masa pandemic covid-19. Setiap Negara membuat kebijakan-kebijakan untuk
Covid -19 semua negara menerapkan sebuah tindakan salah satunya dengan
melakukan gerakan social distancing yaitu jarak sosial yang telah dibuat untuk
meminimalisir terjadinya interaksi dalam jumlah yang lebih banyak (Wilder-Smith &
menjadi terhambat dan tidak bisa dilakukan secara langsung hal ini juga juga
Dengan adanya pandemi covid-19 maka perlu adanya perubahan pada desain model
Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat edaran No 4 tahun 2020 yang berisi
disease (Covid-19) yang salah satu isinya adalah belajar dari rumah dengan kegiatan
pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Maka selama pandemi covid-19
Pendidikan Jarak Jauh dapat didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang tidak
memperhitungkan ruang dan waktu pembelajaran dan memiliki sifat mandiri untuk
kegiatan pembelajaran (Kor et al, 2014:854). Pendidikan jarak jauh menjadi sistem
3
yang paling efektif dan berprespektif dalam sebuah sistem pendidikan. (Lenar et al,
2014:111)
Di Indonesia pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan sesuatu yang baru, karena
(TIK) adalah istilah yang meliputi komunikasi perangkat atau aplikasi, yang meliputi:
radio, televisi, telepon seluler, komputer, dan perangkat keras jaringan dan perangkat
lunak, system satelit, serta beragamnya layanan dan aplikasi yang berhubungan,
Dewi (2020:56) menyatakan bahwa dengan kegiatan pembelajaran daring siswa dapat
memiliki waktu yang lebih ketika belajar, dapat belajar dengan fleksibel. Siswa dapat
converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Dengan
adanya teknologi maka pembelajaran dapat berjalan dan dilaksanakan secara daring.
didik tetap dapat memperoleh materi pelajaran selagi masa pandemi tengah
pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh dapat menjadi pilihan yang paling
tepat selama masa pandemic Covid-19 karena pendidikan harus tetap berjalan.
4
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk
bangsa akan terlihat dari tingkat pendidikan. Tahun 2020 awal bulan maret telah
tersebut sangat cepat dan memakan banyak korban, saat ini belum adanya obat untuk
lockdown yaitu melakukan semua aktivitas dari rumah. Dengan adanya lock down
mandiri yang dirancang secara tersusun dalam pemberian materi pembelajaran, dan
memantau suatu keberhasilan belajar dilakukan oleh tenaga pengajar yang harus
Dengan adanya pembelajaran jarak jauh (PJJ) tentunya ada pengaruh besar terhadap
belajar siswa baik peningkatan maupun penurunan dikarenakan siswa yang belum
5
Jarak rumah, Jaringan internet, paket internet dan kepemilikan handpone merupakan
suata hal yang diperlukan dan berpengaruh dalam proses belajar dan Pembelajaran
jarak jauh sangat berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar karena jarak dan
Motivasi belajar artinya dorongan dari siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya
senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.Motivasi belajar juga sangat penting dalam belajar mengajar karna tanpa
adanya motivasi, belajar tidak akan berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan uraian dia atas maka penulis tertarik untuk menulis proposal skripsi
Pelajaran 2020/2021
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi
dan kaku
6
3) Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap peningkatan belajar siswa
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah diatas maka dalam penelitian
ini, peneliti membatasi masalah pada pengaruh pembelajaran jarak jauh terhadap
7
1.5.2 Kegunaan Penelitian
Objek penelitian dalam skripsi ini pengaruh pembelajaran jarak jauh terhadap
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 Tinjauan Pustaka
secara terpisah dari proses belajar sehingga komunikasi antara tenaga pengajar dan
siswa harus difasilitasi dengan bahan cetak,media elektronik dan media media yang
lain.
keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan pada penerapan konsep berjalan’
(division of labor), prinsip prinsip organisasi dan pemanfaatan media secara ekstensif
pembelajaran pada siswa dalam jumlah yang banyak pada saat yang bersamaan
dimanapun mereka mereka berada. Merupakan suatu bentuk industri dari belajar Dan
pengajaran.
pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya penyediaan
9
tutor secara langsung/ dan terus menerus terhadap siswa dalam satu lokasi yang sama,
organisasi pendidikan serta penyediaan proses pembimbingan dan tutorial baik dalam
dan pemantauan keberhasilan siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang
memiliki tanggung jawab yang saling berbeda. Pembelajaran jarak jauh dengan
tatap muka, suatu sistem pembelajaran terjadi karena adanya kontak langsung antara
10
Pendidikan jarak jauh itu merupakan bentuk pendidikan yang memberikan
Namun ada kemungkinan untuk acara pertemuan antara pengajar dan pembelajar
hanya dilakukan kalau ada peristiwa yang istimewa atau untuk melakukan tugas-
Dari beberapa pengertian diatas jika diperhatikan secara seksama, maka dari beragam
definisi sistem pendidikan jarak jauh terlihat adanya persamaan maupun perbedaan.
sebagai konsep utama.sementara itu definisi dari Holmberg (1997) memiliki konsep
itegrasi kegiatan belajar dan mengajar sebagai konsep utama dalam batasan yang
diberikan.
hanya dari segi lokasi belajar, namun juga waktu belajar,sehingga bagi
mereka yang suka bermain punya waktu saat belajar bisa memperoleh
manfaat dari pembelajarn jarak jauh dengan kata lain pembelajaran jarak jauh
11
dapat lebih dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan mata
2. Dari segi biaya; mata pelajaran atau pembelajaran secara online cenderung
mungkin tidak tersedia di daerah setempat, karena kita bisa belajar dari mana
pengajar
5. Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka belajar dan pada tahapan apa
6. Materi baahan ajar dan berbagai interaksi dalam bentuk tulisan yang dikemas
7. Peserta didik menjadi lebih aktif dan lebih mandiri dalam proses belajar
mengajar.
8. Peserta didik dapat mengakses atau mereview bahan pembelajaran setiap saat.
12
Kelemahan Pembelajaran Jarak Jauh
jarak jauh. Jenis kenakalan kenakalan yang biasa terjadi di ruang kelas juga
akan dialami saat melakukan panggilan konferensi, bedanya lebih sulit untuk
2. Saat siswa belajar dari rumah,mereka mungkin dikelilingi oleh lebih banyak
proses terbangunnya relasi social dan nilai- nilai yang menjadi tujuan dasar
dari pendidikan
5. Tidak semua siswa siswa dibekali dengan gadjet pribadi.banyak dari mereka
daring, sedangkan orang tuanya bekerja dari pagi hingga sore, ini
interaksi antara guru dan siswa, sehingga guru kesulitan mengontrol siswanya.
siswa membuat ada saja yang tertinggal dalam memahami materi yang
diberikan.
13
8. Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring
kesadaran diri sendiri agar proses pembelajaran daring menjadi terarah dan
mencapai tujuan
Diantara sekian banyaknya kelebihan dan kekurangan pembelajrana jarak jauh, ada
baiknya kita terus berusaha meningkatkan kualitas diri, baik sebagai guru atau orang
Usaha terbaik kita adalah memenuhi kebutuhan anak selama diperlukan pembelajaran
jarak jauh agar mereka juga makin semangat dalam belajarhingga tiba saatnya
kembali kesekolah
1. Pengajar dan peserta didik tidak berada dalam satu ruang yang saat proses
jauh membebaskan guru untuk belajar lebih mandiri. Hal ini juga sesuai
14
dengan arti merdeka belajar dari nadiem anwar makarim, yang merupakan
dilakukan secara periodik antara peserta didik dengan pengajar atau tutor.
6. Program disusun dengan jenjang, jenis dan sifat pendidikan. Waktu yang
7. Dalam proses pembelajaran tidak ada pertemuan langsung secara tatap muka
hanya dilakukan kalau adaa peristiwa tertentu yang dianggap penting sekali
tidak ada tatap muka seperti hal nya dapat belajar secara mandiri. Bantuan
pada cara belajar mandiri ( self study ). Untuk itu, cara belajar mandiri perlu
15
bimbingan kepada pembelajar, dan pengawasan serta jaminan keberhasilan
pendidikan ini membedakan system pendidikan jarak jauh dari proses belajar
kepada pembelajaran melalui media audio visual seperti computer, tv, radio,
16
12. Melalui media pembelajaran tersebut,akan terjadi komunikasi dua arah
13. Tidak ada kelompok belajar yang bersifat tetap sepanjang masa
14. Paradigma baru yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh adalah peran
belajar.
15. Pembelajar dituntut aktif, interaktif, dan partisipatif dalam proses belajar,
bantuan dari pengajar atau pihak lainya,pembelajaran yang kurang aktif akan
16. Sumber belajar adalah bahan bahan yang dikembagkan secara sengaja sesuai
17
17. Interaksi pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung jika ada suatu
pertemuan. Bisa pula secara tidak langsung dengan bantuan tutor dalam forum
Dari karakter karakter pembelajaran jarak jauh diatas dapat saya simpulkan bahwa
guru walaupun tidak secara tatap muka tapi tetap memberikan pembelajaran
sepertinya seperti sekolah seperti biasa dan siswa disini harus lebih aktif dan lebih
mandiri terutama bagi orang tua perlu adanya pengawasan anak dalam menggunakan
media audio visual seperti computer, tv, radio, mediacetak, dan sebagainya, media ini
18
2. Memberikan kesempatan kepada para pengajar untuk meningkatkan kualitas
rutinnya sehari- hari sehingga cita cita untuk melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi belum tercapai. Dengan pembelajaran jarak jauh ini, tanpa harus
seper. Dengan pembelajaran jarak jauh ini, tanpa harus meninggalkan tempat
19
3. Pemenuhan dukungan psikososial
pada semua jenis, jalur, dan jenjang secara mandiri dengan menggunakan berbagai
kebutuhan, dan kondisinya. Pembelajaran jarak jauh menyediakan berbagai pola dan
relevansi, dan efisiensi dalam bidang pendidikan yang disebabkan oleh berbagai
hambatan seperti jarak, tempat, dan waktu. Untuk itu, penyelenggaraan pembelajaran
jarak jauh harus sesuai dengan karakteristik pembelajar, tujuan pembelajaran dan
proses pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pembelajaran jarak jauh adalah untuk
1. Tujuan yang jelas. Perumusan tujuan harus jelas, spesifik, teramati, dan
2. Relevan dengan kebutuhan. Program belajar jarak jauh harus relevan dengan
20
3. Mutu pendidikan. Pengembangan program belajar jarak jauh upaya
dengan pembelajaran lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih produktif.
Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh Pembelajaran jarak jauh mencakup upaya yang
21
pembelajaran jarak jauh. Prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh tersebut sebagai
dirancang agar bebas bisa diikuti oleh siapa saja. Apalagi pembelajar sifatnya
Oleh karena itu, isi program pendidikan, cara penyajian program, dan proses
pembelajaran dirancang secara khusus, yaitu tidak terbatas pada materi pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya, tempat, jarak, waktu, usia, jender dan persyaratan
atau program pendidikan yang dapat dipelajari secara mandiri (independent learning),
belajar perorangan atau belajar kelompok. Pengajar hanya sebagai fasilitator yang
bantuan yang diberikan pengajar seminimal mungkin atau tidak dominan disesuaikan
yang dapat dipelajari sendiri, adanya program tutorial untuk memberikan bimbingan,
dan rancangan ujian dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning). Peranan
materi pembelajaran dalam proses pembelajaran jarak jauh sangat penting, maka
perlu mengembangkan materi pembelajaran yang pjj berbasis online dan web 28
pembelajaran jarak jauh berbasis tik . baik dalam kualitas dan kuantitasnya. Oleh
karena itu sudah seharusnya dilakukan suatu kajian atau evaluasi terhadap materi
pembelajaran sehingga mempunyai standar yang sama. Hasil kajian ini sebagai bahan
22
Prinsip keluwesan memungkinkan pembelajar untuk fleksibel mengatur jadwal dan
kegiatan belajar, mengikuti ujian atau penilaian kemajuan belajar, dan mengakses
sendiri, tuntutan lapangan kerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau
dapat belajar dengan jenis, jalur, dan jenjang yang setara atau dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi disesuaikan dengan persyaratan yang berlaku.
sumber daya manusia atau teknologi yang tersedia dengan seoptimal mungkin agar
Untuk dapat mengatasi tantangannya, Bapak dan Ibu guru dapat meninjau kembali
tujuan dan prinsip Pembelajaran Jarak Jauh sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
Perlu mengingat kembali bahwa PJJ dilakukan agar setiap peserta didik mendapatkan
haknya untuk tetap bisa belajar selama masa pandemi Covid-19, serta memastikan
Selain untuk tetap melindungi seluruh warga satuan pendidikan dari penularan dan
23
Prinsip-prinsip PJJ juga perlu ditekankan kembali. Terutama prinsip mengenai
pemberian pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, serta prinsip
pembelajar khususnya agar yang tidak punya waktu atau jarak yang terlampau
dengan bantuan media elektronik seperti komputer, radio pendidikan, film, video,
dan sebagainya.
mandiri yang berdasar pada aktualisasi diri, percaya diri dengan bergantung pada
kelembagaan.
24
2.1.1.8 Prinsip – Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh
Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh a. Tujuan yang jelas Perumusan tujuan
harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah perilaku pembelajar b.
meningkatkan mutu pendidikan yaitu mutu proses pembelajaran yang ditandai dengan
proses pembelajaran yang lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih produktif. Efisien
mencakup penghematan dalam penggunaan tenaga, biaya, sumber dan waktu, sedapat
yang dicapai oleh lulusan, dampaknya terhadap program dan terhadap masyarakat e.
belajar, khususnya bagi yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal karena jauh
atau sibuk bekerja. Itulah sebabnya pembelajaran jarak jauh memberikan kemudahan
bagi pembelajar untuk belajar mandiri yang belajarnya tidak terikat dengan ruangan
kelas dan waktu. Pjj berbasis online dan web 30 pembelajaran jarak jauh berbasistik .
aspek seperti ketepaduan mata kuliah atau mata pelajaran secara multi disipliner.
25
mengerjakan tugas, latihan, atau soal. Bantuan yang diberikan adalah membimbing
untuk memahami tujuan yang akan dicapai, cara dan teknik mempelajari materi
merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang
kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, akan tetapi
dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk
Keadaan ini tidak menguntungkan karena siswa tidak dapat belajar secara optimal
yang tentunya pencapaian hasil belajar juga tidak optimal. Pandangan moderen
tentang proses pembelajaran menempatkan motivasi sebagai salah satu aspek penting
keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk
energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan)
26
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan demikian munculnya motivasi ditandai
dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang dapat disadari atau tidak.
Menurut Woodwort (1995) dalam Wina Sanjaya (2010:250) bahwa suatu motive
adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
untuk mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi adalah dorongan yang dapat
menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu.
Perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arden (1957) dalam Wina Sanjaya (2010:250)
bahwa kuat lemahnya atau semangat tidaknya usaha yang dilakukan seseorang untuk
mencapai tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya motive yang dimiliki orang
tersebut.
Para ahli yang menganut paham bahavior mengatakan bahwa motivasi berawal dari
situasi, kondisi dan objek yang menyenangkan. Jika hal ini memberi kepuasan yang
berkelanjutan maka akan menimbulkan tingkah laku yang siap untuk melakukan
dalam situasi lingkungan dan membuat pilihan mengenai apa yang dilakukan, tetapi
27
mereka lebih menaruh perhatian pada jalanumum perkembangan seseorang, aktivitas
dan bekerja pada diri organisme atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah
tingkah laku individu tersebut. Para teoritikus motivasi dalam menyusun konsepsi
teori mengenai motivasi bisa dikategorikan dalam tiga pendekatan yang utama, yakni:
Teeven dan Smith dalam Martaniah menyatakan bahwa motivasi adalah konstruk dan
pengaktifan perilaku, sedangkan komponen yang lebih spesifik dari motivasi yang
Kemudian Smith dan Sarason memberikan pengertian motivasi berasal dari kata latin
move yang berarti dorongan atau menggerakkan, dengan demikian motivasi diartikan
sebagai daya bergerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
demi mencapai suatu tujuan. Senada dengan di atas Terry dan Franklin menjelaskan
bahwa di dalam diri individu yang menggerakkan individu untuk melakukan tindakan
28
Dari beberapa teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Motivasi adalah
mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk
meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat
dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.
Lingkungan merupakan salah faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi
Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Guru
selaku pendidik perlu mendorong siswa untuk belajar dalam mencapai tujuan. Dua
fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya
(2010: 251-252) yaitu: 1. Mendorong siswa untuk beraktivitas Perilaku setiap orang
disebabkan karena dorongan yang muncul dari dalam yang disebut dengan motivasi.
Besar kecilnya semangat seseorang untuk bekerja sangat ditentukan oleh besar
kecilnya motivasi orang tersebut. Semangat siswa dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru tepat waktu dan ingin mendapatkan nilai yang baik karena siswa
memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. 2. Sebagai pengarah Tingkah laku yang
atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian Motivasi
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Selanjutnya menurut Winarsih
29
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
Jadi adanya motivasi akan memberikan dorongan, arah dan perbuatan yang akan
dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Fungsi
kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian siswa dapat menyeleksi
perbuatan untuk menentukan apa yang harus dilakukan yang bermanfaat bagi tujuan
oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas pembelajaran salah satunya
adalah adanya motivasi yang tinggi dari para peserta didik. Peserta didik yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap pembelajaran maka mereka akan
tergerak atau tergugah untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat
30
Menurut Kompri (2016:232) motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang
belajar yaitu:
1. Cita-cita dan aspirasi siswa. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa
3. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang
Selain itu Darsono (2000: 65) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Cita-cita/aspirasi siswa
2. Kemampuan siswa
motivasi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa
31
1. Faktor Individual Seperti kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
2. Faktor sosial Seperti keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial. Faktor lain yang
motivasi belajar pada diri siswa sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari luar
dirinya serta kemauan yang muncul pada diri sendiri. Motivasi belajar yang datang
dari luar dirinya akan memberikan pengaruh besar terhadap munculnya motivasi
32
Gambar 1. Factor factor yang mempengaruhi belajar
ASPEK Faktor
Metode
FISIOLOGI Lingkungan
Mengajar dan
ASPEK Siswa
*KESEHATAN Belajar
PSIKOLOGI
*FUNGSI2
Intelegensi
JASMANI
Bakat Minat
PENGLIHATAN
Motivasi
PENDENGARA
N dll
33
2.1.2.4 Sifat Motivasi
Menurut Wina Sanjaya (2010:256) dilihat dari sifatnya motivasi dapat dibedakan
antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi
yang muncul dari dalam diri idividu misalkan siswa belajar karena didorong oleh
karena memang ia mencintai olah raga tersebut. Jadi dengan demikian, dalam
motivasi intrinsik tujuan yang ingin dicapai ada dalam kegiatan itu sendiri. Motivasi
Misalkan siswa belajar dengan penuh semangat karena ingin mendapatkan nilai yang
bagus; seseorang berolah raga karena ingin menjadi juara dalam suatu turnamen.
Dengan demikian dalam motivasi ekstrinsik tujuan yang ingin dicapai berada di luar
kegiatan itu. Dalam proses pembelajaran, motivasi intrinsik sulit untuk diciptakan
karena motivasi ini datangnya dari dalam diri siswa. Kita tidak akan tahu seberapa
besar motivasi intrinsik yang menyertai perbuatan siswa. Hal yang mungkin dapat
Namun demikian menurut Oemar Hamalik (1995) dalam Wina Sanjaya (2010:256)
34
2. Sikap guru terhadap kelas, artinya guru yang selalu merangsang siswa berbuat
kearah tujuan yang jelas dan bermakna akan menumbuhkan sifat intrinsik. Akan
4. Suasana kelas juga berpengaruh terhadap munculnya sifat tertentu pada motivasi
paksaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menumbuhkan motivasi belajar peran
guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru harus bisa menciptakan
optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dituntut kreativitas guru dalam
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru untuk membangkitkan motivasi
belajar siswa sebagaimana yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2010: 261-263)
yaitu:
menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang ingin
35
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu guru
perlu menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai sebelum proses
pembelajaran dimulai.
mereka memiliki minat untuk belajar. Beberapa cara yang dapat dilakukan
siswa.
kemampuan siswa.
5. Berikan penilaian
memberikan arah kegiatan belajar secara benar, lebih dari itu dengan motivasi
36
Motivasi merupakan hal yang sangat penting sebagai berikut:
belajarnya.
mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran motivasi baik bagi guru dan
sampai berhasil.
Varia Winarsih (2009:114) mengatakan bahwa pentingnya motivasi bagi siswa adalah
sebagai berikut:
teman sebaya.
37
baik dari pada motivasi ekstrinsik. Dengan motivasi instrinsik siswa belajar
karena keikhlasan hatinya, sehingga akan muncul hasil positif dan hasil usaha
meningkatkan motivasi peserta didik tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara
besar-besaran, yaitu:
1. Pergunakan pujian
2. Pergunakan tes
sebelumnya
sekolah
38
13. Pengajar perlu memahami hubungan kekuasaan antara pendidik dan peserta
didik.
Sejumlah cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dilakukan pada saat
apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Guru sebagai pendidik dan
motivator harus memotivasi siswa untuk belajar demi tercapainya tujuan dan tingkah
laku yang diinginkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ciri–ciri siswa yang
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
dorongan luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak lekas puas dengan
sebagainya).
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
39
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi
dalam belajar akan melakukan aktivitas belajar dengan baik sehingga tujuan
(PJJ) Pembelajaran jarak jauh merupakan suatu metode dimana proses pengajarannya
terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga
pengajar dan siswa harus difasilitasi dengan bahan cetak media elektronik, dan
media-media lainya.
Karena sebuah jarak dan factor penghambat lainya seperti tidak mempunyai gadjet,
dan sinyal serta keterbatasanya kuota yg ada pada siswa itu dapat memicu terjadinya
Ketika siswa memiliki motivasi yang tinggi dan banyak serta diikuti dengan kaidah
atau cara yang baik dalam mengejar prestasinya maka disitu terdapat pengaruh antara
Sehingga motivasi belajar tersebut benar benar sebuah usaha pribadi dalam mencapai
peningkatan dalam kesuksesan belajar. Karena pendidikan jarak jauh bukanlah alas
40
an untuk membuat siswa menjadi malas sehingga kurang semangatnya dalam belajar
SMA 3 AL- AZHAR Bandar Lampung sebagai salah satunya sekolah yang
melakukan pembelajaran jarak jauh. Dimana siswa dan guru melakukan pembelajaran
secara virtual karena adanya sebuah larangan dari pemerintah soaln masalah wabah
(X) (Y)
2.3 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
Hipotesis akan diuji didalam penelitian dengan pengertian bahwa uji statistik
dan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1. METODE PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi yaitu gambaran atau
lukisan secara sistematis,factual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat- sifat serta
fakta yang diselidiki dengan menggukan instrument penelitian dengan tujuan untuk
Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi,atau apa yang menjadi
objek pengamatan penelitian yang dikontrol dan diteliti oleh peneliti. Adapun
variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adlah sebagai berikut :
42
1. Varibel bebas yaitu variabel yang cenderung mempengaruhi, dalam hal ini yang
2. Variabel terkait yaitu variabel yang cenderung dapat dipengaruhi oleh variabel
bebas,dalam hal ini menjadi variabel terikat adalah motivasi belajar (Y)
Definisi operasional variabel adalah definisi yang akan dioprasionalkan dan dapat
diukur, Agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur maka perlu dibuat
1) Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) adalah proses pembelajaran antara guru dan
2) Motivasi belajar merupakan suatu dorongan baik secara fisik maupun mental
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:80) populasi merupakan wilayah generalis yang terdiri atas
subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA AL AZHAR 3 Bandar Lampung tahun
Menurut Usman dan Akbar (2009 : 181) tujuan di adakan nya populasi adalah agar
peneliti dapat menentukan besarnya anggota sampel yang di ambil dari anggota
43
populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Dengan kata lain tujuan
pengambilan populasi ini adalah agar penelitian yang akan di laksanakan dapat secara
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah
suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau
rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat
representatif (mewakili).
dengan teknik acak sederhana (simple random sampling). Lebih lanjut Arikunto
(dalam Dwi Umi Novitasari, 2015) yang menyatakan bahwa jika subjek kurang dari
100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi dan jika populasinya lebih dari 100 maka diambil 10-15% atau 20-25% atau
lebih. Pada penelitian ini , peneliti mengambil 15 % untuk ukuran jumlah sampel dari
total populasi 108 siswa, sehingga jumlah sampel nya sebanyak 17 orang siswa.
Sampel tersebut di peroleh dengan alasan bahwa jumlah yang di ambil tersebut
44
3.4 Teknik Pengumpulan Data
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
1. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (dalam Fetti Halimah, 2012) dokumentasi berasal dari
sebuah kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Metode dokumentasi ini
dibutuhkan dalam penelitian ini yang berupa data terkait sekolah, catatan harian siswa
dan sebagainya.
2. Kuisioner ( Angket )
disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari
Kuisioner dibuat dengan skala linkert yaitu kuisioner yang jawabannya dalam bentuk
empat alternatif jawaban yang masing-masing diberi skore. Dalam menyusun skala
45
ini penulis menggunakan 4 alternatif jawaban, subyek memilih salah satu nya dengan
cara memberi tanda check list (√) pada kotak yang telah di sediakan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif
yang berfungsi untuk mendeskripsikan dan memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data yang ada. Selain itu penelitian ini juga menggunakan analisis
statistic korelasional.
Statistic korelasional berfungsi utuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara
Pearson Product Moment (r) yang di temukan oleh Karl Person (dalam Dwi Umi
n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
rxy =
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
46
DAFTAR PUSTAKA
47