Disusun Oleh :
MUHAMMAD RIDUAN NUR
NIM. P1337430218036
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan laporan kasus Praktik kerja lapangan
pada Kasus Tumor Paru di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Indriati
Solo Baru”.
NIM : P1337430218036
Solo Baru
Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat,
Kasus Tumor di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Indriati Solo Baru”.
berbagai pihak, maka laporan ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis
3. Ibu Dartini, Skm, M.Kes, Ketua Program Studi Sarjana Terapan Teknik
5. Ibu Santi Tri Mastuti, SST, Instruktur Klinik Instalasi Radiologi RSU
ii
6. Bapak Putut Tri Wibowo, Amd.Rad., Instruktur Klinik Instalasi
Solo Baru.
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan masukan dari
semua pihak. Penulis berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat untuk
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................................3
D. Manfaat Penulisan......................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................5
A. Anatomi Thorax.........................................................................................5
B. Patologi Kanker Paru...............................................................................10
C. Dasar-Dasar CT-Scan..............................................................................12
D. Kualitas Citra CT-Scan............................................................................19
E. Media Kontras..........................................................................................21
F. Teknik CT-Scan Thorax..........................................................................22
BAB III PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN...............................................28
A. Profil Kasus..............................................................................................28
B. Prosedur CT-Scan Thorax di RSU Indriati..............................................29
C. Hasil Radiograf........................................................................................34
D. Hasil Bacaan Radiograf...........................................................................35
E. Pembahasan.............................................................................................37
BAB IV PENUTUP...............................................................................................39
A. Kesimpulan..............................................................................................39
B. Saran........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
LAMPIRAN...........................................................................................................42
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
olah tulang sejati dan tulang rawan. Di dalam rongga thorax terdapat
beberapa organ yang terdiri dari trakea, bronchus, paru-paru, jantung dan
oleh struktur bertulang selangka dan di selaput dinding sebagai pleural yang
berisi cairan pleura. Paru-paru adalah organ tubuh yang berperan dalam
udara bebas saat menarik napas, melalui saluran napas (bronkus) dan sampai
Tumor paru bila keganasan disebut kanker paru atau dikenal juga sebagai
suatu bronchogenic carcinoma adalah istilah lain untuk kanker paru. Kanker
berasal dari sel–sel di dalam paru–paru. Tetapi kanker paru–paru bisa juga
berasal dari kanker di bagian tubuh lainya yang menyebar ke daerah paru-
1
CT Scan merupakan salah satu sarana penunjang penegakkan diagnosa
citra atau gambar berupa variasi irisan tubuh manusia (Seeram, 2016).
Dengan kemanjuan teknologi telah tercipta CT Scan yang lebih canggih yaitu
irisan penampang melintang seperti bidang axial, bidang coronal dan bidang
antara jaringan dan tumor serta dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis
Bontrager, 2014).
Instalasi Radiologi RSU Indriati Solo Baru pemeriksaan MSCT thorax posisi
pasien supine di atas meja pemeriksaan, kedua lengan berada di atas kepala,
berberapa parameter seperti scout thorax AP dan Lateral dengan range dari
digunakan window lung dan mediastinum. Hal tersebut yang membuat penulis
2
tertarik untuk menjadikan sebuah Laporan Kasus yang berjudul “Teknik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
3
Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang dan civitas akademika
lainnya.
2. Manfaat Praktis
serta evaluasi yang berguna bagi rumah sakit, dalam hal ini di Instalasi
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anatomi Thorax
Thorax atau dada adalah daerah tubuh yang terletak antara leher dan
thorax yang dibentuk oleh tulang, kartilage, dan otot. Di dalam rongga thorax
terdapat dua ruangan yaitu paru-paru dan mediastinum serta terjadi proses
sistem pernapasan dan peredaran darah. Organ yang terletak dalam rongga
dada yaitu; esophagus, paru-paru, hepar, jantung, pembuluh darah dan saluran
1. Rangka Dada
tersusun atas tulang vertebra thoracal, sternum, tulang iga dan tulang
rongga thorax, bagian depan terdapat sternum yang berada pada bagian
tengah dari rongga thorax. Sternum sendiri terdiri atas tiga bagian, yaitu:
5
Thorax merupakan rongga berbentuk kerucut, di bawah lebih lebar
dari pada di atas dan di belakang lebih panjang dari pada di depan. Pada
bagian depan oleh sternum dan di samping oleh dua belas pasang iga,
yang melingkari badan mulai dari belakang dari tulang belakang sampai
Keterangan gambar:
1. Manubrium sterni
2. Klavikula
3. Skapula
4. Tulang rusuk
5. Vertebra torakalis
6. Prosessus xipoideus
7. Korpus sterni
2. Paru-paru
Paru-paru terdiri dari dua paru-paru besar yang seperti spons, yang
terletak di setiap sisi rongga thorax. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
lobus, yaitu lobus superior, tengah, dan inferior yang dibagi oleh dua
celah yang dalam. Fisura inferior, yang memisahkan lobus inferior dan
dan tengah. Paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus, yaitu lobus superior
dan inferior yang dipisahkan oleh satu fisura oblik yang dalam.
6
Keterangan gambar:
1. Fissures
2. Out parietal
3. Pleura cavity
4. Inner pulmonary
dalam dinding dada dan diafragma dan disebut parietal pleura. Lapisan
3. Pleaura
dan melindungi paru. Setiap pleura terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan
7
luar paru dan meluas ke dalam fisura interlobaris. Lapisan parietalis
mengelilingi alat-alat yang masuk dan keluar dari hilus pulmonis pada
4. Trachea
sinister setinggi angulus sterni, terletak sedikit agak ke kanan dari garis
tengah. Pada ekspirasi, bifurcation trachea naik satu vertebra, dan selama
5. Bronchus
6. Mediastinum
terletak di antara kedua pleura dan paru. Meluas ke atas sampai aperture
7. Jantung
jantung yaitu atrium kiri dan kanan, ventrikel kiri dan kanan. Atria duduk
sama lain dengan katup satu arah. Sisi kanan dan kiri jantung dipisahkan
oleh dinding jaringan yang disebut dengan septum. Jantung relatif kecil,
dengan massa rata-rata 250 gr pada perempuan dewasa dan 300 gr pada
tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya
paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga
SCLC adalah jenis kanker paru yang tumbuh lebih cepat daripada
10
SCLC, atau sekitar 30.000 pasien setiap tahunnya terdiagnosis penyakit
tersebut.
NSCLC, yaitu:
a. Adenokarsinoma
dari kanker paru dan lebih banyak muncul pada wanita. Kanker tipe
b. Karsinoma Skuamosa
Jenis ini paling umum dari kanker paru serta paling banyak
dalam sel yang mengisi saluran udara, dan kanker ini tumbuh relatif
lambat
kecil dan dapat menyebar dengan cepat. Tipe ini sering disebut juga
besar.
penanganan dapat ditentukan. Jika pada foto thorax ditemukan lesi yang
paru yang terlibat secara tepat. CT-Scan thorax dapat diperluas hingga
C. Dasar-Dasar CT-Scan
manusia dalam bentuk irisan atau slice. Prinsip kerja dari CT-Scan yaitu
1. Komponen CT-Scan
yaitu scan unit dan operator konsol. Scan unit terdiri dari 2 bagian
12
yaitu meja pemeriksaan (couch), dan gantry. Gantry dan couch
a. Gantry
pasien. Meja ini terbuat dari fiber karbon. Dengan adanya bahan ini
c. Sistem Konsol
13
keyboard untuk memasukkan data pasien dan pengontrolan
dari MSCT. Data-data pasien yang telah ada disimpan dan dapat
kamera laser.
2. Parameter CT-Scan
a. Slice thickness
14
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari objek
tinggi. Namun semakin tipis irisan maka akan semakin banyak noise
b. Range
c. Faktor Eksposi
eksposi meliputi tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan waktu
15
pada tiap-tiap pemeriksaan. Namun pengaturan tegangan tabung
e. Pitch
f. Gantry tilt
g. Rekonstruksi Matriks
2016).
h. Rekonstruksi Algorithma
seperti tulang, soft tissue, dan jaringan lain dapat dibedakan dengan
rendah. Dosis radiasi yang terkait dengan penilaian ini lebih tinggi
dari pemeriksaan lain karena kontras dasar yang lebih rendah antara
resolusi spasial yang lebih baik. Dosis radiasi yang lebih rendah
dapat digunakan dalam uji ini karena kontras tinggi yang melekat
dosis radias..
i. Window Width
pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU. Untuk tulang
untuk kondisi udara nilai yang dimiliki -1000 HU. Jaringan atau
media kontras.
Nilainya dapat dipilih dan tergantung karakteristik perlemahan dari struktur objek
yang diperiksa.
1. Spasial Resolusi
yang berukuran kecil dengan densitas yang berbeda pada latar belakang
19
yang sama. Spasial resolusi dipengaruhi oleh faktor geometrik,
2. Kontras Resolusi
dan dipengaruhi oleh faktor eksposi, slice thickness, FOV dan filter
3. Noise
pada jaringan atau materi yang homogen. Sebagai contoh adalah air
pada pengukuran berarti noise nya tinggi. Selain itu noise akan
4. Artefak
Artefak adalah kesalahan yang terdapat pada gambar yang tidak ada
artefak, stair artefak, strip artefak, shading artefak, dan patial volume
artefak.
E. Media Kontras
tuba fallopi, ginjal, pembuluh darah, tumor, limpa, kelenjar, sumsum tulang
belakang, cairan tubuh, dan lain lain. Berdasarkan struktur kimia yang
membentuknya ada dua tipe utama media kontras pada CT-Scan, yaitu:
Kontras agen ini terdiri dari iodium sebagai elemen opasitas dan
molekul induk adalah gugus karboksil dalam bentuk asam benzoat dan
kation. Kation adalah jenis garam yang terdiri dari natrium, meglumine,
negative yang disebut anion. Kation dan anion adalah rantai samping
kation terlepas dari senyawa atau anion induk, sehingga menjadi dua ion
21
terpisah dalam darah. Hal ini menciptakan kondisi hipertonik atau
menyebabkan spasme vena, nyeri pada tempat injeksi, dan retensi cairan.
amida atau glukosa. Ketika dilarutkan di dalam air, senyawa non ionik
iodium. Oleh karena itu, ketika disuntikkan ke dalam darah atau rongga
kontras non ionik memiliki reaksi atau efek samping yang lebih rendah
1. Pengertian
a. Nodul
b. Metastasis Paru
c. Pneumonia
d. Infiltrat
e. Efusi Pleura
f. Massa Pulmo
g. COVID-19
3. Prosedur Pemeriksaan
2014)
tenang.
10-50 mg/dl dan kreatinin normal <1,5 mg/dl), bila hasil tidak
23
3) Baju dan aksesoris pasien yang dapat menimbulkan artefak pada
diabetes melitus.
1) Pesawat CT-Scan
2) Feet holder
3) Body strap
4) Selimut
5) Baju Pasien
6) Media kontras
7) Injector
d. Posisi objek
f. Scanning Parameter
25
Aquisition (detector 16x1,25 = 20mm 64x0,625 = 40mm
width x number of
detector rows =
deterctor coverage)
Slice thickness 2,5mm 2,5mm
Slice interval 2,0mm 2,0mm
Pitch 1,375 1,375
kVp 120 120
mA 80-160 (tergantung 80-160 (tergantung
bentuk tubuh) bentuk tubuh)
g. Pengolahan Gambar
kondisi mediastinum.
paru.
kondisi mediastinum.
26
Keterangan gambar:
1. Caput humerus 4. Vena subclavia kiri
2. Esophagus 5. Spine of sclavula
3. Trachea 6. Neck of scapula
Keterangan gambar:
1. Lung dextra 5. Lung sinistra
2. Trachea 6. Scapula
3. Brachiocephalic A. 7. Vertebra
4. Arcus Aorta 8. Costae
Keterangan gambar:
1. Arteri pulmonalis 6. Vena pulmonalis kanan
2. Lung dextra 7. Arteri pulmonalis kiri
3. Vena cava superior 8. Scapula
4. Aorta thoracalis 9. Costae
5. Pulmonalis trunk 27 10. Lung sinistra
Gambar 2.6 Potongan Axial MSCT Thorax setinggi vertebra
thoracal 7 (Romans, 2011)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.--
Umur : 27 Tahun
setelah uji laboratorium dilakukan dan hasilnya telah keluar pada ada hari
akan dilaksanakan.
1. Persiapan Petugas
alat pelindung diri ataiu yang disingkat APD Level 1, sedangkan yang
b. Baju kerja
Merk : GE
c. Body Starp
d. Feet holder
f. Selimut
g. Printer
h. Injector
30
Gambar 3.3 Injector kontras otomatis
i. Media Kontras Iodine/50 ml
j. Spuit 20 cc
k. Spuit skintest 3 cc
l. Tourniquet
3. Persiapan Pasien
HbsAg)
pasien.
dimasukan.
4. Posisi Pasien
31
Pasien di posisikan supine di meja pemeriksaan dan sebisa mungkin
First).
5. Posisi Objek
horizontal.
senyaman mungkin.
pembuluh darah
6. Langkah Pemeriksaan
registrasi
lateral
e. Dari gambaran scout, FOV scan range diatur dengan batas atas pada
33
h. Kemudian mengatur ”smartprep” pada monitor untuk menentukan
dimulai.
selesai
C. Hasil Radiograf
34
Gambar 3.8 Citra hasil CT Scan thorax potongan coronal
anterior thorax.
transmisi paru kiri 1+2 dan 3, lesi tampak mendestruksi os. sternum, os.
clavicula sisi proximal kiri serta menginfiltrasi m. pectoralis mayor kanan kiri
35
Massa mendapat suplai darah (multipel) dari A. pulmonalis kiri.
pulmonalis kiri.
+/1,29 cm.
fokal patologis
KESAN:
1+2 dan 3
pulmonalis kiri
E. Pembahasan
yang dilakukan hampir sama dengan teori Roman (2016) dan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terlihat. Hal ini dapat terjadi karena
adanya panduan yang telah diterbitkan oleh rumah sakit yang dipatuhi
dilaksanakan. Juga body strap yang hampir tidak digunakan, hal ini
37
thickness 0,625 mm. Dengan menggunakan slice thickness tersebut,
kasus tumor paru sudah dapat menghasilkan hasil yang akan diinginkan.
tensi serta pemasangan venocath (IV line) untuk infus dan jalur kontras
tidaknya reaksi alergi yang muncul setelah obat kontras dimasukan dan
Hal-hal yang dilakukan ini sudah sesuai dengan teoir Roman (2016)
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
serta melepas benda logam yang dapat mengakibatkan artefak dan berganti
range dari cervical VII sampe supra renal. Setelah scanning scout selesai
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah untuk tetap memasang
body strap agar dapat meminimalkan risiko artefak karena pergerakan dan
39
DAFTAR PUSTAKA
Volume 3.
Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. M. (2015). Gray’s Anatomy For Student
Pustaka Utama.
Snell, R. S. (2000). Clinical anatomy for medical students (6th ed.). Lippincott
of lung cancer data. The 4th Scientific Respiratory Medicine Meeting, Jakarta,
Wasripin. 2007. Teknik Pemeriksaan CT Scan Thorax pada Kasus Kanker Paru.
LAMPIRAN
41
2.
42