Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Amathyas Dimas Sthy Danu : 022205442
Alifah Rizky Octavia : 022205478
Destri Bestari Palimbong : 022205453
Magvira Rullu : 022205471
Muh. Fiqi Rifaldi Sugeha : 022205488
Pricilia Shalry Hurouby : 022205451
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Prosedur Pemeriksaan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Made pada Mata Kuliah Teknik CT Scan Lanjut 1. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Prosedur Pemeriksaan CT Scan”
bagi pembaca dan penulis.
Kemi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Made selaku Dosen
Teknik CT Scan Lanjut 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI i
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah3
1.3 Tujuan Penelitian 3
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Definisi Computed Radography (CR) Dan Digital Radiography (DR)
4
2.2 Instrumentasi / Komponen CR dan DR 5
2.3Perkembangan CR dan DR 14
2.4Kerja Pesawat CR dan DR15
BAB III PENUTUP 18
3.1 Kesimpulan 18
3.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bebas saat menarik napas, melalui saluran napas (bronkus) dan sampai di
dinding alveoli (kantong udara) O2 akan ditransfer ke pembuluh darah
yang di dalamnya mengalir antara lain sel-sel darah merah untuk dibawa
ke sel- sel di berbagai organ tubuh lain sebagai energi dalam proses
dibuang kembali ke udara bebas melalui paru pada saat membuang napas
(Syahruddin, 2006).
Penyebab yang paling sering yaitu zat karsinogen. Zat karsinogen antara
lain asap rokok, asap pabrik, asap mobil, asap tambang debu radioaktif zat
dimasukkan lewat intra vena dengan alat bantu injector , untuk mengenali
(Neseth, 2000).
sampai dengan abdomen atas atau dari apex paru sampai basis paru, picth
memakai continue atau satu, slice thickness 7 sampai 10 mm, FOV sedikit
window width 300 sampai 600 HU untuk soft tissue dan 800 sampai 1600
HU untuk lung, dan window level 0 sampai 60 HU untuk soft tissue dan
flow rate 4 sampai 5 ml/detik, volume media kontras 100 sampai 120 ml.
(Neseth, 2000).
Thorax dengan kasus tumor paru di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam
adalah posisi pasien prone dan ditambahkan dengan posisi supine jika
thickness 10 mm, FOV 34 cm, kV 120, mA 215, window width pada 1500
HU untuk kondisi lung dan 400 HU untuk kondisi soft tissue, window
level -700 HU untuk kondisi lung dan 50 HU untuk kondisi soft tissue.
Waktu tunggu scaning (delay time) 35 detik (arterial phase) dan 70 detik
pemeriksaan MSCT Thorax dengan posisi pasien prone pada kasus tumor
B. Rumusan Masalah
berikut:
paru
2. Bagaimana pengambilan scanning dimasukkan media kontras pada
C. Tujuan Penelitian
paru
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Patologis Ca Paru
paru-paru tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Ada dua
jenis kanker paru yang paling umum, yaitu kanker paru sel skuamosa dan
bagian lain dari tubuh. Kanker paru sel non-skuamosa terdiri dari beberapa
jenis kanker yang berbeda, seperti kanker sel kecil dan kanker sel besar.
paru-paru yang diambil dari pasien melalui biopsi atau operasi. Sampel
terkena kanker paru antara lain merokok, paparan asap rokok, paparan
bahan kimia berbahaya, dan riwayat keluarga yang memiliki kanker paru.
tersebut. Pilihan terapi yang tepat akan tergantung pada jenis kanker paru,
tiga dimensi dari organ dan jaringan tubuh manusia. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa CT scan dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam
bahwa CT scan dapat mendeteksi kanker paru pada tahap dini dengan
radiasi yang tinggi dari CT scan dapat meningkatkan risiko kanker pada
pemeriksaan ini.
adalah alat diagnostik yang penting dalam mendiagnosis kanker paru dan
paparan radiasi.
C. Parameter MSCT
MSCT (Multi-Slice Computed Tomography) adalah salah satu teknik CT
akurat.
pengambilan gambar yang lebih rinci dan akurat dari organ dan
jaringan tubuh.
D. Instrument MSCT
pemeriksaan.
yang cukup mengenai cara kerja mesin tersebut. Selain itu, mesin ini juga
2. Kontras oral: Kontras oral adalah jenis kontras yang diminum oleh
lebih jelas area yang terkena kanker dan memudahkan dalam menentukan
tipe kanker dan stadiumnya. Selain itu, kontras juga dapat membantu
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai penerapan media kontras pada
risiko yang terkait dengan penggunaan media kontras pada MSCT kanker
paru.
gambaran organ atau jaringan tubuh pada hasil CT. Beberapa jenis
2. Iodixanol (Visipaque)
3. Ioversol (Optiray)
4. Iopamidol (Isovue)
5. Iodipamide (Cholografin)
berikut:
D. Kontraindikasi
melindungi janin.
E. Prosedur Pemeriksaan
a) Persiapan pasien:
1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
dalam tubuh
c) Pemeriksaan CT:
pemeriksaan
menggunakan CT scanner
hasilnya
d) Setelah pemeriksaan:
hasilnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark W. dan Fox, Michael D., 2017, Sectional Anatomy by MRI and
Bushberg, J. T., 2003, The Essential Phisics of Medical Imaging, Second Edition,
Second Edition.
Jusuf, A. Dkk. 2009. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil . Pedoman
nasional untuk diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia 2005. PDPI dan POI :
Jakarta.