Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK DASAR PEMERIKSAAN CT-SCAN THORAX

DI SUSUN OLEH

Nama Anggota Kelompok :

1. Sdhcohcld
2. 2dhcidjcxj
3. 3cnnxichx
4. Xkclxz
5. Gskcnkc
6. Hiushcdncdk
7. Chiodx

AKADEMIK TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI BALI

TAHUN AJARAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Teknik Dasar CT-Scan Thorax ”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah CT-Scan Dasar
Jurusan Radiodiagnostik dan Radioterapi ATRO Bali.

Kami berharap laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Teknik Dasar CT-Scan Thorax, Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.

Denpasar, Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia kesehatan juga
ikut serta dalam mengembangkan teknik pengobatan dan diagnosa suatu penyakit. Untuk
memberikan diagnosa yang akurat dan dapat ditegakkan terhadap kasus-kasus yang dihadapi
dengan menggunakan pemeriksaan radiologi.
Radiologi merupakan pemeriksaan yang menggunakan teknologi pencitraan untuk
mendiagnosis suatu penyakit. Dengan begitu, penanganan tepat bisa dokter lakukan untuk
jenis penyakit tersebut.  Metodenya menggunakan berbagai teknik pencitraan seperti sinar-X,
tomografi komputer (CT scan), resonansi magnetik (MRI), ultrasonografi (USG),
pemeriksaan nuklir dan lain-lain. Tujuannya untuk menghasilkan gambaran internal tubuh
yang detail.
Salah satu pemeriksaan yang paling sering di lakukan yaitu pemeriksaaan
menggunakan CT-scan. Computed Tomography Scan atau CT Scan adalah prosedur
pemeriksaan yang memanfaatkan teknologi komputer khusus dan sinar-X untuk melihat
jaringan dan struktur di dalam tubuh melalui berbagai sudut. Dibandingkan dengan rontgen
biasa, gamabar yang akan di hasilkan oleh CT-Scan akan lebih detail.
Pada dasarnya CT scan adalah prosedur yang digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosis, sehingga ketika dokter telah memastikan diagnosis tertentu pada
pasien maka akan langsung dilanjutkan penanganan. Tetapi, CT Scan juga dapat diulang
untuk melihat perubahan dari kelainan yang ditemukan sebelumnya setelah pasien menjalani
pengobatan. Dengan begitu, dokter akan mengetahui tingkat keberhasilan pengobatan serta
perkembangan kesehatan pasien.
Beberapa bagian tubuh yang umumnya diperiksa menggunakan CT Scan adalah:
Kepala, Jantung, Rongga perut dan panggul, Tulang, Paru-paru. Pada makalah kali ini
penulis tertarik untuk membahas Teknik pemeriksaan CT-Scan khususnya pada CT- Scan
Thorax oleh sebab itu penulis menyususn makalah dengan judul “Teknik Dasar Pemeriksaan
CT- Scan Thorax.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja indikasi pada pemeriksaan CT- Scan Thorax?
1.2.2 Bagaimana Teknik Pemeriksaaan CT Scan Thorax?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 untuk mengetahui indikasi pada Pemeriksaaan CT Scan Thorax
1.3.2 untuk mengetahui Teknik Pemeriksaaan CT Scan Thorax

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan penulis mengenai Teknik Pemeriksaan CT-Scan Thorax.
1.4.2 Bagi Institusi
Laporan ini dapat menambah kepustakaan terutama referensi tentang Teknik
Pemeriksaaan CT Scan Thorax
1.4.3 Bagi Pembaca
Memberikan gambaran yang lebih detail Teknik Pemeriksaaan CT Scan Thorax

 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologis Thorax

a. Rangka Dada (Thorax)


Rangka dada atau thorax tersusun dari tulang dan tulang rawan. Thorax berupa sebuah
rongga berbentuk kerucut, di bawah lebih besar dari pada di atas dan di belakang lebih panjang
dari pada bagian depan. Dibagian belakang, thorax dibentuk oleh kedua belas vertebrae
thoracalis, di depan dibentuk oleh sternum, dibagian atas oleh clavicula, dibagian bawah oleh
diafragma , dan di samping kiri dan kanan dibentuk oleh kedua belas pasang iga yang melingkari
badan mulai dari belakang dari tulang belakang sampai ke sternum di depan (Pearce, 2011).

Keterangan :

1. Manubrium sterni

2. Klavikula

3. Skapula

4. Tulang

5. Vertebra torakalis

6. Prosessus xipoideus

7. Korpus sterni

b. Kerangka Dada (Thorax)


Batas-batas yang membentuk rongga di dalam thorax adalah sternum dan tulang rawan
iga-iga di depan, kedua belas ruas tulang punggung beserta cakram antar ruas (diskus
intervertebralis) yang terbuat dari tulang rawan belakang, iga-iga beserta otot interkostal di
samping, diafragma di bawah, dan dasar leher di atas. Sebelah kanan dan kiri rongga dada terisi
penuh oleh paru-paru beserta pembungkus pleuranya. Pleura ini membungkus setiap belah, dan
membentuk batas lateral pada mediastinum. Mediastinum ialah ruang di dalam rongga dada antar
kedua paru-paru. Isinya jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar, esofagus, duktus torasika,
aorta desendens, dan vena kava superior, saraf vagus dan frenikus dan sejumlah besar kelenjar
limfe (Pearce, 2015).

c. Paru-Paru
Paru-paru terdiri dari dua paru-paru besar yang seperti spons, yang terletak di setiap sisi
rongga thorax. Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus superior (atas), tengah, dan
inferior (bawah) yang dibagi oleh dua celah yang dalam. Fisura inferior, yang memisahkan lobus
inferior dan tengah, disebut fisura oblik. Fisura horisontal memisahkan lobus superior dan tengah.
Paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus, yaitu lobus superior (atas) dan inferior (bawah) yang
dipisahkan oleh satu fisura oblik yang dalam.
Organ paru-paru tersusun atas sel-sel parenkim, mirip spons yang ringan dan sangat
elastis sehingga memungkinkan terjadinya mekanisme pernafasan. Setiap paru-paru mengandung
kantung berdinding ganda yang halus, atau membran, yang disebut pleura, yang dapat
divisualisasikan baik dalam gambar bagian depan maupun bagian melintang. Lapisan luar
kantung pleura ini melapisi permukaan bagian dalam dinding dada dan diafragma dan disebut
parietal pleura. Lapisan dalam yang menutupi permukaan paru-paru, yang juga masuk ke celah di
antara lobus disebut pleura paru atau viseral.
Ruang potensial antara pleura berdinding ganda yang disebut rongga pleura, berisi cairan
pelumas yang memungkinkan pergerakan satu atau yang lainnya selama bernafas. Ketika udara
atau cairan terkumpul di antara dua lapisan ini, ruang ini dapat divisualisasikan secara radiografi.
Udara atau gas yang ada di rongga pleura ini menghasilkan suatu kondisi yang disebut
pneumotoraks. Akumulasi cairan dalam rongga pleura (efusi pleura) menciptakan kondisi yang
disebut hemotoraks (Bontrager, 2018).
Keterangan :
1. Trakea
2. Kelenjar tiroid
3. Apek paru
4. Fisura
5. Dasar paru
6. Diafragma
7. Sudut kostoprenikus
8. Jantung
9. Kelenjar timus
10. Pembuluh darah besar

2.2 Indikasi Pemeriksaan CT- Scan Thorax

1. Tumor, massa
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel tubuh tumbuh secara berlebihan.
2. Aneurisma Aorta
Aneurisma Aorta Penyakit yang ditandai dengan pengembungan di dinding pembulh
darah aorta.
3. Abses
Abses adalah kantung berisi kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi bakter.
Kantung berisi nanah ini bias muncul di bagian tubuh manapun.
4. Lesi pada hillus atau mediastinal
Pelebaran mediastinum dalam rontgen thorax pasien dewasa bisa ditentukan bila ukuran
hilus mediastinum lebih besar dari 6–8 cm. Pelebaran mediastinum dapat
mengindikasikan berbagai keadaan klinis yang disesuaikan dengan temuan anatomis,
seperti diseksi aorta, aneurisma aorta, limfoma, atau thymoma.
Mediastinum adalah rongga di antara paru-paru kanan dan kiri, berisi jantung, aorta,
arteri besar, vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan ikat, serta kelenjar dan
pembuluh limfe. Mediastinum terletak diantara tulang sternum dan tulang vertebra
torakal secara anterior-posterior.
5. neoplastic lesions
6. septic emboli
Emboli septik adalah penyumbatan pembuluh darah, biasanya oleh trombus yang
terinfeksi yang telah berjalan melalui aliran darah dari sumber infeksi yang jauh dan
menyumbat pembuluh darah. Emboli septik mengakibatkan dua kerusakan—penghinaan
emboli/iskemik awal karena oklusi vaskular yang dapat menyebabkan infark dan
gangguan infeksius yang menyebabkan peradangan dan kemungkinan pembentukan
abses.
7. Tuberculosis
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebebkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-par, namun tidak jarang pula bakteri
ini dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya.
8. Pneumothorax
Pneumotoraks (PTX) merupakan istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan
kondisi paru-paru yang kolaps (mengempis). PTX terjadi saat udara memasuki ruangan
antara paru-paru dan lapisan pleura yang menyelimuti organ tersebut.
9. Haemothorax
Hemothorax adalah kondisi ketika darah mengumpul di rongga pleura, yaitu celah tipis di
antara dinding dada dan paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi karena cedera pada dada
dan tulang rusuk. Hemothorax merupakan kondisi darurat yang perlu segera ditangani.
10. Lymphoma
Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah kanker darah yang dapat
mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).
11. Teratoma
Teratoma adalah jenis tumor langka di mana terjadi pertumbuhan berbagai jaringan,
seperti rambut, gigi, otot, dan tulang. Penyakit ini paling umum ditemukan di beberapa
daerah tubuh manusia. Misalnya, tulang ekor, ovarium, dan testis.
12. Haematoma
Hematoma adalah penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah. Kondisi ini
terjadi akibat rusaknya pembuluh darah yang menyebabkan darah bocor ke jaringan
tubuh lainnya. Kumpulan darah ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun, dari yang
berukuran kecil hingga besar.

2.3 Teknik Pemeriksaan CT- Scan Thorax


2.3.1 Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita. Instruksi2 yg menyangkut pemeriksaan harus
diberitahukan dengan jelas. Benda aksesoris seperti kalung, Bra dilepas dan baju
penderita diganti dengan baju khusus pasien
Pada pmx dgn MK:
Cek lab BUN dan kreatinin
Puasa minimal 2 jam seblumnya

2.3.2 Media Kontras


Jenis Media Kontras : osmolaritas rendah 300-320 mg iodine/ml
Volume pemakaian : 80 – 100 ml
Injeksi rate : 2 ml/detik
Scanning : dilakukan 20 detik post pemasukkan media kontras.

2.3.3 Teknik Pemeriksaan


a. Posisi Pasien
Supine, Head First
b. Posisi obyek
- Mid sagital plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal.
- Lengan pasien diletakkan di ats kepala, lutut diganjal untuk kenyamanan pasien.
- Pasien diinformasikan agar menarik nafas sesuai aba2. (Nesseth, 2000)

c. Parameter Scanning
Scanogram.
Scanogram adalah gbran lapangan organ scr keseluruhan yg dipergunakan u/
menentukan lokasi / mengatur potongan yg akan dibuat. Scanogram Thorax dibuat
dari pandangan antero-posterior (Antero posterior View)
d. Volume of Investigation.
- Volume of investigation adalah keseluruhan lapangan dari obyek yang akan
dibuat irisan.
- Lapangan obyek ini diukur dari batas atas objek sampai batas bawah objek yang
akan dilakukan potongan.
- U/ Thorax : dimulai dari apex paru hingga sinus costophrenicus

e. Slice Thickness.
- Ukuran yg tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah,
sebalikny.
- Jika ketebalan terlalu tinggi akan timbul artefak dan jika terlalu tipis akan terjadi
noise
- Menurut Neseth (2000) pemeriksaan CT Scan Thorak menggunakan slice
thickness 5 – 10 mm.
f. Field of View (FOV).
- FOV :diameter maks gbran yg direkonstruksi.
- FOV yg kecil, meningkatkan resolusi
- Menurut Castello (1995) CT Scan thorak menggunakan FOV 30-50 cm.

g. Windowing
- Window Width
Window Width adalah rentang nilai CT Number yang dikonversi menjadi grey
level. Window width pada pemeriksaan CT Scan Thorak yaitu 1000 HU- 2000
HU
- Window Level
 Window Level : nilai tengah dari window yg digunakan u/ menampilkan
gambar yg direkonstruksi.
 Window level menentukan densitas gambar yang akan dihasilkan
(Jaengsri,2004).
 Window level pada pemeriksaan CT Scan Thorak yaitu -600 HU- 700 H

Lung Window

Mediastinal Window
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Siuhdosbxjzxkz

3.2 Saran

ihdiebkjfcbx
DAFTAR PUSTAKA

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-ct-scan

https://kumpulsore.blogspot.com/2017/07/teknik-pemeriksaan-ct-scan-thorax.html

https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/BAB%20II%20%28P1337430116009%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai