DI SUSUN OLEH
1. Sdhcohcld
2. 2dhcidjcxj
3. 3cnnxichx
4. Xkclxz
5. Gskcnkc
6. Hiushcdncdk
7. Chiodx
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Teknik Dasar CT-Scan Thorax ”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah CT-Scan Dasar
Jurusan Radiodiagnostik dan Radioterapi ATRO Bali.
Kami berharap laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Teknik Dasar CT-Scan Thorax, Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan :
1. Manubrium sterni
2. Klavikula
3. Skapula
4. Tulang
5. Vertebra torakalis
6. Prosessus xipoideus
7. Korpus sterni
c. Paru-Paru
Paru-paru terdiri dari dua paru-paru besar yang seperti spons, yang terletak di setiap sisi
rongga thorax. Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus superior (atas), tengah, dan
inferior (bawah) yang dibagi oleh dua celah yang dalam. Fisura inferior, yang memisahkan lobus
inferior dan tengah, disebut fisura oblik. Fisura horisontal memisahkan lobus superior dan tengah.
Paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus, yaitu lobus superior (atas) dan inferior (bawah) yang
dipisahkan oleh satu fisura oblik yang dalam.
Organ paru-paru tersusun atas sel-sel parenkim, mirip spons yang ringan dan sangat
elastis sehingga memungkinkan terjadinya mekanisme pernafasan. Setiap paru-paru mengandung
kantung berdinding ganda yang halus, atau membran, yang disebut pleura, yang dapat
divisualisasikan baik dalam gambar bagian depan maupun bagian melintang. Lapisan luar
kantung pleura ini melapisi permukaan bagian dalam dinding dada dan diafragma dan disebut
parietal pleura. Lapisan dalam yang menutupi permukaan paru-paru, yang juga masuk ke celah di
antara lobus disebut pleura paru atau viseral.
Ruang potensial antara pleura berdinding ganda yang disebut rongga pleura, berisi cairan
pelumas yang memungkinkan pergerakan satu atau yang lainnya selama bernafas. Ketika udara
atau cairan terkumpul di antara dua lapisan ini, ruang ini dapat divisualisasikan secara radiografi.
Udara atau gas yang ada di rongga pleura ini menghasilkan suatu kondisi yang disebut
pneumotoraks. Akumulasi cairan dalam rongga pleura (efusi pleura) menciptakan kondisi yang
disebut hemotoraks (Bontrager, 2018).
Keterangan :
1. Trakea
2. Kelenjar tiroid
3. Apek paru
4. Fisura
5. Dasar paru
6. Diafragma
7. Sudut kostoprenikus
8. Jantung
9. Kelenjar timus
10. Pembuluh darah besar
1. Tumor, massa
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel tubuh tumbuh secara berlebihan.
2. Aneurisma Aorta
Aneurisma Aorta Penyakit yang ditandai dengan pengembungan di dinding pembulh
darah aorta.
3. Abses
Abses adalah kantung berisi kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi bakter.
Kantung berisi nanah ini bias muncul di bagian tubuh manapun.
4. Lesi pada hillus atau mediastinal
Pelebaran mediastinum dalam rontgen thorax pasien dewasa bisa ditentukan bila ukuran
hilus mediastinum lebih besar dari 6–8 cm. Pelebaran mediastinum dapat
mengindikasikan berbagai keadaan klinis yang disesuaikan dengan temuan anatomis,
seperti diseksi aorta, aneurisma aorta, limfoma, atau thymoma.
Mediastinum adalah rongga di antara paru-paru kanan dan kiri, berisi jantung, aorta,
arteri besar, vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan ikat, serta kelenjar dan
pembuluh limfe. Mediastinum terletak diantara tulang sternum dan tulang vertebra
torakal secara anterior-posterior.
5. neoplastic lesions
6. septic emboli
Emboli septik adalah penyumbatan pembuluh darah, biasanya oleh trombus yang
terinfeksi yang telah berjalan melalui aliran darah dari sumber infeksi yang jauh dan
menyumbat pembuluh darah. Emboli septik mengakibatkan dua kerusakan—penghinaan
emboli/iskemik awal karena oklusi vaskular yang dapat menyebabkan infark dan
gangguan infeksius yang menyebabkan peradangan dan kemungkinan pembentukan
abses.
7. Tuberculosis
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebebkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-par, namun tidak jarang pula bakteri
ini dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya.
8. Pneumothorax
Pneumotoraks (PTX) merupakan istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan
kondisi paru-paru yang kolaps (mengempis). PTX terjadi saat udara memasuki ruangan
antara paru-paru dan lapisan pleura yang menyelimuti organ tersebut.
9. Haemothorax
Hemothorax adalah kondisi ketika darah mengumpul di rongga pleura, yaitu celah tipis di
antara dinding dada dan paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi karena cedera pada dada
dan tulang rusuk. Hemothorax merupakan kondisi darurat yang perlu segera ditangani.
10. Lymphoma
Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah kanker darah yang dapat
mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).
11. Teratoma
Teratoma adalah jenis tumor langka di mana terjadi pertumbuhan berbagai jaringan,
seperti rambut, gigi, otot, dan tulang. Penyakit ini paling umum ditemukan di beberapa
daerah tubuh manusia. Misalnya, tulang ekor, ovarium, dan testis.
12. Haematoma
Hematoma adalah penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah. Kondisi ini
terjadi akibat rusaknya pembuluh darah yang menyebabkan darah bocor ke jaringan
tubuh lainnya. Kumpulan darah ini bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun, dari yang
berukuran kecil hingga besar.
c. Parameter Scanning
Scanogram.
Scanogram adalah gbran lapangan organ scr keseluruhan yg dipergunakan u/
menentukan lokasi / mengatur potongan yg akan dibuat. Scanogram Thorax dibuat
dari pandangan antero-posterior (Antero posterior View)
d. Volume of Investigation.
- Volume of investigation adalah keseluruhan lapangan dari obyek yang akan
dibuat irisan.
- Lapangan obyek ini diukur dari batas atas objek sampai batas bawah objek yang
akan dilakukan potongan.
- U/ Thorax : dimulai dari apex paru hingga sinus costophrenicus
e. Slice Thickness.
- Ukuran yg tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah,
sebalikny.
- Jika ketebalan terlalu tinggi akan timbul artefak dan jika terlalu tipis akan terjadi
noise
- Menurut Neseth (2000) pemeriksaan CT Scan Thorak menggunakan slice
thickness 5 – 10 mm.
f. Field of View (FOV).
- FOV :diameter maks gbran yg direkonstruksi.
- FOV yg kecil, meningkatkan resolusi
- Menurut Castello (1995) CT Scan thorak menggunakan FOV 30-50 cm.
g. Windowing
- Window Width
Window Width adalah rentang nilai CT Number yang dikonversi menjadi grey
level. Window width pada pemeriksaan CT Scan Thorak yaitu 1000 HU- 2000
HU
- Window Level
Window Level : nilai tengah dari window yg digunakan u/ menampilkan
gambar yg direkonstruksi.
Window level menentukan densitas gambar yang akan dihasilkan
(Jaengsri,2004).
Window level pada pemeriksaan CT Scan Thorak yaitu -600 HU- 700 H
Lung Window
Mediastinal Window
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siuhdosbxjzxkz
3.2 Saran
ihdiebkjfcbx
DAFTAR PUSTAKA
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-ct-scan
https://kumpulsore.blogspot.com/2017/07/teknik-pemeriksaan-ct-scan-thorax.html
https://repository.poltekkes-smg.ac.id/repository/BAB%20II%20%28P1337430116009%29.pdf