Anda di halaman 1dari 19

Skenario 1

Jejas di Dada

Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa ke IGD karena terdapat jejas di dada
kanan karena jatuh dari motor. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter,
terdapat jejas setinggi ICS III-V linea mid clavikula dekstra, tidak ada pelebaran
sela iga, batas jantung dalam batas normal dan batas paru hepar setinggi ICS IV-
V, nyeri tekan (+) pada hemithoraks dekstra saat palpasi namun kondisi organ-
organ di dalam rongga thoraks dan mediastinum pasien dalam batas normal.

STEP 1
1. Jejas : Lecet / tergores
2. ICS : Intercostalis space / ruang di antara tulang costa
3. Mediastinum : Rongga di antara paru kanan & kiri yang berisi
jantung, pembuluh darah, dll
4. Linea Midclavikula : Garis di tengah clavikula
5. Hemithoraks : Kumpulan darah di dalam rongga dada
6. Rongga thoraks : Suatu ruangan yang di tutupi oleh dinding thoraks
7. Batas Jantung : Batas kiri -> Linea midclavikula sinistra, ICS V
Batas kanan -> Linea parasternalis, ICS IV

STEP 2
1. Apa saja regio yang terdapat pada thoraks?
2. Bagaimana struktur anatomi thoraks? (Termasuk musculus dan
articulationya)
3. Apa saja fungsi thoraks?
4. Apa saja organ dalam cavum thoraks?
5. Pada bagian ICS berapakah ictus cordis dapat teraba?
6. Dimana letak diafragma?

1
STEP 3
1. Regio yang terdapat pada thorax terbagi menjadi 2 yaitu anterior dan
posterior :
Anterior
1) Regio cervicalis
2) Regio cervicalis lateralis
3) Regio trigonum clavipectorale
4) Regio deltoidea
5) Regio presternalis
6) Regio pectoralis
7) Regio mamaria
8) Regio infra mamaria
9) Regio hypocondriaca
10) Regio epigastrica

Posterior

1) Regio scapularis
2) Regio deltoidea
3) Vetebralis
4) Regio infra scapularis
5) Regio lumbalis

2. Struktur anatomi thorax terbentuk oleh os. Sternum, costae dan vetrebalis.
Tulang costae terdapat 12 pasang, yaitu 7 tulang costae sejati, 3 tulang
costae semu, dan 2 tulang costae melayang.
Musculus-musculus yang ada pada dinting thorax diantaranya adalah
a) M. Levatorcostales
b) M. Serratus posterior superior
c) M. Serratus posterior inferior
d) M. Intercostales externus
e) M. Intercostales internus

2
f) M. Intercostale intimus
g) M. Diafragma

Articulatio yang terdapat pada dinding thorax ialah:


a) Articulatio manubrio streni
b) Articulatio xhiposternalis
c) Articulatio sternocostales
d) Articulatio costochostales
e) Articulatio intercostales

Gambar 1.1 (Sternum)


Gambar 1.2 (Thorax)

(Sumber: Sobbotta, 2012)


(Sumber: Sobbotta, 2012)

Gambar 1.3 (Musculus thorax) (Sumber: Sobbotta, 2012)


3. Fungsi dari thorax adalah sebagai berikut
a) Untuk melindugi organ yang ada pada cavum thorax

3
b) Untuk tempat melekatnya otot-otot pernapasan dan ekstremitas
superior
4. Organ dalam cavum thoraks, diantaranya:
1. Paru-paru (Pulmo)
2. Jantung (Cor)
3. Esophagus
4. Trakea
5. Pembuluh darah besar (Aorta)
6. Diafragma

5. Ictus cordis dapat teraba, karena ictus cordis terletak di ICS V dan yang
menghalanginya tipis

6. Diafragma Terletak di ICS VI dan cartilago costae.

STEP 4
1. Regio yang terdapat pada thorax terbagi menjadi 2 yaitu anterior dan
posterior
Anterior
1) Regio cervicalis
2) Regio cervicalis lateralis
3) Regio trigonum clavipectorale
4) Regio deltoidea
5) Regio presternalis
6) Regio pectoralis
7) Regio mamaria
8) Regio infra mamaria
9) Regio hypocondriaca
10) Regio epigastrica
Posterior
1) Regio scapularis

4
2) Regio deltoidea
3) Vetebralis
4) Regio infra scapularis
5) Regio lumbalis

2. Struktur anatomi thoraks (musculus dan articulatio)


No. musculus origo insersio persyarafan fungsi
1. m. intercostale Pinggir bawah Pinggir n. Inspirasi
externus costae atas costae intercostales
2. M intercostales Pinggir bawah Ekspirasi
internus costae
3. m. Costae yang Ekspirasi
intercostales berdekatan
intimi
4. m. levator Proc. Transversus Inspirasi
costales vertebra c7 dan
T1-T2
5. m. seratus Proc. Spinatus Inspirasi
superior vertebra cervical
superior bagian bawah dan
vertebra
6. m. seratus Costa bagian Ekspirasi
superior bawah
inferior
7. m. diafragma Proc. xiphoideus Menambah
diameter
thorak dan
ventrikel

3. Fungsi dari thorax adalah sebagai berikut


a) Untuk melindugi organ yang ada pada cavum thorax
b) Untuk tempat melekatnya otot-otot pernapasan dan ekstremitas superior

5
4. Mediastinum terbagi menjadi 2 yaitu mediastinum superior dan inferior
1) Mediastinum superior berisi:
i. Tymus
ii. V. Brachiosepalica
iii. N. Vagus
iv. Plexus cardiacus
v. Trakea
vi. Oesopphagus
vii. Ductus thoracicus

2) Mediastinum inferior terbagi menjadi mediastinum anterior, media, dan


posterior. Mediastinum inferior berisi:
i. Tymus
ii. Jantung
iii. Prenicus kanan dan kiri
iv. Aorta decendent

5. Ictus cordis dapat teraba, karena ictus cordis terletak di ICS V dan yang
menghalanginya tipis
6. Diafragma Terletak di ICS VI dan cartilago costae.

Oseus
MIND MAP
Articulatio

Diameter AP Musculus

Inervasi
Bentuk Dinding Thorax
6
Vascularisasi

Fungsi
THORAX
Regio
Organ
Musculus

Articulatio
Diafragma Struktur
Inervasi

Otot Penyusun
Mediastinum

Ligamentum

Organ
Anterior
Superior
Media
Inferior

STEP 5
1. Jelaskan Vaskularisasi pada thorax.
2. Jelaskan penanda permukaan struktur thorak (garis orientasi penanda
thorax) anterior dan posterior.
3. Jelasakan hubungan letak organ dengan proyeksi organ dan dihubungan
dengan pemeriksaan fisik thorax.
4. Jelaskan hubungan antara organ isi mediatinum dengan organ coli.
5. Jelaskan diameter AP

STEP 6

7
BELAJAR MANDIRI

STEP 7
1. Arteri-arteri dan vena-vena dinding thorax
Aorta dan A. thoracica interna berhubungan melalui Aa. intercostales
posteriores dan Rr. intercostales anteriores. A. musculophrenica, suatu
cabang dari A. thoracica interna, berjalan di bawah Arcus costalis.
Pembuluh-pembuluh ini mengalirkan darah ke dinding Thorax dan
abdomen.
(Sobotta, 2012)
* istilah klinis: A. mammaria interna

Gambar 1.4 (Arteri dinding Thorax)


(Sumber: Sobotta, 2012)

Vv. cavae superior dan inferior dihubungkan oleh Vv. lumbales,


hemiazygos, dan azygos. Terdapat anastomosis tambahan antara sistem
azygos dan Vv. thoracicae internae melalui Vv. intercostales posteriores
dan anteriores. Vena-vena tersebut mengalirkan darah dari dinding Thorax
dan abdomen. (Sobotta, 2012)

8
* istilah klinis: V. mammaria interna.

2. Garis orientasi penanda thorax


= Linea
1. Axillaris Anterior

2. = Linea Medioclavicularis

3. = Linea Parasternalis

4. = Linea Sternalis

5. = Linea Mediana Anterior

Gambar 1.5 (garis orientasi)

1. = Linea Axillaris Posterior


2. = Linea Scapularis
3. = Linea Paravertebralis
4. = Linea Mediana Posterior

Gambar 1.6 (garis orientasi)

Beberapa garis imajiner kadang-kadang digunakan untuk


menggambarkan lokasi pada permukaan dinding anterior dan posterior
thorax:
• Linea mediana anterior: Terletak pada bidang mediana sternum .

9
• Linea medioclavicularis: Berjalan vertikal ke bawah dari
pertengahan clavicula .
• Linea axillaris anterior: Berjalan vertikal ke bawah dari plica
axillaris anterior .
• Linea axillaris posterior: Berjalan vertikal ke bawah dari plica
axillaris posterior .
• Linea axillaris media: Berjalan vertikal ke bawah dari titik yang
terletak di pertengahan antara plica axillaris anterior dan posterior.
• Linea scapularis: Berjalan vertikal ke bawah pada dinding posterior
thorax, melalui angulus inferior scapulae (lengan pada samping
tubuh). (snell, 2015)

Gambar 1.7 (linea thorax)

3. Cavitas pleuralis dan pulmo, recessus pleurales, dan fissura dan lobus
pulmonis
Penanda permukaan yang dapat dipalpasi dapat digunakan untuk
memberikan gambaran batas-batas cavitas pleuralis dan pulmo dan

10
menentukan posisi lobus dan fissure tiap pulmo. Di superior, pleura
parietalis berproyeksi di atas cartilage costalis 1. Di anterior, pleura costalis
mendekati garis tengah di sebelah posterior terhadap bagian atas sternum.
Posterior dari bagian bawah sternum, pleura parietalis sinistra tidak berada
sedekat garis tengah seperti pada pleura parietalis dextra. Hal ini
dikarenakan cor menonjol ke sisi kiri.
Di inferior, pleura berefleksi pada diaphragma di atas arcus costalis dan
melintas di sekeliling dinding thorax mengikuti kontur 8, 10, XII (yakni,
costa 8 pada garis medioclavicularis, costa 10 pada linea medioaxiliaris, dan
di posterior vertebra TXII). Pulmo tidak mengisi seluruh daerah yang
dikelilingi olehcavitas pleuralis, terutama di anterior dan inferior (Mitchell
dkk, 2014).
 Recessus costodiaphragmaticus berada di inferior di antara tepi pulmo
bawah dan tepi bawah cavitas pleuralis.
Pada respirasi tenang, margo inferior pulmo berada di sekeliling dinding
thorax mengikuti kontur 6, 8, X (yakni, costa 6 pada linea
medioclavicularis, costa 8 pada linea medioaxiilaris, dan vertebra TX di
posterior). Pada pandangan posterior, fissura obliqua di kedua sisi berada
pada garis tengah dekat processus spinosus vertebra TIV. Fissura obliqua ini
melintas ke bawah, menyeberangi spatium intercostale 4 dan 5 dan
mencapai costa 6 di lateral. Pada pandangan anterior, fissura horizontalis di
sisi kanan mengikuti kontur costa 4 dan cartilago costalisnya dan fissure
obliqua di kedua sisi mengikuti kontur costa 6 dan cartilage costalisnya.
(Mitchell dkk, 2014)

11
Gambar 1.8 (Lobus Thorax Anterior)
(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

Gambar 1.9 (Lobus Thorax Posterior)


(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

Memperlihatkan protyeksi permukaan lobus dan fissura pulmonalis.


A) Pandangaan anterior pada wanita. Di sisi kanan, diilustrasikan lobus
superior, medius dan inferior, di sisi kiri, iilustrasikan Lobus superior
dan inferior
B) Pandangan posterior pada wanita. Di kedua sisi, diilustrasikan lobus
superior dan inferior. Lobus medius sisi kanan tidak Nampak pada
pandangan ini,

12
Gambar 1.10 (Pandangan – pandangan Dinding Dada)
(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

Gambar 1.11 (Pandangan – pandangan Dinding Dada)


(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

A. Pandangan posterior pada wanita dengan posisi lengan abduksi dan


tangan berada di belakang regiones capitis/kepala. Di kedua sisi,
diilustrasikan lobus superior dan inferior pulmo. Saat scapula dirotasikan ke
posisi ini, margo medialis scapulae paralet dengan posisi fissura obliqua dan
dapat dipakai sebagai panduan untuk menentukan proyeksi permukaan
lobus superior dan inferior pulmo.
B. Pandangan lateral pada pria dengan posisi tengan kanan abduksi.
Diilustrasikan lobus superior, medius, dan inferior dari pulmo dexter.
Fissura obliqua mulai di posterior setinggi level processus spinosus vertebra

13
TIV dan berjalan ke inferior, menyeberangi costa 4, spatium intercostale 4,
dan costa 5. Fissura obliqua menyeberangi spatium intercostale 5 di linea
medioaxillaris dan terus menuju ke anterior sepanjang kontur costa 6. Fisura
horizontalis menyeberangi costa 5 di ruang axillaris medial dan terus ke
arah anterior, menyeberangi spatium intercostale 4 dan mengikuti kontur
costa 4 dan cartilago costalis menuju sternum.

Gambar 1.12 (Pemeriksaan dasar auskultasi pulmo)


(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

Gambar 1.13 (Pemeriksaan dasar auskultasi pulmo)


(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

14
Gambar 1.14 (Batas-batas COR)
(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

a) Batas atas cor mencapai setinggi cartilage costalis 3 di sisi kanan sternum
dan spatium intercostale 2 di sisi kiri sternum.
b) Batas kanan cor membentang dari cartilage costalis 3 kanan sampai di dekat
cartilage costalis 6 kanan
c) Batas kiri cor turun ke lateral dari spatium intercostale 2 sampai apex yang
terletak di dekat linea midclavicularis di spatium intercostales 5
d) Batas bawah cor membentang dari ujung sternalis cartilage costalis 6 kanan
sampai di apex pada spatium intercostale 5, dekat linea medioclavicularis.
(Mitchell dkk, 2014)

Pemeriksaan fisik
Lokasi auskultasi jantung suara cordis/suara jantung
Untuk mendengarkan suara valva cordis, letakkan posisi stetoskop mengikuti
aliran darah melewati valve.
 Valva atrioventrikularis/ Vavula Tricuspidalis terdengar di sisi kiri bagian
bawah sternum dekat spatium intercostale 5.
 Valvula mitralis terdengar di atas apex cordis di spatium intercostale 5
pada linea medioclavicularis.

15
 Valva trunci pulmonalis terdengar di ujung medial spatium intercostale 2
kiri.
 Valva aortae terdengar di ujung medial spatium intercostale 2 kanan.
(Mitchell dkk, 2014)

Gambar 1.15 (Pandangan anterior dinding dada dari seorang pria memperlihatkan tulan
tulang skeleter, cor , lokasi valve cordis dan titik-titik auskultasi suara jantung)
(Sumber: Mitchell dkk, 2014)

4. Isi Mediastinum :
Esofagus
Perjalanan esofagus berawal sebagai struktur servikal setinggi kartilago
krikoid pada C6 di leher. Di dalam toraks, esofagus melewati
mediastinum superior di atas dan mediastinum posterior di bawah.
Kelenjar timus
Kelenjar ini merupakan komponen penting dari sistem limfatik.
Letaknya biasanya di belakang manubrium (di mediastinum superior),
namun bisa terjulur sampai ke atas kartilago kosta ke-4 di mediastinum
anterior.

16
Aorta torakalis
Aorta asendens keluar dari vestibulum aorta di belakang infundibulum
ventrikel kanan dan trunkus pulmonaris. Aorta asendens berlanjut
sebagai arcus aorta . Arkus aorta terletak di sebelah posterior dari
setengah bagian bawah manubrium dan melengkung dari depan ke
belakang di atas bronkus utama sinistra. Arkus melanjutkan sebagai
aorta torakalis desendens dan mulai di batas bawah korpus T4. Awalnya
agak ke sebelah kiri dari garis tengah, kemudian ke garis tengah untuk
masuk ke abdomen dengan melewati ligamentum arkuata medianus
diafragma setinggi T12. Dari situ melanjutkan sebagai aorta
abdominalis.
Mediastinum dibagi 3 macam :
a) Mediastinum superior : Pembuluh darah, Trakea, Esofagus, Timus.
b) Mediastinum anterior : Timus
c) Mediastinum posterior: Esofagus, Aorta torakalis desendens,
Ductus torakalis, Vv. Azygos dan Hemiazygos Trunkus simpastis.
(Snell, 2015)

5. Apertura thoracis superior (pintu keluar)


Rongga thorax berhubungan dengan pangkal leher melalui lubang yang
disebut apertura thoracis (pintu keluar). Ditebut pintu keluar karena
pembuluh-pembuluh darah dan saraf penting keluar dari rongga dada
melalui lubang ini, menuju keleher dan ekstremitas superior. Apertura di
batasi di posterioroleh vertebrathoracica pertama, dilateral didinding medial
costa I dan cartilagonya, dan dianterior oleh pinggir superior manubrium
sterni. Apertura terletak miring menghadap ke atas dan depan melalui
lubang kecil ini berjalan esophagus dan trachea, serta banyak pembuluh
darah dan saraf. Oleh karena itu apertura terletak miring, maka apex dari
paru dan pleuranya menonjol ke atas ke daerah leher. (snell, 2015)

17
Apertura thoracis
Cavitas thoracis berhubungan dengan leher melalui apertura thoracis
superior yang berbentuk seperti ginjal. Apertura toracis ini yang terletak
miring, dilalui oleh struktur yang memasuki atau meninggalkan cavitas
thoracis, yakni tenggorok (trachea) kerongkongan (oesophagus), pembuluh
dan saraf. Apertura thoracis superior.
 Vertebra TI
 Pasangan costa I berikut cartilago costalis
 Tepi atas manubrium

Cavitas thoracis berhubungan dengan abdomen melalui apertura thoracis


inferior yang ditutup oleh diapragma. Struktur-struktur yang berlalu ke dan
dari cavitas thoracis, dari dan ke cavitas abdominis melewati dia pragma
(misalnya v.cafa inferior), atau diblakangnya (misalnya aorta). Apertura
thoracis inferior dibatasi oleh:
 Vertebra T XII
 Pasangan costa XII
 Cartilaginer costales VII-XII
 Synchondrosis xiphosternalis
(Snell, 2015).

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Brickley, Lznn S. 2015. Bates:Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat


Kesehatan. Ed.23. Jakarta: EGC
2. Richard L. Drake; Wayne Vogl; Adam W M Mitchell. 2014. Gray’s
anatomi:anatomi tubuh manusia. Elsevier
3. Snell, Richard S. 2015. Anatomi Klinis. Jakarta:EGC
4. Waschke, J dan F. Paulsen . 2012. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia . Ed.23.
Jakarta: EGC

19

Anda mungkin juga menyukai