Laporan Kasus
disusun oleh :
Martinho Soares Pinto
NIM. P1337430222167
NIM : P1337430222167
Hari/tanggal :
Disetujui oleh :
Clinical Instructure
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
1. Bapak Dr. Marsum BE, S.Pd, MHP selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
2. Ibu Dr. Fatimah, S.ST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik
3. Ibu Dartini, S.KM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Teknologi Radiologi
4. Orang tua dan segenap keluarga penulis yang telah memberikan doa,
5. drg. Farichah Hanum, M.Kes, selaku Direktur RSUP Dr. Kariadi Semarang
6. dr. Maya Nuriya Widyasari, Sp.Rad (K), selaku Kepala Instalasi Radiologi
3
7. Bapak Saiful Hidayat, S.ST, selaku Clinical Instructure Praktik Kerja
9. Semua pihak yang turut membantu menyelesaikan laporan kasus ini, yang
laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi pembaca. Penulis
menyadari dalam pembuatan laporan kasus ini masih banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan adanya saran dan masukan dari semua pihak.
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Rumusan Masalah....................................................................................8
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................8
C. Manfaat Penulisan....................................................................................8
D. Sistematika Penulisan.............................................................................9
BAB II......................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................
A. Anatomi Kepala......................................................................................10
B. Anatomi Otak..........................................................................................12
C. Patologi Tumor Otak..............................................................................16
D. Dasar-Dasar CT Scan.............................................................................18
E. Komponen dasar CT Scan.....................................................................18
F. Parameter CT Scan................................................................................19
G. Prosedur Teknik Pemeriksaan CT Scan Kepala...............................22
BAB III.....................................................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................
A. Hasil........................................................................................................ 26
B. Pembahasan...........................................................................................37
BAB IV.....................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................39
B. Saran.......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
telah menjelma menjadi sebuah modalitas imejing yang handal yang dapat
pemeriksaan CT Scan kelainan yang tampak bisa dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu axial, coronal dan sagital. Keunggulan teknologi ini yang
dimanfaatkan untuk dapat diagnosa yang lebih tepat terutama pada kelainan
otak dan serabut-serabut saraf yang mengatur fungsi sensorik dan motorik.
dan aktifitas tubuh. Otak dilindungi oleh tulang-tulang yang kuat. Kelainan-
cedera kepala ringan ataupun berat, pada bagian dalam otak, atau
selaput otak, meningkatnya tekanan intra cranial, atrofi cerebral, tumor pada
tulang tengkorak. Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak
6
(benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang
tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan
otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ
lain (metastase) seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-
intravena 100 ml/detik dengan flow rate 3ml/sec dan scan delay 40 detik
(Bruening and Flohr 2003). Pemberian dosis media kontras berkisar antara
1 - 2 ml/kg berat badan untuk pasien dewasa dan anak-anak tidak lebih
dari 2 ml/kg, dengan jumlah media kontras 80 ml, flow rate 1 ml/sec scan
Semarang, penulis sering menjumpai pasien dengan kasus tumor otak yang
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh
7
TUMOR OTAK DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP DR. KARIADI
SEMARANG”.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
D. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka
Lampiran
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Kepala
dahi dan bagian superior dari setiap orbit. Ini terdiri dari dua bagian
bagian orbital atau horizontal, yang membentuk bagian superior dari orbit.
10
Gambar 3. Temporal bone – Lateral view (Bontrager’s 2017)
terletak di antara sayap yang lebih besar dari tulang sphenoid anterior
berbentuk piramida dari tulang temporal ini adalah tulang paling tebal dan
agar-agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang, yaitu
beberapa pelindung, mulai dari permukaan luar adalah kulit kepala, tulang
otak terdiri atas tiga lapisan (dari luar ke dalam) : duramater, arakhnoid,
hemisfer cerebri (otak besar), batang otak, dan cerebellum (otak kecil).
dalam tersusun oleh korteks (massa kelabu atau subtansia grisea atau
grey matter), massa putih (subtansia alba), dan massa kelabu yang
12
Gambar 5. Lima Lobus pada setiap bagian otak (Bontrager’s 2017)
ventrikel III, terdiri dari nukleus kaudatus, putamen dan globus palidus.
13
Di dalam parenkim otak bagian dalam terdapat empat buah rongga
rongga ini dibatasi oleh epitel apindema, disebut ventrikel otak. Sistem
ventrikel otak terdiri atas ventriel lateralis kanan dan kiri, ventrikel III, dan
substansia nigra, dan pedunkulus cerebri. Saraf III dan IV keluar dari
antara otak tengah dan medulla oblongata, terdiri dari bagian ventral
VII berasal dari pons. Permukaan dorsal pons membentuk dasar ventrikel
IV. Medulla merupakan komponen yang paling kaudad dari batang otak.
cerebellum terdiri dari korteks (gray matter) dan bagian tengah (white
14
matter) dengan inti bagian dalam (gray matter). Cerebellum bergabung
Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri, yaitu arteri karotis interna
dan arteri vertebralis. Di dalam rongga cranium, keempat arteri ini saling
oblongata, pons, otak tengah, lobus temporalis bagian medial dan inferior,
vertebralis.
15
SOL (Space Occupying Lesion) merupakan generalisasi adanya
kontusio serebri, hematom, infark, abses otak dan tumor pada intrakranial
(Butt et al. 2005; Jindal et al. 2016). Tumor otak adalah pertumbuhan
yang abnormal dari sel-sel jaringan otak baik yang berasal dari otak
intrakranial.
otak.
16
Tumor otak yang paling umum terjadi adalah metastasis intrakranial
bedah saraf, onkologi radiasi dan onkologi medis (McFaline Figueroa &
Lee, 2018).
Rubinstein adalah :
1) Medulloblastoma
2) Astrositoma
3) Epindimoma
5) Hemangioblastoma
1) Kraniofaringioma
2) Kista intraselar
(1) Astrositoma
(3) Oligodendroglioma
(4) Ependimoma
17
(b) Tumor daerah pineal
(1) Pinealoblastoma
(2) Pinealositoma13
(3) Germinoma
(c) Angioma
(d) Meningioma
D. Dasar-Dasar CT Scan
informasi detail mengenai jaringan organ dalam tubuh, dari otak, paru-
gambaran citra anatomis secara axial, sagital dan coronal (Lampignano &
Kendrick, 2018).
1. Gantry
meja tersebut bergerak menuju gantry. Gantry ini terdiri dari beberapa
18
menghasilkan suatu gambaran, perangkat keras tersebut antara lain
Meja ini biasanya terbuat dari fiber karbon. Dengan adanya bahan ini
dalam gantry.
3. Sistem konsul
banyak kelebihan dan banyak fungsi. Bagian dari sistem konsul yaitu,
gambar.
F. Parameter CT Scan
1. Slice Thickness
19
akan menghasilkan detail yang tinggi. Jika ketebalan meninggi
maka akan timbul artefak dan bila terlalu tipis akan terjadi noise.
2. Range
3. Faktor Eksposi
5. Gantry Tilt
20
Disamping itu bertujuan untuk mengurangi dosis radiasi terhadap
6. Rekonstruksi Matriks
7. Rekonstruksi Algorithm
8. Window Width
21
dikonversi menjadi skala numerik yang dikenal dengan nama nilai
(Hounsfield Unit).
9. Window Level
1. Persiapan pasien
puasa.
2. Posisi Pasien
e. Tebal Slice :
22
- Axial / Sequence Dual Range
cranii.
b. Kriteria gambar :
23
Tampak jelas batas tegas antara substansia alba dan
substansia gricea
mengelilingi otak
c. Gambar Radiograf :
(Evelyn M Teasdale).
24
BAB III
A. Hasil
1. Indentitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 51 tahun
Alamat :
25
Permintaan foto : MSCT Kepala dengan Kontras
Nomor RM : C97xxxx
2. Riwayat Penyakit
Pandangan kabur
3. Persiapan
2) Velcro Strap
26
Gambar 12. Velcro strap
3) Head Holder
4) Selimut
27
Gambar 15. Printer
6) Spuit 20 mL
8) Alcohol Swab
28
Gambar 18. Alcohol Swab
9) Abocath
b. Persiapan Pasien
instalasi radiologi
29
2. Pasien mengisi inform consent
saat pemeriksaan
4. Tahapan Pemeriksaan
akan dilakukan
30
7. Dimulai pemasangan IV Line dengan abocath ke pembuluh vena
kepala
scan.
13. Scanning dibagi menjadi 2 bagian yaitu scan pre injeksi media
14. Pertama scan pre kontras dimulai, dengan area scanning diatur
31
17. Setelah scan pre kontras dan post kontras telah dilakukan, pasien
18. Jika tidak ada reaksi alergi, maka IV line yang ada pada pasien
dilepas
19. Setelah scanning selesai maka citra dengan data raw akan
muncul
f. Klik batch
slicenya
i. Mengatur FOV
32
22. Klik film composer, tentukan matriks yang diinginkan dan tekan f1
23. Pada film composer klik print untuk melakukan printing file yang
akan di print
5. Hasil Radiograf
33
Gambar 25. Gambaran Coronal Kontras
4. Hasil Ekspertise
intracranial
34
Sulcus corticalis dan fissura sylvii kanan kiri tampak baik
perimesenchepalic
2.98 cm)
Kesan :
makroadenoma hipofisis
35
Tak tampak infark, perdarahan maupun tanda peningkatan
tekanan intracranial
B. Pembahasan
merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang terprogram dan perlu adanya
tidak. Jika ternyata hasil ureum kreatinin tinggi, maka pemeriksaan akan
(DPJP).
pemeriksaan dengan head first, dengan central point pada glabela. Kemudian
36
tampilan citra yaitu AP dan Lateral. Dari hasil scout ini kemudian mengatur
dibuat scan irisan axial pre kontras. Setelah didapat citra pre kontras maka
manual karena injektor yang ada sedang rusak sehingga tidak bisa
digunakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
37
1. CT Scan Kepala adalah suatu pemeriksaan radiologi dengan
B. Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
NINTH EDITION
Butt, ME, Khan, SA, Chaudrhy, NA, & Qureshi, GR. 2005. Intracranial space
comprehensive text.
39
LAMPIRAN
Lembar Permintaan
Hasil Ekspertise
40