Laporan Kasus
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan III
Diajukan Oleh:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Praktik Kerja Lapangan III pada Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik
NIM : P1337430317004
Clinical Instructur
ii
KATA PENGANTAR
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek
Kerja Lapangan (PKL) III, Program Studi DIII Teknik Radiodiagnostik dan
bimbingan serta bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis
berlangsung.
iii
3. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP. selaku Direktur Poiliteknik
5. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, ST., M.Si, selaku Ketua Program Studi
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
iv
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
Penulis
v
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
vi
A. Hasil .......................................................Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan ....................................................................................... 46
A. Kesimpulan ......................................................................................... 49
B. Saran .................................................................................................. 49
LAMPIRAN.................................................................................................... 51
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh yang lain. Menurut Cinamon VanPutte (2016), pada umumnya otak
Dianchepalon, dan Cerebrum. Salah satu kelainan otak yang terjadi pada
serebospinal pada susunan saraf pusat, kondisi ini juga dapat diartikan
1
sebagai gangguan hidro dinamik cairan serebrospinal (Apriyanto; Rhonaz;
kepala pada pasien anak diperlukan persiapan pasien secara khusus dan
dewasa.
pemeriksaan MSCT kepala tanpa kontras pada pasien anak dengan klinis
Hidrosefalus.
RAHAYU KUDUS”
B. Rumusan Masalah
Rahayu Kudus?
2
pediatrik dengan kasus hidrosefalus di Intalasi Radiologi Rumah
C. Tujuan Penulisan
Rahayu Kudus.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
3
3. Bagi Akademi
yang sama.
hidrosefalus.
E. Sistematika Penulisan
penulisan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Otak ( Brain )
yang dibungkus oleh suatu lapisan yang kuat. Otak terdiri dari otak
5
b) Pusat persarafan yang menangani aktifitas
(Syaifuddin,1997)
Keterangan gambar :
2. Pons 8. Dienchepalon
6. Serebrum
6
1) Disenchepalon, bagian batang otak paling atas terdapat
1997 )
Fungsi disenchepalon :
Fungsi mesensepalon :
mata
7
Fungsi pons varoli:
besar
8
4) Medulla oblongata, bagian batang otak paling bawah yang
(Syaifudin, 1997 )
9
3) Neocerebellum (ponto cerebellum), korteks cerebellum
(Syaifuddin, 1997 )
Keterangan gambar :
superior. 6. Serebelum.
4. Vena-vena serebri
inferior.
10
cairan sekresi ( cairan serebro spinalis ). Memperkecil benturan atau
Syaifuddin, 1997 )
1997 )
3. Ventrikel Otak
epitel yang membatasi semua rongga otak dan medula spinalis ) dan
11
mengandung CSF ( cerebrospinal fluid ).Ventrikel otak terdiri dari
4. Cairan Serebrospinal
berjumlah 430 – 500 ml, ini berarti dalam 24 jam cairan serebrospinal
12
masuk ke ruang subarakhnoid ( sisterna magna ). Ada sejumlah
13
B. Patologi Hidrosefalus
1. Pengertian Hidrosefalus
a Hidrosefalus Komunikans
14
ventrikel maupun diluar otak, sehingga kepala membesar sekali
(Price , 1995)
b Hidrosefalus Nonkomunikans
15
kongenital di mana tabung neural tak dapat bersatu sehingga
c. Hidrosefalus Kongenital
d. Hidrosefalus Acquired
16
3.Hidrosefalus obstruktif sering disebabkan oleh organisasi
Underwood, 1999 )
K,1999 )
17
koordinasi dan keseimbangan, tersandung, jatuh tanpa
1998 )
18
meningkatkan jumlah slice , tetapi juga waktu sekali rotasi dari yang
(Nagel,2004).
2. Akuisisi data
pengukuran.
membentuk irisan.
listrik.
19
h. Data signal akan mengirim ke computer untuk direkontruksi
jadi gambar
berupa bidang volume dengan slice yang tipis. Slice yang tipis
dihasilkan oleh kombinasi sinyal dari beberapa rows. Slice yang tipis
20
3. Rekonstruksi Gambar MSCT
b. 3D Reconstruction
3D struktur permukaan.
21
Mengukur suatu vol dengan menyambungkan garis pada
4. Detektor
detector. System dari MSCT dilengkapi dengan dua atau lebih lajur
yang sama.
22
5. Parameter MSCT
a. Slice Tickness
b. Range
23
c. Faktor Eksposi
d. Acquisition time
(European Guidelines,2004).
e. Field of View
f. Rekonstruksi Matriks
24
g. Rekonstruksi Algoritma
(European Guidelines,2004).
h. Window Width
25
menjadi hitam. Jaringan dan subtansi lain akan dikonfersi
(Rasad,2000).
(HU)
CSF 0
Udara
i. Window Level
26
tergantung pada karakteristik perlemahan dari struktur object
yang diperiksa.
j. Pitch
k. Recon Increment
1. Pengertian
b. sakit kepala
27
e. gangguan degeneratif — atrofi otak
g. Kelainan bawaan
h. Hidrosefalus
3. Persiapan Pemeriksaan
a. Persiapan Pasien
1) Peralatan steril :
a) Spuit.
b) Needle.
28
d) Alkohol
e) Obat anastesi
f) Injektor
a) Pesawat CT-Scan
b) Media kontras
c) Tabung oksigen
d) Apron
e) Standar infus
f) Automatic Scanning
g) Selimut tebal
h) Head clam
j) Mainan anak
3) Teknik Sedasi
29
kualitas dijaga. Ini secara substansial berkurang kebutuhan
sedasi, hidrat oral atau dubur adalah yang paling umum obat
30
mendalam dengan obat-obatan seperti IV pentobarbital
31
injeksi konstan yang memungkinkan waktu bolus dan organ
32
disuntikkan adalah begitu kecil. Saat injeksi tangan
( Seeram, 2016 )
c. Teknik Pemeriksaan
( Seeram, 2016 )
3) Proteksi Radiasi
33
a) Konsultasi kepada Radiolog apakah pemeriksaan CT-
apron.
e) Pitch : 1.0
g) Kv : 120
h) Ma : 200 +
i) Recontruction Slice : 3 - 5 mm
Thickness
34
dapat bervariasi tergantung keperluan diagnosa. Untuk kasus
tidak
pada umumnya
( Bontrager,2018)
35
Gambar 2.6 Potongan Axial Setinggi Saluran Pendengaran Dalam
( Bontrager,2018)
( Bontrager,2018)
36
Gambar 2.8 Potongan Axial Setinggi Ventrikel III
( Bontrager,2018)
37
( Bontrager,2018)
( Bontrager,2018)
38
BAB III
A. PROFIL KASUS
Rahayu Kudus
1. Identitas Pasien
Nama : NM BY NY
Umur : 0 Tahun
Diagnosa : hidrosefalus
2. Riwayat Penyakit
39
agar dilakukan pemeriksaan MSCT kepala di Instalasi Radiologi
1) Persiapan alat
a) Pesawat MSCT
Merk : Siemens
Gambar 3.1
Pesawat MSCT Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus
b) Control table
Gambar 3.2
Computer Console MSCT Siemens (RS Mardi Rahayu)
40
Gambar 3.3
Control Panel dan Workstation MSCT (RS Mardi Rahayu)
c) Printer Dryview Carestream
Gambar 3.4
d) Head holder
e) Selimut
f) Bodystrap
2) Persiapan pasien
41
Persiapan khusus pasien yaitu tubuh pasien dibungkus
3) Teknik pemeriksaan
pemeriksaan.
– AC.
4) Proses Pemeriksaan
42
Institution name, Performing physician, dan Operator.
43
5) Proses pencetakan gambar
6) Parameter
b) Slice thickness : 5 mm
c) Recontruction : 5 mm
d) Slice : 19
e) Kv : 110
f) mAs : 140
44
g) Gantry : 0 derajat
parenkim otak.
tak melebar.
45
Gambar 3.5
Hasil Scan irisan axial pasien pediatrik kasus hidrosefalus.
B. Pembahasan
lakukan tanpa anastesi pada pasien rawat inap. Anastesi tidak dilakukan
setelah pasien tenang saat sudah dibungkus selimut pada bagian dada
hingga kaki.
46
supine di atas meja pemeriksaan dengan posisi kepala pada head holder
sudah terlihat pada potongan axial dari kepala oleh karena itu
kontras maka dalam keadaan seperti ini hidrosefalus juga dapat terlihat.
Selain itu alasan tidak di pakainya media kontras pada pemeriksaan ini
slice thickness nya 5 mm, slice yang dihasilkan adalah 19 slice axial, 5
47
slice coronal dan scanogram 1 gambar. Penggunaan jumlah slice pada
pemeriksaan ini tergantung pada lebar obyek atau kepala dari pasien.
48
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari dada hingga kaki agar hangat dan mengurangi gerakan. Posisi
B. Saran
49
DAFTAR PUSTAKA
138-139.
Kedokteran EGC.
50
LAMPIRAN
51
52