Anda di halaman 1dari 28

ABDOMEN

Bagus Dwi Handoko


Perkembangan Radiografi Abdomen
Anatomi
• Otot pada Abdomen
– Diafragma
berbentuk seperti
payung,
memisahkan antara
rongga abdomen
dengan rongga
thorak
– Muskulus Psoas
letaknya di samping
vertebra lumbal
ANATOMI (Sistem organ pada Abdomen)

– Sistem Pencernaan
• Mulut
• Pharynx
• Esophagus
• Stomach
• Usus halus
• Usus besar
• Liver
• Gallbladder
• Pancreas
• Spleen
ANATOMI (Sistem organ pada Abdomen)

– Sistem Urinary
• Kidney
• Ureter
• Urinary bladder
• Urethra
• Suprarenal gland
ANATOMI Lapisan / rongga pada Abdomen
– Peritoneum
Merupakan lapisan serosa ganda yang
membungkus struktur, organ dan dinding
dalam abdomen.
– Mesentery
Merupakan lapisan ganda peritoneum, yang
berbentuk seperti kipas dan menghubungkan
usus halus ke dinding posterior abdomen
– Omentum
Jenis khusus lapisan ganda peritoneum yang
menggantung dari lambung menuju organ
lainnya
– Mesocolon
Merupakan lapisan peritoneum yang mengikat
kolon ke dinding posterior abdomen
Kuadran Pada Abdomen
• Four abdominal
quadrant
– Right upper quadrant
– Left upper quadrant
– Right lower quadrant
– Left lower quadrant
RUQ LUQ RLQ LLQ
Hepar Limpa Kolon Ascendens
Kolon Descendens
Kantung Empedu
Lambung
Appendix
Fleksura Hepatika
Fleksura Lienalis

Duodenum Sekum Kolon Sigmoid

Pankreas
Caput Pankreas
Dua per tiga illeum
Ginjal Kiri
Ginjal Kanan
Dua per tiga jejunum

Kelenjar Suprarenalis Kiri Katup illeosekal


Kelenjar Suprarenalis Kanan
Kuadran Pada Abdomen
Cavum abdomino-pelvic juga dibagi menjadi 9 bagian, dengan menggunakan dua
bidang horisontal dan vertikal.

Nine abdominal quadrant


– Right hypochondriac
– Epigastric
– Left hypochondriac
– Right lateral
– Umbilical
– Left lateral
– Right inguinal
– Pubic
– Left inguinal
Topographic landmarks
1. Xipoid tip (T9-T10)
2. Inferior costal
margin (L2-L3)
3. Iliac crest (L4-L5)
4. Anterior superior
iliac spine (ASIS)
5. Greater trochanter
6. Symphysis pubis
7. Ischial tuberosity
Patologi
• Ascites. Akumulasi yang tidak normal dari cairan di dalam rongga peritoneum
• Peritonitis, merupakan radang pada peritoneum yang sangat berbahaya sebagai
komplikasi dari penyebaran infeksi yang terjadi pada organ-organ abdomen
seperti appendicitis, salphingitis, rupture, saluran cerna, luka tembus abdomen.
• Obstruksi illeus, merupakan penyumbatan usus yang terjadi karena adanya daya
mekanik dan mempengaruhi dinding usus sehingga mengakibatkan
penyempitan atau penyumbatan lumen usus.
• Pneumo peritoneum, merupakan adanya udara di dalam rongga peritoneum
• Volvulus, disebut juga torsi merupakan pemutaran usus dengan mesenterium
sehingga terjadi obstruksi
• Tumor / neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel
yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh
• Ulkus atau tukak yaitu terjadi apabila sebagian permukaan tulang jaringan
hilang sedang sekitarnya meradang. Bisa terjadi di kulit atau alat dalam seperti
lambung dan usus
Cont..

• Cairan bebas dlm Abdomen ;ex : Perforasi


,Apendicitis Kronis
• Gas yg berlebihan / Kembung
• Massa intra abdominal, adalah suatu massa pada
abdomen dapat berupa tumor atau kanker yang
berakibat terganggunya fungsi fisiologis tubuh.
• Abdominal surgery adalah indikasi yang timbul
setelah pasca operasi.
Pemeriksaan Abdomen
• Abdomen akut
diperlukan untuk indikasi abdomen akut (mendadak) yaitu
pemeriksaan yang memerlukan tindakan segera seperti
obstruksi usus, perforasi intraperitoneal (udara di luar
saluran pencernaan), cairan yang berlebihan di perut, atau
mungkin massa intraabdominal.

• Abdomen non akut (persiapan)


Pemeriksaan dilakukan dengan persiapan terlebih dahulu.
Biasanya indikasi pemeriksaan ini adalah batu pada sistem
urinary. Biasanya pemeriksaan lanjutan menggunakan
media kontras. Tujuan dari persiapan pasien adalah untuk
membersihkan rongga abdomen dari fecal material dan
udara dalam di dalam saluran pencernaan yang dapat
mengganggu gambaran radiograf.
Pemeriksaan Abdomen akut vs non akut
Persiapan pasien

• Diet makan makanan lunak yang rendah serat dua hari


sebelum pemeriksaan.
• 18 jam dan 4 jam sebelum pemeriksaan pasien diberikan
obat pencahar.
• 12 jam sebelum pemeriksaan penderita puasa hingga
pemeriksaan selesai.
• Selama berpuasa penderita diharapkan mengurangi
berbicara dan tidak merokok untuk menghindari adanya
bayangan gas.
• Penderita dimohon buang air kecil dahulu sebelum
pemeriksaan untuk pengosongan kandung kencing.
PROYEKSI PEMERIKSAAN
Abdomen persiapan Abdomen akut

Basic: Basic:
- AP Supine -AP Supine,
-AP erect.
-PA chest erect

Special: Special:
-PA Prone - Left lateral decubitus
-Lat.decubitus,
-AP erect,
-Dorsal Decubitus,
-Lateral
1. AP Supine
PP:
- Supine, MSP tubuh pada
pertengahan meja pemeriksaan
- Kedua tangan disamping tubuh, kaki
lurus
PO:
- Atur krista iliaca pada pertengahan
kaset
- Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis
(kedua ASIS berjarak sama thd meja
pemeriksaan)
CR: tegak lurus kaset
CP: pada MSP tubuh setinggi krista
illiaka
Eksposi pada saat tahan nafas di akhir
ekspirasi
Kiteria radiograf:
1. AP Supine  Tampak garis batas dari liver,
spleen, kidney dan udara di
dalam lambung dan usus
 Tidak ada rotasi dari abdomen
(prosesus spinosus tampak
pada pertengahan vertebra,
illiac wing simetris, batas
bawah costae kanan&kiri
berjarak sama thd vertebra)
 Tampak dinding lateral
abdomen dan properitoneal
fat
 Tampak muskulus psoas
dibawah liver dan kidney
2. AP Erect
PP:
- Erect/Upright, MSP tubuh pada
pertengahan bucky stand
- Kedua tangan disamping tubuh
PO:
- Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis dan
bahu
- Atur 2 inch di atas crista illiaka pada
pertengahan kaset
CR: horisontal, tegak lurus kaset
CP: pd pertengahan kaset
Eksposi pada saat tahan nafas di akhir
ekspirasi
Catatan: pasien berada pada posisi ini
minimal 5 menit sebelum diekspose
2. AP Erect Kriteria radiograf:
• Tampak kedua diafragma
• Tidak ada rotasi dari
abdomen (prosesus
spinosus tampak pada
pertengahan vertebra,
illiac wing simetris, batas
bawah costae kanan&kiri
berjarak sama thd
vertebra)
• Tampak dinding lateral
abdomen dan
properitoneal fat
• Tampak muskulus psoas
dibawah liver dan kidney
3. Left Lateral Decubitus (LLD)
PP:
- Lateral recumbent pada bantalan
radiolusen supayaobjek tidak
terpotong
- Knee fleksi, kedua tangan diatas kepala
PO:
- Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis dan
bahu
- Atur 2 inch di atas crista illiaka pada
pertengahan kaset
- Pastikan bagian atas abdomen tidak
terpotong
CR: horisontal, tegak lurus kaset
CP: pd pertengahan kaset
Eksposi pada saat tahan nafas di akhir
ekspirasi
Catatan: pasien berada pada posisi ini
minimal 5 menit sebelum diekspose
3. Left Lateral Decubitus (LLD)
Kriteria radiograf:
• Tampak diafragma tanpa pergerakan
• Tampak kedua sisi abdomen, udara yang mengisi lambung dan usus,
tampak dinding abdomen, struktur panggul, dan kedua diafragma
• Tidak ada rotasi dari pasien
• Identifikasi penandaan yang menunjukkan sisi atas.
Ingat :
1. KV 70 dan MAS 35
2. Jangan lupa MarkernyaYaaa…
3. Pakai Grid juga yaakk
• Selamat Belajar
TUGAS KELOMPOK
• Satu kelompok terdiri dari 4 mhs = 10 kelompok
• Cari jurnal ilmiah dari luar negeri dengan topik teknik
pemeriksaan abdomen akut atau abdomen persiapan
• Jurnal dari masing-masing kelompok tidak boleh sama.
• Buatlah makalah berdasarkan jurnal tersebut dalam bahasa
indonesia
• Tugas dikumpulkan dalam bentuk hardcopy (makalah
berserta jurnal aslinya)
• Tugas dikumpulkan satu minggu setelah tugas diberikan.

Anda mungkin juga menyukai