Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN FISIK

GASTROINTESTINAL
Anatomi Sistem Gastrointestinal
REGIO ABDOMEN
Regio abdomen terbagi menjadi 9 area,
meliputi:
 Area hipokondrium dextra, meliputi: hepar, esophagus, kantung empedu
 Area epigastrium, gaster pars pyloricum, corpus pankreas,
duodenum parscranialis
 Area hipokondrium sinistra, meliputi: lien, cauda pancrea, gaster pars
corpus,dan parsfundus.
 Area lumbaris dextra, meliputi: colon ascenden, ren dextra.
 Area lumbilikalis, meliputi: jejenum, ileum, colon tranversum, omentum
 Area lumbalis sinistra, meliputi: ren sinistra, colon descenden
 Area inguinal dextra, meliputi: caecum, ovarium, tuba falopi dextra,
appendixvermiformis.
 Area supra pubis, meliputi:Vesika urinaria, uterus.
 Area inguinal sinistra, meliputi: kolon sigmoid, ovarium sinistra
KUADRAN ABDOMEN
Pemeriksaan Fisik
Adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian tubuh
darikepala sampai kaki.
Ketika melakukan pemeriksaan fisik, terdapat beberapa hal-hal yang
perlu diperhatikan yaitu:
 Selalu meminta kesediaan/izin pada pasien untuk setiap pemeriksaan
 Jagalah privasi pasien
 Pemeriksaan harus seksama dan sistematis
 Jelaskan apa yang akan dilakukan sebelum pemeriksaan (tujuan,
kegunaan, caradan bagian yang akan diperiksa
 Beri instruksi spesifik yang jelas
 Berbicaralah secara komunikatif
 Ajaklah pasien untuk bekerja sama dalam pemeriksaan
 Perhatikanlah ekpresi/bahasa non verbal dari pasien
Inspeksi
Inspeksi dilakukan pertama kali untuk mengetahui bentuk dan
gerakan-gerakanabdomen. Cara kerja Inspeksi :
 Atur posisi yangtepat
 Lakukan pengamatan bentuk abdomen secara
umum, kontur permukaan abdomen, dan adanya retraksi,
penonjolan, serta ketidaksimetrisan.
 Amati gerakan kulit abdomen saat inspirasi dan ekspirasi.
 Amati pertumbuhan rambut,pigmentasi pada kulit secara lebih
teliti
 Kulit skar, striae, dilatasi vena
 Umbilicus perhatikan tanda-tanda inflamasi atau hernia
 Kontur abdomen-apakah bentuknya bulat, datar, apakah
abdomennyasimetris, apakah terdapat organ atau masa yang
terlihat
 Peristatiklakukan observasi selama beberapa menit
terutama pada pasien dengan intestinal obstruction
 Pulsasipulsasi normal aorta akan terlihat di epigastrium
Auskultasi
 Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh.
 Menggunakan alat yang disebut Stetoskop
 Auskultasi dilakukan untuk mendengarkan dua suara abdomen, yaitu
bising usus (peristaltik yang disebabkan oleh perpindahan gas atau
makanan sepanjang intestinum) dan suara pembuluh darah
 Siapkan stetoskop, hangatkan tangan dan bagian diagrafma stetoskop bila
ruang pemeriksaan dingin.
 Tanya pasien tentang waktu terakhir makan. Bising usus dapat meningkat
setelah makan.
 Tentukan bagian stetoskop yang akan digunakan, bagian diafragma
digunakan
untuk mendengarkan bising usus, sedangkan bagian bel (sungkup) untuk
mendengarkan suara pembuluh darah.
 Letakkan diafragma stetoskop dengan tekanan ringan pada setiap area
empat kuadran abdomen/ 9 Regio abdomen
dan dengarkan suara peristaltik aktif dan suara deguk (gurgling) yang
secara normal terdengar setiap 5 sampai 20 detik dengan durasi
kurang atau lebih dari satu
detik. Frekuensi suara bergantung pada status pencernaan atau ada/tidak
nya makanan dalam saluran pencernaan.
 Letakkan bagian bel (sungkup) stetoskop di atas aorta, arteri renalis, dan
arteri iliaka. Dengarkan suara-suara arteri.
PERKUSI
 Perkusi dalam sistem pencernaan dilakukan untuk mendengar
kan atau mendeteksi adanya gas, cairan atau massa didalam
abdomen.
 Bunyi perkusi pada abdomen yang normal adalah timpani,
Cara perkusi abdomen secara sistematis:
 Perkusi dimulai dari kuadran kanan atas kemudian bergerak
searah jarum jam(dari sudut pandang/perspektif pasien.
 Perhatikan reaksi pasien dan catat bila pasien merasa nyeri
atau nyeri tekan
 Lakukan perkusi pada area timpani dan redup. Suara timpani
mempunyai ciri nada lebih tinggi dari pada resonan. Suara
timpani dapat didengarkan pada rongga atau organ yang berisi
udara. Suara redup mempunyai ciri nada lebih rendah atau
lebih datar dari pada resonan. Suara ini dapat didengarkan
pada massa yang padat, misalnya keadaan asites, keadaan
distensi kandung kemih,serta pembesaran atau tumor hepar
dan limpa.
Palpasi
Cara palpasi:
 Letakkan telapak tangan pada abdomen pasien dengan jari-
jari paralel terhadap abdomen
 Gerakkan jari-jari dengan agak melingkar dan tekan kebawah
sedalam 1 cm atau sedalam jaringan subkutan atau jaringan
lemak.
 Lihat ekspresi wajah pasien dan anjurkan pasien
untuk memberi tahu area yang mengalami nyeri.
 Catat area yang mengalami nyeri
tekan, nyeri superfisial dan adanya massa.
 Palpasi dilakukan pada 4 kuadran/9 regio abdomen yang lain
Palpasi Abdomen

Anda mungkin juga menyukai