Anda di halaman 1dari 70

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN WONOREJO RT 03 RW 11
KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN GONDANGREJO
KABUPATEN KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :
1. Alvina Hendriyanti (S13008)
2. Angga Agung Saputra (S13010)
3. Betty Anggreani (S13016)
4. Eva Septerina Dwi Hapsari (S13027)
5. Mega Girindra Putri (S13035)
6. Resti Hildayani (S13046)
7. Sidiq Ramadhan (S13054)
8. Vinthia Yuliana (S13058)
9. Zeni Dwi Setyowati (S13064)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil praktek Asuhan Keperawatan Komunitas Dalam Konteks Pelayanan
Kesehatan Utama Di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo,
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, 25 April sampai 20 Mei
2017, telah mendapatkan persetujuan pada tanggal ...........

Pembimbing I,
Pembimbing II

Ns. Isnaini Rahmawati, MAN


Ns. Joko Widagdo, S.Kep

Mengetahui,
Kaprodi Sarjana Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta

Ns. Atiek Murhayati, M.Kep

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya seluruh kegiatan “Praktek Keperawatan
Komunitas, Keluarga dan Gerontik” di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, dan
penyusunan hassil kegiatan ini dapat kami selesaikan.
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat
adanya bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik dari beberapa pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada yang terhormat :
1. Ns. Atiek Murhayati, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
2. Ns. Galih Priambodo, M.Kep selaku kordinator Praktek keperawatan
Komunitas, Keluarga dan Gerontik.
3. Pembimbing I Ns. Isnaini Rachmawati, Man selaku pembimbing Akademik
Praktek Keperawatan Komunitas, Keluarga, Gerontik.
4. Bapak Ns. Joko Widagdo, S.Kep selaku pembimbing II CI / lahan dari
Puskesmas Gondangrejo.
5. Bapak Yanto selaku Ketua RW ll Dusun Wonorejo Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
6. Bapak Harto Mulyono selaku Ketua RT 02 RW 11 Dusun Wonorejo Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
7. Seluruh dosen, staf STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
memberikan bantuan moril kepada kelompok kami.
8. Orang tua kami yang telah memberikan doa restu kepada kami.
9. Teman- teman seperjuangan yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan
laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di waktu yang
akan datang. Besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca umumnya, pihak keluarga Bapak Harto Mulyono dan Puskesmas
Gondangrejo sebagai bahan tindak lanjut untuk masalah kesehatan di Dusun
Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo,
Kabupaten Karanganyar.

Karanganyar, 26 April 2017


Mahasiswa Praktek Kommunitas
Kelompok III

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan baik dirumah sakit maupun puskesmas.
Keperawatan komunitas merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat, dan ilmu sosial (WHO), yaitu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat. Peran serta masyarakat itu
diartikan sebagai suatu proses dimana individu, keluarga dan masyarakat
bertanggung jawab
atas kesehatan sendiri berdasarakan azaz kebersamaan dan kemandirian.
Sebagai tenagan kesehatan professional, keperawatan berkewajiban
untuk turut serta mewujudkan tercapainya pembangunana nasional khususnya
pembangunan dibidang kesehatan. Dimana dalam melaksanakan perannya
di titik beratkan pada promotif, prefentive dengan tidak mengabaikan
kuratif dan rehabilitative dalam setiap tindakan keperawatan. Sejalan
dengan hal tersebut maka jelaslah bahwa tindakan pencegahan dan
peningktan kesehatan menjadi area perhatian perawat yang bertujuan
untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
Melihat betapa pentingnya tindakan promotif, prefentive dan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kualitas hidupnya serta besarnya peran yng dapat dilakukan
oleh perawat dimasyarakat maka diperlukan pre klinin di masyarakat.
Preklinik Keperawatan Komunitas merupakan pengalaman belajar
lapangan yang memeberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan menganalisa serta mensisntesa berbagai ilmu
pengetahuan di dalam memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan
untuk memantapkan profesionalisme keperawatan. Preklinik ini dilakukan
di dudun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Mahasiswa membentuk kelompok
Preklinik dimana wadah yang telah dibentuk tersebut diharapkan akan
dapat terus melanjutkan kegiatan-kegiatan yang ada meskipun Preklinik
oleh mahasiswa telah
berakhir sehingga upaya tindakan pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
Dalam pemberian kegiatan untuk memecahkan masalah
kesehatan dimasyarakat mahasiswa berfokus pada sasaran keperawatan
komunitas yang telah ditargetkan oleh institusi yaitu Asuhan Keperawatan
Komunitas, dimana pengkajian yang akan digunakan menggunakan
pengkajian format Das, Survei, dan Wawancara dengan masyarakat di
Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengambarkan hasil pengkajian Asuhan Keperawatan Komunitas,
gambaran umum dan hasil pengkajian serta rencana penyelesaian
masalah yang dilaksanakan di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian kesehatan masyarakat di wilayah
berdasarkan data kesehatan masyarakat yang sudah dikumpulkan
serta rencana tindakan masing-masing masalah kesehatan.
b. Menggambarkan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di
Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar berdasarkan data kesehatan
masyarakat yang telah dikumpulkan .
c. Menggambarkan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa
serta masyarakat di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
d. Menggambarkan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan
dilaksanakan di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
e. Menyampaikan hasil pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Komunitas di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
B. MANFAAT
1. Untuk mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan penulisan laporan hasil kegiatan Asuhan Keperawatan
Komunitas ini dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan-
kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di Dusun
Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar.
Diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan
maupun data untuk membina dan mengarahkan masyarakat agar
tujuan hidup sehat di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
2. Untuk institusi pendidikan
Diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan
perbandingan untuk sarjana berikutnya dan menjadi bahan evaluasi
terhadap program atau kurikulum Keperawatan Komunitas yang telah
ditetapkan.

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan laporan akhir praktik Keperawatan
Komunitas adalah sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN
2. BAB II : TINJAUAN TEORI
3. BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUSUN
WONOREJO RT 02 RW 11 KELURAHAN WONOREJO
KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR
4. BAB IV : PEMBAHASAN
5. BAB V : PENUTUP
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang
dalam jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap
dan bertindak mandiri dalam menjaga kesehatannya sendiri melalui
kesadaran terhadap pentingnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan
prefentive. Paradigma sehat ditetapkan sebagai modal pembangunan
kesehatan di Indonesia, yaitu pembangunan kesehatan yang mengutamakan
upaya-upaya promotif dan prefentive tanpa mengabaikan upaya-upaya
kuratif dan rehabilitative (Depkes, 2016). Unsur penting dalam paradigma
sehat meliputi : program dan kebijakan yang Bottom-up, mentalis proaktif,
pemberdayaan sumber daya lokal, pembangunan kesehatan berbasis
masyarakat, sistem
prabayar pelayanan kesehatan dan pembangunan multi sektor.
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative serta resosialitatif dengan melibatkan
peran serta
aktif dari masyarakat (Stanhope, 2013).
Menurut Helvie, tanggung jawab perawat dalam pelayanan kesehatan
utama adalah :
1. Mendorog partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga, dan individu.
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik self care pada
masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat.
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau Asuhan Keperawatan dalam praktik
keperawatan. Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan
menjadi individu, keluarga, dan masyarakat (Riadi, 2014).
a. Individu sebagai klien
Peran perawat pada individu sebagai klien pada dasarnya mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual (Riadi, 2014).
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi lingkup kebutuhan dasar
manusia seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai
dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri (Riadi, 2014).
c. Masyarakat sebagai klien
Diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
menjaga kesehatannya (Riadi, 2014) .

B. Konsep Keperawatan Komunitas


Menurut Riadi (2014) Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
bagian dari integral pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual cara
komprehensif ditunjukkan kepada individu keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit. Dalam rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat
dapat dijelaskan bahwa keperawatan komunitas merupakan suatu bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan
prefentive secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitative secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat (Mubarak,20l5).
Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberikan dari luar
suatu institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga.
Pada
perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip
yaitu :

1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam Asuhan Keperawatan harus memberikan manfaat
yang besar bagi komunitas (Riadi, 2014).
2. Kerjasama
Kerjasama dalam waktu yang panjang dan berifat berkelanjutan serta
melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral (Riadi, 2014).
3. Secara Langsung
Asuhan Keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi
klien dan lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi, serta
fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riadi, 2014).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas
dalam komunitas (Mubarak, 2015) .
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan ketetapan beberapa altematif terbaik dalam menyelesaikan
masalah
kesehatan yang ada (Mubarak,20l5).
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan
dalam perawatan kesehatan masyarakat adalah :
1. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebar pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bias
melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Naomi, 2012).
2. Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bias terlepas dari kelompok
masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di
dalamnya yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus. Menurut Nies
dan McEwan (2013), perawat spesialis komunitas dalam melakukan
upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan
masyarakat.

3. Keijasama atau kemitraan (Partnershit )


Kemitraan adalah hubungan atau kerjasama antara dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau
memberikan manfaat ( Depkes, 2013).
4. Pemberdayaan (Empowenmemt)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi
transformative kepada masyarakat, antara lain : adanya dukungan,
pemberdayaan, kekuatan ide barn dan kekuatan mandiri untuk
membentuk pengetahuan baru ( Palestin, 2011)
Sasaran dari perawatan komunitas adalah individu, keluarga, komunitas
baik sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan (Effendi, 2012), sasaran ini terdiri dari :
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Peran perawat pada
individu sebagai klien pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan bioligi, sosial, psikologi dan spiritual karena
adanya kelemahan
fisik dan mental. (Riyadi, 2013)
b. Keluarga
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hilarki Kebutuhan Dasar Maslow
yaitu kebutuhan sisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga
diri dan aktualisasi diri (Riyadi, 2013)
c. Kelompok khusus
Adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan (Mubarak, 2015).

d. Tingkat komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk
kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan (Mubarak, 2015).
Perawat komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga,
perawat sekolah, perawat kesehatan kerja dan perawat gerontology.
1. Perawat keluarga
Berperan dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga,
berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan
melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan,
menejemen dan konsultasi.
2. Perawat kesehatan sekolah
Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktik keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah.
3. Perawat kesehatan kerja
Mencakup pengkajian riwayat kesehatan, pengamatan, memberikan
pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan,
administrasi,
menejemen, peneliti dan kolaborasi dengan komunitas.
4. Perawat gerontologi
Dengan memberikan asuhan keperawatan melaksanakan adfokasi dan
bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjut
usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah, dan
meminimalkan kecacatan dan menunjang proses.

C. Peran Perawat Komunitas.


Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat
diantaranya adalah:
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care Provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah
keperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan dan mengefaluasi pelayanan yang
telah diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Helfie, 2013)
2. Sebagai pendidik dan konsultan (Nurse Edukator and Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas dan di masyarakat.
Dan konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan
megatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan meningkatkan perkembangan
seseorang
(Mubarak, 2015)
3. Sebagai panutan (Role Mode)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang
baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang bagaimana tatacara hidup sehat yang dapat di tiru
dan
di contoh oleh masyarakat (Mubarak, 2015)
4. Sebagai pembela (Clien Advocate)
Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui
pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien
adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelan termasuk di
dalamnyapeningkatanapa yang terbaik untuk klien, memastikan
kebutuhan
klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Mubarak, 2015)
5. Sebagai manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai
kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan
beban tugas dan tanggung jawab yangbdibebankan kepadanya (Mubarak,
2015)
6 Sebagai kolaborator
Dengan bekerjasama dengan tim kesehetan lain, baik dengan dokter,
ahli gizi, ahli radiologi dan lain-lain dalam kaitannya membantu
mempercepat proses penyembuhan klien.

7. Sebagai perencanaan tindak lanjut (Discharge Planner)


Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Ini diberikan
kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan
(Mubarak, 2015)
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang menyangkut masalah-
masalah kesehatan dan keperaawatan yang timbul serta berdampak
terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan,
observasi dan pengumpulsn data.
9. Koordinator pelayanan kesehatan (Coordinator of Services)
Peran perawat sebagai kordinator antara lain mengarahkan, merencanakan
dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
klien.
10. Pengientifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Communit y care
Provider and Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan
kepada masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan yang lain
juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas (Halvey, 2013)
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan
praktek
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok khusus baik di rumah, di sekolah, di perusahan, di posyandu,
di
polindes dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.
2. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka dalam
merubah perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang di hadapi.
4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi.
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut.
6. Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan umit pelayanan kesehatan,
8. Melaksanakan asuhan keperawatan kominiti, melalui pengenalan masalah
kesehatan masyarakat.
9. Mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan asuhan keperawatan
komuniti.
10. Mengadakan kerjasama lintaas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.
11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,
keluaarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan
keperawatan dan kesehatan.

D. Asuhan Keperawatan Komunitas


Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode
yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah
di dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Pengkajian
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam
mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat adalah
1) Pengumpulan data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dangan menggunakan
instrument pengumpulan data dalam menghimpun informasi.

2) Analisa data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan di
susun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data
memerlukan pemikiran yang kritis.
Data terkunpul kemudian di analisa seberapa besar factor stressor yang
mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas.
3) Perumusan masalah dan diagnosa keperawatan
Kegiatan ini dilakukan di berbagai tingkat sesuai dengan urutan
prioritasnya. Diagnosa keperawatan yang di rumuskan dapat actual,
ancaman resiko/wellness. Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk
menentukan tindakan yang lebih dahaulu di tanggulangi karena di anggap
dapat mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan :
• Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
• Kebijaksanaan nasional dan wilayah seteempat
• Kemampuan dan sumberdaya masyarakat
• Keterlibatan,partisipasi dan peran serta masyarakat.
4) Perencanaan/lntervensi Keperawatan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah : a.Menetapkan tujuan dan sarana
pelayanan
b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
dan keperawatan
c.Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan
dilakukan
5) Pelaksanaandmplementasi Keperawatan
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat adalah
a.Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkait
b. Mengikutsertaan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
c.Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat

Level pencegahan dalam pelaksanaan praktek keperawatan koimunitas terdiri


atas :
1 Pencegahan primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidakfungsinya dan di
aplikasikannya kedalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan
khusus terhadap penyakit
2. Pencegahan sekunder
Menekankan diagnose diri dan intervensi yang tepat untukmenghambat
proses patologi, sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat
keparahan
3. Pencegahan tersier
Dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil stabil atau
tidak dapat diperbaiki sama sekali.

6) Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan.
Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan
(proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai,
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi
yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian yaitu :
hasil guna,
daya guna, kelayakan dan kecukupan. Faktor evaluasi adalah
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas keıja
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat atau menurun ?

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini


Keterangan :

Peran masyarakat
Peran perawat

Pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan


klien dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat
lebih besar daripada klien dan berangsur-angsur peran klien besar daripada
perawat.

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga, yang


terkait dengan lima tugas kesehatan, merawat anggota keluarga,
menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan
kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalahn pemecahan
masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.

E. Teori Perubahan Komunitas


Proses pembentukanatau perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor dari dalam dari luar individu. Disamping sistem susunan saraf
yang mengontrol reaksi individu yang sangat berpengaruh dalam
pembentukan dan perubahan perilaku adalah pengetahuan morivasi dan emosi.
Untuk dapat mengubah perilaku dapat dilakuikan pendekatan dengan
menggunakan teori :

a. Pendekatan Edukatif

16
Tujuan pokok dan pendekatan edukatif ini adalah untuk mengembangkan
kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dan memecahkan masalah
kesehatan setempat.
Pendekatan edukatif dijalankan melalui dua tahap yaitu:
1) Pengembangan provider (petugas kesehatan dan tokoh masyarakat)
Supaya strategi perubahan ini dapat berhasil maka perlu dilakukan
tindakan untuk mempersiapkan petugas, meliputi kesiapan dalam
ketrampilan dan pengetahuan.
2) Pengembangan masyarakat
Pada tahap ini petugas mengajak masyarakat bersama-sama
melakukan identifikasi masalah dan alternatif
pemecahannya serta membuat
perencanaan kegiatan kesehatan.
b. Model Penyesuaian Perilaku
Terdiri dari lima kategori:
1) Kepatuhaırkonformitas
2) Inovasi
3) Ritualisme
4) Pengunduran Diri
5) Memberontak
c. Model Perubahan Perilaku (Lawrence Green)
Menyatakan bahwa kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi
oleh dua factor yaitu factor perilaku dan luar perilaku. Factor perilaku
ditentukan oleh factor predisposisi meliputi: pengetahuan, sikap,
kepercayaan, tradisi, norma sosial. Factor pendukung yang meliputi
tersedianya sarana kesehatan dan kemudahan untuk mencapai. Factor
pendorong seperti sikap dan perilaku petugas kesehatan. Factor non
perilaku mencangkup tingkat kesejahteraan atau factor sosial ekonomi.
Menurut Lawrence Green (1991) bahwa kesehatan individu atau
masyarakat dipengaruhi oleh dua factor pokok yaitu: perilaku dan non
perilaku
Faktor perilaku ditentukan oleh tiga factor yaitu:
a. Faktor yang mempengaruhi
Faktor yang mencangkup pengetahuan, sikap keprcayaan, nilai.
Juga dipengaruhi oleh faktor demografi seperti status ekonomi,
umur,
jenis kelamin, dan besarnya keluarga.
b. Faktor pendukung
Faktor yang memungkinkan keinginan terlaksana meliputi sumber
daya, keahlian atau ketrampilan, organisasi, kebijakan dan undang-
undang.
c. Faktor pendorong
Factor yang memperkuat perubahan seseorang yang disebabkan
oleh sifat dan perilaku orang lain misalnya guru, keluarga dan tokoh
masyarakat.
d. Faktor non perilaku
Faktor non perilaku yang dapat mempengaruhi pencapaian
individu atau masyarakat antara lain: sulit mencapai sarana
pelayanan kesehatan, mahalnya biaya pengobatan dan lain-lain.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 02 RW 11

DUSUN WONOREJO, KELURAHAN WONOREJO, KECAMATAN


GONDANGREJO,

KABUPATEN KARANGANYAR

A. Tahap persiapan

Kegiatan asuhan keperawatan komunitas dimulai dengan tahap


persiapan yang merupakan tahap awal dari semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh penulis selama melakukan kegiatan keperawatan komunitas.
Tahap persiapan diawali dengan sosialisasi penulis dengan masyarakat yaitu
dengan cara pendekatan dengan tokoh masyarakat baik formal maupun
informal dan perizinan terhadap kegiatan kelompok di wilayah Kelurahan
Wonorejo melalui Puskesmas Gondangrejo. Dalam tahap ini juga dilakukan
penyusunan format pengkajian yang digunakan untuk pengambilan data
komunitas di lingkungan Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, tahap persiapan ini dimulai
tanggal 25 April-20 Mei 2017.

B. Tahap pengkajian

Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulai kegiatan asuhan


keperawatan komunitas, pada tahap ini kita melakukan pengkajian data dasar.
Data lingkungan fisik dan pengkajian data masyarakat pengkajian data dasar
dan observasi sekilas lingkungan ini dilakukan dengan cara wawancara dengan
tokoh antara lain dengan Ketua RW 11 Ketua RT 02 serta petugas kesehatan
dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah penulis persiapkan.
Selain itu juga penulis melakukan observasi langsung dengan lingkungan
Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan pedoman windshield surve y.
Hal yang di observasi antara lain tentang perumahan, lingkungan sekitar
rumah, batas wilayah, kepadatan pemukiman penduduk, jenis bangunan, Jalan,
sistem pembuangan sampah dan air limbah, pusat pelayanan kesehatan yang
ada. Serta transportasi yang biasa digunakan oleh masyarakat, metode lain yang
penulis gunakan adalah observasi partisipasi yang digunakan dengan
pengamatan secara langsung terhadap keadaan dan tata sosial masyarakat
Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar , selain itu penulis juga menggunakan metode analisa
data sekunder dengan melakukan penelusuran data yang ada di Kelurahan.
Pengkajian data ini dimulai pada tanggal 30 April sampai dengan 6 Mei 2017
hasil data dari data dasar tersebut dijadikan bahan untuk diskusi pada
musyawarah warga 1 (MW 1) sedangkan pengkajian data masyarakat yaitu
penduduk sebagai inti dan lingkungan fisik pelayanan kesehatan dan sosial,
ekonomi, komunikasi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pendidikan, serta rekreasi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
dan angket yang dibagikan kepada masyarakat wilayah Dusun Wonorejo RT
02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada asuhan keperawatan komunitas ini dilakukan


dengan menyebarkan kuesioner dari rumah ke rumah di wilayah Dusun
Wonorejo RT 02 RW 11 Kel. Wonorejo Kec.Gondangrejo Kab.
Karanganyar dan wawancara dengan ketua RT 02 RW 11 dan penulis
melakukan pengkajian dengan membagikan kuesioner dari rumah ke rumah
di wilayah Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 sebagai berikut :

Adapun data telah diolah dan disajikan adalah sebagai berikut:

1. Waktu pelaksanaan
Praktek keperawatan komunitas dilaksanakan selama 4 Minggu dimulai
dari tanggal 25 April - 20 Mei 2017

2. Tempat pelaksanaan
Praktek keperawatan komunitas dilaksanakan di wilayah Dusun
Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar

I. PENGKAJIAN
A. Pengenalan Mayarakat (Orientasi Daerah) :
Warga di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 kelurahan Wonorejo
Keamatan Gondangrejo memiliki organiasi sosial yang ada di dalam
masyarakat seperti perkumpulan rutin rapat bulanan oleh bapak-
bapak yang didakan di minggu pertama awal bulan, perkumpulan
ibu- ibu PKK dan arisan yang diadakan setiap 2 kali dalam satu
bulan, perkumpulan karang taruna yang terdiri dari 1 RW, posyandu
balita yang diadakan setiap tanggal 25 dan posyandu lansia yang
diadakan
setiap tanggal 26.
B. Pengenalan Masalah
1. Perumahan
Rumah- rumah warga di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11
kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar sebagian besar adalah rumah yang sudah di tembok
dan beralaskan keramik, memiliki halaman rumah yang cukup
dan memiliki ventilasi maupun jendela yang cukup untuk
pergantian sirkulasi udara. Jarak antar rumah terdapat
perkebunan sehingga tidak
terlalu berdimpitan.
2. Lingkungan Terbuka
Lingkungan terbuka sebagian besar terdapat di pekarangan rumah
yang dimanfaatkan warga untuk bertanam sayuran.
3. Batas Wilayah
Bata—s batas wilayah di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
Batas barat : Desa Wonorejo RT 04/ RW 10
Batas timur : Desa Wonorejo RT 03/ RW
11 Batas utara : Desa Wonosari
Batas selatan : Desa Wonorejo RT 01/ RW 11
4. Transportasi
Warga di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menggunakan
alat transportasi pribadi yaitu sepeda, sepeda motor, dan
mobil.
Kondisi jalan di Dusun Wonorejo sudah jalan beraspal.
5. Pusat Pelayanan
Di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar memiliki pusat pelayanan
kesehatan yaitu posyandu balita dan posyandu lansia
6 Kebiasaan Masyarakat
Masyarakat sering berkumpul pada sore hari setelah pulang
dari kerja di depan rumah salah satu warga. Setiap 35 hari sekali
terdapat perkumpulan warga seperti : rapat RT, perkumpulan
ibu-
ibu PKK, posyandu lansia dan posyandu balita
7. Masyarakat yang banyak dijumpai
Banyak menjumpai masyarakat di pinggir jalan ataupun di depan
rumah salah satu warga
8. Media Informasi
Warga di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menggunakan
media informasi dengan menggunakan speaker masjid, surat, dan
telepon
9. Issue
Di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar tidak terdapat issue
apapun

10. Pencemaran Lingkungan


Warga di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar sampai saat
ini masih teratasi tentang pencemaran lingkungan, namun yang akan
dikhawatirkan akan terjadi pencemaran polusi udara karena
berdekatan dengan pembangunan jalan tol.
11. Kondisi selokan dan parit
Kondisi selokan dan parit tidak terdapat masalah, air bersih,
tidak ada pembuangan sampah di selokan ataupun parit karena
selalu ada petugas sampah yang membuang.

3. Hasil wawancara dengan kepala RT


a. Luas wilayah
Tidak terkait
b. Rata-rata pendidikan masyarakat
Rata-rata pendidikan masyarakat di Dusun Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar adalah SD
C. Tipe mayarakat
Tipe masyarakat di Dusun Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan
Wonorejo Kabupaten Karanganyar atau pedesaan cara pengambilan
keputusan dengan cara musyawarah bersama
d. Cara pengambilan keputusan
Cara pengambilan keputusan di Dusun Wonorejo RT 02 RW ll
Kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar yang paling disukai
adalah dengan musyawarah warga Wonorejo tingkat gotong royongnya
masih tinggi
TABULASI DATA
Hasil data yang terkumpul berdasarkan kuesioner di wilayah di
Dusun Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kabupaten
Karanganyar adalah sebagai berikut

1. Jenis Kelamin
Warga desa Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar memiliki 24 Kepala
Keluarga dan berjumlah 68 jiwa, perempuan 31 (46%) dan laki-laki 37
(54%)

JENIS KELAMIN
2. Pekerjaan
Jenis pekerjaan warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar terdapat
buruh 14 orang (24%), wiraswasta 25 orang (42%), petani l orang (2%),
Ibu Rumah Tana 5 oran8% dan masih elaiar 14 orang(24%).

PEKERAAN
PELAJAR 8URUH
24%

WIRASWAS TA

3. Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir warga desa Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
SD 28 orang (41%), SMP 21 orang (31%), SMA 15 orang (22%),
perguruan tinggi 3
4% dan tidak sekolah 1 oran2%
PENDIDIKAN TERAKHIR
PCRGURUAT!DAK
N JINGGISEKOLAH

4. Usia
Usia warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar berusia 0-20th
sebanyak 19 orang
(28%), usia 21-40th sebanyak 23 orang (34%), usia 41-60th sebanyak 21
31% dan usia >60th seban ak 5 oran
USIA

5. Jumlah anggota keluarga hamil, balita, remaja dan lansia


Jumlah warga hamil di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar sebanyak 3
orang (13%), jumlah balita 3 anak (14%), jumlah remaja 11 orang
(50%) dan
iumlah lansia 5 oran23%

6. Atap Rumah
Atap rumah warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar beratap
genteng sebanyak 23 rumah (100%), dan tidak ada yang beratap asbes
maupun seng.
ATAP RUMAH
m GENTENG ■ ASBES e SENG 0'» 0%

7. Pencahayaan
Pencahayaan rumah warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar terdapat
encaha aan baik 20 rumah 87% dan kurang baik 3 rumah (13%).

PENCAHAYAAN
a BAIK ■ KI/RANG
13%

8. Penerangan
Penerangan di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
menggunakan listrik 100% (23 rumah).
PENERANGAN
LISTRII¢ ■ PETfiOMAKS s tAMPU TEMKL

9. Lantai Rumah
Lantai rumah warga desa Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar berlantaikan
ubin 14 rumah (61%), tanah 1 rumah (4%), plester 8 rumah (35%), dan
tidak ada an berlantaikan an.

LANTAI
UBIN ■ PAPANTANAH ■ PI.ESTER

10. Vektor Di Sekitar Rumah


Vektor yang terdapat di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar terdapat
lalat 2 rumah (9%), kucing 1 rumah (4%), nyamuk 16 rumah (70%),
tikus 4 rumah (17%), dan tidak ada vektor kecoa, anjing.
VEKTOR DI SEKITAR
RUMAH
B LALATB ANJING• NYAMU l¢ M BURUNG
m KECDAæ KUCING • TIKUS

0% 49i

11. Kebersihan Rumah


Kebersihan rumah warga desa Wonorejo RT 02 RW l l
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
memiliki rumah yang bersih 18 rumah (78%), dan rumah yang cukup
bersih 5
rumah 22%

12. Bila tidak dibersihkan


Faktor kotoran di rumah warga desa Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
karena debu 22 rumah (96%) dan kotor karena sampah 1 rumah (4%).
BILA TIDAK DIBERSIHKAN
DEBU m SIM MAKANANa SAMPAH

4%
0%

13. Penghasilan
Penghasilan warga desa Wonorejo RT 02 RW 1 l Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang <500.000
sebanyak 2 rumah (9%), penghasilan 500.000 1.000.000 sebanyak 15
rumah 65% dan en hasilan > I.000.000 seban ak 6 rumah (26%).

PENGHASILAN
a ‹ SQXQO a 50£ffXf0 - 100Qf00

14. Kepemilikan Rumah


Warga desa Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar rata- rata menghuni
di rumah sendiri atau rumah mihk sendiri sebanyak 21 kepala keluarga
(91%), yang menumpang dengan orang tua l kepala keluarga (4%), dan
yang kontrak sebanyak 1 kepala keluarga (5%).
KEPEMILIKAN RUMAH
o SENDIRI

15. Jenis Bangunan


Warga desa Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar memiliki jenis
bangunan permanen 19 rumah (83%), non permanen 3 rumah (13%),
dan
semı ermanen l rumah 4%
JENIS BANGUNAN
PERMANEN o NON PERMANENSEM\ PERMANEN

13a

16. Sumber Air Bersih


Sumber air bersih di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar 23 (100%)
rumah berasal dari ledeng.

30
SUMBER AIR BERSIH
SUMUR GAU LEDENG 'oSUNG l
B SUMUR POMPA MATA AIR

17. Air Minum


Air minum yang digunakan oleh warga desa Wonorejo RT 02
RW l l Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar an dimasak 15 rumah 65% dan an tidak dimasak 8 rumah
(35%).

AIR MINUM

DIMASAX
65%

18. Cara Membuang Sampah


Cara pembuangan sampah warga di desa Wonorejo RT 02 RW l
l Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
dibakar 20 rumah (87%) dan ditimbun 3 rumah (13%).

31
CARA PEMBUANGAN SAMPAHDIBIJANG
SEMBARANG
DITIMBUTEMPAT
0i8UANG KE 13h
SUNGAI

DIBAKAR

19. Keadaan Tempat Sampah


Keadaan tempat asmpah di desa Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar 21
rumah te elihara 91% dan tidak te elihara 2 rumah (9%).
KEADAAN TEMPAT SAMPAH
TIDAK
TERPEUHA

TERPELIHA

20. Pembuangan Limbah


Pembuangan limbah warga desa Wonorejo RT 02 RW 11
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
sebanyak 23 rumah (100%) membuang limbah ke selokan.
PEMBUANGAN MMBAH
nSUNGAtnGOTnSELOKANmŁD4KAOA
0%

21. Kondisi Pembuangan Limbah


Kondisi pembuangan limbah di desa Wonorejo RT 02 RW II
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
terbuka lancar 15 rumah 65% dan tertutu lancar 8 rumah
KONDISI PEMBUANGAN MMBAH

B TERBUKA LANCAR B TERTUTUP LANCAR


TERBUKA TERGENANG m TERTUTUP TERGENANG

22. Kepemilikan Kandang Ternak


Warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang memiliki kandang
ternak sebanyak 15 rumah (65%) dan yang memiliki rumah sebanyak 8
rumah (35%).
KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK

B TIDAK MFMILIKJ

23. Ternak Berdasar Posisi


Posisi ternak warga di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang
diluar rumah 5 rumah 63% dan menemnel den an rumah 3 rumah
(37%).

POSISI KANDANG TERNAK


MENE MPEL
DENGAN RUMAH
■ DILUAR

a DI DALAM RUMAH

24. Pemanfaatan Sarana Kesehatan


Warga desa Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar semua warga atau 23
(100%) rumah memanfaatkan sarana kesehatan.
PEMANFAAT SARANA KESEHATAN

25. Jenis Penyakit


Jenis penyakit warga di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar antara lain
DBD 10 orang (44%), asam urat 7 orang (30%), hipertensi 5 orang
(22%),
TBC 1 oran4%
JENIS PENYAKIT
DFMAM BERGARAH ■ ADAM URAT u TBC B HT ■ MIN LAIN

26. Cara Mengatasi Masalah Kesehatan


Cara mengatasi masalah kesehatan warga desa Wonorejo RT 02
RW ll Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar dengan cara berobat ke Rumah Sakit 10 warga (43%),
berobat ke puskesmas 8 warga (35%), berobat ke dokter spesialis 2
warga (9%), berobat ke dokter umum 2 warga (9%), berobat ke
bidarrperawat l warga (4%).
27. PUS Berdasarkan Akseptor KB
Pasangan Usia Subur di warga desa Wonorejo RT 02 RW ll
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
yang melakukan KB sebanyak 15 orang (83%) dan yang tidak 3 orang
17%

PUS BERDASAR AKSEPTORKB

179t

28. Jenis KB Yang Digunakan


Jenis KB yang banyak digunakan oleh warga desa Wonorejo RT
02 RW ll Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar menggunakan pil KB sebanyak 10 warga (56%) dan yang
menggunakan suntik KB sebanyak 8 warga (44%).
JENIS KB YANG DIGUNAKAN

SUNTIK KB• SUSUK TUBEKTOMI

KONDOM• PILKB

29. Imunisasi Anak


Imunisasi anak di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar sudah 3 anak
100%an dilakukan imunisasi.
IMUNISASI ANAK

TIDAK

30. Jenis Imunisasi


Jenis imunisasi yang sudah di dapatkan balita di desa Wonorejo
RT 02 RW ll Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar sudah mendapatkan jenis imunisasi secara keseluruhan
sebanyak 3 anak.
JENIS IMUNISASI
POUO

HE PATITIS

31. Kegiatan Anak Di Luar Sekolah


Kegiatan anak di luar sekolah di desa Wonorejo RT 02 RW l l
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
antara lain karang taruna 6 anak (75%), Olahraga l anak (13%), dan
keagamaan 1 anak I anak (12%).

32. Kebiasaan Anak


Kebiasaan anak di desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar terdapat 1
anak (100%) anak yang merokok.
KEBIASAAN ANAK
0%gg

MEROKOK

s NA RKOB A

33. Memiliki Keluhan Penyakit Lansia


Lansia di desa Wonorejo RT 02 RW ll Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang memiliki
keluhan
terda at 4 oran80% dan tidak memiliki keluhan 1 oran (20%).

LANSIA MEMILIKI KELUHAN PENYAKIT


nYA■ TIDAK

34. Jenis Penyakit


Jenis penyakit yang dialami lansia di desa Wonorejo RT 02 RW
l l Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar adalah rematik sebanyak 3 orang (75%) dan yang
memiliki keluhan osteoporosis sebanyak 1 orang (25%).
JENIS PENYAKIT
OSTEOPOROSISB TBC•• DM ■ REMATIK

35. Upaya Yang Dilakukan


Upaya yang dilakukan oleh lansia di desa Wonorejo RT 02 RW
11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar adalah berobat ke Rumah Sakit sebanyak 2 orang (50%)
dan yang
dibiarkan ada 2 oran50%
UPAYA YANG DILAKUKAN
BE ROBAT KE RS

M BE ROBAT KE DOKTER
UMUM
BEROBAT KE DOKTER SPESIALIS
o BEROBAT KE

36. Penggunaan Waktu Senggang


Lansia warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar banyak
menggunakan waktu senggangnya untuk berkebun sebanyak 4 orang
(80%) dan jalan- jalan sebanyak 1 orang (20%).
PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG
SENAM

37. Tempat Khusus Pertemuan Warga


Warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar memiliki tempat khusus untuk
ertemuan war a seban ak 24 ke ala kelua 100%

TEMPAT PERTEMUANWARGA
n¥A nTDAX
0X

38. Bahasa Yang Digunakan


Warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menggunakan bahasa jawa
semua sejumlah 68 jiwa (100%).
BAHASA YANG DIGUNAKAN
a JAWA m INDONESIA 0%

39. Informasi Tentang Kesehatan


Warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar mendapat informasi
kesehatan dari edaran desa sebanyak 10 rumah (44%), penyuluhan
desert sebanyak 7 rumah (30%) dan dari pengumuman desa sebanyak 6
rumah
26%
SUMBER INFORMASI
m EDARAN DLSAm PENYULUHAN DESA/RT u PCNGUMUMAN DCSA

40. Transportasi yang digunakan


Transportasi yang digunakan warga Wonorejo RT 02 RW II
Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
setiap hari menggunakan kendaraan pribadi 23 rumah (100%).
TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN
ø KENDARAAN PRIBADI

41. Cara Mencapai Ke Tempat Kesehatan


Cara warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar mencapai ke tempat
kesehatan
mennakan kendaraan ribadi 23 rumah 100%
CARA MENCAPAI TEMPAT KESEHATAN
m KENDARAAN PRIBADI

42. Perkumpulan Warga


Perkumpulan warga desa Wonorejo RT 02 RW 11 Kelurahan
Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar yang
mengikuti pengajian rutin 23 keluarga (35%), mengikuti perkumpulan
warga 23 keluarga (35%), dan arisan 20 keluarga (30%).
PERKUMPULAN WARGA

m PENGAJIAN RUTIN

m PCRKUMPULAN
WARGA
e ARISAN

43. Rekreasi
Rekreasi yang sering dilakukan warga desa Wonorejo RT 02
RW l l Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar berwisata 12 keluarga (52%), menonton tv 10 keluarga
(44%), dan
memancinl keluar4%
REKREASI
o MENONTON TV m REKREASI/ BERWISATA• MEMANCING

II. ANALISA DATA DAN PENEGAKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


KOMUNITAS
Analisa Data

No. Data Fokus Diagnosa Keperawatan


1. DS . hasil wawancara saat Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
dengan warga desa Wonorejo berhubungan dengan kurangnya
Rt 01 Rw 11 penyakit yang pemahaman masyarakat tentang
sering terjadi selama l bulan kesehatan di dusun Wonorejo RT 02
terakhir adalah batuk pilek , RW 11 mengenai proses penyakit.
Asam Urat,
dan sering terkena
DBD DO :
Lingkungan fisik
1. Berdasarkan hasil survey
penduduk yang sakit
berdasarkan jenis
penyakit didapatkan
sebanyak DBD 10 orang
(44%), asam urat 7
orang (30%), hipertensi
5 orang (22%), TBC 1
orang (4%).
Pelayanan Kesehatan
Sosial
Hasil angket tentang
cara mengatasi masalah
kesehatan didapatkan
hasil : cara berobat ke
Rumah Sakit 10 warga
(43%), berobat ke
puskesmas 8 warga
(35%), berobat ke
dokter spesialis 2 warga
(9%), berobat ke dokter
umum 2 warga (9%),
berobat ke
bidan/perawat 1 warga
(4%).
2. DS : warga desa Wonorejo RT Resiko tinggi peningkatan kejadian
02 RW 11 mengatakan bahwa penyakit Demam Berdarah
di desa tersebut ingin berhubungan dengan banyaknya
menanggulangi wabah demam jentik - jentik nyamuk di lingkungan
berdarah rumah warga desa Wonorejo RT 02
DO : setelah kelompok RW 11.
kounitas mengobservasi
lingkungan
tempat tinggal warga Wonorejo
RT 02 RW 11 terdapat 13
rumah warga yang banyak
jentik-jentik
nyamuk.
3. DS : hasil wawancara dengan Perilaku kesehatan cenderung
beberapa keluarga dusun beresiko berhubungan dengan
Wonorejo RT 02 RW 11 kurangnya pengetahuan tentang
megatakan bahwa jendela rumah rumah sehat di dusun Wonorejo RT
tidak sering dibuka karena 02 RW 11
banyak debu yang masuk
rumah DO : hasil observasi
tampak
terlihat banyak rumah masih
belum sehat karena
pencahayaaan rumah kurang
dan banyak rumah yang
jendelanya
tidak dibuka.

III. PRIORITAS / URUTAN MASALAH


Prioritas masalah ditentukan dengan mempertimbangkan 3 aspek yaitu .
a. Presentasi populasi dalam masalah kesehatan/ Ukuran Masalah
Kriteria untuk menentukan skoring ukuran masalah kesehatan

25% atau lebih 9 atau10


10% - 24,9% 7 atau 8
1% - 9,9% 5 atau 6
0,1% - 0,9% 3 atau 4
<0,01% 1 atau 2

b. Keseriusan Masalah
Beberapa pertimbangan dalam menentukan prioritas masalah berdasar
keseriusan masalah .
• Kedaruratan (epidemi atau endemi, persepsi komunitas terhadap
masala)
• Kegawatan (kematian, potensi kehilangan nyawa, kecacatan,
kepercayaan komunitas tentang keseriusan masalh kesehatan)
• Kerugian ekonomi bagi komunitas (kota, negara), individu
• Keterlibatan resiko lain terhadap populasi, pengaruh pada
kelompok, keluarga (kekerasan pada anak, pembunuhan)

Kriteria untuk skoring keseriusan masalah kesehatan

Tingkat Keseriusan Nilai


Sangat serius 9 atau 10
Serius 6, 7, atau 8
Cukup serius 3, 4, atau 5
Tidak serius 0, 1 atau 2

c. Penilaian keekfektifan intervensi


Beberapa pertimbangan dalam menentukan skor keefektifan intervensi .
• Adakah intervensi pencegahan atau pengobatan yang dapat diterima
• Apakah intervensi dapat mendatangkan manfaat
• Apakah pengaruh negatif dari intervensi (misal : skrining), berapa
banyak target populasi yang dapat dicapai dengan intervensi
tersebut

Kriteria skoring untuk keefektifan masalah kesehatan

Keefektifan Nilai
Sangat efektif (80-100%) misal : vaksin | 9 atau 10
Relatif efektif(60-80%) | 7 atau 8
Efektif 40-60% 5 atau 6
Cukup efektif (20-40%) 3 atau 4
Relatif tidak efektif (5—20%) misal : upaya 1 2
berhenti merokok atau
Hampir tidak efektif 0

Prioritas/ Urutan Masalah


Masalah keperawatan Komponen BPR Skor Urutan/
A B C (A+2B) x C rangking
Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif
berhubungan dengan
kurangnya
pemahaman
masyarakat tentang
kesehatan di dusun
Wonorejo Rt 02 Rw
11 mengenai proses
penyakit.
Resiko tinggi
peningkatan kejadian
penyakit Demam
Berdarah berhubungan
dengan banyaknya
jentik - jentik
nyamuk di
lingkungan rumah
warga desa Wonorejo
RT 02 RW 11
Perilaku kesehamn
cenderung beresiko
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan tentang
rumah sehat di dusun
Wonorejo Rt 02 Rw
ii
Keterangan :

A = Presentasi populasi yang mengalami masalah kesehatan


B = Keserriusan masalah
C = Keefektifan intervensi

IV.DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurangnya
pemahaman masyarakat tentang kesehatan di dusun Wonorejo RT 02
RW 11 mengenai proses penyakit.
2. Res iko tinggi peningkatan kejadian penyakit Demam Berdarah
berhubungan dengan banyaknya jentik - jentik nyamuk di lingkungan
rumah warga desa Wonorejo RT 02 RW 11.
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang rumah sehat di dusun Wonorejo RT 02 RW 11.

V. RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tuiuan Rencana Metode Evaluator
Keperawatan TUM TUK Tindakan/ Evaluasi
Intervensi
1 Pemeliharaan Setelah Setelah 1. Memberikan Ceramah, Mahasiswa
kesehatan tidak dilakukan dilakukan penyuluhan diskusi,
efektif penyuluhan penyuluhan kesehatan demonstra
berhubungan selama 45 selama 45 tentang si dan
dengan menit menit penyakit sosialisasi
kurangnya diharapkan diharapkan Asam Urat
pemahaman masalah pemeliharaan 2. Mensosialisa
masyarakat pemelihara kesehatan sikan
tentang an tidak efektif pengobatan
kesehatan di kesehatan dapat teratasi non
dusun tidak dengan kriteria farmakologi
Wonorejo RT efektif di hasil : (rebusan air
02 RW 11 dusun 1. daun sirsak,
mengenai Wonorejo Masyaraka daun seledri,
t selalu
proses RT 02 RW menjaga dan buah
penyakit. 11 dapat perilaku talok) bisa
teratasi sehat dengan menggunaka
lebih baik . n terapi
2. Masyarakat air
dapat hangat dan
menentukan minuman
perilaku jahe.
kesehatan
yang baik
dan benar
dalam
lingkungan
3. Masyarakat
dapat
mempetraha
nkan dan
memonitor
kesehatan di
lingkungan
2. Resiko tinggi Setelah Setelah 1. Memberikan Ceramah, Mahasiswa
peningkatan dilakukan dilakukan penyuluhan diskusi,
kejadian penyuluhan penyuluhan kesehatan demonstra
penyakit selama 45 selama 45 tentang si dan
Demam menit menit penyakit sosialisasi
Berdarah diharapkan diharapkan DBD
berhubungan masalah masalah 2. Melakuka
dengan defisiensi defisiensi n program
banyaknya kesehatan kesehatan
kesehatan
jentik - jentik komunitas
komunitas 3M
nyamuk di di dusun
lingkungan Wonorejo dapat teratasi ( menguras,
rumah warga RT 02 RW dengan kriteria mengubur,
desa Wonorejo 11 dapat hasil : menutup) di
RT 02 RW 11 teratasi 1. Tersedia masyarakat
program
untuk
mencegah
suatu
masalah
kesehatan di
suatu
kelompok
atau
populasi.
2. Tersedia
program
untuk
mngurangi
masalah
kesehatan di
suatu
kelompok
atau
populasi.
3. Tersedia
program
untuk
mengilangka
n satu atau
lebih
masalah
kesehatan di
suatu
kelompok
atau
populasi.
3. Perilaku Setelah Setelah 1. Membantu Ceramah, mahasiswa
kesehatan dilakukan dilakukan keluarga diskusi,
cenderung penyuluhan penyuluhan dalam sosialisasi
beresiko selama 45 selama 45 membuat
berhubungan menit menit keputusan
dengan diharapkan diharapkan tentang
kurangnya masalah masalah menciptakan
pengetahuan Perilaku Perilaku rumah sehat
tentang rumah kesehatan kesehatan 2. Megatur
sehat di dusun cenderung cenderung jadwal
Wonorejo RT beresiko di beresiko dapat kegiatan
02 RW 11 dusun teratasi dengan keluarga
Wonorejo kriteria hasil : untuk
RT 02 RW 1. Melibatkan menciptakan
11 dapat anggota rumah
teratasi sehat
keluarga 3. Mengajarkan
dalam keluarga
pengambilan dalam
keputusan manajemen
2. Anggota waktu atau
keluarga keterampilan
mendukung dalam
untuk menciptakan
terciptanyan rumah sehat
rumah sehat 4. Edukasi
3. Keluarga keluarga
dapat pentingnya
mengetahui rumah sehat
tentang caia
menciptakan
rumah yang
sehat

PLAN OF ACTION (POA)

No. Masalah Tujuan Kegiatan Tempat Waktu & Penanggung


Sasaran Jawab
1. Pemeliharaan Setelah 1. Menggali Di Waktu Ketua RT 02
kesehatan tidak dilakukan pengetauan rumah Minggu, 14 RW 11 dan
efektif penyuluhan warga bapak Mei 2017 mahasiswa
berhubungan selama 45 tentang RT jam 13.00
dengan menit penyakit WIB
kurangnya diharapkan DBD dan Sasaran
pemahaman masalah Asam Urat. seluruh
masyarakat pemeliharaa 2. Melakukan warga dusun
tentang n kesehatan kegiatan Wonorejo
kesehatan di tidak efektif pendidikan RT 02 RW
dusun di dusun kesehatan 11
Wonorejo RT Wonorejo 3. Memberikan
02 RW 11 RT 02 RW waktu tanya
mengenai 11 dapat jawab dari
proses teratasi warga
penyakit. 4. Reinforceme
nt dari hasil
pendidikan
kesehatan
5. Mendemonst
rasikan cara
mengatasi
penyakit
asam urat
dan DBD
dengan obat
herbal
2. Resiko tinggi Setelah 1. Menggali Di Waktu Ketua RT 02
peningkatan dilakukan pengetauan rumah . Minggu, RW 11 dan
kejadian penyuluhan warga bapak 07 mahasiswa
penyakit selama 45 tentang RT Mei 2017
Demam menit penyakit jam 09.00
Berdarah diharapkan DBD WIB
berhubungan masalah 2. Melakukan Sasaran
dengan defisiensi kegiatan seluruh
banyaknya kesehatan pendidikan warga dusun
jentik - jentik komunitas kesehatan Wonorejo
nyamuk di di dusun 3. Memberikan RT 02 RW
lingkungan Wonorejo waktu tanya 11
rumah warga RT 02 RW jawab dari
desa 11 dapat warga
Wonorejo RT teratasi 4. Reinforceme
02 RW 11 nt dari hasil
pendidikan
kesehatan
5. Mendemonst
rasikan cara
mengatasi
penyakit
DBD dengan
obat herbal
3. Perilaku Setelah 1. Menggali Di Waktu Ketua RT 02
kesehatan dilakukan pengetahuan rumah Minggu, 07 RW 11 dan
cenderung penyuluhan warga bapak Mei 2017 mahasiswa
beresiko selama 45 tentang RT jam 09.30
berhubungan menit rumah Sasaran
dengan sehat diharapkan 2. seluruh
kurangnya Memberikan masalah warga dusun
pengetahuan pendidikan Wonorejo
tentang rumah Perilaku kesehatan RT 02 RW
sehat di dusun kesehatan tentang ll
cenderung rumah sehat
Wonorejo RT beresiko di 3. Melakukan
02 RW 11 dusun reinforcemen
Wonorejo RT t tentang
02 RW 11 hasil
dapat teratasi pemaparan
pendidikan
kesehatan
4. Memberikan
rencana
tindak lanjut

VI.IMPLEMENTASI
No Hari/tanggal Waktu Jenis Kegiatan Evaluasi
1 Minggu, 14 13.00 WIB 1. Menggali S:-warga dusun wonorejo RT 03
pengetahuan warga mengatakan DBD adalah infeksi
Mei 2017
tentang penyakit yang disebabkan
DBD dan Asam -warga mengatakan belum
Urat mengetahui penyebab dan cara
pencegahan dari DBD
O:-sebagian warga masmasih
kebingungan apa itu DBD
-warga masih kurang pengetahuan
tentang DBD
2. Melakukan S:-
kegiatan O:warga antusias untuk mengikuti
pendidikan pendidikan kesehatan yang diberikan
kesehatan S:warga mengatakan ingin bertanya
3.Memberikan seputar DBD
waktu tanya O:warga antusias untuk mengetahui
jawab dari warga
masalah DBD
4. Reinforcement dari S:warga mengatakan sudah paham
hasil pendidikan tentang penyakit DBD
kesehatan O:-
5. Mendemonstrasikan S:warga mengatakan ingin diberikan
mengatasi penyakit pengetahuan tentang pencegahan
asam urat dan DBD dengan obat herbal
DBD dengan obat O:mendemonstrasikan pengelolaan
herbal obat herbal
2 Minggu, 07 09.00 WIB 1. Menggali S:-warga dusun wonorejo RT 03
pengetahuan warga mengatakan Asam Urat adalah nyeri
Mei 2017
tentang penyakit yang menyerang sendi-sendi
DBD dan Asam -warga mengatakan belum
Urat. mengetahui penyebab dan cara
pencegahan dari Asam Urat
O:-sebagian warga masmasih
kebingungan apa itu Asam Urat
-warga masih kurang pengetahuan
tentang Asam Urat
2. Melakukan kegiatan S:-
pendidikan O:warga antusias untuk mengikuti
kesehatan pendidikan kesehatan yang diberikan
3. Memberikan waktu S:warga mengatakan ingin bertanya
tanya jawab dari seputar Asam Urat
warga O:warga antusias untuk mengetahui
masalah Asam Urat
4. Reinforcement dari S:warga mengatakan sudah paham
hasil pendidikan tentang Asam Urat
kesehatan O:-
5. Mendemonstrasikan S:warga mengatakan ingin diberikan
mengatasi penyakit pengetahuan tentang pencegahan
asam urat dan Asam Urat dengan obat herbal
DBD dengan obat O:mendemonstrasikan pengelolaan
herbal obat herbal
3 Minggu, 07 09.30 WIB 1. Menggali S:warga mengatakan belum mengetahui
pengetahuan warga apa itu rumah sehat
Mei 2017
tentang rumah sehat O:warga masih bingung tentang rumah
sehat
2. Memberikan S:warga mengatakan ingin mengetahui
pendidikan apa itu rumah sehat dan setuju
kesehatan tentang diberikan penjelasan tentang rumah
rumah sehat sehat
O:-
3. Melakukan S:warga mengatakan sudah paham
reinforcement tentang rumah sehat
tentang hasil O:warga sudah mengerti apa itu rumah
pemaparan sehat dan ingin melakukannya
pendidikan dirumah masing-masing
kesehatan
4. Memberikan S:warga mengatakan setuju untuk
rencana tindak dilanjutkan dirumah masih-masing
lanjut O:warga antusias dan ingin melakukan
perubahan pada rumah masing-
masing

VII. EVALUASI
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Tanggung
Kesehatan jawab
Pemeliharaan -warga mampu -Mendemonstra Warga Minggu, Warga - Ketua RT
kesehatan tidak terhindar dari sikan cara dusun 14 Mei dusun 02 dan
efektif masalah pengelolaan Wonorejo 2017 Wonorejo Mahasiswa
berhubungan kesehatann(as obat herbal RT 02 RW 13.00 (Ny.
dengan am urat) -Memberikan 11 WIB Masiem)
kurangnya -warga mampu waktu kepada
pemahaman memperoleh warga untuk
masyarakat hidup sehat mencoba
tentang -mampu membuat obat
kesehatan di memberikan herbal
dusun obat herbal
Wonorejo RT bagi anggota
02 RW 11 keluarga yang
mengenai sedang
proses sakit/mempun
penyakit. yai riwayat
asam urat
Resiko tinggi -warga mampu -Mendemonstra Warga Minggu, Warga - Ketua RT
peningkatan terhindar dari sikan cara dusun 07 Mei dusun 02 dan
kejadian masalah pengelolaan Wonorejo 2017 Wonorejo Mahasiswa
penyakit kesehatann(D obat herbal RT 02 RW 09.00 (Ny.
Demam BD) -Memberikan 11 WIB Masiem)
Berdarah -warga mampu waktu kepada
berhubungan memperoleh warga untuk
dengan hidup sehat mencoba
banyaknya -mampu membuat obat
jentik - jentik memberikan herbal
nyamuk di obat herbal
lingkungan bagi anggota
rumah warga keluarga yang
desa sedang
Wonorejo RT sakit/mempun
02 RW 11 yai riwayat
DBD
Perilaku -warga bisa -Memberikal Warga Minggu, Warga - Ketua RT
kesehatan memperoleh bekal terhadap dusun 07 Mei dusun 02 dan
cenderung kesehatan warga tentang Wonorejo 2017 Wonorejo Mahasiswa
beresiko yang rumah sehat RT 02 RW 09.30 (Ny.
berhubungan maksimal -Memberi 11 WIB Masiem)
dengan -waarga bisa informasi
kurangnya mempraktekk tentang rumah
pengetahuan an perilaku sehat
tentang rumah sehat -Menjelaskan
sehat di dusun -warga mampu criteria rumah
Wonorejo RT mencegah sehat
02 RW 11 penyakit -Memberikan
sebelum reinforcement
menyebar tentang rumah
sehat
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan yang dilaksanakan baik di rumah sakit maupun puskesmas.
Keperawatan komunitas merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu social (WHO), yaitu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat. Peran serta masyarakat itu
diartikan sebagai suatu proses dimana individu, keluarga dan masyarakat
bertanggung jawab atas kesehatan sendiri berdasarkan azas kebersamaan
dan kemandirian.

B. SARAN
1. Bagi Puskesmas

Pihak puskesmas dapat menjadikan sebagai referensi dan untuk


mempermudah pendataan secara langsung bagi warga terutama warga
pedesaan, dan juga bisa mengetahui masalah kesehatan yang ada di
Dusun Wonorejo RT 2 RW 11.

2. Bagi peneliti

Bagi para peneliti, ini dapat dijadikan bahan untuk melaksanakan


keperawatan komunitas dengan mengutamakan program yang bermanfaat
dan juga untuk memberikan asuhan keperawatan terutama pada warga.

3. Bagi masyarakat

Diharapkan mampu melaksanakan program-program yang sudah


disepakad dan mampu menjalankan hasil pendidikan kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat ataupun keluarga. Sehingga bebas
dari masalah-masalah yang menyangkut penyakit yang sering terjadi.

Anda mungkin juga menyukai