OLEH :
KELOMPOK II
Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan
2006). VCT adalah proses konseling pra-testing, konseling post-testing dan testing
HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan secara lebih dini
testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang
menerima status (apabila dinyatakan HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan.
pencegahan dan perawatan HIV. Ada dua keuntungan penting bila seseorang sudah
mengetahui status HIV-nya. Pertama, bila terinfeksi HIV, orang tersebut dapat
secara potensial dapat memperpanjang hidupnya selama beberapa tahun. Juga dapat
HIV kepada orang lain. Kedua, bila diketahui tidak terinfeksi maka dapat melakukan
2
Jadi secara singkat, VCT adalah tes dan pemeriksaan sukarela dari
kemungkinan terkena infeksi menular seksual (IMS) atau HIV/AIDS yang diberikan
rumah sakit (RS) dan puskesmas dengan dilakukan oleh seorang konselor VCT yang
terlatih, yang dilakukan sebelum dan sesudah test darah untuk HIV di laboratorium.
mereka yang telah dites dan dapat membantu beberapa program preventif di
seluruh layanan HIV/AIDS, dapat memberikan keuntungan bagi klien dengan hasil
tes positif maupun negatif dengan fokus pemberian dukungan terapi ARV (Anti
VCT terbuka untuk siapa saja, yang secara sukarela tanpa paksaan ingin
memeriksakan dirinya terhadap status kesehatannya. Baik untuk orang yang sehat
tanpa gejala HIV (asimtomatik) maupun untuk orang dengan tada-tanda HIV.
Seluruhnya bebas melakukan VCT dengan keinginan dan kemauannya sendiri tanpa
3
I.2.2 Tujuan Khusus
1. Mempelajari sistem pelaksanaan pemeriksaan di Klinik VCT Puskesmas
Ngantru.
2. Mempelajari strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pemeriksaan di
Klinik VCT Puskesmas Ngantru.
3. Mempelajari keinginan pasien yang datang periksa ke Klinik VCT Puskesmas
Ngantru.
I.3 Manfaat
I.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa
Mahasiswa peserta residensi diharapkan dapat mempelajari dan memahami
proses manajemen pelayanan VCTdi Puskesmas Ngantru.
I.3.2 Manfaat bagi Puskesmas Ngantru
Diharapkan mahasiswa peserta residensi dapat memberikan masukan dan
rekomendasi untuk peningkatan mutu dalam manajemen pelayanan VCT di
Puskesmas Ngantru.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS NGANTRU
Gambar.2.1
5
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Karangrejo
Diagram 2.1. Luas Wilayah Desa (km2) yang ada di UPTD Puskesmas Ngantru Tahun 2017
Diagram di atas memperlihatkan bahwa wilayah terluas adalah Desa Pojok. Luas wilayah
Kecamatan Ngantru adalah 20,13KM2, sedangkan luas wilayah terluas adalah Desa Pojok
dan wilayah terkecil Desa Mojoagung di wilayah UPTD Puskesmas Ngantru.
6
BAB III
METODE KEGIATAN RESIDENSI
Waktu
No Jenis Kegiatan
Minggu I Minggu II
1 Pengenalan lingkungan
2 Observasi
3 Pengambilan Data
4 Analisis Data
5 Pembuatan Laporan
BAB IV
PENUTUP
7
Demikian proposal ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan residensi.
Apabila terdapat hal-hal yang kurang sesuai dengan aturan Puskesmas Ngantru, dapat
didiskusikan pada awal sebelum residensi berjalan. Besar harapan kami proposal kegiatan
ini dapat disetujui dan kegiatan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan dan memberikan kontribusi dalam perkembangan bidang kesehatan.