Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan poin-poin dari nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang besifat general,
sehingga nilainya menjadi sumber segala sumber. Pancasila sebagai pilar bagi pengetahuan,
khususnya ilmu kesosialan bangsa timur. Bangsa timur memiliki sejarah, budaya, dan
opandangan hidup yang khusus, sehungga mempunyai keniscayaan dalam interaksinya
dengan ilmu pengetahuan modern. Menurut Sutrisno (2006:88).

Pancasila merupakan ideologi negara dan rakyatnya pada setiap silanya terkandung makna
mendasar. Ketuhana yang Maha Esa pada sila pertama terkandung nilai, bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang bertuhan dan memiliki sikap dan moral yang relogius.
Kemanusain yang adil dan beradab pada sila kedua secara eksplisit sila ini dijiwai oleh sila
pertama. Yakni setiap insan bertuhan memiliki sifat hamba yang alim dan dermawan
terhadap sesama.

Persatuan Indonesia pada sila ketiga terkandung makna, bahwa negara adalah sebagai tempat
berkumpulnya mhkluk sosial yang memiiki tujuan sang sama. Kerakyatan yang dipimpin
dalam hikmat kebijaksanaan dala permusyawaratan perwakilan pada sila keempat merupakan
proses bagaimana tujuan itu dibuat dan tujuan itu dicapai. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia merupakan tujun yang hendak diwujudkan dari sila pertama hingga sila keempat.
Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan poin-poin dari nilai-nilai luhur bangsa indonesia yang besifat general,
sehingga nilainya menjadi sumber segala sumber. Pancasila sebagai pilar bagi pengetahuan,
khususnya ilmu kesosialan bangsa timur. Bangsa timur memiliki sejarah, budaya, dan
opandangan hidup yang khusus, sehungga mempunyai keniscayaan dalam interaksinya
dengan ilmu pengetahuan modern. Menurut Sutrisno (2006:88).

Pancasila merupakan ideologi negara dan rakyatnya pada setiap silanya terkandung makna
mendasar. Ketuhana yang Maha Esa pada sila pertama terkandung nilai, bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang bertuhan dan memiliki sikap dan moral yang relogius.
Kemanusain yang adil dan beradab pada sila kedua secara eksplisit sila ini dijiwai oleh sila
pertama. Yakni setiap insan bertuhan memiliki sifat hamba yang alim dan dermawan
terhadap sesama.

Persatuan Indonesia pada sila ketiga terkandung makna, bahwa negara adalah sebagai tempat
berkumpulnya mhkluk sosial yang memiiki tujuan sang sama. Kerakyatan yang dipimpin
dalam hikmat kebijaksanaan dala permusyawaratan perwakilan pada sila keempat merupakan
proses bagaimana tujuan itu dibuat dan tujuan itu dicapai. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia merupakan tujun yang hendak diwujudkan dari sila pertama hingga sila keempat.

Anda mungkin juga menyukai