Anda di halaman 1dari 16

Nama Kelompok

CHRISNA WAHYU RAMADHAN 2020206203247P


SENA BAYU PUTRA 2020206203248P
IMAM ABDAN SHIDDIQ 2020206203249P
ERICHA ENDRIANTI 2020206203251P
TRIANTI RUSMIA ANGGRAENI 2020206203253P
LIASARI 2020206203254P
Calista Roy
The Roy’s Adaptation Model”, menjelaskan 4 (empat) elemen essensial dalam
model adaptasi keperawatan yaitu: Manusia, lingkungan, Kesehatan dan
Keperawatan. (Roys menjelaskan bahwa manusia memiliki sistem adaptasi terhadap
berbagai stimulus atau stressor yang masuk. Mekanisme koping merupakan proses
penterjemahan stimulus dengan dua sub system yaitu sub system kognator dan sub
system regulator. Hasil dari proses adaptasi akan menghasilkan respon adaptive atau
maladaptive. Secara spesifik Roys menyebutkan dengan istilah Manusia sebagai
system Adaptive. Asuhan keperawatan dengan penerapan teori Roy melalui metode
Prosses Keperawatan merupakan masalah yang menarik untuk dipelajari. Makalah
ini akan menjelaskan Aplikasi The Roys Adaptation Model dalam pelayanan asuhan
keperawatan dengan metode Proses Keperawatan
Teori
Calista
Roy
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistim yang dapat
menyesuaikan diri (adaptive system ). Sebagai sistim yang dapat
menyesuaikan diri manusia dapat digambarkan secara holistik (bio,
psicho, Sosial) sebagai satu kesatuan yang mempunyai Inputs (masukan),
Control dan Feedback Processes dan Output (keluaran/hasil).
TEORI CALISTA ROY

Falsafah Keperaewatan dalam teori Calista Roy memiliki delapan falsafah


yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah
humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.

 Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin
tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi
dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk
mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism
intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa
berhubungan dengan orang lain.

 Falsafah veritivity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang
bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah :
a)      tujuan eksistensi manusia
b)      gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c)      aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.
d)     nilai dan arti kehidupan.
1.      Manusia Sebagai System Adaptive.

Teori Dalam model adaptasi keperawatan menurut


Roy manusia dijelaskan sebagai suatu sistim yang
Calista hidup, terbuka dapat menyesuaikan diri dari
perubahan suatu unsur, zat, materi yang ada

Roy dilingkungan. Sebagai sistim yang dapat


menyesuikan diri manusia dapat digambarkan dalam
karakteristik sistem, manusia dilihat sebagai suatu
kesatuan yang saling berhubungan antara unit unit
fungsionil atau beberapa unit fungsionil yang
mempunyai tujuan yang sama.
TEORI
CALISTA ROY

Sebagai suatu sistim manusia dapat juga dijelaskan dalam istilah Input, Control,
Proses Feedback, dan Output.

1)  Input (Stimulus)


Pada manusia sebagai suatu sistim yang dapat menyesuaikan diri: yaitu dengan
menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri (Faz
Patrick & Wall; 1989).

2)      Mekanisme Koping.


Adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stress, termasuk upaya penyelesaian
masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri (stuart, sundeen;
1995).

3)      Output
manusia sebagai suatu sistim adaptive adalah respon adaptive (dapat menyesuaikan diri) dan
respon maldaptive (tidak dapat menyesuaikan diri). Respon-respon yang adaptive itu mempertahankan
atau meningkatkan intergritas, sedangkan respon maladaptive dapat mengganggu integritas.
Teori Calista Roy
2.      Stimulus.

Roy menjelaskan bahwa Lingkungan digambarkan sebagai stimulus (stressor)


lingkungan sebagai stimulus terdiri dari dunia dalam (internal) dan diluar (external)
manusia.(Faz Patrick & Wall,1989). “Stimuluis Internal adalah keadaan proses mental
dalam tubuh manusia berupa pengalaman, kemampuan emosional, kepribadian dan
Proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.
Stimulus External dapat berupa fisik, kimiawi, maupun psikologis yang diterima individu
sebagai ancaman”(dikutip oleh Nursalam;2003).
Teori Calista
Roy

3. Tingkat Adaptasi

Tingkat adaptasi merupakan kondisi dari proses hidup yang tergambar dalam 3
(tiga kategori), yaitu
1) integrasi,
2) kompensasi, dan
3) kompromi.
Tingkat adaptasi seseorang adalah perubahan yang konstan yang terbentuk dari
stimulus. Stimulus merupakan masukan ( Input ) bagi manusia sebagai sistem yang
adaptif. Lebih lanjut stimulus itu dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis stimulus, antara
lain:
4) stimulus fokal,
5) stimulus kontektual, dan
6) stimulus residual.
a
Teori Calist
Roy

1)      Stimulus Fokal


yaitu stimulus yang secara langsung dapat menyebabkan keadaan sakit dan
ketidakseimbangan yang dialami saat ini. Contoh : kuman penyebab terjadinya infeksi

2)      Stimulus Kontektual.


yaitu stimulus yang dapat menunjang terjadinya sakit (faktor presipitasi) seperti
keadaan tidak sehat. Keadaan ini tidak terlihat langsung pada saat ini, misalnya
penurunan daya tahan tubuh, lingkungan yang tidak sehat.

3)      Stimulus Residual


yaitu sikap, keyakinan dan pemahaman individu yang dapat mempengaruhi
terjadinya keadaan tidak sehat, atau disebut dengan Faktor Predisposisi, sehingga terjadi
kondisi Fokal, misalnya ; persepsi pasien tentang penyakit, gaya hidup, dan fungsi peran.
4.      Sehat-Sakit (Adaptive dan Maladaptif)

Kesehatan dipandang sebagai keadaan dan


proses menjadi manusia secara utuh dan integrasi
secara keseluruhan . Integritas atau keutuhan
Teori manusia meyatakan secara tidak langsung bahwa
kesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu

Calista kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan


tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. Jadi
intergrasi adalah sehat sebaliknya kondisi tidak
Roy ada integrasi adalah kurang sehat.
5.      Keperawatan.

Roy menggambarkan keperwatan sebagai disiplin


ilmu dan praktek. Sebagai ilmu, keperawatan
“mengobservasi,mengklasifikasi dan menghubungkan “
proses yang secara positif berpengaruh pada status
kesehatan (1983) Sebagai disiplin praktek
Teori keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan
secara ilmiah untuk menyediakan pelayanan pada
Calista orang-orang (1983) Lebih spesifik dia mendefinisikan
keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari peningkatan
adaptasi untuk tujuan mempengaruhi kesehatan secara
Roy positif. Jadi model adaptasi keperawatan
menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu
keperawatan dan praktek keperawatan yang
berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model
tersebut keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan
dan aktivitas keperawatan.
Hubungan dalam proses keperawatan

a) Pengkajian
Roy merekomendasikan pengkajian dibagi
menjadi dua bagian, yaitu pengkajian tahap I dan
pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi
pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu
Teori system adaptif berhubungan dengan masing-masing
mode adaptasi: fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
Calista ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama
diartikan sebagai pengkajian perilaku,yaitu pengkajian

Roy klien terhadap masing-masing mode adaptasi secara


sistematik dan holistic.

b) Perumusan diagnosa keperawatan


·         Menggunakan diagnosa dengan
pernyataan/mengobservasi dari perilaku yang tampak
dan berpengaruh tehadap stimulusnya. Menyimpulkan
perilaku dari satu atau lebih adaptif mode berhubungan
dengan stimulus yang sama, yaitu berhubungan
Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada,
dimana ia bekerja di luar pada cuaca yang panas.
c)      Intervensi keperawatan
Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian
kondisi yang optimal, dengan menggunakan koping
yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat
menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan
ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan
Teori tersebut (mempertahankan, pertumbuhan, reproduksi).
Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan
Calista perilaku klien setelah manipulasi stimulus fokal,
kontekstual dan residual.

Roy d)     Implementasi


Implementasi keperawatan direncanakan dengan
tujuan merubah atau memanipulasi fokal, kontextual
dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan
koping seseorang pada zona adaptasi sehinga total
stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat.
e)      Evaluasi
Penilaian terakhir dari proses keperawatan
Teori berdasarkan tujuan keperawatan yang ditetapkan.
Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan
Calista didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria
hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi

Roy
pada individu.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Callista Roy

Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah


terletak pada teori praktek dan model adaptasi yang
dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon

Teori perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi


fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode
interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji
Calista stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal,
konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan
Roy oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat.
Sedangkan kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah
terletak pada sasarannya. Model adaptasi Roy ini hanya
berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana
pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan
perilaku cara merawat ( caring ) pada pasien. Sehingga
seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini
akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.
Deskripsi Konsep Sentral

 Manusia
 Lingkungan : sebagai stimulus terdiri dari
dunia dalam (internal) dan diluar (external)
manusia
 Keperawatan : mengobservasi,
mengklasifikasi dan menghubungkan
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai