PENDAHULUAN
1
mendapat julukan Basil Tahan Asam (BTA). Kuman ini dapat
ditemukan dalam dahak atau sputum orang yang sedang
m e n d e r i t a T B . S ebagian besar kuman ini menyerang paru-paru tetapi
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Kuman ini timbul
disebabkan karena lingkungan yang kotor dan lembab" ekonomi
yang rendah dan dari keluarga yang mengidap penyakit TB Paru.
Pada lingkungan yang kotor dan lembab kuman TB dapat bertahan hidup be
berapa jam , kuman ini masuk kedalam tubuh dan tertidur lama selama
beberapa tahun dan saat imunitas orang yang diserang rendah,
maka orang tersebut akan menjadi sakit (Misnadiarly, 2006).
WHO merekomendasikan strategi penyembuhan TBC jangka pendek
dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS ( Directly
Observed Treatment Shortcourse Chemotheray ). Di Indonesia, program ini
dinamakan Pengawasan Menelan Obat (PMO). Program PMO diantaranya
mengawasi pasien TBC agar menelan obat secara teratur hingga selesai
pengobatan , memberi dorongan agar pasien bersedia berobat secara teratur,
mengingatkan pasien untuk memeriksa ulang dahak, dan memberi
penyuluhan pada anggota keluarga pasien yang tidak menderita TB paru .
PMO umumnya dilakukan oleh seorang yang tinggal dekat dengan
penderita, bersedia membantu secara sukarela, dan bersedia dilatih, dan
mendapat penyuluhan bersama penderita (Dini Siti Anggraini , 2011).
2
1.3. Tujuan penulisan
1.1 Mengetahui pengkajian keperawatan keluarga yang salah satu anggota
keluarganya menderita TB paru?
1.2 Mengetahui diagnosa utama yang sering muncul pada keluarga dengan
salah anggota keluarganya menderita TB paru?
1.3 Mengetahui intervensi yang direncanakan oleh perawat dalam
melakukan tindakan pencegahan penularan virus TB paru pada
anggota keluarga yang lain?
3
BAB II
TINJAUAN KASUS
Dalam tinjauan kasus ini, terdapat sebuah keluarga dengan salah satu anggota
nya menderita TB Paru. Pengkajian pada keluarga Tn. E dilakukan pada hari Minggu,
10 Maret 2017pukul 15.00 WIB sampai dengan hari Minggu, 11 Maret 2017pukul
16.30 WIB. Keluarga Tn. E terdiri dari Tn. E (penderita TB Paru) yang berusia 35
tahun sebagai suami, istrinya berusia 33 tahun, 1 anak perempuan berusia 11 tahun,
ibu mertua klien Ny. N berusaha 67 tahun, adik ipar perempuan Ny.Tberusia 28
tahun. Tn. E dan keluarganya tinggal di RT. 06 RW. 03 Gubeng KAI, Surabaya. Tn.
E yang merupakan lulusan SMP ini bekerja sebagai kuli bangunan selama 13 tahun.
Tn. E menikah muda pada usia 20 tahun.
4
keluarga klien terhadap penanganan penyakit ini, keluarga tidak menyarankan klien
untuk memakai masker atau membuang dahak pada tempat tersendiri.
.1 Pengkajian keperawatan
I. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.E
2. Alamat dan Telepon : RT. 06 RW. 03 Gubeng KAI, Surabaya /
081567443960
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Kuli bangunan
4. Pendidikan Kepala Keluarga : Tamat SMP
5. Komposisi Keluarga
Genogram
5
Keterangan:
= Laki-laki = Klien
= Perempuan = Meninggal
6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup
bersama dalam satu rumah) yang terdiri dari Tn.E yang berperan sebagai
kepala keluarga yang berusia 35 tahun dan 1 istri berusia 33 tahun, 1 anak
perempuan berusia 11 tahun, adik ipar perempuan berusia 28 tahun dan ibu
mertua berusia 67 tahun. Jenis perkawinan adalah monogami.
7. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-
hari yang digunakan adalah Bahasa Jawa.
8. Agama
Seluruh keluarga Tn.E beragama Islam, keluarga Tn.E menjalani ibadah
sesuai dengan agama yang dianutnya. Tidak ada kebiasaan khusus yang
6
bertentangan dengan masalah kesehatan klien. Menurut Tn.E, Ny.S selalu
mengikuti kegiatan pengajian yang di adakan rutin tiap minggu di lingkungan
rumahnya.
7
Membiasakan anak belajar secara teratur.
Mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan
umum anak.
Mempertahankanhubungan yang sehat baik dalam keluarga maupun diluar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
II. Lingkungan
8
Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah ibu mertua Tn.E, Ny. N.
bangunan rumah permanen, luas rumah hanya 12 m2 (6m x 2 m) dihuni 5
orang, tipe rumah permanen, dinding dari tembok terdapat jamur dan kering, 1
ruang tamu, 2 kamar tidur dan 1 dapur. Lantai terbuat dari tegel keramik kotor
dan kering. Keadaan rumah kotor dan perabot berantakan. Tidak terdapat
ventilasi udara pada tempat tinggal Tn. E. Terdapat 1 pintu depan dan tidak
terdapat ventilasi udara pada ruang tamu maupun kamar tidur sehingga cahaya
matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah dan udara tidak bersirkulasi
dengan baik. Penyediaan air bersih berasal dari PDAM, dan air minum berasal
dari air mineral dalam kemasan galon. Di rumah tidak terdapat jamban jadi
Tn. E dan keluarga menggunakan jamban umum yang jaraknya ± 10 m.
Sampah bekas rumah tangga dibuang di tempat pembuangan akhir.
Denah rumah :
9
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga sudah lama tinggal di lingkungan RT. 06 RW. 03 Gubeng KAI,
Surabaya. Sebelumnya keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat
tinggal.
10
21. Struktur kekuatan keluarga
Yang berperan dalam keluarga adalah Tn.E sebagai kepala keluarga. Dalam
menyelesaikan masalah keluarga tetap berdasarkan atas musyawarah, yang
berperan sebagai pembuat keputusan adalah Tn.E itu sendiri walaupun Ny.S
lebih dekat dengan anak, adik Ny.S, dan ibunya.
11
Keluarga Tn.E saling menyayangi dan peduli terhadap anggota keluarga yang
sakit khususnya Tn.E yang menderita TB Paru akan mempercepat proses
penyembuhan. Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga klien selalu mengingatkan
klien untuk minum obat dan makan makanan yang bergizi.
12
Lingkungan rumah Tn. E kumuh, perabotan berantakan dan tidak ada
ventilasi udaranya.
e) Menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat
Tn. E berobat ke puskesmas menggunakan BPJS dan istrinya menemani
Tn. E untuk berobat mengendarai sepeda motor.
13
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga khususnya Tn.E senantiasa menerima keadaan atau masalah yang
terjadi dalam keluarganya tetapi Tn.E juga berusaha untuk mengatasi masalah
tersebut dengan melibatkan keluarga dalam menyelesaikan masalah tersebut
(musyawarah).
Pemeriks
Tn. E Ny. S An. M Ny.N Ny.T
aan Fisik
Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala
bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut berketombe,
sedikit lurus hitam hitam bergelombang, rambut hitam
a. Kepala pendek, bergelombang bergelombang panjang, lurus, pendek,
Mata normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
ada ada ada ada ada
14
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan, peradangan,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva an konjungtiva an
an anemis, an anemis, an anemis, anemis, sklera anemis, sklera
sklera an sklera an sklera an an ikterik, dan an ikterik, dan
ikterik, dan ikterik, dan ikterik, dan menggunakan menggunakan
tidak tidak tidak kaca mata plus kaca mata
menggunakan menggunakan menggunakan 3.5D. minus 2D.
kaca mata. kaca mata. kaca mata.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan, kelainan, kelainan, kelainan, kelainan,
hidung hidung hidung hidung hidung
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
Hidung
bersih, polip bersih, polip bersih, polip bersih, polip bersih, polip
(-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis (-), sinusitis
(-), tidak ada (-), tidak ada (-), tidak ada (-), tidak ada (-), tidak ada
sumbatan. sumbatan. sumbatan. sumbatan. sumbatan.
Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, bersih baik, bersih baik, bersih baik, bersih baik, bersih
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Telinga
serumen, serumen, serumen, serumen, tidak serumen, tidak
tidak tidak tidak menggunakan menggunakan
menggunakan menggunakan menggunakan alat bantu alat bantu
alat bantu alat bantu alat bantu dengar dengar
dengar dengar dengar
Mulut Bibir lembab, Bibir kering, Bibir lembab, Bibir kering, Bibir lembab,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
peradangan peradangan peradangan peradangan peradangan
gusi, gusi, gusi, gusi, gusi, stomatitis
stomatitis (-), stomatitis (-), stomatitis (-), stomatitis (-), (-), gigi bersih,
gigi bersih, gigi bersih, gigi bersih, gigi bersih, tidak terdapat
15
tidak ada tidak ada terdapat tidak terdapat carries, sedikit
carries, ada carries tidak carries, tidak carries, sedikit ada karang
sedikit karang ada karang ada karang ada karang gigi.
gigi. gigi. gigi. gigi.
Tonsil kanan Tonsil kanan Tonsil kanan Tonsil kanan Tonsil kanan
kiri normal kiri normal kiri normal kiri normal kiri normal
b. Leher tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
16
pada seluruh saat perkusi saat perkusi pada seluruh pada seluruh
lapang paru pada seluruh pada seluruh lapang paru lapang paru
Auskultasi: lapang paru lapang paru Auskultasi: Auskultasi:
Suara napas Auskultasi: Auskultasi: Suara napas Suara napas
vesikuler, Suara napas Suara napas tidak tidak terdengar
terdengar tidak tidak terdengar vesikuler,
suara ronchi. terdengar terdengar vesikuler, tidak terdengar
vesikuler, vesikuler, tidak suara
tidak tidak terdengar tambahan.
terdengar terdengar suara
suara suara tambahan.
tambahan. tambahan.
Acites (-), Acites (-), Acites (-), Acites (-), Acites (-),
bising usus bising usus bising usus bising usus bising usus
normal 7 normal 6 normal 5 normal 5 normal 5
x/menit, tidak x/menit, tidak x/menit, tidak x/menit, tidak x/menit, tidak
Abdomen ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan, tidak tekan, tidak tekan, tidak tekan, tidak tekan, tidak
ada ada ada ada ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
hepar. hepar. hepar. hepar. hepar.
Integume Warna sawo Warna sawo Warna sawo Warna sawo Warna sawo
n matang, matang, matang, matang, turgor matang, turgor
turgor kulit turgor kulit turgor kulit kulit baik, kulit baik,
baik, bersih, baik, bersih, baik, bersih, bersih, tidak bersih, tidak
tidak ada tidak ada tidak ada ada penyakit ada penyakit
penyakit kulit, penyakit kulit, penyakit kulit, kulit, kulit,
hyperpigment hyperpigment hyperpigment hyperpigmenta hyperpigmenta
asi (-). asi (-). asi (-). si (-). si (-).
Extermita Oedem (-), Oedem (-), Oedem (-), Oedem (-), Oedem (-),
s tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan kelainan pada
pada pada pada pada extermitas
17
extermitas extermitas extermitas extermitas atas dan
atas dan atas dan atas dan atas dan bawah.
bawah. bawah. bawah. bawah.
Kesadaran: Kesadaran: Kesadaran: Kesadaran: Kesadaran:
Composment Composmen Composmen Composment Composmenti
is tis tis is s
TD: 120/80 TD: 120/70 TD: 100/70 TD: 120/80 TD: 110/80
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Nadi: 95 Nadi: 88 Nadi: 110 Nadi: 75 Nadi: 90
Keadaan
umum x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit
Suhu: Suhu: 360C Suhu: Suhu: 36,3°C Suhu: 36°C
36,8°C RR: 36,2°C RR: RR:
RR: 19x/menit RR: 17x/menit 16x/menit
28x/menit BB : 65 kg 19x/menit BB: 55 kg BB: 60 kg
BB: 50 kg TB : 155 cm BB: 46 kg TB: 150 cm TB: 160 cm
TB: 168 cm TB: 145 cm
VIII. Terapi
Saat ini Tn.E sedang menjalani proses pengobatan TB Paru dengan meminum
RHZE (4FDC) yang berisi Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pyrazinamide
400 mg, dan Ethambutol 275 mg.
18
Tn. E dan keluarga berharap agar Tn. E cepat sembuh setelah minum obat secara
teratur dan Allah cepat memberi kesembuhan pada Tn. E.
19
rumah Tn. E
b. Tn. E tidak menggunakan
masker
c. Pada kamar tidur Tn. E
tidak ada ventilasi udara
d. Tidak mmempunyai
tempat pembuangan
dahak khusus
e. Alat makan Tn. E tidak
dipisah.
f. Hasil pemeriksaan dahak
menunjukkan BTA 3+
DS:
a. Tn. E mengatakan Tidak efektifnya Ketidakmampuan
sudah lama batuk-batuk bersihan jalan nafas keluarga merawat
sekitar 3 minggu pada Tn.E anggota keluarga
b. Tn.E mengatakan batuk yang sakit
nya tidak sembuh dan
sekarang kambuh lagi
akibat
c. Tn. E mengatakan tidak
ada ventilasi di rumahnya
DO:
a. Kesadaran:
Composmentis
b. TD: 120/80 mmHg
c. Nadi: 95 x/menit
d. Suhu: 36,8°C
e. RR: 28x/menit
f. BB: 50 kg
20
g. TB: 168 cm.
Pemeriksaan paru-paru:
a. Inspeksi:
Bentuk dada Tn.E
simetris, tidak ada
penggunaan otot dinding
dada.
b. Palpasi:
Terjadi penurunan
fremitus, gerakan dada
simetris saat bernapas
c. Perkusi:
Suara redup saat perkusi
pada seluruh lapang paru
d. Auskultasi:
Suara napas vesikuler,
terdengar suara ronchi
21
Skala Prioritas Masalah
22
4 Menonjol 2/2 x 1 1 penularan pada anggota keluarga yang lain
nya dengan melakukan pemeriksaan pada anggota
masalah: keluarga yang lain (screening kesehatan) dan
Masalah anjurkan keluarga untuk
dirasakan
dengan
ada upaya
/segera memanfaatkan fasilitas (puskesmas) yang
ditangani terdekat dan sesuai kemampuan.
Total 3 4 1/3
skor
Masalah keperawatan tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. E b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
23
pencegahan keluarga dapat mengerti tentang
masalah: TB Paru dan mencegah penularan.
Cukup
No Diagnose Skor
1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn. E b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit. 4 2/3
24
2 Risiko Penularan TB paru TN. E pada anggota keluarga
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit 4 1/3
.3 Intervensi Keperawatan
25
keluarga .
yang 3. Berikan
menderita reinforce
TB paru ment
dengan positif.
mencega 4. Anjurkan
h keluarga
penularan untuk
menyedia
kan
tempat
khusus
membuan
g dahak
yang
telah
diberi
desinfekt
an.
5. Anjurkan
keluarga
untuk
menyedir
ikan
perlatan
makan,
merenda
m
peralatan
makan
26
menggun
akan
desinfekt
an
sebelum
dicuci
dan
merebus
peralatan
makan
Tn. E.
6. Anjurkan
keluarga
untuk
menjemu
r alat –
alat tidur
klien
setiap
hari,
membuka
pintu
setiap
hari serta
membersi
hkan
rumah
setiap
hari.
7. Anjurkan
27
klien
untuk
memakai
masker
8. Memotiv
asi klien
untuk
membuan
g dahak
pada
tempat
khusus
yang
telah
diberi
desinfekt
an.
9. Anjurkan
menggant
i masker
setiap
hari dan
tidak
boleh
dicuci.
10. Anjurkan
untuk
minum
obat
secara
28
rutin dan
tidak
boleh
putus.
Ketidakefektif Setelah Keluarga Verbal 1.keluarga 1.Jelaskan
an bersihan dilakukan dapat terkait pengertian ,
jalan nafas 3 kali mengenal pengertian, tanda dan
pada kunjungan dan mampu penyebab, gejala , serta
Tn. E rumah mendukung tanda dan penyebab
b.d keluarga Tn. Tn. E agar gejala TB dari penyakit
ketidakmampu E diharapkan gangguan Paru. TB Paru
an jalan napas jalan
keluarga Tn. E napasnya 2.Keluarga 2.Tanyakan
E
3.Berikan
reinforcemen
t positif atas
kemampuan
keluarga
29