Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

NAMA DOSEN

Ns. HEDWING OKTORA., M.Kes

DI SUSUN : MAWAN SETIAWAN

NI MADE SUMIARTINI

SRI DEVY

DESINTA LAMBO

ROSANTY. RA

KARMILA HUSEN KANOLI

NURHAINA SALINGGAN

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan proposal ini
dengan judul “ TAK Stimulasi Sensori “.Dalam menyelesaikan Proposal ini kami
telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan
wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penyusun miliki,
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-


teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis
mohon maaf sebesar- besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi
yang membacanya.

                                                                                           Senin, 9 November 2020

                                                                       
Penulis

i
 

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Defenisi..................................................................................................................3
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Aktivitas dan indikasi.............................................................................................3
D. Jenis stimulasi sensori............................................................................................4
1. Sesi 1 Mendengarkan Musik..............................................................................4
2. Sesi 2 Menggambar............................................................................................4
3. Sesi 3 Menonton TV/Video................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................................6
B. Saran......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diagnosa medis yang mungkin muncul yaitu skizofrenia,
skizofrenia banyak diagnosa keperawatan yang harus mendapatkan
intervensi keperawatan diantaranya isolasi sosial, menarik diri, harga diri
rendah dan banyak lainnya. Dan dari ketiga diagnosa keperawatan diatas
tersebut, akan diberikan terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori
khusus untuk pasien-pasien dengan kriteria kurangnya respon pasien
terhadap rangsangan yang diberikan sehingga membuat pasien kurang
dapat berinteraksi dengan yang lainnya.
Untuk itu terapi aktivitas kelompok: Stimulasi sensori diharapkan
mampu memberikan stimulus untuk semua panca indra (sensori) agar
pasien mampu memberikan respon yang adekuat terhadap objek yang akan
dipergunakan dalam terapi aktivitas kelompok tersebut yang berupa suara-
suara, gambar, viodeo, dan nantinya juga akan membuat klien lebih
termotivasi untuk merubah perilaku-perilaku sebelumnya.

Oleh karena itu, pada makalah ini kita akan membahas tentang
bagaimana cara menangani pasien yang mengalami gangguan jiwa dengan
TAK Stimulasi sensori. Salah satu terapi aktivitas kelompok yang
mempunyai tujuan agar klien mampu memberikan respon dan dapat
mengekspresikan perasaan adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori. Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori klien dapat
menggunakan semua panca inderanya untuk merespon stimulus yang
diberikan, sehingga klien dapat memberi respon yang adekuat, dengan
kemampuan memberi respon terutama terhadap lingkungan diharapkan
klien mampu meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain.

1
B. Tujuan
1. Klien mampu berespon terhadap halusinasi suara yang di dengar
2. Klien mampu berespons terhadap halusinasi  gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi
Terapi aktivitas kelompok : Stimulasi sensori adalah upaya untuk
menstimulasi semua pancaindera (sensori) agar memberi respon yang
adekuat (Keliat, 2009).
Terapi aktivitas kelompok:stimulasi sensori merupakan aktivitas yang
digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian
diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan
melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Terapi aktivitas kelompok
untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran
fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan
pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal
maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).
Jadi, terapi stimulasi sensori merupakan jenis terapi dengan
menstimulasi sensori klien untuk mendapatkan reaksi emosi atau perasaan
melalui gerakan tubuh, ekspresi, dan ucapan.

B. Tujuan

1. Meningkatkan kemampuan sensoris

2. Meningkatkan uupaya meningkatkan pusat perhatian

3. Meningkatkan kesegaran jasmani

4. Mengekspresikan perasaan.

C. Aktivitas dan indikasi


Klien yang mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien
isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang

3
komunikasi verbal. Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus
terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video,
tarian, dan nyanyian.

Hal yang harus diperhatikan:

1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan


kontrak yang telah disepakati.

2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika


klien tetap tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan
motivasi klien dengan mengatakan “ Yang lain bisa pasti Bapak
bisa “

3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk,


Mengganggu pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan
permainan.

D. Jenis stimulasi sensori

1. Sesi 1 Mendengarkan Musik

a. Pengertian

TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada


pasien sehingga terjadi perubahan perilaku.

b. Tujuan

1) Klien mampu mengenali musik yang didengar

2) Klien mempu memberii  respon terhadap music

3) Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan


music.

4
2. Sesi 2 Menggambar

a. Pengertian

TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus menggambar


pada pasien sehingga terrjadi perubahan perilaku.

b. Tujuan

1) Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar

2) Klien dapat memberii  makna gambar

c. Setting

1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2) Ruangan nyaman dan tenang

3. Sesi 3 Menonton TV/Video

a. Pengertian

TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara dan


melihat pada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku

b. Tujuan

1) Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video


(jika menonton TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang
positif dan bermakna terapi untuk klien).

2) Klien menceritakan makna acara yang ditonton.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan timulasi sensori adalah upaya untuk
menstimulasi semua pancaindera (sensoori) agar member respon yang
adekuat. Tujuannya adalah agar klien dapat berespon terhadap stimulus
pancaindera yang diberikan. Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa
stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain, seperti gambar,
video, tarian, dan nyanyian. Klien yang mempunyai indikasi TAK-
Stimulasi Sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri
rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.

B. Saran
Suatau kewajiban perawat untuk memberikan terapi aktivitas kelompok
secara rutin sesuai dengan kebutuhan di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan jiwa dan menjadikannya sebagai bagian dari budaya profesional
sehingga dapat meningkatkan citra dan mutu pelayanan keperawatan jiwa
bagi pasien dan keluarganya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakara: EGC

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai