Anda di halaman 1dari 16

PATOFISIOLOGI KEGANASAN PADA

SISTEM HEMATOLOGI DAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA ANAK :
LEUKIMIA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

KELOMPOK 1

• Adinda Dwi Arsi • Jeviani Laman


• Avelinda Oktavia • Mustakarrul
• Frengki • Saryaningsih
Patofisologi Keganasan Pada Sistem Hematologi

Keganasan hematologi terjadi pada sel-sel hematologi seperto eritrosit,


leukosit, trombosit. Disebut ganas apabila sel-sel ini tumbuh tidak terkendali
dan tidak mengalami kematian, sehingga sel yang mempunyai sifat ini
semakin mendominasi populasinya. Sel demikian biasanya tidak dapat
berfungsi normal. Keganasan ini disebabkan oleh mutasi dari sel. Kemudian
hasil dari mutasi inilah terjadi leukimia.
Defenisi Leukimia

Leukimia atau kanker sel darah putih adalah jenis


kanker akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang
abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit
jumlah yang berlebihan dari sel pembuat darah yang
bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.
Etilogi Leukimia

Terjadinya leukimia dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya yaitu :


1. Fakto Eksogen
a. Radiasi
b. Zat Kimia
c. Infeksi virus
2. Faktor Endogen
a. Bersifat Herediter
b. Kelainan Genetik
Manifestasi Klinis Leukimia
Tanda dan gejala awal leukimia dapat termasuk demam, anemia,
perdarahan, kelemahan, nyeri pada tulang atau sendi dengan atau tampa
pembengkaka. Selain itu ada beberapa tanda dan gejala lain yaitu:
1) Pucat.
2) Malaise.
3) Keletihan (letargi).
4) Perdarahan gusi.
5) Mudah memar.
6) Petekia dan ekimosis.
7) Nyeri abdomen yang tidak jelas.
8) Berat badan turun.
9) Iritabilitas.
10) Muntah.
11) Sakit kepala (pusing).
Patofisiologi Leukimia

Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang


fatal dan terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai
dengan tidak terkendalinya proliferasi dari leukosit. Jumlah besar dari sel
pertama-tama menggumpal pada tempat asalnya dan menyebar ke organ
hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar sehingga
mengakibatkan hematomegali dan splenomegali. Limfosit imatur
berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer serta
mengganggu perkembangan sel normal. Akibatnya, hematopoesis normal
terhambat, mengakibatkan penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan
trobosit.
Klasifikasi Leukimia

Menurut (Price, 1999), Leukemia dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu :


1. Leukemia Mielositik Akut (LMA)
2. Leukemia Limfositik Akut (LLA)
3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK)
Komplikasi Leukimia

Leukemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu :


1. Gagal sumsum tulang (Bone marrow failure)
2. Infeksi
3. Hepatomegali (Pembesaran Hati)
4. Splenomegali (Pembesaran Limpa)
5. Limpadenopati
6. Kematian
Penatalaksanaan Leukimia

Penatalaksanaan pada leukimia terbagi menjadi dua yaitu :


1. Keperawatan
2. Medis
a. Tranfusi darah
b. Kortikostiroid
c. Sitostatika
d. Imunoterapi
Dampak Leukimia pada Kebutuhan Dasar
Manusia

Dampak leukimia terhadap kebutuhan dasar manusia yaitu :


1. Berdampak pada kebutuhan fisiologis ( nutrisi )
2. Berdampak pada kebutuhan kasih sayang
Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik sering kali memberi tanda


pertama yang menunjukkan adanya penyakit neoplastik. Keluhan yang samar
seperti perasaan letih, nyeri pada ekstermitas, berkeringat dimalam hari,
penurunan selera makan, sakit kepala, dan perasaan tidak enak badan dapat
menjadi petunjuk pertama leukimia.
2. Diagnosa Keperewatan
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang akan muncul adalah :
1. Nyeri Kronik berhubungan dengan Agen Injury Biologi.
2. Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Kurangnya Suplai O2 Ke Jaringan
Otak.
3. Intolenransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan.
4. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan.
5. Resiko Infeksi berhubungan dengan Pertahanan Sekunder Inadekuat (penurunan
Hb).
6. Resiko Kurang Volume Cairan berhubungan dengan Kehilangan Berlebihan
(muntah, perdarahan, diare), penurunan pemasukan cairan (mual, anoreksia).
7. Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Anoreksia.
8. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan Alopesia.
9. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan Kurang Informasi.
3. Intervensi keperawatan

Intervensi atau perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase


pengorganisasian dalam proses keperawatan yang meliputi tujuan perawatan,
penetapan pemecahan masalah, dan menentukan tujuan perencanaan untuk
mengatasi masalah
4. Implementasi

Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan


ditunjukan pada nursing oders untuk membantu klien mencapai tujuan
yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan
dan memfasilitasi koping.
5. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan


keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan, (Rohmah & Walid, 2012). Evaluasi berisi Subjektif(S),
Objektif(O), Analisis(A), dan Planning (P).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai