Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zevi Agus Mulyana

Prodi : S1 profesi Ners

STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN (SP) 1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Subyektif :
a. Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
b. Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang
kesal atau marah.
c. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.

Obyektif
a. Mata merah, wajah agak merah.
b. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
c. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
d. Merusak dan melempar barang-barang

2. Diagnosa 1: perilaku kekerasan


Tujuan Umum : Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi :
Salam Teraupetik
“Selamat pagi Bang. Perkenalkan nama saya Zevi Agus Mulyana, panggil saja Zevi.
Saya adalah mahasiswa praktek STIKES Bani Saleh. Nama abang siapa dan suka
dipanggil apa? Baiklah mulai sekarang saya akan pangil abang saja, ya”

Evaluasi/validasi
“kalau boleh tahu, sudah berapa lama abang di sini ? Apakah abang masih ingat siapa
yang membawa kesini ? bagaimana perasaan abang saat ini? Saya lihat abang sering
tampak marah dan kesal, sekarang abang masih merasa kesal atau marah ?”

Kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang membuat abang marah
dan bagaimana cara mengontrolnya? Ok. bang?”
“ Tidak lama kok, 15 menit saja”.
“Bang senangnya kita berbicaranya dimana?. Dimana saja boleh kok, asal abang
merasa nyaman. Baiklah, berarti kita berbicara disini saja ya, bang”

2. Kerja :
“Nah, sekarang coba Abang ceritakan Apa yang membuat Abang merasa marah? ”
“Apakah sebelumnya Abang pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah
dengan yang sekarang?”
“Lalu saat Abang sedang marah apa yang akan Abang rasakan? Apakah Abang
merasa sangat kesal, dada Abang  berdebar-debar lebih kencang, mata melotot,
rahang terkatup rapat dan ingin mengamuk? ”
“Setelah itu apa yang Abang lakukan? ”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal Abang dapat terselesaikan? ” Ya tentu tidak,
apa kerugian yang Abang alami?”
“Menurut Abang adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Abang belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
“Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Abang. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”
“Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Namanya teknik
napas dalam”
“Begini Abang, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Abang rasakan, maka Abang
berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu
keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut”
“Ayo Abang coba lakukan, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut.
Nah, lakukan 5 kali. “
“Bagus sekali, Abang  sudah bisa melakukannya”
“Nah..Abang tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam, sebaiknya
latihan ini Abang lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul Abang sudah terbiasa melakukannya”

3. Terminasi :
Evaluasi
Evaluasi subjektif:
“Bagaiman perasaan Abang setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya...betul, dan kelihatannya Abang terlihat sudah
lebih rileks”.
Evaluasi objektif
“Coba Abang sebutkan lagi apa yang membuat Abang marah, lalu apa yang Abang
rasakan saat itu dan apa yang akan Abang lakukan. Kemudian apa akibatnya...”
“Wah...bagus, Abang masih ingat semua...”

Tindak lanjut
“Bagaimana kalau latihan ini kita masukkan dalam jadwal kegiatan sehari-hari
Abang?”
“Kapan waktu yang Abang inginkan untuk melakukan latihan ini? Bagaimana kalau
setiap jam 11pagi?”

Kontrak yang akan datang


“Nah, Abang. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah satu dari teknik saja. Masih
ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah Abang. Cara yang kedua yaitu
dengan teknik memukul bantal atau kasur.
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, Abang maunya kita bertemu
besok jam berapa?”“Kita latihannya dimana, Abang? Disini saja lagi , Abang” “ok,
Abang. Kalau begitu saya pamit dulu ya, Abang.... Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai