Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abel Aprilia Putri

NIM : 2011110484

Kelas : A 2020 2 (Kelompok 1)

STRATEGI PELAKSANAAN IV

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif:

 Klien mengatakan ia jarang sholat

 Klien mengatakan perasaanya senang

 Klien mengatakan masih ingat dengan yang diajarkan sebelumnya

Data Objektif:

 Klien dapat melakukan sholat namun melakukannya dengan cepat.

 Klien nampak tegang saat berinteraksi.

 Mata klien tampak melotot dan kesal.

 Klien menjawab pertanyaan dengan singkat.

 Klien tampak bermusuhan.

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan


B. Strategi Komunikasi

1. Orientasi:

“Assalamu’alaikum, selamat pagi ibu, bagaimana perasaan ibu hari ini”

“Kemarin sudah kita pelajari bahwa jika ibu akan marah dan muncul

perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam maka

bapak juga bisa memukul bantal atau kasur”

“Kemudian setelah amarahnya reda ibu bisa bicara baik-baik kepada orang

yang membuat ibu marah. Nah, bagaimana sudah dilatih semuanya?

Bagus! Bagaimana perasaan marahnya?”

“Hari ini kita akan bicara mengenai cara mencegah amarah dengan cara

ibadah.”

“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Berapa lama? Bagaimana jika

15 menit?”

2. Kerja

“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang ibu lakukan. Bagus... Wah banyak

sekali. Yang mana yang mau kita coba?”

“Nah, jika ibu sedang marah, coba ibu langsung duduk dan tarik napas

dalam, jika tidak reda juga segera rebahkan badan agar rileks. Bila masih

tidak reda juga, segera berdoa lagi.”

“Sekarang mari kita coba lakukan. Bagus sekali!”

“Ibu bisa berdoa dan beribadah secara teratur untuk mencegah kemarahan

jangan lupa memohon ampun kepada tuhan dan memohon agar terlindungi

dari sifat pemarah.”


3. Terminasi:

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara

mengontrol amarah dengan beribadah tadi?”

“Jadi, sudah berapa cara mengendalikan marah yang sudah kita pelajari?

Bagus”

“Mari kita masukkan kegiatan berdoa dan ibadah pada jadwal kegiatan

ibu”

“Coba ibu sebutkan lagi ada berapa cara ibadah yang dapat ibu lakukan

saat ibu merasa marah”

“Setelah ini, coba ibu lakukan kegiatan ibadah sesuai dengan jadwal yang

telah kita buat tadi dan perhatikan apakah rasa marah ibu berkurang”

“Besok kita ketemu lagi ya bu untuk membahas cara selanjutnya untuk

mengendalikan rasa marah yaitu dengan patuh minum obat. Jam berapa

ibu ada waktu? Tempat nya mau dimana?”

“Baik, saya pamit dulu ya bu. Assalamu’alaikum, selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai