Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN ALOE VERA PADA PASIEN LUKA BAKAR

“STUDI LITERATUR”
1
Andri Nugraha, 2 Urip Rahayu

Abstrak

Luka bakar mengakibatkan berbagai masalah yaitu masalah kematian, kecacatan, hilangnya
kepercayaan diri dan mengeluarkan biaya yang relatif banyak untuk penyembuhan. Penderita
luka bakar memerlukan pengobatan langsung untuk mengembalikan fungsi kulit normal.
Oleh karena itu, aloe vera digunakan sebagai terapi alternatif yang efektif serta biaya yang di
keluarkan lebih terjangkau. Penelusuran literatur ini bertujuan untuk menganalisa hasil
penelitian yang berfokus pada efek penggunaan aloe vera terhadap penyembuhan luka bakar
Metode : Penelaahan ini dilakukan dengan metode review literatur dari 9 jurnal yang
didapatkan melalui media elektronik, dengan kata kunci aloe vera, burn injury, management
burn injury, dan therapy. Hasil: aloe vera berbentuk segitiga, daun berdaging dengan tepi
bergerigi, memiliki bunga tubular kuning, mempunyai banyak biji dan memiliki panjang 30 -
50 cm dan luas dasarnya 10 cm. aloe vera diberikan untuk mengobati pasien luka bakar
derajat pertama dan derajat ke dua. Luka bakar yang diberikan aloe vera lebih cepat
mengalami proses penyembuhan dan epitalisasi jaringan kulit karena didalam aloe vera
terdapat kandungan antiseptik, antiinflamasi dan meningkatkan granulasi jairngan.
Kesimpulan: aloe vera berpengaruh terhadap penyembuhan luka bakar derajat pertama dan
kedua karena aloe vera dapat meningkatkan granulasi jaringan, antiseptik dan antiinflamasi.
Kata kunci : Aloe vera, luka bakar, terapi

Abstract

Burn injury give some effects, there are death, disabilities, loss of confidence and the high
cost of healing. Burn injury patient needs treatment conducted directly to return the skin
function. Therefore, aloe vera can be used as an inexpensive alternative treatment. Aims of
the study: This literature search aimed to analyzethe results ofstudythat focuses oneffects
ofthe use ofaloeveraforthe healing of burn injury. Method of the study:This study use
literature review method ofnine electronic journal andthe keywords used are aloe vera, burn
injury, management burn injury and therapy. Result of study:Aloeverahas a shapesuch asa
triangle with tubular yellow flowers, fleshy leaveswithjagged edges, a lot of seeds and has a
length of 30-50 cm and width 10 cm. Aloe vera given to treat first and second degree burn
injury patients. Burn injuries were treated by aloe vera can heal faster and epithelializationof
skin tissue because aloe vera contains antiseptic,anti-inflammatory and increase granulation
tissue. Conclusions: aloe verais possible to heal first and second degree of burn injury
because aloe vera can improve thegranulationtissue, antisepticandanti-inflammatory.
Keyword: Aloe vera, burn injury, therapy

PENDAHULUAN bahan kimia. Smeltzer & Bare, 2010). luka


Luka bakar adalah rusaknya bakar mengakibatkan berbagai masalah
sebagian jaringan tubuh yang disebabkan yaitu masalah kematian, kecacatan,
karena perubahan suhu yang tinggi, hilangnya kepercayaan diri dan
sengatan listrik, ledakan, maupun terkena mengeluarkan biaya yang relatif banyak

72
untuk penyembuhan (Sjamsuhidajat & Vermeulen, 2010). Namun, hal ini
Wim, 2005). membuat perawatan luka bakar
Luka bakar merupakan salah satu mengeluarkan biaya yang mahal sehingga
trauma yang sering terjadi dalam dibutuhkan aloe vera sebagai terapi yang
kehidupan sehari-hari, bahkan sering kali efektif dan biaya yang di keluarkan lebih
pada kecelakaan masal dan paling terjangkau (Shahzad & Ahmed, 2013).
terbanyak ditemukan terjadi di rumah Lidah buaya (Aloe vera) merupakan
adalah luka bakar derajat II (Nurdiana, , tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri
Hariyanto, & Musrifah, 2008). Luka fisik daun berdaging tebal, sisi daun
bakar tergolong kasus epidemik yang berduri, panjang mengecil pada ujungnya,
serius dalam setiap tahun. Sebuah berwarna hijau, dan daging daun berlendir
penelitian di Amerika menunjukkan (Yeh, Eisenberg, Kaptchuk and Phillips,
prevalensi pasien dengan luka bakar 2003).
sebanyak 10 juta kasus (Driscoll, Patrick, Tujuan dari literature review ini
2009) dan setiap tahun, sekitar 1 juta orang adalah untuk menganalisa hasil penelitian
menderita luka bakar (Edelman, 2009), yang berfokus pada efek penggunaan Aloe
sedangkan menurut Departemen vera sebagai pengobatan pada pasien luka
Kesehatan Replublik Indonesia (2008) bakar untuk meminimalkan potensi
prevalensi luka bakar di Indonesia sebesar terjadinya infeksi selama proses
2,2%. perawatan.
Untuk mengatasi luka bakar harus
dilakukan perawatan kompleks yaitu METODE PENELITIAN
mengurangi nyeri pada tubuh, memerlukan Penelusuran ini dilakukan dengan
perawatan di rumah sakit yang lama metode telaah literatur yang didapat
dengan berbagai macam prosedur operasi melalui media elektronik (internet). Kata
dan waktu rehabilitasi yang lama kunci yang digunakan dalam penelusuran
(Khorasani, 2009). Penderita luka bakar literatur adalah aloe vera, burn injury,
memerlukan pengobatan langsung untuk management burn injury, dan therapy.
mengembalikan fungsi kulit normal Literatur didapat dari website EBSCOhost,
(Cuttle et al., 2006). Salah satu terapi luka Proquest dan google scholar. Jurnal yang
bakar saat ini adalah dengan diperoleh berjumlah 23 jurnal dan yang
mengoleskan hidrogel sebagai obat memenuhi kriteria berjumlah 9 jurnal.
topikal (Erizal, 2008) dan silver Penulis dari jurnal yang didapat memiliki
sulphadiazine (Versloot, Vos, Ubbink, & latar belakang tenaga kesehatan dengan

73
spesialisasi di bidang keperawatan, sejak zaman dahulu yaitu di Mesir, Ratu
kedokteran spesialis kecantikan dan Nefertiti dan Cleopatra menggunakan lidah
biologi. Jurnal yang diambil merupakan buaya sebagai kecantikan, sedangkan
original article sehingga data yang Alexander Agung, dan Christopher
disajikan lengkap dan memudahkan dalam Columbus menggunakannya untuk
penelahaan penelitian. mengobati luka prajurit (Marshall, 1990;
Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN Referensi pertama tentang Aloe vera yang
Sejarah Aloe Vera di terjemahkan dalam bahasa Inggris
Lidah buaya atau dikenal juga adalah sebuah terjemahan oleh John
sebagai Aloe barbadensis Mill., Aloe Goodyew pada tahun 1655 dari
indica Royle, Aloe perfoliata L. var. vera Dioscorides De Materia Medic (risalah
dan A. vulgaris Lam merupakan tanaman medis). Aloe vera Pada awal 1800-an telah
milik keluarga Liliaceae, yang ada lebih digunakan sebagai pencahar di Amerika
dari 360 spesies yang diketahui (Dat AD, Serikat, tetapi di pertengahan 1930 terjadi
Poon F, Pham KBT, Doust J, 2011). Nama perubahan penggunaan lidah buaya
tanaman Aloe Vera (lidah buaya) berasal digunakan untuk mengobati dermatitis
dari berbagai bahasa diantaranya yaitu kata kronis dan berat (Surjushe, A., Vasani, R.,
Arab "Alloeh" yang berarti "zat pahit yang & Saple, 2008)
bersinar," sementara "vera" dalam bahasa Anatomi, Fisiologi Dan Kandungan
Latin berarti "benar". Sedangkan, menurut Kimia Pada Aloe Vera
bahasa mesir Aloe yang berarti "tanaman Aloe vera (Lidah buaya) memiliki
keabadian" Surjushe, A., Vasani, R., & bentuk yang khas dibandingkan dengan
Saple, 2008). tanaman yang lainnya yaitu aloe vera
Aloe vera digunakan sebagai obat berbentuk segitiga, daun berdaging dengan
dilakukan sejak dahulu. Pada 2000 tahun tepi bergerigi, memiliki bunga tubular
yang lalu, para ilmuwan Yunani kuning, mempunyai banyak biji dan
menganggap lidah buaya sebagai obat memiliki panjang 30 - 50 cm dan 10 cm
mujarab universal dan Lidah buaya (Aloe luas dasarnya (G. Y. Yeh, D. M.
vera) telah digunakan sebagai pengobatan Eisenberg,T. J. Kaptchuk and R. S.
di beberapa kebudayaan selama ribuan Phillips, 2003; Pankaj, Sahu, 2013). Daun
tahun tertama pada negara Mesir, India, lidah buaya setiap daunnya terdiri dari tiga
Meksiko, Jepang dan China. (Pankaj, lapisan yaitu : sebuah gel yang dibagian
Sahu, 2013). Aloe vera sudah digunakan dalam mengandung 99% air dan sisanya

74
terbuat dari vitamin, glukomannans, asam Bruneton, 1995; Surjushe, A., Vasani, R.,
amino, lipid, dan sterol. (Brown, 1980; T. & Saple, 2008; Pankaj, Sahu, 2013).
Reynolds & A. C. Dweck, 1999; Surjushe, Dibawah ini merupakan komponen
A., Vasani, R., & Saple2008; Pankaj, kandungan zat dan fungsinya yang
Sahu, 2013). Bagian dalam lidah buaya terdapat pada lidah buaya menurut
mengandung banyak monosakarida dan Rodríguez, Castillo, García dan Sanchez,
polisakarida, vitamin B1, B2, B6, dan C, 2005 yaitu
niacinamide dan kolin, beberapa bahan Senyawa Identifikasi Fungsi
Asam Membuat 20 asam Sebagai
anorganik, enzim (asam dan alkali amino amino dan 7 dasar untuk
esensial lainnya membangun
fosfatase, amilase, laktat dehidrogenase, blok protein
dalam tubuh
lipase) dan Senyawa organik (aloin, dan jaringan
barbaloin, dan emodin) (Hayes. 1999; otot
Antrakuin Membuat Aloe Analgetik
Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008; on emodin, Aloetic dan anti
acid,alovin, bakteri
Pankaj, Sahu, 2013). anthracine
Enzim Anthranol, Anti jamur
Lapisan tengah aloe vera yang barbaloin, dan antivirus
chrysophanic tetapi
terdiri dari lateks yang merupakan getah
acid, smodin, beracun
kuning terasa pahit dan mengandung ethereal oil, apabila
ester of konsentrasi
antrakuinon dan glikosida (Brown, 1980; cinnamonic acid, tinggi
isobarbaloin,
Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008; resistannol
Hormon Auxins and Penyembuha
Pankaj, Sahu, 2013), dan lapisan luar gibberellins n luka dan
yang tebal teridiri dari 15-20 sel yang anti
inflamasi
disebut dengan kulit, memiliki fungsi Minerals Calcium, Untuk
chromium, menjaga
pelindung dan mensintesis karbohidrat dan copper, iron, kesehatan
manganese, tubuh
protein. Dalam kulit lidah buaya terdapat potassium,
sodium and zinc
ikatan pembuluh yang bertanggung jawab Asam Seperti kandunga Anal getik
untuk transportasi zat seperti air (xilem) Salisik aspirin
Saponins Glikosida Pembersihan
dan pati (floem) (Tyler V. 1993; dan
antiseptik
Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008).
Lapisan luar ini mengandung turunan dari Senyawa Identifikasi Fungsi
hidroksiantrasena, antrakuinon dan Steroids Cholesterol, Agen anti-
campesterol, inflamasi,
glikosida aloin A dan B hydroxyanthrone, lupeol, sistosterol sedangkan
lupeol
emodin-antron 10-C-glukosida dan memiliki
Sifat
khrones. (Saccu, P. 2001; Bradley, 1992; antiseptik
dan

75
analgesik (Ito et al,1993; Haller. 1990; Pankaj, Sahu,
Gula Monosaccharides: Anti virus 2013). Kemudian, dalam lidah buaya
Glucose and dan stimulasi
Fructose ssm imunitas terdapat Lupeol, merupakan kimia yang
Polysaccharides: dalam tubuh
Glucomannans/po
paling aktif mengurangi peradangan dalam
lymannose dosis tertentu dan sterol juga dapat
Vitamin A, B, C, E, Sebagai
choline, B12, Antioksidan berkontribusi terhadap anti-inflamasi.
asam folat (A, C, E),
dan Lidah buaya mengandung sterol termasuk
menetralisir
radikal bebas campesterol, β-sitosterol, dan kolesterol
yang dapat mengurangi inflamasi,
Fungi Aloe vera membantu dalam mengurangi peradangan
aloe vera memiliki fungsi yang rasa sakit dan bertindak sebagai analgesik
sangat bermanfaat bagi tubuh yaitu alami (Madan, Sharma, Inamdar, Rao &
mempercepat penyembuhan luka, Singh, 2008).
antiinflamasi, efek laksatif, melembabkan Lidah buaya juga mengandung
kulit, antidiabetes, antiseptik dan Antrakuinon yang terdapat dalam lateks
antimikrobial. Penyembuhan luka berfungsi sebagai pencahar yang kuat,
disebabkan oleh glukomanan dan giberelin merangsang sekresi lendir, meningkatkan
berinteraksi dengan reseptor faktor penyerapan dan peristaltik usus (Ishii,
pertumbuhan dari fibrobroblast yang Tanizawa & Takino, 1994; Pankaj, Sahu,
merangsang aktivitas dan proliferasi 2013). Selain itu, mengandung glikosida 8-
sehingga meningkatkan sintesis kolagen, dihydroxyanthracene, aloin A dan B
meningkatkan sintesis dari asam memiliki efek yang sama. Efek pencahar
hyaluronic dan dermatan sulfate sehingga dari Aloe Vera umumnya terjadi sebelum 6
mempercepat granulasi untuk jam setelah diminum dan kadang-kadang
penyembuhan luka (Chithra, G. B. Sajithal tidak sampai 24 jam atau lebih.
and G. Chandrakasan, 1998; Hayes. 1999; (Reynolds. 1993; Che, et al, 1991; Pankaj,
Pankaj, Sahu, 2013). Sahu, 2013).
Lidah buaya juga dapat berfungsi Muco-polisakarida juga terdapat
untuk menghambat jalur siklooksigenase, pada lidah buaya yang memiliki fungsi
mengurangi produksi prostaglandin E2 membantu dalam mengikat kelembaban
dari asam arakidonat dan mengandung kulit dan mengandung asam amino yang
peptidase bradikinase yang dapat menyebabkan sel kulit yang mengeras
mengurangi pengeluaran bradikinin menjadi lembab dan bertindak sebagai zat
sehingga mengurangi proses antiinflamasi. untuk mengencangkan pori-pori,

76
mengurangi munculnya kerut jerawat atau sistem kekebalan tubuh serta antibakteri
penuaan dan penurunan eritema (West and dan anti efek viral (Pankaj, Sahu, 2013).
Y. F. Zhu. 2003; Pankaj, Sahu, 2013). Pembahasan
Lidah buaya digunakan sebagai Aloe vera dapat digunakan untuk
antiseptik karena adanya enam agen mengobati berbagai luka terutama pada
antiseptik yaitu lupeol, asam salisilat, urea luka bakar. Hal ini didukung dengan
nitrogen, asam sinamat, fenol dan penelitian Maenthaisong, et al, 2007
belerang. Senyawa ini memiliki efek menyatakan bahwa aloe vera diberikan
menghambat pertumbuhan jamur, bakteri untuk mengobati pada pasien luka bakar
dan virus (Madan, Sharma, Inamdar, Rao untuk derajat pertama dan derajat ke dua,
& Singh, 2008). bila dibandingkan dengan perawatan luka
Selain itu, Terdapat lima pitosterol konvensional maka aloe vera lebih efektif
dari Aloe vera, lophenol, 24-metil- untuk mempercepat proses penyembuhan
lophenol, 24-etil-fenol, cycloartenol dan dan epitalisasi jaringan kulit.
24-metil siklopentanol menunjukkan efek Efektivitas aloe vera lebih baik
anti-diabetes tipe-2 tikus diabetes (Tanaka, apabila dibandingkan dengan obat lain
et al, 2006). Aloe vera mengandung yang digunakan untuk mengobati luka
polisakarida yang dapat meningkatkan bakar dan biaya yang di keluarkan lebih
insulin dalam tubuh dan menunjukkan terjangkau. Hal ini didukung dalam sebuah
penurunan kadar gula dalam darah (Yagi, penelitian membandingkan lidah buaya
et al, 2006). krim yang mengandung Aloe vera gel
Aloe vera juga mengandung emodin bubuk 0,5% dengan sulfadiazin perak 1%
yang efektif terhadap infektivitas herpes cream. Hasil penelitian menunjukkan dari
simplex virus tipe I dan tipe II dan juga kelompok yang diberikan Aloe vera 30/30
mampu menonaktifkan semua virus, (100%) mencatat luka benar-benar sembuh
termasuk varisela virus zoster, virus pada 19 hari sedangkan dengan dari krim
influenza, dan virus pseudorabies perak sulfadiazine 24/30 (80%) dan tingkat
(Sydiskis, 1991). Selain itu juga, re-epitelisasi dan penyembuhan parsial
mengandung saponin yang berfungsi ketebalan luka bakar secara signifikan
sebagai anti-mikroba terhadap bakteri, lebih cepat diobati dengan lidah buaya
virus, dan jamur (Peter, 2002). daripada di diobati dengan SSD (Silver
Glukomanan dan acemannan telah Sulfadiazine Cream) (15,9 ± 2 vs 18,73 ±
terbukti mempercepat penyembuhan luka, 2,65 hari, masing-masing; P <0,0001)
mengaktifkan makrofag, merangsang (Khorasani, et al, 2009). Sedangkan,

77
menurut Shahzad & Ahmed, (2013) bakar sebanyak 3x dalam sehari
perawatan luka bakar menggunakan aloe (Ramachandra and Rao, 2008).
vera lebih murah biaya yang di keluarkan Aloe vera memiliki kontra indikasi
dan lebih mengurangi nyeri pada pasien di dalam mengobati luka bakar yaitu tidak
bandingkan dengan perawatan luka bakar boleh digunakan pada orang yang
dengan menggunakan SSD. Penelitian lain mengalami alergi terhadap aloe vera
pada 12 ekor tikus putih diberikan luka karena menyebabkan iritasi pada kulit
bakar kemudian diberikan alow vera gel sehingga memperberat penyakit pasien dan
dan diukur hispatologinya. Hasil penelitian disarankan tidak boleh digunakan pada
menunjukan bahwa tikus yang di berikan pasien yang sedang hamil atau ibu
aloe vera gel akan meningkatkan menyusi namun harus di lakukan
pembentukan pembuluh darah, penelitian lebih lanjut (Grundmann, 2012).
meningkatkan kolagenasi dan proliferasi Efek aloe vera terhadap luka bakar
(Hidayat, Noer & Rizaliyana, 2013). yaitu menstimulasi fibroblas dan
aloe vera memiliki kekurangan yaitu makrofag, meningkatkan pembentukan
tidak efektif digunakan untuk mengobati kolagen dan sistesis proteoglikan,
luka bakar parsial, berdasarkan penelitian meningkatkan fungsi hormon faktor
Cuttle, et al (2008) perawatan luka dengan pertumbuhan dan granulasi, antiseptik dan
menggunakan aloe vera sebagai antiinflamasi sehingga mempercepat
pertolongan pertama perawatan luka bakar penyembuhan luka bakar (Rodríguez,
pada binatang babi menunjukan tidak Castillo, García dan Sanchez, 2005; Sahu,
efektif untuk mengurangi pertumbuhan 2013).
bakteri, mencegah terjadinya skar (bekas
luka), mengurangi kedalaman skar dan KESIMPULAN DAN SARAN
kecantikan tampilan skar sehingga tidak di Aloe vera (lidah buaya) terbukti
rekomendasikan aloe vera untuk sebagai pengobatan alternatif yang efektif
pertolongan pertama luka bakar parsial. untuk luka bakar, tetapi tidak boleh
Aloe vera yang di gunakan untuk digunakan pada orang yang alergi. Namun
mengobati luka bakar yaitu dengan aloe perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
vera olahan atau murni yang mengandung mengenai dosis yang digunakan untuk
10-70% gel terutama pada bagian dalam mengobati luka bakar.
aloe vera, kemudian di pasteurisasi pada 1. Mahasiswa Fakultas Keperawatan
0 Universitas Padjadjaran Bandung
suhu 75-80 C selama kurang dari 3 menit
2. Dosen Fakultas Keperawatan
dan setelah itu, dioleskan pada area luka Universitas Padjadjaran Bandung

78
DAFTAR PUSTAKA Etiology. [Online] June 13, 2009.
http://blog.mediligence.com/2009/1
Bradley. (1992). “British Herbal 2/13/inci dence-and-prevalence-of-
Compendium,” British Herbal wounds-byetiology/
Medicine Association, Edelman L S, Cook L, Saffle J R.
Bournemouth,. [14] J. Bruneton, (2009). Using probabilistic
“Pharmacognosy, Phytochemistry, linkage of multiple databases to
Medicinal Plants,” England, describe burn injuries in utah. Burn
Intercept, Hampshire, 1995, pp. 434- Care Research. 30:983
436. Erizal. (2008). Pengaruh pembalut
Brown. (1980). “A Review of the Genetic hidrogel kopolimer
Effects of Natu- rally Occurring polivinilpirrolidon (PVP)-κ -
Flavonoids, Anthraquinones and karaginan hasil iradiasi dan waktu
Related Compounds,” Mutation penyembuhan pada reduksi
Research, Vol. 75, No. 3, , pp. 243- diameter luka bakar tikus putih
277. http://dx.doi.org/10.1016/0165- wistar. Indo Journal Chem. 8(2):
1110(80)90029-9 271 – 278.
Bruneton. (1995). “Pharmacognosy, Haller. (1990).“A Drug for All Seasons,
Phytochemistry, Medicinal Plants,” Medical and Pharmacological
England, Intercept, Hampshire, pp. History of Aloe,”Bulletin of the New
434- 436. York Academy of Medicine, Vol.
Cuttle L, Kempfh M, Phillips G E, Mill J, 66, , pp. 647-659
Hayes M T, Fraser J F, et al. (2006). Hayes. (1999). “Lichen Planus: Report of
A porcine deep dermal partial Successful Treat- ment with Aloe
thickness burn model with vera,” General Dentistry, Vol. 47,
hypertrophic scarring. Burns. 32: No. 3, 1999, pp. 268-272.
806-820 Hidayat, Noer & Rizaliyana. (2013). Role
Chithra, G. B. Sajithal and G. of Topical Extract Aloe Vera gel in
Chandrakasan. (1998). “Influ- ence Deep Burn Wound Healing in Rat.
of Aloe veraon Glycosaminoglycans Media Jurnal Rekonstruksi & Estetik
in the Matrix of Healing Dermal Volume : 2 - No. 2 Terbit : 12-2013
Wounds in Rats,” Journal of Ishii, Tanizawa and Y. Takino. 1994.
Ethanopharmacology, Vol. 59, No. “Studies of Aloe. V. Mechanism of
3, pp. 179-186. http://dx.doi.org/ Cathartic Effect. (4),” Biological &
10.1016/S0378-8741(97)00112-8. Phar- maceutical Bulletin, Vol. 17,
Che, T. Akao, M. Hattori, K. Kobashi and No. 5, pp. 651-653. http://dx.doi.
T. Namba. (1991). “Isolation of org/10.1248/bpb.17.651
Human Intestinal Bacteria Capable Ito, R. Teradaira, H. Beppu, M. Obata, T.
of Transforming Barbaloin to Aloe- Nagatsu and K. Fujit. (1993).
Emodin Anthrone,” Planta Medica, “Properties and Pharmacological
Vol. 57, No. 1, , pp. 15-19 Activity of Carboxypeptidase in
Dat AD, Poon F, Pham KBT, Doust J. Aloe arborescensMill. var. Natalen-
(2011). Aloe vera for treating acute sis Berger,” Phytotherapy Research,
and chronic wounds. Cochrane Vol. 7, No. pp. S26-S29.
Database of Systematic Reviews http://dx.doi.org/10.1002/ptr.265007
2012, Issue 2. Art. No.: CD008762. 0710
DOI: 10.1002/14651858.CD008762. Khorasani, G., S.J. Hosseinimehr, M.
pub2 Azadbakht, A. Zamani and M.R.
Driscoll, Patrick. (2009). Incidence and Mahdavi, (2009). Aloe versus silver
Prevalence of Wounds by sulfadiazine creams for second-

79
degree burns: a randomized Reynolds. (1993).“Martindale, the Extra
controlled study. Surg. Today, 39: Pharmaco-poeia,” 30th Edition,
587-591. Pharmaceutical Press, London,.
Madan, Sharma, Inamdar, Rao & Singh. Saccu, P. (2001). Bogoni and G. Procida,
(2008). Immunomodulatory “Aloe Exudate: Cha- racterization by
Properties of Aloe vera Gel in Reversed Phase HPLC and
Mice,” International Journal of Headspace GC-MS,” Journal of
Green Pharmacy, Vol. 2, No. 3, Agricultural and Food Chemistry,
2008, pp. 152-154. Vol. 49, No. 10, pp. 4526-4530.
Marshall JM. Aloe vera gel: What is http://dx.doi.org/10.1021/jf010179c
the evidence? Pharma Jr. Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, D. G.
(1990);24:360–2. (2008). Aloe vera: A Short Review.
Nurdiana, Hariyanto, Musrifah. (2008). Indian Journal of Dermatology,
Perbedaan kecepatan penyembuhan 53(4), 163–166. doi:10.4103/0019-
;luka bakar derajat II antara 5154.44785.
perawatan luka menggunakan virgin Syamsuhidajat R dan Wim D J. (2005).
coconut oil (cocos nucifera) dan Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:
normal salin pada tikus putih (rattus EGC. Hlm 72-101.
novergicus) strain wistar. Skripsi. Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L.,
Malang: FK UB. Hlm 3. Cheever, K.H. (2010). Medical
Pankaj, Sahu, et al. (2013). Therapeutic surgical Nursing. 12th edition.
And Medicinal Uses Of Aloe Vera: Philadephia: Lippincott William
A Review. Pharmacology & Wilkins.
Pharmacy, 2013, 4, 599-610. Sydiskis, D. G. Owen, J. L. Lohr, K. H.
Peter. (2002). “Aloe vera Myth or Rosler and R. N. Blomster. (1991).
Medicine?” Positive Health “Inactivation of Enveloped Viruses
Publications, by Anthraquinones Extracted from
http://www.positivehealth.com/perm Plants,” Antimicrobial Agents and
it/Articles/Aloe%20Vera/atherton.ht Chemotherapy, Vol. 35, No. 12, pp.
m 2463-2466.
Reynolds and A. C. Dweck. (1999). “Aloe http://dx.doi.org/10.1128/AAC.35.12
veraLeaf Gel: A Review Update,” .2463[125] M. Cheesbrough
Journal of Ethnopharmacology, Vol. “Medical Laboratory Manual for
68, No. 1-3, , pp. 3-37. Trop
http://dx.doi.org/10.1016/S0378- Tyler V. (1993). The honest herbal: A
8741(99)00085-9. sensible guide to the use of
Ramachandra and Rao. (2008). Processing herbs and related remedies. 3rd
of Aloe Vera Leaf Gel: A Review. ed. Binghamton, New York:
Am. J. Agril. & Biol. Sci., 3 (2): Pharmaceutical Products Press.
502-510, 2008. Tanaka, et al. (2006). “Identification of
Rodríguez, D. Hernández-Castillo, R. Five Phytosterols from Aloe veraGel
Rodríguez- García and J. L. Angulo- as Antidiabetic Compounds,” Bio-
Sanchez, (2005). “Antifungal logical and Pharmaceutical Bulletin,
Activity in Vitroof Aloe veraPulp Vol. 29, No. 7,pp. 1418-1422. http://
and Liquid Fraction against Plant dx.doi.org/10.1248/bpb.29.1418
Pathogenic Fungi,” Industrial Crops Versloot, Vos, Ubbink, & Vermeulen.
and Products, Vol. 21, No. 1, pp. 81- (2010). Topical silver for preventing
87. http://dx.doi.org/10.1016/j.ind wound infection. Cochrane Wounds
crop. 2004.01.002. Group. 10.1002/14651858.CD0064
78.pub2.

80
Vogler. (1999). Vogler B, Ernst E. Aloe
vera: a systematic review of its
clinical effectiveness. British Journal
of General Practice 1999;49(447):
823–8.
West and Y. F. Zhu. (2003).“Evaluation of
Aloe veraGel Gloves in the
Treatment of Dry Skin Associated
with Occupational Exposure,” Vol.
31, No. 1, American Jour- nal of
Infection Control, pp. 40-42.
Yeh, Eisenberg,T. Kaptchuk and R. S.
Phillips. (2003). “Systematic Review
of Herbs and Dietary Sup- plements
for Glycemic Control in Diabetes,”
Diabetes Care, Vol. 26, No. 4, 2003,
pp. 1277-1294. http://dx.doi.org/10.
2337/diacare.26.4.1277
Yagi, Y. Sato, Y. Miwa, A. Kabbash, S.
Moustafa, K. Shimomura and A. El-
Bassuony. (2006). “Ribosomal DNA
Sequence Analysis of
DifferentGeographically Distributed
Aloe vera Plants: Comparison with
Clonally Regenerated Plants,” Saudi
Pharmaceutical Journal, Vol. 14, No.
3-4, pp. 208-211

81

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Memotong Kuku
    Leaflet Memotong Kuku
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Memotong Kuku
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Soal Gerontik
    Soal Gerontik
    Dokumen18 halaman
    Soal Gerontik
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Studi
    Studi
    Dokumen1 halaman
    Studi
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Soal - Soal Paliatif
    Soal - Soal Paliatif
    Dokumen4 halaman
    Soal - Soal Paliatif
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Sap Memotong Kuku
    Sap Memotong Kuku
    Dokumen7 halaman
    Sap Memotong Kuku
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen8 halaman
    Sap Hipertensi
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Sap Menggosok Gigi
    Sap Menggosok Gigi
    Dokumen6 halaman
    Sap Menggosok Gigi
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Rass
    Rass
    Dokumen3 halaman
    Rass
    Adelita Sinaga
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • HHJJJKK
    HHJJJKK
    Dokumen2 halaman
    HHJJJKK
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Hipnosis
    Hipnosis
    Dokumen2 halaman
    Hipnosis
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • HHJJJKK
    HHJJJKK
    Dokumen2 halaman
    HHJJJKK
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • HHJJJKK
    HHJJJKK
    Dokumen2 halaman
    HHJJJKK
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Rass
    Rass
    Dokumen3 halaman
    Rass
    Adelita Sinaga
    Belum ada peringkat
  • HHJJJKK
    HHJJJKK
    Dokumen2 halaman
    HHJJJKK
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Berita Acara Fix
    Berita Acara Fix
    Dokumen1 halaman
    Berita Acara Fix
    Yetty Tiarma
    100% (1)
  • Hipnosis
    Hipnosis
    Dokumen2 halaman
    Hipnosis
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Api PK
    Api PK
    Dokumen13 halaman
    Api PK
    Yetty Tiarma
    100% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Isi Proposal Megawati Anjay
    Isi Proposal Megawati Anjay
    Dokumen23 halaman
    Isi Proposal Megawati Anjay
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Skill Lab Balutbidai
    Skill Lab Balutbidai
    Dokumen12 halaman
    Skill Lab Balutbidai
    serlysriwahyuni
    Belum ada peringkat
  • GJHFF
    GJHFF
    Dokumen2 halaman
    GJHFF
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Juyu
    Juyu
    Dokumen10 halaman
    Juyu
    ruth febrina sirait
    Belum ada peringkat
  • Yoyoyo
    Yoyoyo
    Dokumen4 halaman
    Yoyoyo
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat
  • Yoyoyo
    Yoyoyo
    Dokumen4 halaman
    Yoyoyo
    Yetty Tiarma
    Belum ada peringkat