1 INFLUENCE OF 1. Setyoadi Desain penelitian penderita DM tipe 2 Kadar glukosa darah sebelum dan setelah
NUTRITION 2. Heri Kristianto, yang digunakan yang ada dikontrol diberikan edukasi nutrisi dengan metode
EDUCATION WITH 3. Siti Nur Afifah dalam penelitian ini rutin di Puskesmas kalender terdapat perubahan yang
CALENDAR adalah pre Pakis Kabupaten signifikan dengan hasil 16 responden
METHOD IN eksperimental Malang mengalami penurunan kadar glukosa
DIABETIC design, dengan one darah dan 5 responden yang mengalami
PATIENTS' BLOOD group pre test-post peningkatan kadar glukosa darah setelah
GLUCOSE.TAHUN test design yaitu diberikan intervensi. Pola kesesuaian diet
2018 dengan cara sebelum dan setelah diberikan edukasi
melakukan pre test nutrisi dengan metode kalender terdapat
terlebih dahulu perubahan yang signifikan dengan hasil
sebelum diberikan 21
intervensi, kemudian Influence Of Nutrition Education With
setelah diberi Calendar Method 78
intervensi diberikan responden menunjukan perubahan dalam
post test. Pilihan pola diaetnya menjadi lebih baik dan
desain ini untuk tidak ada yang lebih buruk pola dietnya.
mengurangi drop out Perubahan kesesuaian diet pre test, follow
(DO) responden up, dan post test terdapat perbedaan yang
selama proses signifkan. Hubungan antara diet
intervensi. Penelitian menggunakan metode kalender dengan
ini juga dilakukan kadar glukosa darah sewaktu terdapat
follow up untuk hubungan yang signifikan. Peneliti
mengetahui selanjutnya ada satu kelompok lagi yang
ketepatan dalam tidak diberikan perlakuan, perlu
intervensi metode pemakaian food model atau gambar
kalender. model bahan makanan pada saat
melakukan intervensi dan penelitian
berlangsung dan ditambahkan catatan
food recall 24 jam karena untuk
mengidentifikasi pola makan dan jenis
makanan yang dikonsumsi responden
penelitian, sehingga bisa mendukung data
penelitian.
2 HUBUNGAN Nur Lailatul Lathifah Penelitian penderita DM tipe 2 Berdasarkan uraian hasil dan
DURASI PENYAKIT observasional yang terdaftar di pembahasan, kesimpulan dalam penelitian
DAN KADAR GULA analitik digunakan PROLANIS (Program ini yaitu: responden penderita Diabetes
DARAH DENGAN dalam penelitian ini Pengendalian Penyakit Melitus Tipe 2 sebagian besar berasal dari
KELUHAN karena peneliti tidak Kronis) Puskesmas kelompok umur > 58 tahun, berjenis
SUBYEKTIF melakukan intervensi Rangkah dan kelamin laki-laki dan dengan pendidikan
PENDERITA kepada penderita Puskesmas Pacarkeling terakhir SLTA. Penderita diabetes melitus
DIABETES DM hanya observasi Surabaya pada periode tipe 2 di Puskesmas Rangkah dan
MELITUS kemudian bulan Januari tahun Puskesmas Pacarkeling sebagian besar
menganalisis hasil 2017 yang berjumlah memiliki durasi penyakit > 6,5 tahun.
pengamatan. 50 orang Durasi penyakit dan kadar gula darah
Penelitian ini mempunyai hubungan dengan keluhan
menggunakan cross subjektif pada penderita Diabetes Melitus
sectional karena Tipe 2. Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
penelitian dilakukan yang memiliki durasi penyakit > 6,5
serentak satu waktu tahun lebih berisiko mengalami keluhan
tanpa adanya follow subyektif daripada penderita Diabetes
up Melitus Tipe 2 dengan durasi penyakit <
6,5 tahun. Penderita Diabetes Melitus tipe
2 dengan kadar gula darah lebih dari rata-
rata memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami keluhan subjektif daripada
penderita dengan kadar gula darah kurang
dari ratarata.
3 Description of Meggeria Dyah Matrika Jenis penelitian yang Penelitian dilakukan di Kesimpulan pada penelitian ini adalah
Pregnant Women Tito Putri, Pudjo Wahjudi, digunakan adalah RSD dr. Soebandi sebagian besar usia ibu termasuk risiko
Condition with Irma Prasetyowati penelitian deskriptif Jember menggunakan tinggi yaitu <20 tahun atau >35 tahun,
Diabetes Mellitus in kuantitatif dengan data rekam medik berpendidikan dasar/rendah, bekerja
RSD dr. Soebandi desain case series. pasien ibu hamil sebagai ibu rumah tangga. Kondisi ibu
Jember on 2013-2017 Penelitian dilakukan dengan Diabetes hamil yang berpengaruh terhadap
di RSD dr. Soebandi Mellitus tahun 2013- kejadian ibu hamil dengan diabetes
Jember 2017 yang berjumlah mellitus adalah genetik/riwayat keluarga
menggunakan data 19 responden. DM, obesitas ibu hamil dengan BMI
rekam medik pasien overweight, glukosuria, dan riwayat pre-
ibu hamil dengan eklamsia. Kondisi ibu hamil yang tidak
Diabetes Mellitus berpengaruh terhadap kejadian ibu hamil
tahun 2013-2017 dengan diabetes mellitus adalah paritas
yang berjumlah 19 dan riwayat keguguran
responden.
Penentuan sampel
penelitian dengan
menggunakan teknik
total sampling yaitu
teknik penentuan
sampel dengan cara
mengambil seluruh
anggota populasi
sebagai responden
atau sampel
4 HUBUNGAN Wulan Meidikayanti, Penelitian ini pasien DM tipe 2 yang pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di
DUKUNGAN Chatarina Umbul Wahyuni merupakan jenis berobat jalan di Puskesmas Pademawu bulan Mei-Juni
KELUARGA penelitian Puskesmas Pademawu Pamekasan, Jawa Timur sebanyak 50
DENGAN observasional bulan Mei-Juni sampel
KUALITAS HIDUP analitik dengan Pamekasan, Jawa
DIABETES desain penelitian Timur sebanyak 50
MELITUS TIPE 2 DI crosssectional yaitu sampel
PUSKESMAS pendekatan yang
PADEMAWU bertujuan untuk
mengetahui
hubungan antara
variabel dependen
dan
independen dengan
mengambil data pada
satu waktu tertentu
secara bersamaan
5 FAKTOR – FAKTOR Astri Zakiyyah, Priyadi Penelitian ini seluruh penderita DM 1.Sebanyak 59% responden tidak patuh
YANG Nugraha, Ratih Indraswari menggunakan desain yang tinggal di wilayah dalam melakukan aktivitas fisik, dan 41%
BERHUBUNGAN penelitian cross- kerja Puskesmas penderita DM patuh dalam melakukan
DENGAN sectional dengan Rowosari Kota aktivitas fisik.
KEPATUHAN pendekatan Semarang yaitu 2. Sebagian besar responden merupakan
AKTIVITAS FISIK kuantitatif sebanyak 1293 usia≤55 tahun yaitu sebesar 57%, kategori
PENDERITA DM jenis kelamin perempuan (66%), kategori
UNTUK pendidikan dasar – menengah (93%),
PENCEGAHAN bekerja (56%).
KOMPLIKASI DI 3. Sebagian besar responden memiliki
WILAYAH KERJA pengetahuan yang baik (78%), persepsi
PUSKESMAS kerentanan kategori rentan (57%),
ROWOSARI memiliki persepsi keseriusan yang baik
KOTA SEMARANG (70%).
4. Sebagian besar responden memiliki
persepsi manfaat yang baik (70%),
sebagian besar responden memiliki
persepsi rintangan yang sedikit yaitu
sebanyak 73%, sebagian besar responden
memiliki efikasi diri kategori tidak
mampu yaitu sebanyak 60%,sebagian
besar responden memiliki dukungan
keluarga kategori mendukung 53%,
sebagian besar responden memiliki
dukungan teman sebaya kategori tidak
mendukung 74%, sebagian besar
responden memiliki dukungan petugas
kesehatan kategori mendukung 53%.
5. Variabel yang berhubungan dengan
kepatuhan penderita DM dalam
melakukan aktivitas fisik: usia (p value=
0,000), jenis kelamin(p value= 0,034),
pekerjaan(p value= 0,000), persepsi
rintangan(p value= 0,020), efikasi diri(p
value= 0,000), dukungan keluarga (p
value= 0,000), dukungan petugas
kesehatan (p value= 0,000).
JURNAL KESEHATAN
MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019
(ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
461
6 Upaya pemberian Nita Yunianti Ratnasari Pengumpulan data warga masyarakat Rekomendasi yang diberikan pada
penyuluhan kesehatan dilakukan dengan desa Kedungringin kegiatan pengabdian masyarakat ini
tentang diabetes metode observasi Wonogiri, khususnya adalah disarankan untuk
mellitus dan senam kepada seluruh para penderita DM senantiasa melakukan senam kaki ini
kaki diabetik terhadap peserta. setiap hari selama 30 menit selain untuk
pengetahuan dan Kegiatan dibagi mencegah luka
keterampilan menjadi 3 fase, yaitu diabetes juga dapat mengontrol gula
masyarakat desa fase orientasi, kerja darah. Rekomendasi untuk perawat yang
Kedungringin, dan terminasi. ada di Puskesmas
Wonogiri untuk membuat Standar Operasional
Prosedur (SOP) sebagai bentuk
meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan pada pasien DM.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
membandingkan
efektifitas senam kaki diabetik terhadap
gula darah, sensitifitas kaki, capillary
refill time serta
menambahkan banyak sampel.
13 PENGARUH Kiki Rezky Hardayanti , Desain penelitian Penderita DM Kepatuhan minum obat, kualitas tidur,
PERILAKU Muh. Jusman Rau, Adhar menggunakan sebanyak 116 reponden pemeriksaan gula darah dan aktivitas fisik
PENGENDALIAN Arifuddin penelitian di Rumah Sakit Umum mempengaruhi kadar gula darah pasien di
DIABETES kuantitatifdengan Anutapura Kota Palu Rumah Sakit Umum Anutapura Kota
MELITUS pendekatan metode Palu. Untuk dapat mengendalikan kadar
TERHADAP KADAR studi komparatif gula darah, diharapkan penderita DM
GULA DARAH dengan dapat menerapkan perilaku pengendalian
PASIEN DI RUMAH menggunakan uji DM secara berkelanjutan agar mencegah
SAKIT UMUM Independent Samples terjadinya komplika
ANUTAPURA T Tes
KOTA PALU
14 Path Analysis on the Esty Budiarti, Didik The study design all patients who visitedshowed that out of 200 study subjects
Biopsychosocial Gunawan Tamtomo, used in the study was and patients of diabetesmost of them were aged ≥40 years old
Determinants of Type Rita Benya Adriani case control. The mellitus in internal (85.50%) and few of them were aged <40
2 Diabetes Mellitus target population was medicine polyclinic of years old (14.50%). Most of the study
and Depression at Dr. all patients Dr. Moewardi Hospital subjects were female (76.00%) and few
Moewardi Hospital, Surakarta from August of them were male (24.00%), most of
Surakart to October 2017 them had family history (58.50%) and a
few of them had no family history
(41.50%), most of the study subjects were
unemployed (55.50%) and a few of them
were employed (44.50%), some of them
had high income (≥18) (53.50%), some of
them had high level of education
(66.50%) some other had low level of
education (33.50%).
15 A DESCRIPTIVE Citra Windani Mambang This research used children of DM patients Based on the results of the
STUDY OF DIET IN Sari, Fitri Nurul Khotimah, the quantitative in the working area of
undertaken research almost all
FAMILY OF Sri Pratiwi Hartati descriptive method Puskesmas Garuda
PATIENTS WITH Bandung respondents (84.8%) had less diet than
DIABETES
the requirement with an average
MELLITUS TYPE 2
AT THE WORKING calorie intake of 1,307.52 calories. For
AREA OF
PUSKESMAS carbohydrate intake, almost all
(COMMUNITY
respondents (80.4%) experienced a
HEALTH CENTER)
GARUDA sufficient level. In contrast, almost all
BANDUNG
respondents (84.6%) had an excessive
fat intake. For protein intake, almost
all respondents (97.8%) had sufficient
category, but almost all of them
(89.1%) consumed less fiber. This
needs to be anticipated by health care
workers. An attempt is needed so that
families of type 2 DM patients can take
the right diet to reduce the risk of its
occurrence.