PENGKAJIAN
INTERVENSI
a. Menginterpretasi variabel-variabel umum dan menggabungkan variabel tersebut ke dalam
rencana asuhan :
Usia, ukuran, jenis kelamin, prosedur bedah, tipe anastesia yang direncanakan,
ahli anastesi dan anggota tim.
Ketersediaan peralatan spesifik yang dibutuhkan untuk prosedur dan ahli bedah.
Kebutuhan medikasi non rution, komponen darah, instrumen.
Kesiapan ruangan untuk pasien, kelengkapan pengaturan fisik, kelengkapan
instrumen, peralatan jahit dan pengadaan balutan.
b. Mengidentifikasi aspek-aspek lingkungan ruang operasi yang dapat secara negatif
mempengaruhi pasien :
1. Fisik
a) Suhu dan kelembaban ruangan
b) Bahaya peralatan listrik
c) Kontaminasi potensial
d) Hilir mudik yang tidak perlu
2. Psikososial
a) Kebisingan
b) Kurang mengenal sebagai individu
c) Rasa diabaikan tanpa pengantar di tempat tunggu
d) Percakapan yang tidak perlu
INTERVENSI
1. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, kulit yang rusak, prosedur invasif.
Tujuan : Mengidentifikasikan dan menurunkan risiko terserang organisme
patogenik
KH : Tidak terjadi tanda gejala infeksi pada luka pembedahan
Intervensi :
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Kolaborasi pemberian insulin, bila perlu
Risiko Perdarahan - Memonitor tanda dan gejala - Tekanan darah dan nadi dalam
berhubungan dengan pendarahan seperti tekanan rentang normal
tindakan pembedahan darah menurun dan nadi - Kadar hemoglobin dalam
melemah rentang normal
- Memonitor nilai - Tanda-tanda vital pasien
hematokrit/hemoglobin dalam rentang normal
sebelum dan setelah kehilangan - Tidak terjadi penggumpalan
darah darah
- Memonitor tanda-tanda vital - Pasien tidak banyak bergerak
ortostastik seperti tekanan selama perdarahan
darah yang tiba-tiba menurun - Tidak ada tindakan invasif
- Memonitor koagulasi, yang sampai membahayakan
penggumpalan dapat keselamatan pasien
menghambat pembuluh darah - Perdarahan dapat terkontrol
- Mempertahankan bed rest
selama pendarahan, agar tidak
semakin parah
- Membatasi tindakan invasif,
bila perdarahan semakin parah
- Kolaborasi pemberian obat
pengontrol darah, jika terjadi
perdarahan