Anda di halaman 1dari 11

No.

Author Title Method Result


1. Ch. Novita Pengaruh Dilakukan Sebelum
Indriani, Pelibatan penelitian pelaksanaan
Didik Keluarga Dalam eksperimental intervensi, tidak
Tamtomo, Ari Program murni dengan terdapat perbe- daan
Probandari[1] Prolanis rancangan single signifikan antara
Terhadap blind randomized kedua kelompok
Kepatuhan controlled trial. dalam hal kepatuhan
Minum Obat Subjek penelitian minum obat (p
dan adalah 36 pasien 0,182) dan
Pengendalian diabetes tipe 2 pada pengendalian kadar
Gula Darah satu klinik dokter gula darah (p 0,798).
Pasien Diabetes keluarga di Sesudah pelaksanaan
Melitus Tipe2 Surakarta yang program, tidak
menjadi peserta aktif terdapat perbedaan
prolanis dan signifikan antara
memenuhi kriteria kedua kelompok
inklusi. Sampel dalam hal
dibagi menjadi dua pengendalian kadar
ke- lompok secara gula darah (p 0,171),
random, yaitu namun kepatuhan
kelompok perlakuan minum obat di
(dengan pen- kelompok perlakuan
damping keluarga) secara signifikan
dan kelompok lebih baik
kontrol (tanpa dibandingkan
pendamping). kelompok kontrol (p
Analisis bivariat 0,034). Efek
kepatuhan minum kepatuhan minum
obat dan kadar gula obat tetap signifikan
darah diukur setelah
sebelum dan mengendalikan
sesudah pelaksanaan variabel umur pasien
program. Kepatuhan pada analisis regresi
minum obat logistik multivariat
dianalisis dengan uji (p 0,013).
chi square,
sedangkan gula
darah dianalisis
dengan uji Mann-
Whitney. Analisis
perbedaan efek
dilakukan dengan
mengendalikan
variabel umur,
mengguna- kan
regresi logistik
multivariat.
2. Arief Budaya Rancangan penelitian Studi ini melibatkan
Yustiawan[2] Organisasi ini menggunakan tiga perawat pelaksana
dalam rancangan kualitatif di ruang rawat inap
Pelayanan yang disajikan secara berusia antara 28 dan
Keperawatan di deskriptif eksploratif 38 tahun dengan latar
Ruang Rawat melalui observasi dan belakang pendidikan
Inap Rumah wawancara diploma tiga (D3)
Sakit Ibu dan mendalam. Penelitian keperawatan dan masa
Anak Kumala dilaksanakan pada kerja antara 5 dan 9
Siwi Jepara bulan Juli sampai tahun. Dua informan
dengan Desember triangulasi, kepala
tahun 2017 yang seksi keperawatan dan
berlokasi di Rumah kepala ruang rawat
Sakit Ibu dan Anak inap, berusia antara 31
Kumala Siwi dan 35 tahun dengan
Kabupaten Jepara. latar belakang
Pengumpulan data pendidikan sarjana
dilakukan sekaligus keperawatan dan
pada satu kali diploma tiga
kegiatan pengamatan. keperawatan serta masa
Metode sampling kerja antara 9 dan 14
yang digunakan tahun. Studi ini
adalah purposive menyoroti upaya
sampling. penerapan budaya
Pengumpulan data organisasi di pelayanan
dengan cara keperawatan, termasuk
wawancara mendalam perencanaan, kegiatan,
(indept interview), dan implementasi
observasi dengan budaya organisasi.
mengggunakan daftar Evaluasi pelaksanaan
checklist dan telaah budaya organisasi
dokumen. dilakukan secara
berkala dan hasilnya
ditindaklanjuti oleh
kepala seksi
keperawatan untuk
mencari solusi atas
masalah yang muncul.
Organisasi berusaha
membangun dan
mempertahankan
budaya asli yang
sangat dipengaruhi
oleh filsafat pendiri
dan perilaku
manajemen puncak.
Kesuksesan
pelaksanaan budaya
organisasi sangat
tergantung pada sejauh
mana nilai-nilai
organisasi cocok
dengan nilai-nilai yang
dianut oleh karyawan
baru.
3. Ahmad Ahid Peran Aspek Metode yang  Iklim Organisasi
Mudayana[3] Etika Tenaga digunakan yaitu Untuk mengukur
Medis Dalam menelaah dari kondisi iklim
Penerapan berbagai sumber keselamatan pasien
Budaya publikasi ilmiah di rumah sakit
Keselamatan secara online. Dari mencakup 4 hal
Pasien di hasil pencarian yang terkait, yaitu
Rumah Sakit kemudian diolah dan kepemimpinan
dianalisis sehingga transformasi
menghasilkan sebuah (ditingkat
pembahasan dan CEO/direksi RS),
kesimpulan dari topik Kerjasama tim
yang ditetapkan. (ditingkat unit
kerja), kesadaran
individual (ditingkat
individu), serta
iklim keselamatan
pasien (ditingkat
organisasi/RS).

 Tingkat
Pengetahuan
Tingkat
pengetahuan tenaga
medis khususnya
perawat sangatlah
penting dalam
melaksanakan
asuhan
keperawatan.
Semakin tinggi
pengetahuan
perawat tentang
kode etik dan
hukum kesehatan
maka semakin baik
pula kinerja perawat
dalam
melaksanakan
asuhan keperawatan

 Penerapan
Keselamatan
Pasien
Perawatan tidak
aman yang
dilakukan oleh
petugas kesehatan
di rumah sakit
menjadi prioritas
masalah yang harus
segera diselesaikan.

 Aspek Komunikasi
Komunikasi yang
baik antar petugas
medis dengan
pasien akan
memberikan
dampak yang positif
terhadap mutu
pelayanan
kesehatan disuatu
rumah sakit serta
dimungkinkan
menurunkan
kesalahpahaman
apabila terjadi
kecelakaan,
kelalaian, dan
ataupun mal
praktik.

 Aspek Etika
Sampai saat ini
tenaga keperawatan
belum memiliki
landasan hukum
yang jelas dan pasti
dalam memberikan
pelayanan
kesehatan. Menurut
Peraturan
Pemerintah No 32
Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan,
hubungan perawat
dan klien
merupakan subjek
hukum.
4. Kadek Dian Analisis Mutu Penelitian ini Berdasarkan hasil
Purwata, M. Pelayanan menggunakan pencarian literatur dari
Arief Kesehatan pendekatan studi 594 artikel/jurnal yang
Wijaksono, Menggunakan literatur dengan didapatkan, terdapat 10
Tuti Dimensi Mutu kriteria inklusi dan artikel yang memenuhi
Alawiyah[4] Pelayanan di eksklusi tertentu. kriteria inklusi.
Ruang Rawat Kriteria inklusi Penelitian-penelitian,
Inap Rumah meliputi penelitian tersebut
Sakit: Literature pada pasien ruang menghubungkan,
Review rawat inap, tidak ada menganalisis,
intervensi atau mengukur, dan faktor-
komparasi dalam faktor kualitas
jurnal, penjelasan pelayanan keperawatan
tentang mutu ruang rawat inap di
pelayanan kesehatan rumah sakit. Proses
di ruang rawat inap pencarian dilakukan
rumah sakit, metode melalui elektronik
penelitian yang based yang terindeks
beragam, publikasi seperti google scholar.
dalam 5 tahun terakhir
(2015-2020), dan
literatur dalam bahasa
Inggris atau
Indonesia. Fokus dari
tinjauan literatur ini
adalah “analisis mutu
pelayanan kesehatan
menggunakan dimensi
mutu pelayanan di
ruang rawat inap
rumah sakit”. Strategi
pencarian literatur
melibatkan situs jurnal
terakreditasi seperti
Biomed Central,
DOAJ, Portal Garuda,
dan Google Scholar
dengan kata kunci
“Dimension” dan
“Nursing Service
Quality” serta
“Dimensi” dan “Mutu
Pelayanan
Keperawatan”.
5. Nia Ismiratri, Evaluasi Sistem Penelitian ini Puskesmas PONED
Mubasysyir Pencatatan Dan merupakan penelitian adalah puskesmas
Hasanbasri, Pelaporan kualitatif yang lebih rawat inap yang
Tiara Dalam terfokus pada proses menyediakan
Marthias[5] Implementasi dan melihat variasi pelayanan obstetri dan
Program yang terjadi. neonatal emergensi
PONED Di Sedangkan desain 24/7. Tim inti PONED
Kabupaten penelitian ini terdiri dari dokter,
Purbalingga merupakan penelitian perawat, dan bidan
deskriptif. Penelitian yang telah terlatih dan
dilaksanakan di bersertifikat. Bidan
Puskesmas koordinator PONED
Karangmoncol dan bertanggung jawab atas
Dinas Kesehatan manajemen program,
Kabupaten termasuk perencanaan,
Purbalingga. Data pengorganisasian,
dikumpulkan melalui penggerakan, dan
wawancara pengawasan. Fungsi
mendalam, observasi bidan mencakup
dan penelusuran identifikasi potensi dan
dokumen. Subjek permasalahan
penelitian ini adalah manajemen program,
10 orang yang terdiri berperan sebagai
dari 4 orang informan penyelia, membantu
utama yakni supir memecahkan masalah,
ambulans Puskesmas membina dan
Karangmoncol, Bidan mengarahkan bidan
Koordinator PONED lainnya, serta
Puskesmas melakukan monitoring
Karangmoncol, dan evaluasi untuk
Dokter Penanggung menilai capaian
Jawab Program program. Namun,
PONED Puskesmas masih ada anggota tim
Karangmoncol, dan inti PONED yang
Kepala UPTD belum mengikuti
Puskesmas pelatihan dan belum
Karangmoncol. Dan 6 memiliki sertifikat
orang informan PONED, terutama
triangulasi yakni karena rotasi pegawai
Bidan Koordinator dan kurangnya
PONED Dinas anggaran untuk
Kesehatan, Sub pelatihan. Oleh karena
Koordinator itu, perencanaan yang
Kesehatan Keluarga baik sangat penting
dan Gizi, Kepala untuk penyelenggaraan
Bidang Kesehatan pelayanan kesehatan
Masyarakat, Sub yang optimal.
Koordinator
Pelayanan Kesehatan
dan Sumber Daya
Manusia Kesehatan,
Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan
dan Sumber Daya
Manusia Kesehatan,
serta Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten
Purbalingga
6. Rizki Ari Peran Indonesia Dalam menganalisa Isu kesehatan
Kurniawan[6] Terhadap Isu permasalahan merupakan elemen
Kesehatan mengenai peran kunci dalam strategi
Global Melalui Indonesia terhadap isu pembangunan untuk
Forum Foreign kesehatan global pencapaian target
Policy And melalui forum Foreign Millennium
Global Health Policy and Global Development Goals
(FPGH) Dalam Health (FPGH) (MDGs) di bidang
Global Health penulis menggunakan kesehatan anak,
Governance teori yaitu Teori kesehatan ibu dan
(GHG) 2006- Peranan dan Teori penyebaran penyakit
2013 Partnership menular. Upaya untuk
(Kemitraan). Teori mensinergikan isu
peranan menegaskan kesehatan global
bahwa perilaku politik dengan kebijakan luar
adalah perilaku dalam negeri itu sendiri baru
menjalankan peranan mendapat perhatian
politik. Teori ini secara luas yaitu tahun
berasumsi bahwa 2006 yaitu dengan
sebagian besar peluncuran inisiatif
perilaku politik adalah Foreign Policy and
akibat dari tuntutan Global Health (FPGH)
atau harapan terhadap dan Oslo Declaration
peran yang dipegang yang diproklamirkan
oleh aktor politik. tahun 2007 di Oslo,
Peranan dapat Norwegia. FPGH
dikatakan sebagai merupakan forum yang
pelaksanaan dari dibentuk oleh para
fungsi oleh struktur- Menteri Luar Negeri
struktur tertentu. dari ketujuh negara
Peranan ini pada tahun 2006 yaitu
bergantung pada Indonesia, Norwegia,
posisi dan kedudukan Perancis, Thailand,
struktur tersebut. Brazil, Afrika Selatan
Semua organisasi dan Senegal yang
internasional memiliki bertujuan untuk
struktur organisasi menekankan
untuk mencapai keterkaitan antara
tujuannya. Apabila kebijakan luar negeri
struktur- struktur dengan kebijakan di
tersebut telah bidang kesehatan yang
menjalankan merupakan perhatian
fungsinya, maka bersama seluruh
organisasi tersebut masyarakat
telah menjalankan internasional.
peranan tertentu. Keberhasilan Indonesia
dalam
memperjuangkan
pengesahkan Resolusi
tentang “Pandemic
Influenza
Preparedness: Sharing
of Influenza Viruses
and Access to Vaccine
and other Benefits”
dalam sidang tahunan
WHA dari tahun 2007
hingga tahun
2010, serta
keberhasilan Indonesia
dalam Sidang WHA
Ke-64 Tahun 2011
dalam mengesahkan
resolusi WHA
No.64/56 dan
keberhasilan Indonesia
muluskan pengesahan
resolusi kesehatan
global pada sidang
Majelis Umum PBB
Tahun 2013.
7. Rita Tri Hubungan Penelitian ini adalah Hasil penelitian
Wahyuni, Eri Karakteristik studi analitik cross- menunjukkan sebagian
Witcahyo, Pasien, sectional yang besar pasien berusia
Yennike Tri Prosedur, dan melibatkan pasien 56-65 tahun, mayoritas
Herawati[7] Penyakit rawat inap penderita laki-laki dengan lama
Penyerta jantung koroner di rawat inap sebagian
Dengan Biaya RSUD Dr.Iskak besar selama ≤ 3 hari.
Langsung Medis Tulungagung antara Mayoritas menjalani
Pada Pasien Januari 2020- prosedur invasif dan
Rawat Inap Desember 2021. sebagian besar
Jantung Koroner Penelitian ini memiliki penyakit
dilakukan pada penyerta. Rata-rata
Februari-April 2022 biaya langsung medis
dan telah tahun 2020 Rp
mendapatkan 26.788.964 sedangkan
persetujuan etik. tahun 2021 Rp
Sampel penelitian 31.553.045. Tiga biaya
ditentukan terbesar yaitu dari
menggunakan rumus biaya cath lab, obat-
estimasi proporsi dan obatan, dan tindakan
teknik sampling dokter dan
systematic random keperawatan. Prosedur
sampling, dengan total medis dan penyakit
sampel tahun 2020 penyerta menjadi
sebanyak 66 dan faktor yang
tahun 2021 sebanyak mempengaruhi
59. Data dikumpulkan besarnya biaya
dari dokumen rekam langsung medis.
medis dan rincian
biaya pengobatan
pasien. Variabel
independen meliputi
karakteristik pasien,
prosedur medis, dan
penyakit penyerta,
sementara variabel
dependen adalah biaya
langsung medis.
Analisis statistik
deskriptif dan bivariat
dilakukan
menggunakan
software SPSS.
8. Wiwik Tanggung Jawab Penelitian ini Hasil penelitian
Nurlaela, M. Hukum merupakan penelitian menunjukkan bahwa
Tauchid Pemerintah Atas hukum yang notabene bentrokan terbesar
Noor, Ninis Pemenuhan Hak menganalisis isu yang dialami oleh
Nugraheni[8] Laktasi Bagi hukum yang ada pekerja kesehatan
Tenaga dengan ciri utama dalam memenuhi hak
Kesehatan Di menggunakan laktasi adalah
Fasilitas argumentasi hukum ketidakharmonisan
Pelayanan untuk menganalisis antara Undang-Undang
Kesehatan isu hukum Ketenagakerjaan atau
tersebut.Metode Undang-Undang Cipta
penelitian ini Kerja dan Peraturan
menggunakan metode Pemerintah tentang
penelitian yuridis Manajemen Pegawai
normatif, yakni Negeri dengan
penelitian hukum Undang-Undang
kepustakaan, dengan Kesehatan dan
pendekatan peraturan Peraturan Pemerintah
perundang- undangan, tentang ASI Eksklusif.
dan pendekatan Pemerintah
konseptual. Penelitian bertanggung jawab
normatif ini bertujuan untuk memenuhi hak
untuk menemukan laktasi. Pemerintah
kebenaran koherensi, dapat dilihat sebagai
yaitu adakah aturan subjek hukum dan
hukum yang sesuai objek hukum, yang
dengan norma hukum, berarti bahwa
dan adakah norma pemerintah mengawasi
yang berupa perintah sekaligus diawasi
dan larangan itu telah dalam pelaksanaan
sesuai dengan prinsip ketentuan untuk
hukum, serta apakah memenuhi hak laktasi
tindakan seseorang bagi pekerja kesehatan.
sesuai dengan norma
hukum atau prinsip
hukum yang ada
tersebut. Bahan
hukum yang
digunakan dalam
penelitian ini berupa
bahan hukum primer
dan sekunder yang
diperoleh dari
penelusuran
kepustakaan. Bahan
hukum primer yang
digunakan adalah
peraturan perundang-
undangan yang terkait
hak laktasi.
Sedangkan bahan
sekunder yang
digunakan adalah
buku hukum, jurnal-
jurnal ilmiah atau
literatur yang terkait
yang dengan substansi
masalah. Bahan
hukum tersebut
kemudian dianalisis
secara deduktif.
REFERENSI

[1] Q. G. Fduh et al., “$%675$&7,” vol. 0.


[2] A. Yustiawan, “Budaya Organisasi dalam Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Kumala Siwi Jepara,” J. Manaj. Kesehat. Indones.,
vol. 6, no. 2, pp. 107–113, Aug. 2018, doi: 10.14710/jmki.6.2.2018.107-113.
[3] A. A. Mudayana, “Peran Aspek Etika Tenaga Medis dalam Penerapan Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit,” Supplemen Maj. Kedokt. Andalas, 2014.
[4] “王世华 1 , 葛腾杰 1 , 于波 2 (1.,” vol. 2, p. 163714.
[5] P. Di et al., “Evaluasi Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Dalam Implementasi
Program,” vol. 12, no. 03, pp. 121–126, 2023.
[6] R. A. Kurniawan, “peran indonesia terhadap isu kesehatan global melauli forum
foreign and global healt (FPGH) dalam global health governance (GHG) 2006-2013,”
Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., vol. 2, no. 465, pp. 106–111, 1967.
[7] R. T. Wahyuni, E. Witcahyo, and Y. T. Herawati, “Hubungan Karakteristik Pasien,
Prosedur, dan Penyakit Penyerta Dengan Biaya Langsung Medis Pada Pasien Rawat
Inap Jantung Koroner,” J. Ekon. Kesehat. Indones., vol. 8, no. 1, p. 1, Jul. 2023, doi:
10.7454/eki.v8i1.6240.
[8] A. Dwita and M. Zamroni, “Jurnal Hukum dan Etika Kesehatan,” J. Huk. dan Etika
Kesehat., vol. 1, no. September, pp. 46–64, 2021.

Anda mungkin juga menyukai