Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Rancang Bangun Penelitian

Philip (2008) mengatakan bahwa desain penelitian untuk membantu peneliti

dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas dengan penempatan pilihan

penting dalam metodologi. Desain penelitian yang di gunakan penelitian

konklusif observasi longitudinal. Konklusif yaitu penelitian yang bertujuan untuk

menguji hipotesisi, untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan,

mengefaluasi, dan memilih alternative terbaik dalam memecahkan suatu

masalah(Juliansyah. Dr, 2011). Observasional adalah suatu hasil perbuatan jiwa

secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan

(Notoatmosjo, 2010). longetudinal adalah studi mempelajari orang atau fenomina

lebih dari satu batas waktu dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti..

4.2 Frame Work

Variabel independent Variabel dependen


Terapi Diet (tepet jadwal, Kadar Gula Darah dan
tepat jenis, dan tepat Jumlah hari rawat inap
jumlah)

Variabel Moderator
Tingkat konsumsi

Skema 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Terapi Diet Diabetes Mellitus


Terhadap Kadar Gula Darah Dan Jumlah Hari Rawat Inap
Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

44
45

4.3 Variabel

4.3.1 Jenis Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah terapi diet (tepat

jenis, tepat jumlah, dan tepat jadwal)

b. Variabel Dependen

Variabel dependen pada peneletian ini adalah kadar gula darah

dan jumlah hari rawat inap

c. Variable Moderator

Variable moderator pada penelitian ini adalah tingkat konsumsi

dan asupan energy dan zat gizi.


46

4.4 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Terapi Diet Diabetes


Mellitus Terhadap Kadar Gula Darah Dan Jumlah Hari
Rawat Inap Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Waluyo
Jati Kraksaan.
Variabel Alat Dan Skor
Definisi Operasional Skala
Cara Ukur
Ketepatan Ketepatan atau Pengukuran Tepat jumlah jika jumlah
jumlah kesesuaian jumlah dari porsi makanan yang di
yang dimakan atau menu yang konsumsi pasien 100%

Nominal
dikonsumsi oleh disajikan Tidak tepat jumlah jika
pasien diabetes dengan waste pasien mengkonsumsi
mellitus dalam sehari dengan makanan <100% dan
menggunakan >102%
timbangan
Ketepatan Ketepatan atau Menggunakan Tepat jenis jika pasien
jenis kesesuaian bahan vorm dengan mengonsumsi makanan
Variable independen

makanan yang beleh tekhnik yang bervariasi dan


dan yang tidak boleh wawancara (bahan makanan dengan

Nomina
untuk dikonsumsi oleh indiks glikemik rendah).
psien deiabetes Tidak tepat jenis jika
mellitus pesien mengkonsumsi
makanan yang tidak
diperbolehkan (bahan
makanan yang indiks
glikemek tinggi)
Ketepatan Ketepatan atau Menggunakan Baik : 3 jam tepat
jadwal kesesuaian jadwal vorm dengan Buruk : < 3jam atau > 3
Nomina

makan pasien yaitu 3x tekhnik jam


sehari makanan utama wawancara
dan 3x makanan
selingan dalam jarak 3
jam
Kadar Perubahan kadar Dengan Normal : (60-110 mg/dl,
glukosa glukosa darah pasien melihat rekam puasa 2 jam PP<130
darah pada awal penelitian medik mg/dl, sesaat <200 mg/dl)
Idependen

dibandingkan akhir Tidak normal : (>110


Nominal

penelitian mg/dl, puasa 2 jam PP >


130 mg/dl, sesaat > 200
mg/dl)
47

Jumlah Jumlah hari rawat Dengan < 7 hari = pendek


hari pasien dimulai dari melihat rekam 7hari = sedang

Ordinal
perawatan masuk rumah sakit medic >7 hari=panjang
Variable sampai dengan keluar
rumah sakit yang
dihitung dengan hari
Tingkat Prosentase rata-rata Foud recall Perbandiangan antara
konsumsi asupan energy dan zat kuesioner asupan dengan kebutuhan
gizi (Kh, P, L) dengan pasien:
dibandingkan dengan wawancara  Dikatakan lebih jika
rata-rata kebutuhan tingkat konsumsi
energy dan zat gizi lebih dari kebutuhan
(Kh, P, L) dalam  Sesuai jika konsumsi
Variable Moderator

sehari sama atau mendekati


kebutuhan

Rasio
 Kurang jika tingkat
konsumsi kurang dari
kebutuhan.
a. Lebih : >120%
AKG
b. Normal : 90-
119,9% AKG
c. Deficit tk ringan :
<90% AKG
d. Deficit tk berat : <
70% AKG

4.5 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (sugiono, 2009). Pada penelitian ini

populasinya adalah Pasien Diabetes Mellitus Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

4.6 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Pada penelitian ini menggunakan probabiliti sampling dengan tekhnik

pengambilan aksidental sampling.(Notoatmodjo, 2010)


48

Peneliti mengambil responden sebagai sampel dengan kriteria berikut:

1. Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu di penuhi oleh setiap

anggota populai yang dapat di ambil sebagai sampel.

a. Pasien yang menderita diabetes millitus.

b. Pasien diabetes mellitus yang kebetulan berobat di Rumah Sakit Waluyo

Jati

c. Dapat memahami bahasa dan mengerti arahan peneliti.

2. Kreteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota yang tidak dapat di ambil sebagai

sampel.

a. Pasien yang menderita diabetes mellitus akan tetapi tidak setuju untuk

menjadi sampel penelitian.

b. Pasien yang menderita diabetes mellitus yang tidak berobat dirumah sakt

Waluyo jati

c. Pasien pada saat penelitian tidak mau di arahkan

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan Maret-April di RSUD Waluyo Jati

Kraksaan Probolinggo

4.8 Uji Validitas Dan Realibilitas Kuesioner

4.8.1 Uji Validitas Kuesioner

Validates merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran, valid

artinya alat tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Misalnya ingin
49

mengukur berat badan bayi, maka alat yang valid untuk di gunakan

adalah timbangan bayi.

Ada tiga jenis validitas:

1) Face validity, seberapa kemampuan satu atau beberapa pertanyaan

untuk mengukur apa yang seharusnya akan diukur.

2) Construct validity, seberapa kemampuan satu atau beberapa

pertanyaan mengukur sebuah konstruk tertentu.

3) Criterion Validity, mengukur seatu pendapat yang berasal dari

partisipasi yang berbeda.

Uji Validitas yang di pakai adalah Korelasi Pearson Product Moment

r xy= n ( ∑ xy )−( ∑ x ) .(∑ y )


√¿¿¿

4.8.2 Uji Realiabilitas

Realibilitas artinya kesetabilan pengukuran, alat dikatakan reliable

jika digunakan berulang-ulang nilai sama. Sedangkan pertanyaan

dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten

atau stabi dari waktu kewaktu

Pengukuran reliabelitas pada dasarnya bias dilakukan dengan dua

cara:

1. Repeated Measure atau ukur ulang . disini seseorang akan diberikan

pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda-beda. Apakah

responden akan tetap konsisiten terhadap jawabannya.


50

2. One Shot atau diukur sekali saja. Pengukuran dilakukan satu kali dan

hasil dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain

Jenis uji Reliabelitas

Karena skala pengukuran menggunakan skala liker maka jenis uji yang

dipakai adalah Coronbach’s Alpha

k ∑ si 2
r ii =
k−1[1− 2
st ]

Keterangan:

r ii :Koefisien reliabilitas test

k:Cacah butir
2
si : Varians skor Butir

2
st : Varians skor total

4.9 Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data.

4.9.1 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan

data yaitu data primer.

4.9.2 Instrumen pengumpulan data

Instrument dalam penelitian ini menggunakan kusioner tertutup atau

Clossed enden question, dimana responden diberikan Pertanyaan-

pertanyaan didalam kuesioner dan tinggal memberikan jawaban atau

tanda-tanda yang sudah disediakan.


51

a) Data gambaran umum pasien

Data gambaran umum pasien yang dikumpulkan meliputi: data identitas

penderita (Umur, Jenis Kelamin, Status Gizi, Dan Diagnose Sampel)

diperoleh dari wawancara dan membaca rekam medic.

b) Data tingkat kepatuhan pasien

Diperoleh dengan wawancara atau pengamatan dengan form observasi

mengenai 3J, jadwal makan atau interval makan, dan jenis bahan

makanan yang dikonsumsi.

c) Data penerapan diet pasien diperoleh dari food recall 24 jam. Data

penerapan diet pasien meliputi:

1. Jumlah makanan yang dikonsumsi

2. Jenis makanan yang dikonsumsi

3. Jadwal makanan

d) Data tingkat konsumsi energy dan zat gizi.

1. Mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi responden dalam

sehari (dari RS maupun luar RS) selama penelitian.

2. Hasil asupan per hari diambil dengan rata-rata

3. Mengkorversikan rata-rata bahan makanan matang yang dikonsumsi

kebahan makanan mentah.

4. Menganalisis bahan makanan mentah dengan menggunakan DKBM,

sehingga dapat diketahui jumlah energy dan zat gizi rata-rata perhari

(Kh, P, L) yang dikonsumsi pasien.


52

ε rata−rata energi dan zat gizi sehari


tingkat konsumsi x 100 %
kebutuhanenergi dan zat gizi sehari

e) Data lama rawat inap

Diperoleh dari rekam medic dengan melihat tanggal pasien masuk dan

tanggal pasien keluar rumah sakit

f) Data perubahan kadar gula darah diperoleh dari rekam medic pada awal

dan akhir penelitian

4.10 Tekhnik Analisis Data

4.10.1 Analisis Data

4.10.1.1 Tahap Univariat

1) Data gambaran umum pasien ditabulasikan dan dianalisis

dengan deskriptif

2) Data penerapan diet pasien

Data penerapan diet psien diolah berdasarkan data yang

dikumpulkan dari penerapan ketepan jumlah, ketepatan

jadwal dan ketepatan jenis bahan makanan.

1. Tepat jumlah

Data tepat jumlah diperoleh dengan cara menimbang dan

menghitung jumlah makanan yang disajikan dikurangi

sisanya, kemudian ditabulasikan dan dianalisis secara

diskriptif.

Kreteria :

Tepat jumlah : 1
53

Tidak tepat jumlah : 2

2. Tepat jenis

Jenis bahan makanan pasien yang dikonsumsi dirumah sakit

maupun diluar rumah sakit diperoleh dengan wawancara dan

observasi dikemudian ditabulasikan kedalam table dan dianalisis

secara diskreptif.

Kreteria

Tepat jenis :1

tidak tepat jenis: 2

3. Tepat jadwal

Jadwal makan pasien yang diperoleh dengan wawancara dan

observasi yang kemudian ditabulasika serta dianalisis dengan

diskriptif:

Baik :1

Buruk :2

3) Tingkat konsumsi energy dan zat gizi

Data ini diperoleh dengan cara membandingkan jumlah rata-rata

asupan energy dan zat gizi sehari dibandingkan dengan kebutuhan

dikalikan 100% kemidian dianalisis secara diskriptif.

Criteria:

Lebih : >120% AKG :1

Normal : 90-119,9% AKG :2

Deficit tk ringan : <90% AKG:3


54

Deficit tk berat : < 70% AKG :4

4) Data perubahan kadar gula darah

Data ini diperoleh dari hasil pemerikasaan kadar gula darah pasien

diabetes mellitus saat masuk dan saat keluar rumah sakit dan dianalisis

dengan diskriptif.

Criteria:

Normal :1

Tidak normal :2

5) Jumlah hari rawat

Jumlah hari rawat diperoleh dengan cara melihat rekam medic pada

tanggal masuk rumah sakit dan tanggal keluar rumah sakit dan

dianalisis secara diskriptif:

Criteria:

Pendek :1

Sedang :2

Panjang :3

5. Tahap multivariat

Untuk mengetahui hubungan antara variable independen dan

variable dependen dan variable moderator dilakukan uji analisis dengan

menggunakan uji Structural Equation Modeling (SEM) yang dilakukan

dengan menggunakan software program SPSS for windows version 16

(Juliansyah. Dr, 2011).


55

4.10.2 Pengelolahan Data.

Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk

memproses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesisi

(Hidayat, 2007)

Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi menjadi :

a. Editing Memeriksa dan menyesuaikan data dengan rencana semula seperti

apa yang diinginkan.

b. Codding Usaha mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut macamnya

dengan memberi kode angka. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam

bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk, identitas pada suatu

informasi atau data yang akan dianalisis.

c. Scoring Dilakukan setelah seluruh variabel di coding dan dibuat buku

kode.

d. Tabulating Proses untuk melakukan bahwa data yang telah dimasukkan

betul – betul bersih dari kesalahan.

(Arikunto, 2002:206

4.11 Pembaca Kesimpulan

Menurut Arikunto (2002) dalam membaca kesimpulan menggunakan skala

sebagai berikut :

100% : seluruhnya

76-99% : hampir seluruhnya

51-75% : sebagian besar

50% : setengahnya
56

26-49% : hampir setengahnya

1-25% : sebagian kecil

0% : tidak satupun

4.12 Etika Penilitian

Etika Penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka

segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007):

1. Informed consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya.Jika respponden bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam

Informed Consent tersebut antara lain : partisipasi pasien,tujuan

dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat kerahasian,

informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.


57

2. Anomity ( Tanpa Nama)

Masalah Etika penelitian merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality ( Kerahasiaan )

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai