Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN POLA MAKAN, PEMBERIAN


OAINS DAN
PERILAKU MEROKOK DENGAN
KEJADIAN
GASTRITIS PADA DEWASA DI UPT
PUSKESMAS KUBANG
JAYA
NAMA TAHUN 2023
: NURHUDA ARIZAL
NIM : 1914201067
Latar Belakang
Menurut survei yang dilakukan Riset Kesehatan Indonesia (Riskesdas, 2018), gastritis menempati urutan ke-15
dari pasien yang paling sering dirawat di rumah sakit di Indonesia dari daftar 50 penyakit pada tahun 2018,
dengan pangsa 1,3%, menempati urutan ke-35 dari 50 daftar penyakit. 0,6% tingkat kematian. Gastritis
menempati urutan ke-15 dalam daftar 50 kondisi rawat inap yang paling umum, dengan sekitar 4712 kasus baru
gastritis dialami oleh pasien rawat jalan berusia 15 tahun ke atas.

Gastritis merupakan gangguan kesehatan terkait dengan proses pencernaan terutama lambung. Lambung bisa
mengalami kerusakan karena proses peremasan yang terjadi terus menerus selama hidup. Selain itu, lambung
bisa mengalami kerusakan jika sering kosong karena lambung meremas hingga dinding lambung lecet atau luka
(Muhit, 2016). Dampak dari gastritis biasa mengalami komplikasi seperti perdarahan saluran cerna bagian atas,
hematemesis dan melena (anemia), ulkus peptikum perforasi (Pradnyanita, 2019).

For more info: You can visit our sister projects:


SLIDESGO | SLIDESGO SCHOOL | FAQS FREEPIK | FLATICON | STORYSET | WEPIK | VIDFY
Rumusan masalah
1.2.1 Apakah ada hubungan pola makan dengan kejadian
gastritis gastritis pada usia dewasa di UPT Puskesmas Kubang
Jaya ?
1.2.2 Apakah ada hubungan pemberian OAINS dengan
kejadian gastritis gastritis pada usia dewasa di UPT Puskesmas
Kubang Jaya ?
1.2.3 Apakah ada hubungan perilaku merokok dengan
kejadian gastritis gastritis pada usia dewasa di UPT Puskesmas
Kubang Jaya ?
Tujuan
● Tujuan Umum
● Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pola makan, pemberian
OAINS, dan perilaku merokok dan kejadian gastritis gastritis pada
usia dewasa di UPT Puskesmas Kubang Jaya .
b. Untuk mengtahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis
gastritis pada usia dewasa di UPT Puskesmas Kubang Jaya .
c. Untuk mengetahui hubungan pemberian OAINS dengan kejadian
gastritis gastritis pada usia dewasa di UPT Puskesmas Kubang Jaya
d. Untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan kejadian
gastritis gastritis pada usia dewasa di UPT Puskesmas Kubang Jaya
.
Manfaat penelitian
Aspek teoritis
Aspek praktis
Definisi Gastritis
Gastritis berasal dari kata gaster yaitu lambung dan itis yang artinya peradangan, sehingga gastritis
adalah peradangan yang Mercury
mengenai mukosa lambung. Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan
mukosa dan submokasa lambung, yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi
dengan bakteri atau bahan iritan lain. Gastritis merupakan inflamasi dari mukosa lambung klinis
berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa perdarahan (Kasron, 2018).

Mars
Pola Makan
Pengertian pola makan menurut Handajani (2021) adalah tingkah laku
manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi makanan yang
meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan, sedangkan menurut
Suhardjo pola makan di artikan sebagai cara seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsi makanan terhadap
pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.
Secara umum pola makan memiliki 3 (tiga) komponen yang terdiri dari:
jenis, frekuensi, dan jumlah makanan.
Pemberian OAINS
\
Menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia (PRI, 2018) Obat anti inflamasi non
steroid (OAINS) adalah obat yang paling sering digunakan untuk penatalaksanaan
nyeri muskuloskeletal, tetapi risiko ulkus peptikum, hipertensi renal dan perdarahan
cukup tinggi khususnya pada usia lanjut yang mendapat obat ini. Di Amerika setiap
tahunnya terdapat sekitar 100.000 kasus ulkus peptikum akibat penggunaan
OAINS, dimana 10.000 – 15.000 dari kasus tersebut berakhir dengan kematian.
Oleh karena itu perlu dibuatkan rekomendasi penggunaan OAINS sehingga
diharapkan para klinisi nantinya dapat menggunakan OAINS secara rasional.
Perilaku merokok

Perilaku merokok merupakan segala bentuk kegiatan individu dalam


membakar rokok kemudian menghisap dan menghembuskannya
keluar sehingga menimbulkan asap yang dapat terhirup oleh orang
disekitarnya. Sedangkan menurut (Sanjiwani, 2014) perilaku merokok
adalah suatu perilaku yang melibatkan proses membakar tembakau
yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok ataupun
pipa.
Desain penelitian
Desain yang di gunakan pada penelitian ini adalah dengan desain kuantitatif dengan
rancangan penelitian cross sectional. Rancangan cross sectional merupakan rancangan
penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan variabel independen dan
variabel dependen di kumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2014).
Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di UPT Puskesmas Kubang Jaya .
waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November tahun 2023.
Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

Variabel
Dependen
Gastritis Merupakan peradangan mukosa Rekam Medis Ordinal 1=Ya, jika terdiagnosa
dalam lambung yang sudah gastritis
didiagnosa dokter. 2= Tidak, jika tidak
terdiagnosa gastritis

Variabel
Independen
1. Pola makan Susunan jenis dan jumlah L embar Ordinal 1=Tidak baik, jika nilai skor
makanan yang dikonsumsi Kuesioner jawaban < mean/median
seseorang atau kelompok orang 2=Baik, jika nilai skor
pada waktu tertentu terdiri dari jawaban ≥ mean/median
frekuensi makan, jenis makanan,
dan porsi makan

2. Pemberian Mengkonsumsi obat pereda nyeri Lembar Ordinal 1=Ya, jika mengkonsumsi
OAINS kepada responden kuesioner OAINS
2=Tidak, jika tidak
mengkonsumsi OAINS.

2. Perilaku Perilaku responden yang terkait Lembar Ordinal 1=Perokok, jika merokok ≥ 5
merokok dengan menghisap rokok kuesioner batang perhari.
2=Tidak perokok, jika
merokok < 5 batang
perhari
Thank you

Anda mungkin juga menyukai