Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kerja praktik pada proyek
Pembangunan Jalan Pramuka – Batas Kab. Siak (B), maka secara umum dapat
disimpulkan beberapa hal yang penting diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan peralatan pada proyek ini mempunyai teknisi untuk memperbaiki
peralatan yang mengalami kerusakan di lapangan.
2. Pekerjaan mengalami keterlambatan dikarenakan adanya hambatan yang
terjadi, sehingga dilakukan jam kerja tambahan atau lembur.
3. Hambatan yang terjadi adalah kerusakan alat berat di lapangan, sehingga
pekerjaan tertunda atau tidak bisa dilanjutkan dan menunggu perbaikan alat.
4. Metode pelaksanaan pekerjaan Lapis Perekat dan Laston Lapis Aus (AC – WC)
ini telah sesuai dengan spesifikasi perencanaan.
5. Pengendalian mutu pada proyek ini yaitu dengan dilakukannya pengujian core
drilling untuk mengetahui ketebalan aspal yang telah dikerjakan agar sesuai
dengan data perencanaan yaitu diperoleh nilai minimal 4 cm untuk Laston
Lapis aus (AC – WC). Selain itu, pengujian laboratorium, pengecekan suhu.
6. Hasil perhitungan sendiri dengan tinjauan sepanjang 3,767 km untuk biaya
pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat) menunjukkan harga sebesar Rp.
83.654.401,29. Hasil perhitungan sendiri dengan tinjauan sepanjang 3,767 km
untuk biaya pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) menunjukkan harga sebesar
Rp. 5.535.445.291,24
7. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Bina Karya Abadi
Selaras tidak terlaksana dengan baik sesuai dengan standar K3 yang telah ada,
sehingga masih banyak terdapat pelanggaran-pelanggaran dalam penggunaan
APD pada beberapa lingkup pekerjaan.
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis terhadap pelaksanaan kerja praktik
pada proyek Pembangunan Jalan Pramuka – Batas Kab. Siak (B), yaitu :
1. Pemahaman teori secara mendalam menjadi modal bagi mahasiswa agar ketika
di lapangan mahasiswa mampu membandingkan antara teori dengan praktik
dan hubungan keduanya.
2. Detail setiap pekerjaan mestinya menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa
karena ilmu teknik sipil adalah ilmu yang detail.
3. Komunikasi dan kerjasama antara owner, konsultan perencana, konsultan
pengawas dalam kontraktor pelaksanaan harus berjalan dengan baik, agar
pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan perencanaan awal.
4. Manajemen proyek secara keseluruhan harus benar-benar diperhatikan agar
terhindar atau memperkecil kendala-kendala yang dapat menghambat
keberlangsungan proyek sesuai dengan rencana (time schedule).
5. Kontraktor pelaksanaan hendaknya memperhatikan dan menerapkan K3 dengan
baik sesuai dengan standar penerapan K3 untuk mengurangi risiko kecelakaan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai